Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2019


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

REFERAT
“PNEUMOPERITONEUM”

Presenter:
Masriana Mursaling, S.Ked

Pembimbing:
dr. Hj.Anita.A.J.Asmal,M.Kes, Sp.Rad
DEFINISI
Merupakan keadaan dimana terdapat udara bebas
terperangkap di rongga peritoneum. Setiap viskus berlubang
dapat menyebabkan terjadinya pneumoperitoneum.
ANATOMI

Lapisan peritonium dibagi menjadi 3, yaitu:


1. Lamina visceralis.
2. Lamina parietalis.
3. Lembaran yang menghubungkan lamina
visceralis dan lamina parietalis.
ETIOLOGI
Penyebab pneumoperitoneum diantaranya:
• Perforasi viskus berongga: Peptic ulcer disease,
Iskemik usus, Obstruksi usus, NEC, Appendisitis
, Divertikulitis, Malignansi, Inflammatory
bowel disease, Perforasi mekanik
• Udara bebas intraperitoneal post operative
• Dialisis peritoneal
• Aspirasi vagina
• Ventilasi mekanik
• Pneumomediastinum
• Pneumothoraks
Gejala Klinis
Penyebab yang ringan biasanya gejalanya
asimtomatik, namun pasien dapat mengalami
nyeri abdomen samar akibat perforasi viskus
abdomen. Selanjutnya bisa berkembang
menjadi peritonitis.

Tanda dan gejala berbagai penyebab perforasi


peritoneum mungkin seperti kaku perut, tidak
ada bising usus, nyeri epigastrium atau bisa
sampai mengalami syok
Pencitraan radiologis
Pneumoperitoneum
-Anamnesis
-Pemeriksaan fisis
(1) Inspeksi
• Pursed-lips breathing (mulut setngah terkatup / mencucu)
• Barrel chest (diameter antero-posterior dan transversal sebanding)
• Penggunan otot bantu pernapasan
• Hipertrofi otot bantu napas
• Pelebaran sela iga
• Peningkatan denyut vena jugularis di leher dan edema tungkai
• Penampilan pink puffer atau blue bloater.
(2) Palpasi :Vocal fremitus melemah, sela iga melebar.1
(3) Perkusi: hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar
terdorong ke bawah.
(4) Auskultasi
• Suara napas vesikuler normal
• Terdapat ronki dan atau wheezing
• Ekspirasi memanjang
• Bunyi jantung redup.
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
(1) Faal paru, dengan cara menggunakan spirometri
(2) Laboratorium
(3) Radiologi (foto thoraks PA)
Emfisema : terlihat gambaran hiperinflasi, hiperlusen, ruang
retrosternal melebar, diafragma mendatar, serta tear drop
appearance
Bronchitis kronik : normal atau corakan bronkovaskuler
bertambah.
(4) Bakteriologi
(5) COPD Assessment Test
Klasifikasi dan Penatalaksanaan Menurut Derajat PPOK
DIAGNOSIS
BANDING
• Asma
• CHF
• Bronkiektasis
• TB
• Sindrom obstruksi pasca TB
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai