Anda di halaman 1dari 21

CANDIDIASIS

Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau


subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh
spesies Candida albicans
Menyerang mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru,
kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia,
endokarditis, atau meningitis.
.
KLASIFIKASI
 Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk. (1971),
membaginya menjadi :kandidiasis selaput lendir,kandidiasis
kutis,kandidiasis sistemik,
 reaksi id. (kandidid).
 Kandidiasis selaput lendir meliputi: 1).kandidiasis oral (thrush),
2).perléche, 3).vulvovaginitis, 4).balanitis atau balanopostitis,
5).kandidiasis mukokutan kronik, 6).kandidiasis bronkopulmonar
dan paru.
 Kandidiasis kutis meliputi: 1).lokalisata yaitu daerah
intertriginosa dan daerah perianal, 2).generalisata, 3).paronikia
dan onikomikosis, 4).kandidiasis kutis granulomatosa.1
 Kandidiasis sistemik meliputi: 1).endokarditis, 2).meningitis,
3).pielonefritis, 4).septikemia.
Infeksi Candida pertama kali didapatkan di dalam mulut
sebagai thrush yang dilaporkan oleh Francois valleix
(1836). Langerbach (1839) menemukan jamur penyebab
thrush.
Kemudian Berhout (1923) memberi nama organisme
tersebut sebagai Candida
Nama lain dari Candidiasis adalah
kandidosis, dermatocandidiasis,
bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis,
muguet, dan moniliasis.
EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat


menyerang semua umur terutama bayi dan orang tua,
baik laki – laki maupun perempuan.
Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai
saprofit.
ETIOLOGI

Yang tersering sebagai penyebab ialah Candida albicans


yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa
vagina, dan feses orang normal.
Sebagai penyebab endokarditis kandidosis ialah Candida
parapsilosis dan penyebab kandidosis septikemia adalah
Candida tropicalis.
 Genus Candida merupakan sel ragi
uniseluler yang termasuk ke dalam
Fungi imperfecti atau
Deuteromycota, kelas Blastomycetes
yang memperbanyak diri dengan
cara bertunas, famili
Cryptococcaceae.
 Genus ini terdiri lebih dari 80
spesies, yang paling patogen adalah
C. albicans diikuti berturutan
dengan C. stellatoidea, C. tropicalis,
C. parapsilosis, C. kefyr, C.
guillermondii dan C. krusei.
KLASIFIKAS
Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk.
(1971), membaginya menjadi: kandidiasis selaput
lendir, kandidiasis kutis, kandidiasis sistemik, dan
reaksi id. (kandidid).
Kandidiasis selaput lendir
meliputi: 1).kandidiasis
oral (thrush), 2).perléche,
3).vulvovaginitis,
4).balanitis atau
balanopostitis,
5).kandidiasis mukokutan
kronik, 6).kandidiasis
bronkopulmonar dan paru.
Kandidiasis sistemik meliputi:
1).endokarditis, 2).meningitis,
3).pielonefritis, 4).septikemia.
Kandidiasis kutis meliputi: 1).lokalisata
yaitu daerah intertriginosa dan daerah
perianal, 2).generalisata, 3).paronikia dan
onikomikosis, 4).kandidiasis kutis
granulomatosa.
PATOGENESIS

 Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik


endogen maupun eksogen.
 Faktor endogen meliputi perubahan fisiologik, umur,dan imunologik.
 Perubahan fisiologik seperti: 1).kehamilan, karena perubahan pH
dalam vagina, 2).kegemukan, karena banyak keringat, 3).debilitas,
4).latrogenik, 5).endokrinopati, gangguan gula darah kulit, 6).penyakit
kronik seperti: tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan
umum yang buruk.1
 Umur contohnya: orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi
karena status imunologiknya tidak sempurna.1
 Imunologik contohnya penyakit genetik.
 Faktor eksogen meliputi: iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan
respirasi meningkat, kebersihan kulit, kebiasaan berendam kaki dalam
air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan
masuknya jamur, dan kontak dengan penderita misalnya pada thrush,
dan balanopostitis.
GEJALA

 Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang


terkena., dapat dibagi menjadi: infeksi pada lipatan kulit
(infeksi intertriginosa), infeksi vagina (vulvovaginitis),
infeksi penis, thrush, perléche, dan paronikia.
 Infeksi pada lipatan kulit (infeksi intertriginosa) biasanya
menyebabkan ruam kemerahan, yang seringkali disertai
adanya bercak-bercak yang mengeluarkan sejumlah kecil
cairan berwarna keputihan. Biasanya timbul bisul-bisul
kecil, terutama di tepian ruam dan ruam ini menimbulkan
gatal atau rasa panas. Ruam Candida di sekitar anus tampak
kasar, berwarna merah atau putih dan terasa gatal.
GEJALA

 Infeksi vagina (vulvovaginitis) sering ditemukan pada wanita


hamil, penderita diabetes atau pemakai antibiotik.Gejalanya
berupa keluarnya cairan putih atau kuning dari vagina disertai
rasa panas, gatal dan kemerahan di sepanjang dinding dan
daerah luar vagina.
 Infeksi penis sering terjadi pada penderita diabetes atau pria
yang mitra seksualnya menderita infeksi vagina. Biasanya
infeksi menyebabkan ruam merah bersisik (kadang
menimbulkan nyeri) pada bagian bawah penis.
GEJALA
Thrush merupakan infeksi jamur di dalam mulut.
Bercak berwarna putih menempel pada lidah dan
pinggiran mulut, sering menimbulkan nyeri.
Bercak ini bisa dilepas dengan mudah oleh jari
tangan atau sendok. Thrush pada dewasa bisa
merupakan pertanda adanya gangguan kekebalan,
kemungkinan akibat diabetes atau AIDS.
Pemakaian antibiotik yang membunuh bakteri
saingan jamur akan meningkatkan kemungkinan
terjadinya thrush.
GEJALA
Perléche merupakan suatu infeksi Candida di sudut
mulut yang menyebabkan retakan dan sayatan
kecil. Bisa berasal dari gigi palsu yang letaknya
bergeser dan menyebabkan kelembaban di sudut
mulut sehingga tumbuh jamur.
Paronikia adalah candida tumbuh pada bantalan
kuku, menyebabkan pembengkakan dan
pembentukan nanah. Kuku yang terinfeksi menjadi
putih atau kuning dan terlepas dari jari tangan atau
jari kaki.
PEMBANTU DIAGNOSIS

 Pemeriksaan langsung: kerokan kulit atau usapan


mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora,
atau hifa semu.
 Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa
ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud,
dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol)
untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan
disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37ºC,
koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like
colony.
BIAKAN & MORFOLOGI
PENGOBATAN

Dengan cara menghindari atau menghilangkan faktor


predisposisi, topikal, dan sistemik.
Topikal meliputi: 1). larutan ungu gentian ½-1%
untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan
sehari 2 kali selama 3 hari, 2). nistatin: berupa krim,
salap, emulsi, 3). amfoterisin B, 4). grup azol antara
lain: Mikonazol 2% berupa krim atau bedak,
Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim,
Tiokonazol, bufonazol, isokonazol, Siklopiroksolamin
1% larutan, krim, Antimikotik yang lain yang
berspektrum luas.
 Sistemik meliputi: 1). Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi
fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus, 2).
Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidiasis sistemik, 3).
Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per
vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2 x 200
mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal
atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal, 4). Itrakonazol: bila
dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x
100 mg sehari, selama 3 hari.

 Beberapa terapi non-obat tampaknya membantu. Terapi tersebut


belum diteliti dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya, seperti:
1). mengurangi penggunaan gula, 2). minum teh Pau d’Arco. Ini dibuat
dari kulit pohon Amerika Selatan, 3). memakai bawang putih mentah
atau suplemen bawang putih. Bawang putih diketahui mempunyai efek
anti-jamur dan antibakteri. Namun bawang putih dapat mengganggu
obat protease inhibitor, 4). kumur dengan minyak pohon teh (tea tree
oil) dapat dilarutkan dengan air, 5). memakai kapsul laktobasilus
(asidofilus).
PENCEGAHAN

 Tidak ada cara untuk mencegah


terpajan pada Candida. Obat-
obatan tidak biasa dipakai untuk
mencegah kandidiasis. Ada
beberapa alasan: 1). Penyakit
tersebut tidak begitu bahaya, 2).
Ada obat-obatan yang efektif untuk
mengobati penyakit tersebut, 3).
Ragi dapat menjadi kebal (resistan)
terhadap obat-obatan.

 Memperkuat sistem kekebalan


tubuh dengan terapi antiretroviral
(ART) adalah cara terbaik untuk
mencegah jangkitan kandidiasis.

Anda mungkin juga menyukai