OLEH :
Siti Nur Janna, S.Ked
K1A1 13 132
SUPERVISOR
dr. Lianawati, Sp.OG., M.Kes
Telah menyelesaikan tugas referat dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian
A. PENDAHULUAN
Hepatitis merupakan penyakit hepar yang paling sering mengenai
wanita hamil. Hepatitis virus merupakan komplikasi yang mengenai 0,2 %
dari seluruh kehamilan. Sampai saat ini telah diidentifikasi 6 tipe virus
hepatitis yaitu virus hepatitis A, B, C, D, E dan G. Infeksi virus hepatitis yang
paling sering menimbulkan komplikasi dalam kehamilan adalah virus VHB
(VHB) dan Hepatitis E (VHE).1 Kejadian abortus, intrauterin fetal death
(IUFD) dan persalinan preterm merupakan komplikasi yang paling sering
terjadi pada wanita hamil dengan infeksi hepatitis.2 Hepatitis dapat
disebabkan oleh virus, obat-obatan dan bahan kimia toksik dengan gejala
klinis yang hampir sama.3
Hepatitis A (VHA) umumnya menginfeksi melalui feca-oral. Infeksi ini
sangat jarang terjadi pada ibu hamil. Kejadian VHA menurun 95% sejak
ditemukannya vaksin VHA2. VHB menginfeksi hampir 2 miliar orang di
seluruh dunia. VHB umumnya ditularkan melalui darah, kontak seksual,
pengguna obat-obatan, atau kontaminan darah di alat-alat kesehatan yang
telah terpapar penderita VHB. Penularan melalui MTCT (Mother To Child
Transmission) merupakan perhatian untuk memberantas penularan VHB
secara vertikal. Sehingga dibutuhkan vaksinasi untuk memberantas transmisi
tersebut4.Meskipun ada vaksin yang aman dan efektif, 50 juta kasus baru
didiagnosis setiap tahun di seluruh dunia4.VHB ditularkan secara
tranplasental dan 20 % dari anak yang terinfeksi melalui jalur ini akan
berkembang menjadi kanker hati primer atau sirosis hepatis pada usia
dewasa.Tidak terdapat infeksi pada bayi jika terinfeksi pada kehamilan
trimester pertama, 25% bayi terinfeksi VHB jika ibu terinfeksi pada
kehamilan trimester kedua, dan angka meningkat menjadi 70% jika ibu
menderita infeksi akut pada trimester ketiga. Insidensi meningkat menjadi
84% jika ibu terinfeksi VHB akut dua bulan pertama pasca persalinan Oleh
karena itu bayi yang lahir dari ibu karir HBsAg harus diimunisasi dengan
memberikan immunoglobulin dan vaksin VHB. Hal ini dapat mencegah 90%
kasus VHB5.
Hepatitis C - -
B. DEFINISI
Hepatitis virus adalah penyakit nekroinflamatori yang umumnya
disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, E dan G. Virus hepatitis
menyebabkan peradangan akut di hati, menyebabkan kelainan klinis yang
ditandai dengan demam, gejala gastrointestinal, seperti mual dan muntah,
serta ikterus. Tanpa melihat jenis virusnya, terlihat ada lesi histopatologik
yang identik di hati selama fase akut penyakit21.Virus-virus hepatitis yang
dapat menyebabkan hepatitis akut adalah VHA, VHB, VHC dan VHE
sedangkan virus hepatitis yang dapat menyebabkan hepatitis kronik adalah
VHB dan VHC.Hepatitis kronik dibedakan dengan hepatitis akut apabila
masih terdapat tanda-tandaperadangan hati dalam jangka waktu lebih dari 6
bulan8.
Gejala hepatitis umumnya bisa asimtomatik selama 30 tahun.Di
Amerika serikat, hepatitis simtomatik akut sangat jarang.Jika simtomatik,
gejala dari infeksi akut antara lain mual, muntah, dan malaise yang disertai
dengan ikterik selama 1-2 minggu.Demam ringan lebih sering terjadi pada
VHA.Serum transameniase dapat bervariasi pada tiap infeksi hepatitis dan
meningkat ketika ikterik bertambah.Serum bilirubin dapat meningkat secara
progresif. Angka kematian pada hepatitis akut 0,1-1% paling besar akibat
nekrosis hepatik fulminan yang pada kehamilan mirip dengan perlemakan
hati oleh hepatitis B dan ko infeksi oleh agen hepatitis D. Encefalopati hati
merupakan gejala utama dan angka kematian mencapai 80%. Hepatitis kronik
sering terjadi ada infeksi VHB dan VHC.Diagnostik pasien dapat dilakukan
dengan tes serologis.2
IgM Anti- IgM anti
Diagnosis HBsAg Anti VHC
VHA HBc
Hepatitis A Akut - + - -
Hepatitis B akut + - + -
Hepatitis B kronik + - - -
Akut hepatitis C + - - +
Pasien yang membutuhkan rawat inap adalah pasien dengan gejala yang
berat antara lain: mual dan muntah yang persisten, PTT (Prothrombin Time)
yang memanjang, serum albumin yang rendah, hipoglikemia, bilirubin serum
yang meningkat dan adanya gejala gangguan neurologis. Urutan pemulihan
gejala klinik dan tes biokimia adalah hepatitis A, diikuti jenis infeksi
Hepatitis B, dan hanya sebagian kecil dari kasus Hepatitis C. Feses, sekresi,
alas tidur, dan semua benda yang kontak langsung dengan penderita hepatitis
harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Perhatian khusus jika pasien
yang akan bersalin atau yang menjalankan prosedur bedah. Penggunaan
sarung tangan ganda disarankan dan vaksinasi aktif-pasif2.
Hepatitis A Hepatitis Hepatitis D Hepatitis E
Tipe Virus VHB Virus
Virus C Virus Virus Virus
Klasifikasi Picornavirus Hepadnavirus Flavivirus Deltavirus Herpevirus
Transmisi Fecal-oral Parenteral Parenteral Parenteral Fecal-oral
Periode 15-45 hari 45-160 hari 15-150 30-60 hari 15-60 hari
Inkubasi hari
Hep. Kronik Tidak Ya Ya Ya Tidak
Management Immunoglo Pada orang Nilai Fokus terapi Immuno-
post exposure bulin 2 yang tidak immuno- untuk globulin
minggu diimunisasi globulin mencegah tersedia
setelah terpapar, tidak jelas. VHB, tetapi tidak
terpapar. berikan Tidak ada HBIG memproteksi
Jika vaksin VHB terapi lain immune- antibodi
diberikan dan titer yang globulin
dengan immunoglob tersedia. dan vaksin
cepat pada ulin yang VHB tidak
masa tinggi dapat
inkubasi, (HBIG) mencegah
efektivitas untuk carrier VHB
mencapai mengurangi dari infeksi
80-90%. resiko infeksi VHD
VHB
Pengaruh Tidak Menimbulka Menimbul Transmisi Menimbulk
terhadap menimbulka n infeksi kan perinatal an infeksi
kehamilan n infeksi pada janin infeksi jarang pada janin
pada janin pada janin terjadi
Tabel 3. Karakteristik Tipe Virus Hepatitis7,21
Komponen
No. Penyakit Definisi
Sistem
1. Hepatitis A HAV Virus hepatitis A. Agen penyebab hepatitis
infeksiosa. Merupakan suatu
picornaviridae. Prototype genus
Hepatovirus
Anti HAV Antibodi terhadap HAV. Terdeteksi pada
saat permulaan gejala. Bertahan seumur
hidup
IgM anti Antibodi kelas IgM terhadap HAV.
HAV Menandakan infeksi baru HAV, tetap
positif 4-6 bulan pasca infeksi
2. Hepatitis B HBV Virus VHB. agen penyebab hepatitis
serum. Merupakan suatu hepadnavirus
HBsAg Antigen permukaan VHB. Antigen
permukan HBV terdeteksi dalam jumlah
besar di serum. Terdapat beberapa subtype
HBeAg AntigenVHB. terkait dengan nukleokapsid
HBV. Menandakan replikasi virus. Beredar
dalam sirkulasi sebagai antigen yang dapat
larut dalam serum
HBcAg Antigen inti (core) VHB.
