Anda di halaman 1dari 2

1.

GCS pasien adalah 9


E2 (dengan nyeri)
V4 (bicara tidak jelas)
M3 (dekortikasi, fleksi abnormal)

Apakah makan terakhir membantu penanganan pasien? Tidak, karena tindakan craniotomy
pada pasien merupakan tindakan emergency, jadi harus segera dilakukan tanpa memperhatikan
kapan waktu terakhir pasien makan ataupun minum

2. Perbedaan epidural hematom dengan subdural hematom


Epidural hematom : ruptur pada arteri meningeal media, gejala timbul setelah beberapa menit,
gejala klinis berupa lucid interval, hemiparesis, pupil anisikor, gambaran ct scan berbentuk lensa
(biconvex) yang hiperdense
Subdural hematom : rupture pada bridging vein, gejala timbul setelah 24-48 jam, gejala klinis
berupa nyeri kepala yang semakin hebat, gangguan fungsi luhur. Gambaran ct scan berbentuk
bulan sabit (crescent) yang hiperdens.

3. Managemen anestesi pada pengguna coccain

4. Teknik intubasi pada pasien ini :


Prinsip utama anestesi massa intrakanial adalah induksi dan intubasi trakea tanpa meningkatkan
TIK atau mengurangl aliran darah serebral (cerebral blood flow / CBF). Faktor lain yang menjadi
pertimbangan dalam induksi adalah kontrol ventilasi (hindari hiperkapnia, hipoksemia, dan
diusahakan dengan hiperventilasi ringan). Teknik yang digunakan untuk induksi adalah dengan
pemberian propofol atau tiopental di awal kemudian opioid sambil memberikan hiperventilasi
kemudian diberikan pelumpuh otot sehingga mencegah batuk yang dapat meningkatkan TIK

5. Bagaimana menurunkan tekanan intracranial selama durante operasi?

Menurunkan tekanan intracranial dapat diatasi dengan mengatur posisi kepala (lebih tinggi 15-
30° untuk menjamin drainase vena), hipokapnie dengan hiperventilasi , pemberian osmotic
diuretic (mannitol), pemberian barbiturate serta anestesi intravena lainnya seperti propofol,
serta pemberian obat antihipertensi (esmolol 1mg/kg), labelatol (0,5-1 mg/kg)

6. Setelah 1 jam pasien TD pasien menjadi 70/30. Apa yang anda lakukan?
Melihat perdarahan yang terjadi sudah berapa banyak, kemudian melakukan resusitasi dengan
memasang 2 IV line yang sesuai dengan perdarahan (pemberian kristaloid, koloid dan darah jika
diperlukan). Mengurangi secara perlahan obat antihipertensi jika digunakan, dan menurukan
agen inhalasi tapi yang tidak sampai membuat pasien nya bangun.

7. Apakah pasien diekstubasi paska operasi? Apakah kriteria ekstubasi nya?


Tidak dilakukan ekstubasi pada pasien. Kriteria ekstubasi :
-sukses dilakukan spontaneous breathing trial (SBT)
--Pasien dalam keadaan sadar, mampu proteksi mandiri jalan nafas, batuk cukup kuat
-Sekresi minimal
-Saturasi 95% dengan fi02 dibawah 50%
-Cuff leak test juga dapat dilakukan
-weaning parameter terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai