Anda di halaman 1dari 2

Saluran pernafasan bagian bawah

Saluran pernafasan bagian bawah mulai dari trakea, broncial tree, paru-paru. Infeksi yang
terjadi pada saluran pernafasan bagian bawah diantaranya:
Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Radang
dapat berupa hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3
bulan/tahun atau paling sedikit 2 tahun berturut-turut.
1. Bronkitis akut; disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: infeksi virs, bakteri. Bronkitis akut
dapat menyerang semua umur, namun paling sering didiagnosis pada anak-anak <5
tahun.
2. Bronkitis kronis; disebabkan beberapa faktor interaksi, termasuk inhalasi zat beracun
seperti rokok dan asap rokok, paparan terhadap iritasi, bahan yang mengeluarkan
polusi. Bronkitis kronis lebih umum pada orang tua mulai dari 50 tahun.

 Keluhan
1. Batuk (berdahak maupun tidak berdahak) selama 2-3 minggu
2. Dahak dapat berwarna jernih, putih, kekuning-kuningan atau kehijauan
3. Demam (biasanya ringan)
4. Rasa berat dan tidak nyaman di dada
5. Sesak nafas
6. Sering ditemukan bunyi nafas mengi atau “ngik” terutama setelah batuk
7. Bila iritasi saluran terjadi, maka dapat terjadi batuk darah.

 Tujuan terapi
untuk memberikan kenyamanan kepada pasien dan, dalam kasus yang luar biasa parah, untuk
mengobati dehidrasi terkait dan gangguan pernapasan.
Terapi untuk akut bronkitis bersifat simptomatik dan supportive. Kenyamanan (bedrest) dan
antipiretik biasanya diperlukan. Pasien harus didorong untuk minum cairan untuk
menghindari dehidrasi dan mengurangi viskositas sekresi pernafasan.

 Penatalaksanaan
1. Pemberian obat antitusif (penekan batuk) untuk kasus yang parah: kodein, bekerja
dengan menekan batuk pada pusat batuk di otak. Antitusif tidak dianjurkan pada
kehamilan, ibu menyusui dan anak usia 6 tahun. Penggunaannya perlu diperhatikan
pada batuk produktif.
2. Pemberian ekspektoran (obat batuk pengencer dahak) yang lazim digunakan
diantaranya: GG (Glyceryl Guaiacolate), bromheksin, ambroksol, dll
3. Antipiretik (pereda panas): parasetamol dan sejenisnya digunakan jika pasien demam
4. Bronkodilator (melonggarkan nafas) diantaranya; salbutamol, terbutalin sulfat,
teofilin, aminofilin. Obat-obat ini digunakan pada penderita yang disertai sesak nafas
atau rasa berat bernafas sehingga obat ini tidak hanya untuk obat asama, tetapi juga
untuk bonkitis. Efek samping obat bronkodilator perlu diketahui yakni, berdebar,
lemas, gemetar dan keringat dingin.
5. Antibiotik digunakan jika dijumpai tanda-tanda infeksi kuman berdasarkan
pemeriksaan dokter. Antibiotik yang dapat diberikan antara lain: ampisilin,
eritromisin, atau spiramisin.

Anda mungkin juga menyukai