Anti-HBs Antibodi terhadap HBSag menandakan
infeksi lama dan imunitas terhadap HBV.
Merupakan antibodi pasif dari Hbig atau
respon imun dari vaksin HBV
Anti-HBe Antibodi terhadap HbeAg keberadaannya
di dalam serum karier HbsAg
menunjukkan titer HBV yang rendah
Anti-HBc Antibodi terhadap HbcAg menunjukkan
infeksi oleh HBV pada satu waktu dimasa
lampau
IgM anti- Antibodi kelas IgM terhadap HbcAg
HBc menunjukkan HBV baru. Tetap positif 4-6
bulan pasca infeksi
3 Hepatitis C HCV Hepatitis Virus C. agen umum penyebab
hepatitis pasca transfuse. Merupakan
flavivirus genus hepacivirus
Anti HCV Antibodi terhadap HCV
4 Hepatitis D HDV Virus Hepatitis D. Agen penyebab virus
Delta. Menyebabkan infeksi hanya jika ada
HBV
HDAg Antigen delta (Ag-D). terdeteksi pada
infeksi HDV akut dini
Anti HDV Antibodi terhadap Ag-D. menunjukkan
infeksi HDV lama atau baru
5 Hepatitis E HEV Virus hepatitis E. Virus yang ditularkan
secara enteris. Menyebabkan epidemik
besar di Asia, Afrika utara dan barat, dan
meksiko. Transimisi secara fecal-oral atau
melalui air. Tidak terklasifikasi
6 Immunoglo IG Globulin imun USP. Mengadung antibody
bulin terhadap HAV. Tidak ada antibody
terhadap HBsAg, HCV, HIV
HBIG Globulin imun VHB. mengandung titer
antibody yang tinggi terhadap HBV
Tabel 4.Tata Nama dan Definisi Virus Hepatitis, Antigen, dan Antibodi21
4. Hepatitis Virus D
a. Definisi
Hepatitis D juga dengan delta virus merupakan small circular
RNA virus. Singe-stranded RNA virus 37 nm ini pertama kali
dilaporkan ole Rizzetto,dkk di Italy tahun 1977. Virus ini diidentifikasi
dari penderita VHB tapi berbeda dengan VHB yang double stranded
DNA virus. VHD membutuhkan VHB untuk bereplikasi.18
b. Penularan dan Gejala Klinik
Penularan infeksi dapat melalui kontak darah atau seksual dengan
penderita. Penularan VHD mirip dengan VHB dimana penularan
perkutaneus sangat efisien. Transmisi perinatal VHD jarang terjadi.
Seseorang dapat terinfeksi VHD bersamaan dengan VHB yang disebut
ko-infeksi dan seorang yang telah menderita VHB dapat terinfeksi oleh
VHD yang disebut superinfeksi.19
c. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus
hepatitis D adalah sebagai berikut 18:
1) Pada penderita ko-infeksi VHB-VHD dapat dilakukan pre atau post
eksposure profilaksis.
2) Pada penderita superinfeksi VHB-VHD diberikan pendidikan untuk
menurunkan resiko tingkah laku diantara orang-orang dengan infeksi
kronik VHB.
3) Karena VHD sangat tergantung pada VHB untuk bereplikasi maka
profilaksis pada VHB dapat menurunkan resiko infeksi VHD
d. Terapi
Alpha interferon digunakan pada pasien dengan VHB dan D
kronik. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan dosis yang lebih
tinggi dari biasanya menunjukkan hasil yang lebih baik.19
5. Hepatitis Virus E
a. Definisi
Merupakan single stranded RNA-34 nm berbentuk spheris dan
tidak berkapsul. VHE memiliki angka insidensi dan mortalitas yang
tinggi pada kehamilan dibandingkan dengan tanpa kehamilan. Infeksi
VHE ditularkan melalui fecal-oral, yang tersering melalui kontaminasi
air. Transmisi melalui orang-ke orang jarang, namun transmisi MTCT
ditemukan. 8, 11
b. Penularan dan Gejala Klinik
Adapun masa inkubasi infeksi VHE adalah 40 hari, 2-10 minggu.
Pada populasi tertentu, virus ini dapat bersifat self limited disease dalam
waktu 1-4 minggu VHE ditransmisikan secara enterik melalui air
minum yang terkontaminasi feses penderita pada daerah endemik.
Gejala klinik dapat berupa gejala asimtomatik menjadi hepatitis
fulminan dengan ensefalopati hepatik dan perlemakan hati akut. Tidak
ada hubungan VHE terhadap sirosis hepatis atau penyakit hepatitis
kronis.
Gejala kliniknya dapat dibagi dalam 2 fase yaitu :
1) Fase Prodromal
Keluhannya berupa mialgia, arthralgia, demam, anoreksia, nausea,
vomitus, penurunan berat badan 2-4 kg, dehidrasi, dan nyeri perut
kanan atas.
2) Fase Ikterik
Keluhannya berupa ikterik (bilirubin serum > 3 mg %), urine gelap,
feses berwarna terang, dan gatal-gatal.
Keluhan dan tanda lain berupa urtikaria, diare, peningkatan serum
aminotranferase (ALT), hepatomegali, malaise, dan eksresi virus pada
feses 14 hari dari onset penyakit.11
c. Diagnostik
Test diagnostik belum tersedia secara komersial. Serum IgM dan
IgG anti HEV dapat dideteksi dengan ELISA. Infeksi VHE didiagnosa
jika anti VHE IgM atau VHE RNA-nya positif.11
d. Pengaruh Terhadap Kehamilan dan Bayi
Infeksi VHE banyak ditemukan pada negara berkembang. Infeksi
VHE dalam kehamilan sangat serius dan sering menimbulkan akibat
yang fatal. Angka kematian ibu berkisar 10-20 % karena kerusakan
hepar atau karena gejala sekunder seperti dehidrasi atau malnutrisi.
Wanita hamil yang mendapatkan infeksi VHE pada trimester III sering
berakibat fatal dengan angka mortalitas ibu sekitar 30 %. Ibu hamil
mempunyai resiko yang lebih tinggi menderita hepatitis E dan biasanya
dengan gejala yang berat karena berhubungan dengan status imunnya
yang rendah. Jika seorang ibu menderita infeksi akut VHE, janin
biasanya dipengaruhi dan tidak ada karier kronik untuk infeksi
VHE.11,20
VHE dapat ditransmisi secara vertikel dari ibu kejanin dan
bertanggung jawab terhadap mortalitas dan morbiditas janin. Infeksi
VHE pada neonatal dihubungkan dengan komplikasi hepatitis anikterik,
hipoglikemia, hipotermia, dan kematian neonatal. Infeksi VHE yang
dihubungkan dengan hepatitis fulminan jarang terjadi kecuali infeksi
terjadi pada waktu hamil dengan angka kematian rata-rata 20 % dan
sangat tinggi pada trimester III dengan angka kematian janin sekitar 20
%.11,20
e. Pencegahan
Sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk VHE.
Imunoprofilaksis untuk VHE belum tersedia tapi mungkin saja dengan
menggunakan darah donor dari penderita yang berasal dari negara
dengan prevalensi hepatitis E yang tinggi. Untuk itu pecegahan secara
primer dengan meningkatkan higiene dan memastikan bahwa air yang
digunakan bersih sangat penting.20
f. Terapi
Sampai saat ini belum ada terapi yang khusus untuk VHE. Wanita
hamil yang menderita infeksi VHE harus berobat dan diawasi oleh
tenaga ahli sesegera mungkin disamping istirahat dan minum air yang
lebih banyak untuk mencegah dehidrasi.20
DAFTAR PUSTAKA