Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian hepatitis
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh injeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.
(kamus kesehatan .blogspot.com/2009/07/hepatitis html/19-3-2011,11.00 wib)

B. Patogenesis hepatitis
Hepatitis A dahulu dikenal sebagai hepatitis injektiosa yang ditularkan melalui makanan atau
minuman yang tearkonataminasi oleh virus RNA. Gejalanya ringan , kadang-kadang tidak
terdiagnosis . hepatitis B dahulu dikenal sebagai hepatitis serum,yang ditularkan/tranfusi melalui
darah tranfusi, semen, getah vagina, dan air liur yang mengandung virus RNA. Dikelompokkan
sebagai penyakit menular seksual . hepatitis B gejalanya dapat berat menjadi futminan hepatitis.
Hepatitis delta walaupun suatu virus RNA mempunyai sifat antigen hepatitis B. Sifat tranmisinya
sama seperti hepatitis kronis. Hepatitis C adalah suatu virus RNA. Tranmisinya sama dengan
hepatitis B. Hepatitis E adalah hepatitis virus yang mempunyai sifat seperti hepatitis A.
Ditularkan melalui makanan dan banyak terjadi di negara berkembang.
C. Gejala-gejala hepatitis.
Gejala permulaaan ialah panas, anoreksia, perasaan lelah, sakit kepala, muntah-muntah, dan air
menyebabkan abortus dan persalinan kurang bulan. Perdarahan sesudah persalinan mungkin
banyak sekali dan setelah partus kadang-kadang timbul atrofi hati kuning yang akut.
D. Pengobatan hepatitis
Terapi ialah hospitalisasi istirahat rebah dan diet yang baik. Kadnag-kadang diberi kortikosteroid
untuk mencegah perdarahan pasca persalina sering diberi vit k.
Pemberian vaksinasi pada BBL:bagi bayi dengan ibu sebagai karier virus hepatitis B,perlu diberi
hepatitis B immune globulin segera setelah lahir,diikut vaksin hepatitis B.
Wanita hamil dengan resiko tinggi terjadi hepatitis B dapat diberikan vaksin hepatitis B dalam
masa kehamilan.
(prof. Hidayat wijayanegara.2003. hal :114-115)

E. MACAM-MACAM HEPATITIS
1. HEPATITIS A
Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang paling dikenal didunia dan umumnya terjadi
lebih sering pada populasi miskin, yang sulit memprtahankan praktik higiene yang baik.
(helen varney. 2003. Hal 164)
Jenis hepatitis yang paling ringan di antara semua jenis hepatitis. Walaupun begitu, tidak
boleh dianggap enteng karena dapat memudahkan terkena infeksi virus hepatitis lain yang lebih
berbahaya.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Kehamilan/menjalani.kehamilan.deng
an.hepatitis/001/001/884/33/3
 Tanda dan gejala
Umum
- Gejala mirip flu
- Anoreksia
- Malaise
- Kelemahan
- Kelelahan
- Mual
- Demam ringan
Khusus
- Urtikaria
- Artritis
- Artralgia
- Mialgia
- Ikterik
- Nyeri abdomen kuadran kanan atas atau nyeri lambung
- Pembesaran atau nyeri tekan pada hati
- Pruritus
- Nyeri otot
- Berat badan berkurang
((Helen Varney. 1999. Hal : 142)
 Diagnosis
Dalam rangka mendiagnosis virus hepatitis A akut, uji serologi dengan temuan antibodi
imunoglobulin M(ig M) dibutuhkan untuk memastikan infeksi. igM anti- HAV biasanya
terdeteksi 5-10 hari. Sebelum awitan gejala dan dapat berlangsung sampai 6 bulan setelah
infeksi. Imunoglobulin G (igG). Anti –HAV muncul awal dalam perjalanan penyakit dan akan
mengendikasikan pelindungan sepanjang hidup melawan penyakit ini.
(helen varney.2003.hal :164)
 Pengaruh terhadap kehamilan
Bentuk fulminan mempunyai angka kematian tinggi matenal janin.
Gangguan nutrisi dan O2 dapat menimbulkan:
 Abortus
 Persalinan prematur
 Infeksi vertikal ke bayi saat persalinan
 Pada post partum kemungkinan terjaadi perdarahan karena gangguan pembekuan darah atau
atonia uteri.
Kematian maternal terutama akibat perdarahan post partum.
 Pencegahan
Pada tahun 1996 CDC Advisory committee on immunization practices (ACIP)
merekomendasikan vaksinasi HAV untuk kelompok khusus yang beresiko tinggi terpajan seperti
pelancong international dan individu yang bekerja dinegara-negara tempat HAV merupakan
endemik. ACIP sekarang merekomendasikan selain kepada mereka yang beresiko terpajan harus
ada vaksin rutin anak-anak di negara bagian kabupaten dan komunitas.
( Helen Varney. 2003. Hal :164)
 Pengobatan
Sembilan puluh sembilan persen individu yang terinfeksi hepatitis A akan sembuh tanpa
pengobatan. Setiap tahun di amerika serikat terdapat sekitar 100 kasus hepatitis fulminan yang
mengarah pada kematian karena gagal hati akut. Diantara 11 dan 22 persen orang dengan
hepatitis A di hospitalisasi dan orang dewasa yang sakit kehilangan rata-rata 27 hari kerja.
( helen varney.2003.hal :164)
Ibu hamil dengan hepatitis A dianjurkan untuk banyak beristirahat dan mendapat asupan gizi
yang tepat. Jika menjalani terapi dengan tepat maka dapat sembuh dalam waktu kurang lebih 2
bulan.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Kehamilan/
menjalani.kehamilan.dengan.hepatitis/001/001/884/33/3

2. HEPATITIS B
Hepatitis B ditularkan melalui darah, produk darah, jarum yang terkontaminasi,saliva,
sekresi vagina dan semen. Infeksi hepatitis B dapat berakibat pada keadaan kronis atau karier
dengan peningkatan resiko untuk hepatitis aktif kronis, penyakit hati kronis, serosis hati, dan
karsnoma hepatoseluler.
(helen varney. 2003.hal:164-165)
 Tanda dan gejala
Mual, muntah
Nyeri pada kuadran kanan abdomen
Pembesaran dan nyeri tekan pada hati
Demam, menggigil,
Lemah
Lelah
Sakit kepala
Gejala non hepatik ( kemerahan, demam, artralgia, mialgia, artritis) biasanya mendahului
ikterik.
( helen Varney. 2001. Hal : 143 )

 Diagnosis
Antigen permukaan hepatitis B dan antigen hepatitis Be biasanya muncul dalam darah orang
yang terinfeksi dari 1-10 minggu. Setelah pajanan atau HBV. Sebelum awitan gejala klinis atau
peninggkatan enzim hati alanine aminotranferase serum. Menetapnya serum Hbs Ag lebih dari 6
bulan menandakan perkembangan menjadi infeksi kronis HBV.
(helen varney. 2003. Hal :165)
 Pengaruh terhadap kehamilan
Persalinan premature
Bayi mengalami infeksi vertikal saat persalinan
Kemungkinan perdarahan post partum
Bayi sebaiknya mendapat vaksin hepatitis sehingga terlindung dari kemungkinan serosis
hepatoma pada usia muda.
Indonesia tergolong daerah endemis sehingga sanggat memerlukan vaksinasi hepatitis
khususnya untuk bayi baru lahir.
Dalam menghadapi infeksi hepatitis diperlukan konsultasi internis/dokter anak
 Pencegahan
American College of Obstetricions and Gynecologist and Centers For Disease Control and
Prevention merekomendasikan penapisan rutin virus-virus hepaitis B untuk Hbs Ag bagi semua
wanita hamil dalam rangka mengidentifikasi wanita-wanita yang karier kronis Hepatitis B.
Wnita-wanita yang uji Hbs Ag negatif harus diberi vaksinasi jika merasa belum divaksinasi.
Kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk vaksin Hepatitis B atau Hbs Ag. Jika wanita
yang rentan belumpernah divaksinasi untuk Hepatitis A atau Hepatitis B, sekarang tersedia
vaksin kombinasi (TWN Rix), yang diberikan dalam jadwal 3 dosis yang akan memberi
imunitas terhadap kedua virus.
( Helen Varney. 2003. Hal : 166 )
 Skrining dan Pengobatan
Setiap orang dengan riwayat ikterik atau berasal dari kelompok resiko tinggi, harus
dilakukan skrining
Sampai sekarang belum ada pengobatan untuk kondisi ini
Pencegahan dengan vaksinasi yang lahir dari ibu yang menderita hepatitis B dan karier
seperti bidan dan dokter obstetri
( Vicky Chapman. 2003. Hal : 229 )
 Profilaksis untuk wanita
ICOG dan CDC merekomendasikan skrining rutin virus hepatitis B untuk seluruh wanita
hamil.
Wanita dengan hasil skrining negatif, harus dipertimbangkan untuk dilakukan vaksinasi, jika
belu divaksinasi.
Kehamilan bukanlah suatu kontra indikasi untuk dilakukan vaksin hepatitisB atau
imunoglobulin hepatitis B ( HBIG).
 Profilaksis untuk bayi baru lahir hepatitis B – ibu yang terinfeksi
Mandkan segera setelah lahir
Harus mendapatkan HBIG sebanyak 0,5 ml IM satu jam setelah lahir
Bayi juga harus mendapatkan vaksin hepatitis B pada saat lahir, dan 2 atau 3 kali lagi pada
tahun pertama
Ibu dengan HbeAg-positif pada saat lahir kemungkinan besar menularkan penyakit ini
kepada bayinya.
( helen Varney. 2001. Hal : 144 )
3. HEPATITIS C
Hepatitis C (HCV) yang dulu dikenal sebagai hepatitis non A dan non B adalah penyebab
utama hepatitis pascatransfusi dan diidentifikasi sebagai virus hepatitis C pada tahun 1989.
Hepatitis C ditemukan dalam konsentrasi tertinggi dalam darah dan secara primer ditularkan
melalui rute darah, namun untuk banyak individu metode akuisisi virus tidak diketahui.
Penularan seksual tidak diketahui tetapi jarang pada kurang lebih 5 %.
( Helen Varney. 2003. Hal : 157 )
 Gejala klinisnya :
1. Tergolong RNA flavividas virus
2. Penyebarannya intra Venous pada pemakai obat, perokok dan seksual aktif
3. ½ kasus dengan fungsi liver abnormal dan 2/3 subklinis aktif aktif menahun sirosis dan akhirnya
hepatis sekitar 20-30 % terjadi ppada usia muda.

 Diagnosis Hepatits C
Diagnosis infeksi HCV dibuat dengan deteksi antibodi enzim immunoassay (EIA) serum
terdapat virus hepatitis C. Penapisan target virus hepatitis C berdasarkan faktor resiko seperti
yang direkomendasikan oleh CDC :
1. Pengguna obat injeksi
2. Resipien faktor pembekuan yang dibuat sebelum tahun 1987
3. Pasien hemodialisis
4. Resipien darah dan / atau transplan organ pada juni 1992
5. Orang-orang dengan masalah hat yang tidak terdiagnosis
6. Janin yang lahir dari ibu yang terinfeksi ( diuji setelah 12-18 bulan)
7. Pekerja perawatan kesehatan / keamanan publik ( hanya setelah pemajanan yang diketahui)
( Helen Varney. 2003. Hal : 167 )

 Pengaruh terhadap hamil


Pengaruhnya terhadap kehamilan tergantung keadaan penyakitnya
Infeksi vertikal bayi melalui persalinan atau ASI
Pengobatannya konservatif
 Istirahat
 Obat suportif
 Pencegahan :
Tidak ada vaksin untuk mencegah hepatitis C. Pencegahan berfokus pada pendidikan dan
penghindaran gaya hidup yang akan menempatkan seseorang pada resiko terpajan hepatitis C.

 Pengobatan
Untuk hepatits C klinis adalah perawatan paliatif yang sama untuk hepatitia A dan B.
Pengobatan untuk hepatitis kronis termasuk terapi kombinasi dengan injeksi interfiron alfa dan
obat antiviral oral ribavirin. Pengobatan ini tidak tepat untuk kehamilan dan harus doperhatikan
bahwa ribavirin dalah obat teratogenik ( kategori X ) dan dikontraindikasikan selama kehamilan.
( Helen Varney. 2003. Hal : 167 )

4. HEPATITIS D
 Gejala klinis Hepatiti D :
1. Umumnya bersama-sama dengan infeksi hepatitiS B
2. Gejala mirip dan pengaruhnya terhadap ibu hamil sama
 Pengaruh terhadap hamil :
Pengaruhnya terhadap kehamilan tergantung keadaan penyakitnya
Infeki vertikal melalui persalinan atau ASI
Pengobatannya konservatif :
 Istirahat
 Obat suportif

F. PERAN BIDAN
Melakukan skrining pada ibu hamil
Melakukan penyuluhan tentang hepatitis pada ibu hamil
Melakukan penyuluhan tentang kebutuhan gizi bagi ibu hamil
Melakukan Pencegahan dengan vaksinasi bayi yang lahir dari ibu yang menderita hepatitis B
dan karier
G. PENCEGAHAN BAGI PETUGAS KESEHATAN
Antepartum
 Pakai sarung tangan dikedua tangan dan gunakan teknik yang cermat pada pemeriksaan bimanual
dan spekulum
 Hati-hati dalam menangani spesimen ( misal : darah, urin, rabas vagina ).
Persalinan
 Gunakan teknik yang cermat pada saat melakukan pemeriksaan vagina
 Berhati-hati dalam menangani linen ( pakailah sarung tangan )
Kelahiran
 Memakai kacamata pelindung
 Memakai masker dan baraskot
 Memakai sarung tangan rangkap
 Melakukan teknik kelahiran secara cermat
 Melakukan penanganan jarum dengan hati-hati
 Melakukan penggantian linen secara cermat
Pascapartum
 Waspada terhadap darah dan feses
(Helen Varney. 1999. Hal : 144-145)

BAB III
PENUTUP

Pada wanita hamil, Hepatitis dapat menyebabkan abortus dan persalian kurang bulan.
Perdarahan sesudah persalinan mungkin banyak sekali dan setelah partus kadang-kadang atrofi
hati kuning yang akut yang membawa maut.
Terapi ialah hospitalisasi istirahat rebah dan diet yang baik. Kadnag-kadang diberi
kortikosteroid untuk mencegah perdarahan pasca persalina sering diberi vit k.
Bagi bayi dengan ibu sebagai karier virus hepatitis B, perlu diberi hepatitis B
immuneglobulin segera setelah lahir,diikut vaksin hepatitis B. Wanita hamil dengan resiko tinggi
terjadi hepatitis B dapat diberikan vaksin hepatitis B dalam masa kehamilannya

Anda mungkin juga menyukai