G II P I A 0 GRAVID PRETERM +
PERDARAHAN ANTEPARTUM EC.
PLASENTA LETAK RENDAH +
HIPERTIROID + HIPERTENSI KRONIK
PERENCANAAN
Observasi tanda-tanda vital
Observasi DJJ
Observasi perdarahan
IVFD RL 28 tpm
Nifedipin 3 x 10 mg
Inj. Dexamethasone 1 Amp/6 jam/IM (4x)
Bed rest
Periksa Lab FT3 dan TSH
Lanjut terapi hipertiroid : PTU 2 x ½ tab + Propanolol 1x10 mg
Hari/Tanggal
FOLLOW UP
Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
Rabu, 26/9/2018 S: KU baik, keluhan (-) - Observasi tanda-tanda vital
O: T : 150/100 mmHg - Observasi DJJ
N : 96 x/menit - Observasi perdarahan
P : 20 x/menit - IVFD RL 28 tpm
S : 36,5oC - Nifedipin 3 x 10 mg
DJJ : 138 x/menit, His : (-) - Inj. Dexamethasone 1
TFU : 3 jari di bawah processus xyphoideus. Amp/6 jam/IM
BAB (+) kesan normal - Bed rest
BAK (+) kesan normal - Periksa Lab FT3 dan TSH
Fluksus (+) darah merah segar, lendir (-), air-air (-) - Lanjut terapi hipertiroid :
Darah Rutin : PTU 2 x ½ tab + Propanolol
WBC 9,23 HB 11,9 PLT 261 1x10 mg
Urine rutin :
Blood (Large) Protein (negatif)
USG : Gravid tunggal hidup, letak kepala, UK 33-34 minggu, TBJ 1939 gram, plasenta di corpus
anterior terletak di segmen bawah rahim.
A : GIIPIA0 Gravid Preterm + Perdarahan Antepartum ec. Plasenta Letak Rendah + Hipertiroid +
Hipertensi Kronis
Jum’at, 28/9/2018 S: KU baik, keluhan (-) - Observasi tanda-tanda vital
O: T : 140/90 mmHg - Observasi DJJ
N : 84 x/menit - Observasi perdarahan
P : 18 x/menit - Aff infus
S : 36,8oC - Nifedipin 3 x 10 mg
DJJ : 134 x/menit, His : (-) - Bed rest
TFU : 3 jari di bawah processus xyphoideus. - Lanjut terapi hipertiroid : PTU 2
BAB (+) kesan normal x ½ tab + Propanolol 1x10 mg
BAK (+) kesan normal
Fluksus (-), lendir (-), air-air (-)
Injeksi dexamethasone (pematangan paru) sudah
selesai
Lab FT3 dan TSH belum ada hasil
A : GIIPIA0 Gravid Preterm + Perdarahan Antepartum
ec. Plasenta Letak Rendah + Hipertiroid + Hipertensi
Kronis
Sabtu, 29/9/2018 S: KU baik, keluhan (-) - Observasi tanda-tanda vital
O: T : 150/90 mmHg - Observasi DJJ
N : 102 x/menit - Observasi perdarahan
P : 20 x/menit - Nifedipin 3 x 10 mg
S : 36,6oC - Bed rest
DJJ : 142 x/menit, His : (-) - Lanjut terapi hipertiroid : PTU 2 x
TFU : 3 jari di bawah processus xyphoideus. ½ tab + Propanolol 1x10 mg
BAB (+) kesan normal
BAK (+) kesan normal
Fluksus (-), lendir (-), air-air (-)
Lab FT3 dan TSH belum ada hasil
A : GIIPIA0 Gravid Preterm + Perdarahan Antepartum ec.
Plasenta Letak Rendah + Hipertiroid + Hipertensi Kronis
Minggu, S: KU baik, keluhan (-) - Observasi tanda-tanda vital
30/9/2018 O: T : 120/70 mmHg N : 96 x/menit - Observasi DJJ
P : 18 x/menit S : 36,7oC - Observasi perdarahan
DJJ : 143 x/menit, His : (-) - Nifedipin 3 x 10 mg
TFU : 3 jari di bawah processus xyphoideus - Bed rest
BAB (+) kesan normal BAK (+) kesan normal - Lanjut terapi hipertiroid : PTU 2 x ½ tab +
Fluksus (-), lendir (-), air-air (-) Propanolol 1x10 mg
Lab FT3 dan TSH belum ada hasil
A : GIIPIA0 Gravid Preterm + Perdarahan Antepartum ec. Plasenta Letak Rendah +
Hipertiroid + Hipertensi Kronis
Senin, 1/10/2018 S: KU baik, keluhan (-) - Lanjut terapi hipertiroid : PTU 2 x ½ tab +
O: T : 120/70 mmHg N : 80 x/menit Propanolol 1x10 mg
P : 18 x/menit S : 36,4oC - Sulfas Ferosus 1x1
DJJ : 143 x/menit, His : (-) - Cek lab FT4 dan TSH di laboratorium luar
TFU : 3 jari di bawah processus xyphoideus RS
BAB (+) kesan normal BAK (+) kesan normal - Pasien boleh pulang
Fluksus (-), lendir (-), air-air (-)
Lab FT3 dan TSH belum ada hasil
A : GIIPIA0 Gravid Preterm + Perdarahan Antepartum ec. Plasenta Letak Rendah +
Hipertiroid + Hipertensi Kronis
PLASENTA LETAK RENDAH
DEFINISI
Plasenta letak rendah ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim
sedemikian rupa sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir yang ditandai
dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina tanpa adanya rasa
nyeri pada kehamilan trimester akhir.
KLASIFIKASI
Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium
uteri internum
Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri
internum
Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir
ostium uteri internum
Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang
2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta
letak normal.
EPIDEMIOLOGI
• >> kehamilan dengan paritas tinggi dan pada usia diatas 30 tahun
• Uterus yang cacat juga dapat meningkatkan angka kejadian plasenta letak rendah
• Pada beberapa rumah sakit umum pemerintah dilaporkan insiden plasenta letak rendah
berkisar 1,7% sampai dengan 2,9%. Di negara maju insidensinya lebih rendah yaitu kurang
dari 1%.
FAKTOR RISIKO
Penyebab blastokista berimplantasi pada segmen bawah rahim belum diketahui secara pasti.
• Secara kebetulan saja blastokista menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim tanpa
latar belakang lain yang mungkin
• Teori lain mengemukakan sebagai salah satu penyebabnya adalah vaskularisasi desidua
yang tidak memadai, mungkin sebagai akibat dari proses radang atau atrofi
• Paritas tinggi, usia lanjut, cacat rahim misalnya bekas bedah sesar, kerokan, miomektomi,
dan sebagainya berperan dalam proses peradangan dan kejadian atrofi di endometrium
• Hipoksemia akibat karbon mono-oksida hasil pembakaran rokok menyebabkan plasenta
menjadi hipertrofi sebagai upaya kompensasi. Plasenta yang mengalami hipertrofi akan
mendekati atau menutupi ostium uteri internum.
• Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda dan eritroblastosis fetalis bisa
menyebabkan pertumbuhan plasenta melebar ke segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
PATOFISIOLOGI
2. Terapi aktif
Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan
banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin
a. Seksio sesarea
b. Melahirkan pervaginam
Versi Braxton Hicks
Tujuan melakukan versi Braxton Hicks
ialah mengadakan tamponade
plasenta dengan bokong (dan kaki)
janin. Versi Braxton Hicks tidak
dilakukan pada janin yang masih
hidup.
Amniotomi dan akselerasi Traksi dengan Cunam Willet
Dengan memecah ketuban, Kulit kepala janin dijepit
plasenta akan mengikuti dengan Cunam Willet,
segmen bawah rahim dan kemudian beri beban
ditekan oleh kepala janin. Jika secukupnya sampai perdarahan
kontraksi uterus belum ada berhenti. Tindakan ini kurang
atau masih lemah, akselerasi efektif untuk menekan plasenta
dengan infus oksitosin. dan seringkali menyebabkan
pendarahan pada kulit kepala.
Perdarahan akan
berhenti jika ada
penekanan pada
plasenta.
Penekanan tersebut
dapat dilakukan
dengan cara-cara
di atas
KOMPLIKASI
Perdarahan sampai syok, seksio sesarea, malpresentasi janin, kelahiran prematur,
gawat janin, perdarahan post partum, kematian ibu akibat perdarahan uterus dan
disseminated intravascular coagulation (DIC).
HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN
DEFINISI
Hipertiroid adalah suatu gangguan yang terjadi karena kelenjar
tiroid memproduksi hormon tiroid lebih banyak dari yang tubuh
butuhkan.
• Tachycardia
Tanda-tanda hipertiroid • Tremor
yang umumnya dapat • Goiter
ditemukan • Kulit lembab dan hangat
• Kelemahan otot
DAMPAK HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN
Dampak yang dapat timbul pada ibu
• Preeklampsia
• Kematian
• Gagal jantung kongestif
Dampak yang dapat terjadi pada janin
• Prematuritas
• IUGR
• Keguguran
• Tirotoksikosis
• Hipotiroid
• Goiter
DIAGNOSA
- α-Metildopa
Suatu α2 - reseptor agonis
Dosis awal 500 mg 3 x per hari, maksimal 3 gram per hari
- Calcium channel blockers
Nifedipin: dosis bervariasi antara 30 - 90 mg per hari.
- Diuretik thiazide
Tidak diberikan karena akan mengganggu volume plasma sehingga mengganggu aliran
darah utero-plasenta.
HIPERTENSI KRONIK DENGAN SUPERIMPOSED
PREEKLAMPSIA
Tanda-tanda superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik, adalah :
a) adanya proteinuria, gejala-gejala neurologik, nyeri kepala hebat, gangguan visus,
edema patologik yang menyeluruh (anasarka), oliguria, edema paru.
b) kelainan laboratorium: berupa kenaikan serum kreatinin, trombositopenia,
kenaikan transaminase serum hepar.
PEMBAHASAN KASUS
Kasus Teori
• Wanita 33 tahun Plasenta letak rendah ialah plasenta yang
• G2P1A0 berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikian
• Gravid preterm (UK 33-34 minggu) rupa sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan
lahir yang ditandai dengan perdarahan uterus yang
dapat keluar melalui vagina tanpa adanya rasa nyeri
pada kehamilan trimester akhir.