Infeksi Hepatitis B
dan HIV
• Di Indonesia :
Pengidap Hepatitis B pada
populasi sehat
sekitar 4 – 20,3%
Persentase pelaksanaan
Deteksi Dini Hepatitis B
tahun 2017
Perjalanan Penyakit Virus Hepatitis B
Immune tolerant
Infeksi HBV
Immune clearance
Hepatitis
kronis
Inaktif
ALT activity
HBV DNA
ALT, AST ALP, bilirubin, USG Hepatitis C Ditentukan dari nilai DNA
albumin, globulin. HBV, ALT, gambaran
Biopsi hepar HIV histologis hati
Darah lengkap
Penyakit hati metabolik
Protombin time
Autoimun
Alkoholik
Evaluasi Pre-Terapi
Terapi Hepatitis B
Antiviral dihentikan
Pengobatan ARV merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk :
1. mengurangi penularan HIV
2. menghambat perburukan infeksi oportunistik
3. meningkatkan kualitas hidup ODHA
4. menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terdeteksi
Pendahuluan
• Tanpa upaya pencegahan, 20 – 50% bayi dari ibu HIV dapat tertular
1. 5 – 10% selama masa kehamilan
2. 10 – 20% pada saat persalinan
3. 5 – 20% saat menyusui
• Dengan upaya yang tepat :
1. risiko penularan diturunkan < 2%
2. jumlah virus tidak terdeteksi (dlm terapi ARV) < 1%
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
(PPIA)
PPIA / PMTCT :
• Pemberian ARV pada ibu hamil
• Persalinan yang aman
• Pemberian nutrisi dan ARV pencegahan
pada bayi
1. bayi bebas HIV
2. ibu dan bayi hidup dan
sehat
Tata Laksana
• Pajanan mikroba infeksius melalui makanan atau cairan selain ASI dapat
merusak integritas usus sehingga mempermudah transmisi infeksi HIV.
KESIMPULAN
- Ibu hamil dengan HBV DNA > 10 IU/ml dan atau HbeAg positif diberikan terapi anti
virus untuk mencegah transmisi perinatal
- Ibu hamil dengan HIV positif diberikan ARV dan konseling persalinan yang aman.
- Bayi yang terpapar HIV diberikan ARV profilaksis
- Pemberian makanan bayi disesuaikan dengan kondisi ibu dan keluarga, namun tidak
dianjurkan campur (ASI + formula)
Terima Kasih