Anda di halaman 1dari 24

Mikrognatia &

Makrognatia
Farah Alya G992003048
Lathifah Kurniawati G992003002
Felicia Hananto G992102024
Agni Shalha Ali G992102004

Pembimbing
Glady Chumaedi, drg., Sp. Pros
Mikrognatia
Definisi
Hipoplasia mandibular yang disebabkan karena
penyusutan dagu sehingga terdapat ukuran
mandibular yang kecil pada sebagian atau
seluruh.
Epidemiologi
Insidensi mikrognatia adalah 1:1000
kelahiran
ETIOLOGI

Kongenital Obat teratogenik Sindrom genetik


• 30% dari kasus • Metroteksat • Pierre Robin sequence
• Kelainan kromosom • Karbamazepin • Treacher Collin
(Trisomi 13 dan Trisomi • Warfarin • Stickler Syndrome
18) • Tetrasiklin • Sindrom Turner
• Tamoxifen

Didapat
• Trauma, misalnya pada
persalinan menggunakan
forsep
• Trauma dan infeksi :
Ankylosis pada anak
PATOFISIOLOGI

• Awalnya terjadi hipoplasia mandibula, diantara minggu ke 7 dan ke 11 pada masa kehamilan.

• Lidah tetap terletak tinggi di rongga mulut, karena terbelahnya langit-langit mulut.

• Kegagalan pembentukan mandibula membuat posisi lidah lebih ke atas  mencegah palatina
lateral menyatu di garis tengah. Ini jenis mikrognatia disertai dengan adanya bibir sumbing.

• Oligohidramnion dapat berperan dalam etiologi sindroma ini..


• Kekurangan cairan amnion  deformasi dari dagu dan terjepitnya lidah diantara langit-langi
MANIFESTASI KLINIS
• Kerusakan keselarasan gigi, menyempitnya cavum oris,
dan maloklusi
• Dagu yang mengalami penyusutan dgn wajah yg kecil
• Kesulitan pemberian makanan pada anak-anak, makan
lama, ketidakmampuan untuk makan, berat badan
menurun
• Kesulitan dalam menyebutkan artikulasi yg tepat dan
berbicara
• “failure to thrive” atau gagal tumbuh
• Apnea spells (berhenti sementara untuk bernapas saat
berbicara)
• Dyspnea, pernapasan bising
• Dalam kasus yang jarang terjadi, orang tua akan
melaporkan bahwa anak mereka membiru (sianosis) saat
menyusu atau tidur karena kesulitan bernapas.
Pemeriksaan Fisik
● Biasanya anak menunjukkan tanda gagal berkembang
● Terdapat hubungan antara lidah anak dan rahang bawah
● Mungkin anak memiliki celah langit-langit
● Anak mengalami asimetri wajah
● Terdapat hubungan rahang atas dengan rahang bawahnya
● Adanya tongue tie (frenulum lingual)
● Tampak rahang dengan ukuran yang kecil
● Gigi yang berjejal dan tidak beraturan
● Gangguan makan atau menyusu
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan radiologis :
X-Ray atau CT-Scan, Foto rontgen gigi
Penatalaksanaan
● Non-surgical :
1. Posisikan tengkurap  posisi ini akan mendorong
pangkal lidahnya ke depan sehingga membuka jalan
napas
2. Nasopharyngeal Airways (NPA)  untuk membuka
jalan napas
3. CPAP (continuous positive airway pressure) or BiPAP
(Bi-level positive airway pressure)  OSA
(Obstructive Sleep Apnea)
● Surgical :
1. A mandibulan distraction osteogenesis (MDO)
2. Osteotomy
KOMPLIKASI
• Komplikasi berupa obstruksi jalan napas terjadi pada sebagian kecil pasien
mikrognatia.
• Komplikasi ini dapat terjadi akibat struktur yang kurang berkembang, distorsi
anatomi, malposisi epiglotis, serta konstriksi otot dan struktur sekitar yang lebih
kencang.
• Komplikasi tersebut dapat berujung pada berbagai sekuele seperti hipoksia,
kegagalan tumbuh kembang, gangguan fungsi kognitif, gangguan perilaku,
komplikasi kardiovaskuler, dan kematian mendadak (sudden infant death).
• Skrining prenatal penting dilakukan.
PROGNOSIS
Dalam sebuah studi retrospektif di Harvard Medical School didapatkan data
bahwa dari 20 fetus yang didiagnosis prenatal sebagai mikrognatia, hanya 4
dari 20 fetus (20%) tersebut yang dapat bertahan hidup.

Prognosis keseluruhan buruk (kelangsungan hidup 20-30%). Untuk kehamilan,


harus dilakukan skrining pertumbuhan, dengan fokus pada gerakan janin dan
volume cairan ketuban untuk mendeteksi gangguan neuromuskuler atau
perkembangan oligohidramnion.

Dalam beberapa kasus, pertumbuhan mandibula dapat berlangsung dengan


cepat dan menjadi normal ketika usia dewasa.
Makrognatia
Definisi
Suatu keadaan dimana mandibular dan
region protuberansia lebih besar daripada
ukuran normal. Makronagtia mengalami
gejala klinis yaitu dagu berkembang lebih
besar.
ETIOLOGI

Disebabkan karena perkembangan protuberentia yang berlebihan saat


kongenital atau berasal dari penyakit.

Beberapa kondisi yang berhubungan dengan makrognatia :


• Paget diseases : cranium dan maksila mengalami overgrowth
• Gigantisme pituitary : peningkatan ukuran seluruh skeleton, secara general
• Akromegali : pembesaran progresif mandibula akibat hiperpituitarisme pada orang dewasa
PATOFISIOLOG PESERTA

I
• Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon
pertumbuhan yang berlebihan yang disebabkan oleh
tumor hipofisa jinak (adenoma).

• Penderita biasanya menunjukkan hipertiroidisme, lemah otot , parestesi , pada


tulang muka dan rahang terlihat perubahan orofasial seperti ada penonjolan tulang
rontal, hipertrofi tulang hidung, dan pertumbuhan berlebih pada tulang rahang
(mandibula) yang bisa menyebabkan rahang menonjol (prognatisme).
MANIFESTASI KLINIS
• Rahang bawah lebih besar dari biasanya
sehingga dagu menonjol
• Rahang atas yang lebih besar dari
biasanya akan menghasilkan senyum
bergetah (lebih banyak gusi yang terlihat
saat tersenyum)
• Ramus rahang bawah membentuk sudut
curam dengan badan disertai pertumbuhan
condylar yang berlebihan menyebabkan
dagu tampak menonjol.
• Makrognathia terlihat pada gigantisme
hipofisis, dan akromegali.
• Mandibula prognatik (lebih maju)
Pemeriksaan Fisik
● Rahang yang lebih besar dari ukuran normal dan
biasanya dagu agak menonjol
● Volume tulang rahang atas yang meningkat  gummy
smile
● Maloklusi
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan radiologis : X-Ray atau CT-Scan, Foto rontgen
gigi
Penatalaksanaan
● Bedah ortognatik
● Chin Reduction Surgery- Genioplasty
● Osteotomy
● Orthodontic Treatment
KOMPLIKASI
• Komplikasi makrognatia adalah maloklusi, gangguan mengunyah, dan
gangguan bicara.
• Maloklusi berhubungan dengan prevalensi bruxism, trauma gigi, karies gigi,
gangguan lambung, defisiensi imun, gangguan pernapasan, dan gangguan
tumbuh kembang yang lebih tinggi.
• Gangguan penampilan dan maloklusi pada pasien makrognatia dapat
menimbulkan dampak negatif pada psikologi, fungsi sosial, status
ekonomi, dan kualitas hidup pasien secara umum
PROGNOSIS
Prognosis makrognatia tergantung derajat keparahan makrognatia dan tata
laksana yang dikerjakan. Komplikasi maloklusi, gangguan mengunyah,
gangguan bicara, bahkan gangguan psikis pasien dapat dikurangi bila tata
laksana dilakukan sejak usia dini

Penggunaan terapi ortodontik sejak dini menunjukkan perbaikan skeletal dan


dental. Fungsi mengunyah dan bicara dapat dipertahankan tetap normal, hingga
status psikososial juga dapat menunjukkan perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
1. Neuschulz J, Wilhelm L, Christ H, Braumann B. Prenatal indices for mandibular retrognathia/micrognathia. J Orofac
Orthop 2015;76::30-40. 
2. Breik O, Tivey D, Umapathysivam K, Anderson P. Mandibular distraction osteogenesis for the management of upper airway
obstruction in children with micrognathia: a systematic review. Int J Oral Maxillofac Surg 2016;45(6):769-82. 
3. Almajed A, Viezel-mathieu A, Gilardino MS, Flores RL, Tholpady SS, Cote A. Outcome following surgical interventions
for micrognathia in infants with Pierre Robin Sequence: a systematic review of the literature. Cleft Palate Craniofac J
2011;48:614-8
4. Antonakopoulos, N., Bhide, A. Focus on Prenatal Detection of Micrognathia. J. Fetal Med. 6, 107–112 (2019).
https://doi.org/10.1007/s40556-019-00210-0
5. Benacerraf, B. R., Bromley, B., & Jelin, A. C. (2019). Micrognathia. American Journal of Obstetrics and
Gynecology, 221(5), B13–B15. doi:10.1016/j.ajog.2019.08.051 
6. Woon SC, Thiruvenkatachari B. Early orthodontic treatment for Class III malocclusion: a systematic review and meta-
analysis. Am J Orthod Dentofac Orthop. 2017;151(1):28–52. 
7. Doraczynska-kowalik A, Nelke KH, Pawlak W, Sasiadek MM, Gerber H. Genetic factors involved in mandibular
prognathism. J Craniofac Surg. 2017;00(00):1–9.
8. Joshi N, Hamdan AM, Fakhouri WD. Skeletal malocclusion: a developmental disorder with a life-long morbidity. J Clin
Med Res. 2014;6(6):399–408. 
9. Farhadian N, Soheilifar S, Abolvardi M, Miresmailei A, Mohammadi Y. Effects of facemasks versus intraoral appliances in
treating maxillary deficiency in growing patients: a systematic review and meta-analysis. Dent Med Probl. 2019;56(4):401-
10.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baskaran M, Arularasan SG, Divakar TK, Thirunavukkarasu R. Treatment of Micrognathia by Intraoral
Distraction Osteogenesis: A Prospective Study. Ann Maxillofac Surg. 2017 Jan-Jun;7(1):37-44. doi:
10.4103/ams.ams_181_16. PMID: 28713734; PMCID: PMC5502513.
2. Gun'ko VI, Naser MK. Osobennosti lecheniia bol'nykh s odnostoronneĭ verkhneĭ i nizhneĭ makrognatieĭ
[Treatment of patients with unilateral upper and lower macrognathia]. Stomatologiia (Mosk).
2004;83(5):40-4. Russian. PMID: 15477839.
3. Mouthon L, Busa T, Bretelle F, Karmous-Benailly H, Missirian C, Philip N, et al. Prenatal diagnosis of
micrognathia in 41 fetuses: Retrospective analysis of outcome and genetic etiologies. Am J Med Genet
Part A. 2019;179(12):2365–73.
4. Jenny HE, Massenburg BB, Hope Weissler E, Taub PJ. Neonatal Micrognathia: National Trends in Early
Mandibular Surgery. Ann Plast Surg. 2017;78(3):338–41.
5. Varma GRR, Harsha B, Palla S, Sravan SPA, Raju J, Rajavardhan K. Genetics in an orthodontic perspective.
J Adv Clin Res Insights. 2019;6(3):86–90.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai