Aku memandang gedung gedung bertingkat dari balik jendela bus yang berdebu
ini. Aku memimcingkan mataku dan Mengekstensikan leherku berlebihan,
berusaha mencari puncaknya yang hilang diantara awan dan teriknya sinar matahari. Akhirnya aku memutuskan menyerah dan kembali bersandar pada bangku bus yang entah sudah berapa tahun umurnya. Aku ingat saat