Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

Oleh :

BIANCA JEANNE

1971102010

Anestesiologi dan Terapi Intensif

Dalam Rangka Menjalani MKDU

Program Pendidikan Dokter Spesialis – 1 (PPDS-1)

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah

2020

PERAN DOKTER DALAM MASYARAKAT MILENIAL


Dokter adalah seorang cendikiawan yang dalam menjalankan profesinya langsung
berhadapan atau berada di tengah masyarakat.Dalam menjalankan profesinya ini, dokter dibekali
nilai profesiyang menjadi arahan dalam melakukan segala tindakannya. . Nilai profesi itu antara
lain adalah kemanusiaan (humanism), etika (ethics) dan kompetensi (competence). WHO sendiri
pada tahun 1994 telah memperkenalkan konsep dokter ideal yang dikenal dengan five stars
doctor atau dokter berbintang lima. Dalam dunia militer saja, kita ketahui bahwa pangkat
tertinggi adalah jenderal berbintang empat. Maka konsep five stars doctor sebenarnya ingin
menunjukan bahwa dokter harus memiliki kualifikasi dengan standar tinggi melebihi profesi lain
karena tanggung jawabnya yang sangat berat. Konsep five stars doctor mencakup kriteria dokter
sebagai health provider, decision maker, community leader, manager dancommunicator. Untuk
mewujudkan kriteria-kriteria tersebut, selain diperlukannya kemampuan analitis (hard skill) yang
didapat dari ruang kuliah, diperlukan juga kemampuan interaksi sosial (soft skill ), yaitu
kemampuan-kemampuan tak terlihat yang juga diperlukan untuk meraih kesuksesan.
Teknologi sudah tidak asing lagi bagi kita untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Teknologi pun telah masuk ke dalam setiap sendi kehidupan kita di masyarakat. Setiap
orang pasti menggunakan teknologi dalam melakukan aktivitasnya. Sesuai tujuan awal
terciptanya, teknologi adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah aktivitas dan
membuat pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Hal tersebut yang membuat
teknologi akan terus ada dan berkembang serta tak dapat kita hindari. Pada mulanya teknologi
hanya berupa kapak yang terbuat dari kayu dan batu yang digunakan untuk memburu dan
memecahkan sesuatu. Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan manusia yang terus meningkat,
teknologi terus mengalami perkembangan yang pesat dan signifikan di setiap harinya. Saat ini,
setiap hari kita pasti bersentuhan dan menggunakan teknologi, baik untuk bekerja atau hanya
sekedar untuk berkomunikasi dan melepas lelah. Karena peran teknologi begitu pentingnya, hal
itu membuat teknologi mampu mengubah cara pikir dan pola kerja kita, bahkan teknologi
mampu mengubah suatu tatanan atau sistem yang ada di masyarakat saat ini.
Teknologi yang berkembang begitu pesat dan berperan penting, mendorong para ahli
dunia membuat garis waktu tentang perkembangan dari teknologi tersebut. Dimulai dari revolusi
industri 1.0 yang ditandai dengan ditemukannya mesin uap, lalu revolusi industri 2.0 yang
ditandai dengan ditemukannya elektrifikasi atau listrik, lalu revolusi industri 3.0 yang ditandai
dengan ditemukannya komputer lalu saat ini revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan
ditemukannya internet dan teknologi digital. Revolusi industri 4.0 dikemukakan oleh seorang
ekonom terkenal asal Jerman, Profesor Klaus Schwab yang ditulis di dalam bukunya yang
berjudul “The Fourth Industrial Revolution”. Ungkapan mengenai Revolusi Industri 4.0 itu,
menghebohkan dunia dan cepat tersebar oleh media masa dan media online. Ada yang
menyebutkan Revolusi Industri 4.0 adalah era distupsi atau era perubahan terdasar, di mana
banyak tatanan kehidupan masyarakat lama dunia yang berubah dan membentuk tatanan baru
yang disebabkan oleh teknologi. Selain itu, telah banyak terjadi hilangnya jenis pekerjaan lama
dan terbentuknya jenis pekerjaan yang baru seperti hilangnya pekerjaan pengantar koran, teller
bank, kasir yang digantikan oleh teknologi. Hal itu tentu akan membuat keefisienan dan
kemajuan besar di berbagai bidang, baik pemerintahan, pendidikan, transportasi dan lain-lain.
Peluang kemajuan yang ditawarkan dari teknologi di Revolusi industri 4.0 ini membuat setiap
negara berlomba-lomba mengejar setiap elemen dari teknologi tersebut, termasuk Indonesia.
Pernyataan ini diungkapkan pada acara Industrial Summit 2018 pada tanggal 4 april 2018 di
Cendrawasih Hall, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menetapkan agenda nasional bangsa Indonesia
yaitu “Making Indonesia 4.0” dengan Kementrian Perindustrian sebagai leading sector atau
sektor pimpinan. Menurut Presiden Jokowi, sebagai langkah awal, bidang yang ingin digerakan
sebagai agenda nasional “Making Indonesia 4.0” adalah bidang kuliner (makanan dan minuman),
bidang tekstil, bidang otomotif, bidang elektronik, dan bidang kimia. Kelima bidang tersebut
dapat menjadi tulang punggung bangsa dan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
Indonesia. Presiden RI ke - 7 itu pun berharap dengan mengejar Revolusi Industri 4.0, Indonesia
dapat menjadi top 10 ekonomi global pada tahun 2030. Indonesia bisa meningkatkan kelima
bidang tersebut dan meningkatkan jumlah ekspor sebagai upaya peningkatan inovasi dan adopsi
teknologi. Namun dibalik pesatnya perkembangan teknologi di Revolusi Industri 4.0 ini, ada hal
yang perlu diperhatikan dan dikhawatirkan, yaitu hilangnya peran manusia sebagai pusat kendali
dari teknologi. Sehingga teknologi dapat mengambil alih kehidupan manusia dan membuat
tatanan masyarakat berubah menjadi kacau. Hal ini diperkuat dengan prediksi yang diungkapkan
oleh McKinsey Global institute, yang menyebutkan bahwa Revolusi Industri 4.0 akan
menghilangkan kurang lebih 800 juta lapangan kerja dan peran pekerja akan digantikan oleh
robot serta mesin”. Jika dilihat garis waktu tentang cara hidup masyarakat dari tiap zamannya,
teknologi terbukti mampu membuat suatu perubahan tatanan cara hidup suatu masyarakat.
Pada zaman purba, teknologi yang ada pada saat itu berupa tombak, kapak, dan alat
berburu lainnya. Masyarakatnya nomaden atau berpindah tempat dan berburu. Mereka terbiasa
berkumpul dan bekerjasama untuk berburu dengan tujuan mencari makan dan bertahan hidup.
Lalu dilanjutkan zaman di mana manusia sudah mulai bercocok tanam atau disebut revolusi
pertanian atau agrikultur. Teknologi yang sudah ditemukan berupa alat bertani dan bercocok
tanam. Masyarakatnya pun telah menetap di suatu tempat dan membangun sebuah peradaban
yang lebih rumit. Pada masa ini manusia mulai fokus ke ilmu pengetahuan. Di zaman ini mulai
muncul kerajaan – kerajaan, tulisan, serta kota-kota besar. Populasi jumlah manusia pun jauh
bertambah dengan sistem sosialnya yang lebih rumit sebagai konsekuensinya. Setalah itu masuk
ke zaman industrial, dengan sudah ditemukannya teknologi mesin uap dan listrik, yang kemudian
membentuk masyarakat industrial. Pada masa ini kebutuhan pokok masyarakat semakin
meningkat. Dengan berkembangnya industri, banyak masyarakat yang tadinya bertani atau
bercocok tanam menjadi pekerja di pabrik – pabrik dan dibayar dengan sistem gaji atau upah.
Dengan adanya kemajuan industri ini, banyak barang yang diproduksi dalam jumlah besar dan
mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Jumlah perpindahan warga dari kota kecil atau desa-
desa yang berpindah ke kota besar pun meningkat pesat. Tetapi hal ini juga berdampak pada
lingkungan dan kesenjangan dalam masyarakat. Lalu saat ini kita memasuki zaman digital, yang
ditandai dengan adanya teknologi berupa komputerisasi dan internet. Pada era ini pengetahuan
dan teknologi semakin berkembang. Penyampaian informasi pun terjadi sangat cepat dan mudah.
Komunikasi antar manusia pun semakin mudah. Hampir semua data atau informasi yang ada
sekarang berbasis digital dan dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Dunia
industri pun bersaing untuk terus memajukan produksinya, pelayanannya, maupun distribusinya
menggunakan kemajuan teknologi saat ini.
Masyarakat masa kini sudah memasuki zaman milenial yang mana kecanggihan
teknologi sudah berkaitan dengan artificial inteliigence (AI) atau kecerdasan buatan yang
pusatnya adalah manusia dan basisnya adalah teknologi dengan menggabungkan IoT (internet of
things), Big Data, dan artificial intellegence / kecerdasan buatan (AI). IoT berfungsi untuk
menghubungkan data yang satu dengan yang lainnya yang bersumber pada data manusia itu
sendiri (human center), lalu akan digabungkan ke dalam satu himpunan besar yang utuh (big
data). Ketika sudah terhimpun, AI atau kecerdasan buatan ini akan menjalankan fungsinya dalam
menentukan keputusan yang diambil. Sebagai contoh, saat muncul kabar yang mengatakan
bahwa pekerjaan seorang dokter akan tergantikan oleh robot, pada era milenial ini data yang
telah terhubung (IoT) akan terhimpun pada sistem (big data), membuat dokter dan pasien
mampu berobat secara tatap muka maupun secara online sehingga memudahkan untuk
mengontrol kesehatan pasien. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi masyarakat dalam bidang kesehatan.
Menjadi sehat adalah harapan bukan hanya bagi individu tetapi juga keluarga dan
masyarakat. Kesehatan seringkali erat kaitannya dengan seorang dokter sebagai sosok yang bisa
menyembuhkan penyakit. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun sebetulnya dalam teori
klasik Hendrick L.Blum dinyatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu gaya hidup (life style), lingkungan (sosial, ekonomi, politik,
budaya) pelayanan kesehatan, dan faktor genetik (keturunan). Keempat determinan tersebut
saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang, sehingga dibutuhkan
pelayanan kesehatan yang baik untuk mewujudkan keadaan sehat itu.
Pengertian pelayanan kesehatan melingkupi cakupan yang sangat luas, artinya tidak bisa
dilakukan oleh dokter seorang diri tetapi harus diselenggarakan secara bersama-sama dalam
suatu organisasi, untuk tujuan meningkatkan dan memelihara kesehatan secara keseluruhan.
Pengelolaan secara bersama ini disebut sebagai pelayanan kesehatan masyarakat (public health
service). Demi tercapainya pelayanan yang menyeluruh, maka dokter tidak hanya
menyembuhkan penyakit (curative) dan pencegahan (preventive) saja tetapi juga harus
memulihkan kesehatan secara komprehensif (rehabilitative). Untuk mencapai semua tujuan
tersebut, dibutuhkan seorang dokter yang mempunyai wawasan luas dan mempunyai inter
personal education yang baik, sehingga bisa berpikir secara bijaksana, punya empati, hati nurani
yang luhur serta punya sifat humanis terhadap sesama dan lingkungan. Selain itu selama
pendidikan kedokteran juga harus ditanamkan prinsip menjadi dokter bintang 5 atau 5 star
doctor di mana dokter berperan sebagai penyedia pelayanan kesehatan dan perawatan (care
provider), pengambil keputusan (decision maker), komunikator yang baik (communicator),
pemimpin masyarakat (community leader), pengelola manajemen (manager)
Dalam perannya sebagai penyedia pelayanan kesehatan dan perawatan (care provider),
seorang dokter diharapkan melihat individu sebagai bagian keluarga dan komunitas, dokter juga
diharapakan memberikan pelayanan yang bermutu, berkelanjutan dan manusiawi. Peran dokter
terhadap pasien harus dilandasi hubungan yang dapat berlangsung dalam jangka panjang dan
saling memiliki rasa percaya. Dokter juga diharapkan memperlakukan pasien secara holistik.
Dalam perannya sebagai pengambil keputusan (decision maker), seorang dokter diharapkan
dapat memilih teknologi, menerapkan teknologi penunjang secara etik, dan memikirkan
keefektifan biaya dari teknologi tersebut sehingga tepat sasaran untuk pasien. Dalam perannya
sebagai komunikator yang baik (communicator), sebagai seorang dokter, dimanapun seorang
dokter bertugas, dokter diharapakan dapat menjelaskan dan menerapakan pola hidup sehat
kepada masyarakat, dapat memberikan edukasi, serta dapat menjadikan individu dan / atau
masyarakat untuk tetap sehat. Dalam perannya sebagai pemimpin masyarakat (community
leader), sebagai seorang dokter diharapkan dapat menjadikan dirinya dipercaya oleh masyarakat,
dokter juga diharapakan dapat mencari tahu apa yang menjadi masalah kesehatan di masyarakat
tempat ia ditempatkan, serta dapat melaksanakan program kesehatan yang sesuai di tempat ia
ditempatkan. Dalam perannya sebagai pengelola manajemen (manager), seorang dokter
diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan individu atau masyarakat atau organisasi yang
berkaitan atau tidak berkaitan sama sekali dengan bidang kesehatan dengan tujuan kebutuhan
kesehatan masyarakat sendiri.
Kondisi yang tidak sehat sering sekali menjadi sebab dari berbagai permasalahan yang
dialami individu dan lingkungan di sekitarnya. Padahal, kesehatan merupakan modal awal bagi
perkembangan potensi individu dalam karir maupun perannya sehari-hari di masyarakat. Di
zaman yang bergerak serba cepat ini seorang dokter tidak hanya berperan memberi resep obat
serta menyuntik atau sebatas menyembuhkan suatu penyakit saja, tetapi perannya termasuk
menyembuhkan lingkungan serta mencegah penyebaran yang mungkin timbul dari suatu
penyakit dari lini terkecil suatu komunitas yaitu keluarga. Hadirnya dokter seperti ini akan
memberikan pelayanan menyeluruh dalam pelayanan kesehatan di era milenial.
Cara berpikir "Dokter jaman milenial" harus dimulai saat berada di bangku kuliah,
dimana Fakultas Kedokteran mengemban tanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan
untuk mencapai kompetensi-kompetensi bagi lulusan tersebut. Mahasisa - mahasiswa di fakultas
kedokteran sebaiknya dibentuk dalam program pendidikan Community and Family Health Care
with Inter Profesional Education (CFHC-IPE) yang merupakan upaya untuk membangun dan
mengembangkan kompetensi terkait dengan etik, komunikasi, bekerja dalam tim, serta peran dan
tanggung dalam sebuah tim sejak hari pertama di bangku kuliah.
Pada setiap mata kuliah di dalam program studi, seorang mahasiswa kedokteran harus
selalu ditekankan pemikiran secara menyeluruh sehingga mendorong mahasiswa untuk berpikir
secara lateral dan mempraktikkannya dalam keterampilan profesi yang didapat pada masing-
masing program studi secara lebih nyata. Para mahasiswa kedokteran diharapkan dapat langsung
berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat, serta bekerja sama dengan profesi lain di luar
bidang kedokteran. Untuk Itu, sejak tahun pertama kuliah kedokteran, para mahasiswa sudah
harus diterjunkan ke masyarakat dan keluarga. Keluarga dianggap sebagai unit terkecil di
masyarakat menjadi wahana yang tepat bagi mahasiswa untuk mempertajam kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sama yang merupakan komponen dari Inter Personal Education
(IPE). Dengan metode pembelajaran yang ada di Fakultas Kedokteran terkini, mahasiswa
kedokteran akan berusaha mengenal anggota keluarga mitra dan membina hubungan baik dengan
keluarga tersebut sehingga akan terbentuk pemikiran sejak awal bahwa menyembuhkan suatu
penyakit harus dari hulu yaitu keluarga. Dimulai dari keluarga yang sehat akan tercipta
lingkungan yang sehat pula, sehingga pada saat suatu komunitas hidup dalam lingkungan yang
sehat maka akan tercipta suatu manusia yang sehat juga. Dengan konsep tersebut, kekhawatiran
akan menurunnya peran dokter dan tergantikan dengan teknologi informasi menjadi tidak perlu
terjadi. Sisi humanisme seorang dokter yang telah dibangun sejak dari hulu akan menciptakan
ikatan emosional yang lebih dalam dan memperbesar peluang terpeliharanya kesehatan sehingga
dapat mencegah dampak penyakit yang lebih berat.
Di jaman milenial, Jepang melakukan inovasi dari life science yang bertujuan agar
masyarakat dapat hidup sehat dan panjang umur. Sebagai contoh big biometric data
dikumpulkan secara rutin setiap harinya sehingga dapat memperingatkan masyarakat akan
sebuah penyakit sebelum gejala penyakitnya muncul yang memungkinkan mereka mendapatkan
penanganan awal atau prompt treatment. Selanjutnya dengan berkembangan ilmu medis dan
kemajuan komunikasi, para pasien dapat dengan mudah dan cepat berkonsultasi dengan dokter
ketika mereka ada keluhan kapanpun dan di manapun. Virtual reality (VR) dalam simulasi
tindakan bedah memungkinkan pemeriksaan dilakukan lebih baik dan diagnosis lebih tepat. Ilmu
pengetahuan dari banyak dokter akan disusun secara multi dimensi dan lebih mudah untuk
dibagikan datanya. Meningkatkan teknologi dalam bidang kedokteran dalam menurunkan atau
menghilangkan angka kesenjangan dalam setiap tingkat pelayanan kesehatan. Peran radiologi
untuk diagnosis menjadi lebih cepat dan akurat yang berkontribusi dalam diagnosis suatu
keluhan pasien lebih dini yang umumnya sulit didiagnosis. Hal ini juga akan meningkatkan
waktu tatap muka antara dokter dan pasien sehingga mengurangi beban ekonomi dan fisik bagi
pasien.
Peningkatan jumlah masyarakat lanjut usia menjadi tantangan untuk menyediakan
perawatan medis saat ini. Peran robot dan perkembangan teknologi mutakhir diusungkan
menjadi solusinya. Dimulai dari bagian telemedicine di mana pasien dan dokter dapat
berkonsultasi secara online dari rumah sehingga mengurangi angkan kunjungan ke rumah sakit.
Dengan temuan ini diharapkan dapat membantu pasien dengan masalah dalam mobilitas dan juga
mengurangi biaya transportasi ke rumah sakit atau layanan kesehatan.Tidak hanya bagi pasien,
tugas dokter untuk home visit pun dapat berkurang berkat ide ini. Penggunaan rekam medik
secara elektronik pun menjadi bagian dari telemedicine ini. Hal ini memungkinkan lebih
mudahnya bertukar informasi seputar kondisi medis pasien antar dokter sehingga meningkatkan
pelayanan kesehatan.
Berikutnya adalah peran perawat yang digantikan oleh robot. Hal ini memungkinkan
pasien dapat mandiri bersama robot sehingga tidak perlu menunggu keluarga atau orang lain
untuk membantunya. Semua robot akan berperan untuk membantu setiap saat. Dengan peran
robot sebagai perawat memungkinkan keluarga untuk beraktivitas lainnya. Dengan kata lain,
robot berperan dalam help the helpers.
Dengan berkembangnya teknologi, keluarga juga dapat memantau 24 jam kondisi
kesehatan keluarga mereka melalui kamera, sensor, dan lain-lain. Sensor ini juga berfungsi
sebagai monitor tanda vital dan kondisi tidur sehingga tidak mengganggu kualitas tidur yang
bersangkutan dan menurunkan beban kerja yang merawat untuk terus memantau keluarganya.
Teknologi informasi justru dapat menjadi pendukung untuk terciptanya komunikasi
antara dokter dan keluarga yang lebih baik, serta mendorong terwujudnya kesehatan pribadi dan
keluarga secara preventif. Untuk itu literasi terhadap teknologi informasi menjadi suatu hal yang
tidak terhindarkan. Pada akhirnya humanisme dan teknologi informasi dapat berdampingan
menciptakan layanan kesehatan masyarakat yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai