Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

“GLAUKOMA SEKUNDER”

OLEH :
Masriana Mursaling
10542056314
PEMBIMBING :
dr. Yusuf Bachmid, Sp.M
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Definisi

Glaukoma adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan


tekanan intraokular yang disertai dengan kerusakan pada saraf
optik yang terjadi secara perlahan.

Sebagian besar terjadi karena peningkatan TIO karena adanya


sumbatan pada sirkulasi atau drainase aquos. Pada beberapa
pasien, kerusakan bisa disebabkan oleh suplai darah yang tidak
adekuat ke serabut saraf optik vital, kelemahan struktur saraf dan
atau adanya masalah pada serabut saraf itu sendiri.

2
Fisiologi aliran Humor Aqueous

3
Epidemiologi
Diperkirakan 3 juta penduduk Amerika Serikat terkena glaukoma, 50%
tidak terdiagnosis. Sekitar 6 juta orang mengalami kebutaan akibat
glaukoma, termasuk 100.000 penduduk Amerika.

Glaukoma sudut terbuka primer, bentuk tersering pada ras kuit hitam dan
putih. Persentase ini jauh lebih tinggi pada orang Asia dan suku Inuit.
Glaukoma sudut tertutup primer berperan pada lebih dari 90% kebutaan
bilateral akibat glaukoma di China. Glaukoma tekanan normal merupakan
tipe yang paling sering di Jepang

4
Faktor Risiko
Hipermetropi (glaukoma sudut tertutup), miopi (glaukoma
sudut terbuka), usia > 45 tahun, keturunan (riwayat
glaukoma dalam keluarga), dan ras (Asia lebih berisiko).

Hal yang memperberat resiko glaukoma :


• Tekanan bola mata, makin tinggi makin berat
• Makin tua makin berat, makin bertambah resiko
• Kulit hitam:kulit putih (7:1)
• Hipertensi, risiko 6x lebih sering
• Kerja las, risiko 4x lebih sering
• Miopia, risiko 2x lebih sering
• Diabetes melitus, risiko 2x lebih sering.
5
Faktor-faktor penyebab penggaungan dan
degenerasi papil saraf optik

• Gangguan pendarahan pada papil yang disebabkan oleh


peninggian tekanan intraokuler.
• Tekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik menekan
papil saraf optik yang merupakan tempat dengan daya
tahan paling lemah pada bola mata.
• Penggaungan papil yang tidak simetris antara mata kanan
dan mata kiri.

6
KLASIFIKASI

- Glaukoma primer:
1. Glaukoma Sudut Terbuka
2. Glaukoma Sudut Tertutup
- Glaukoma Kongenital
- Glaukoma Sekunder
- Glaukoma Absolut
1.Glaukoma Sekunder akibat Perubahan Lensa

• Glaukoma pada subluksasi ke depan : terjadinya hambatan pupil


sehingga aliran aqueous dari bilik mata belakang ke bilik mata depan
menyebabkan penutupan. Subluksasi ini juga dapat mendorong iris ke
depan sehingga menyebabkan penutupan sudut bilik mata depan dan
perlengketan di sudut tersebut.
• Glaukoma pada subluksasi ke belakang :
Terjadi rangsangan yang menahun pada badan siliar akibat tarikan-
tarikan zonula Zin atau geseran lensa pada badan siliar.Rangsangan ini
menyebabkan produksi aqueous yang berlebihan yang dapat
menimbulkan glaukoma.
1.Glaukoma Sekunder akibat Perubahan Lensa

• Glaukoma pada luksasi ke depan :


Lensa terletak langsung dalam bilik mata depan dan ini menutup jalur
keluar aqueous sehingga terjadi glaukoma.

• Glaukoma pada luksasi ke belakang :


Lensaterletak langsung dalam bilik mata belakangdan ini menutup jalur
keluar aqueous sehingga terjadi glaukoma.
2.Glaukoma Sekunder akibat Uveitis Anterior
1. Glaukoma sekunder sudut terbuka akibat uveitis anterior

Hambatan aliran humor akuos


berhubungan dengan menumpuknya
sel-sel inflamasi dan serat fibrin
ditrabekulum (T). Pada tahap lanjut,
sinekhia perifer (P) dapat muncul dan
sudut iridokornealis akan terbuka kurang
dari 50% jika sudut tertutup oleh
sinekhia perifer
2.Glaukoma Sekunder akibat Uveitis Anterior
2. Glukoma sekunder sudut tertutup akibat uveitis anterior
Pada uveitis tahap lanjut ini glaukoma sudut tertutup
dapat berasal dari sinekhia perifer atau efek sekunder
blok pupil dari produk inflamasi yang ada dipupil (P).

Pengontrolan glaukoma sekunder ini sulit dilakukan jika


kondisi sudah berlangsung dalam jangka waktu yang
cukup lama dan telah ada jaringan fibrotik permanen
pada trabekulum, pada keadaan ini glaukoma sekunder
yang terjadi dapat berlangsung permanen selamanya.
3. Glaukoma Sekunder akibat Trauma

- Pendarahan ke dalam bilik mata depan


- Trauma tumpul mata yang merusak sudut (resesi sudut).
- Limbus atau kornea yang robek
4. Glaukoma Sekunder akibat Operasi

- Sering pada pasca pembedahan mata, karena pertumbuhan epitel


di COA setelah insisi kornea atau sklera sehingga menutup COA.

- Gagalnya pertumbuhan COA posca operasi karena adanya


kebocoran pada luka operasi
5. Glaukoma Sekunder akibat
Tumor intra okuler

Pada retinoblastoma mempunyai gejala mata merah, mata merah ini


sering berhubungan dengan glaukoma sekunder yang terjadi akibat
retinoblastoma. Apabila sudah terjadi glaukoma maka dapat diprediksi
sudah terjadi invasi ke nervus optikus.
TATALAKSANA
- Midriatik
- Topikal kortikosteroid
- Injeksi steroid subkonjungtiva
- Steroid sistemik dengan terus memonitor uvea anterior
- Cytotoxic
- Hipotensif agen (simpatomimetik, B-Blocker, Carbonic
anhidrase inhibitor)
- Trabekuloplasti laser
- Trabeculotomy
KOMPLIKASI
Jika penanganan terlambat dapat
berlanjut menjadi glaukoma absolut

PROGNOSIS
Diagnosis dan penanganan lebih awal dapat
memberi prognosis yang baik
TERIMA
KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai