Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI PADA CANDIDA ALBICANS

Vivi Keumala Mutiawati

Abstrak. Candida albicans menyebabkan sejumlah infeksi seperti kandidiasis mukosa,


kandidiasis diseminata dan infeksi oportunistik. Candida albicans adalah monomorphic
yeast dan yeast like organisme, tumbuh dengan baik pada suhu 25-30 0C dan juga 35-370C.
Infeksi yang disebabkan kandida dapat berupa akut, subakut atau kronis pada seluruh tubuh
manusia. Candida albicans dapat diisolasi tumbuh pada media agar dalam waktu tiga hari
dengan koloni berbentuk seperti pasta krim lembut. Candida albicans mempunyai
kemampuan untuk membentuk tabung benih/germ tubes dalam serum, atau spora besar
berdinding tebal yang dinamakan klamidospora. Bahan klinis yang dipakai untuk
pemeriksaan dapat berupa kerokan kulit atau kuku, sputum, sekret bronkus, urin, tinja, usap
mulut, sekret telingga, sekret vagina, darah, cairan tubuh lain atau jaringan. Bahan klinis
yang akan diperiksa harus dengan cara steril dan ditempatkan dalam wadah steril.
Diagnosis laboratorium mikrobiologi dapat dilakukan melalui pemeriksaan langsung,
kultur, serologi dan biologi molekuler. (JKS 2016; 1: 53-63)

Kata Kunci : Laboratorium, candida albicans, kandidiasis

Abstract. Fungal infection known as mycosis cause of candidiasis, particularly those


caused by Candida albicans. These organism caused a number of infections vary from
mucosal candidiasis to disseminated candidiasis, and was a fungal infection that caused
the highest incidence of oportunistic infections. Candida albicans is monomorphic yeast
and yeast like organism, which grow wll at temperatures 25-30 0C and also can grow at 35-
370C. Candida albicans can be isolated on agar media within there days, with a colony
shaped like smooth creamy paste, and be recognized with the abilty to form germ tube in
serum or the formation of large thick-walled spores called chlamydospore. Clinical sample
that would be used to form the examination ware skin or nail scrappings, sputum,
bronchial secretions, urine, faces, mucosal swap of ears, mounth or vagina, and also
blood, other body fluids or tissue. Clinical material must be collected and arraged with
sterile manner and placed in a sterile containers. Labotory diagnosis can be made through
direst examination, culture, serological anda molecular biology. The diagnosis of deep
candidal lesions should be done with histological axamination. (JKS 2016; 1: 53-63)

Keywords : Labotory, Candida albicans, candidiasis

Pendahuluan dari mikroba flora normal yang beradaptasi


Infeksi jamur dikenal sebagai mikosis dengan baik untuk hidup pada manusia,
semakin dikenal sebagai penyebab terutama pada saluran cerna, urogenital,
morbiditas dan mortalitas pada pasien dan kulit. Candida albicans penyebab
rawat inap di rumah sakit terutama pasien kandidiasis yang merupakan infeksi jamur
imunokompromais (seperti Human dengan insiden tertinggi disebabkan oleh
Immunodeficiency Virus/HIV). Penyakit infeksi oportunistik. Organisma ini juga
lain dapat mendorong individu terinfeksi menyebabkan sejumlah infeksi dari mulai
jamur yang umumnya terpapar dari sumber mucosal kandidiasis hingga life-
lingkungan dan aktivasi flora jamur threatening disseminated kandidiasis. 2-6
endogen akibat penyakit yang mendasari
ataupun intervensi diagnostik dan terapi Candida albicans
(misalnya pemberian antibiotik).1 Candida Jamur Kandida telah dikenal dan dipelajari
albicans/C. albicans merupakan bagian sejak abad ke-18 yang menyebabkan
penyakit yang dihubungkan dengan
Vivi Keumala Mutiawati adalah Dosen Bagian higiene yang buruk. Nama Kandida
Laboratorium Ilmu Patologi Klinik Fakultas diperkenalkan pada Third International
Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

53
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 16 Nomor 1 Agustus
2016

Microbiology Congress di New York pada


tahun 1938, dan dibakukan pada Eight structure/struktur seperti akar yang sangat
Botanical Congress di Paris pada tahun panjang/rhizoids dan dapat memasuki
1954. Candida albicans penyebab mukosa (invasif). 4-5 Dinding sel Kandida
Kandidiasis terdapat di seluruh dunia dan juga C. albicans bersifat dinamis
dengan sedikit perbedaan variasi penyakit dengan struktur berlapis, terdiri dari
pada setiap area. Kandidiasis interdigitalis beberapa jenis karbohidrat berbeda (80-
lebih sering terdapat di daerah tropis 90%): (i) Mannan (polymers of mannose)
sedangkan kandidiasis kuku pada iklim berpasangan dengan protein membentuk
dingin. Penyakit ini dapat mengenai semua glikoprotein (mannoprotein); (ii) α-
umur terutama bayi dan orang tua. 5-7 glucans yang bercabang menjadi polimer
Infeksi yang disebabkan Kandida dapat glukosa yang mengandung α-1,3 dan α-1,6
berupa akut, subakut atau kronis pada yang saling berkaitan, dan (iii) chitin, yaitu
seluruh tubuh manusia. Candida albicans homopolimer N-acetyl-D-glucosamine
adalah monomorphic yeast dan yeast like (Glc-NAc) yang mengandung ikatan α-1,4.
organism yang tumbuh baik pada suhu 25- Unsur pokok yang lain adalah adalah
30oC dan 35-37oC.3-8 protein (6-25%) dan lemak (1-7%). Yeast
cells dan germ tubes memiliki komposisi
Struktur dan Pertumbuhan Candida dinding sel yang serupa, meskipun jumlah
albicans α-glucans, chitin, dan mannan relatif
Candida albicans yaitu organisma yang bervariasi karena faktor morfologinya.
memiliki dua wujud dan bentuk secara Jumlah glucans jauh lebih banyak
simultan/dimorphic organism. Pertama dibanding mannan pada C. albicans yang
adalah yeast-like state (non-invasif dan secara imunologis memiliki keaktifan yang
sugar fermenting organism). Kedua adalah rendah. Struktur dinding C. albicans secara
fungal form memproduksi root-like mikroskopis dapat dilihat pada Gambar 1
di bawah ini. 4-5

(1) (2)
Gambar 1. (1) Struktur dinding C. Albicans (2) Bentuk mikroskopis C. albicans. 8, 15

Jamur Candida tumbuh dengan cepat pada yang bercabang, juga dapat membentuk
suhu 25-37oC pada media perbenihan hifa sejati.3-7 Pseudohifa dapat dilihat
sederhana sebagai sel oval dengan dengan media perbenihan khusus. Candida
pembentukan tunas untuk memperbanyak albicans dapat dikenali dengan
diri, dan spora jamur disebut blastospora kemampuan untuk membentuk tabung
atau sel ragi/sel khamir. Morfologi benih/germ tubes dalam serum atau dengan
mikroskopis C. albicans memperlihatkan terbentuknya spora besar berdinding tebal
pseudohyphae dengan cluster di sekitar yang dinamakan chlamydospore. Formasi
blastokonidia bulat bersepta panjang chlamydospore baru terlihat tumbuh pada
berukuran 3-7x3-14 µm. Jamur suhu 30-37oC, yang memberi reaksi positif
membentuk hifa semu/pseudohifa yang pada pemeriksaan germ tube. Identifikasi
sebenarnya adalah rangkaian blastospora
54
akhir semua spesies jamur memerlukan uji disfagia, odinofagia, atau nyeri
biokimiawi.1,3-8 retrosternum, juga dapat tidak
menunjukkan gejala (40% kasus).11
Kandidiasis
Kandidiasis merupakan infeksi jamur Etiologi dan Patogenesis Kandidiasis
sistemik yang paling sering dijumpai yang Kandidiasis/yeast infection adalah infeksi
terjadi bila C. albicans masuk ke dalam jamur yang terjadi karena adanya
aliran darah terutama ketika ketahanan pembiakan jamur secara berlebihan,
fagositik host menurun.8-9 Respons imun dimana dalam kondisi normal muncul
cell-mediated terutama sel CD4 penting dalam jumlah yang kecil. Perubahan
dalam mengendalikan kandidiasis (seperti aktivitas vagina atau ketidakseimbangan
pada kandidiasis), seringkali muncul hormonal menyebabkan jumlah Candida
beberapa bulan sebelum munculnya infeksi berlipat ganda (muncul gejala
oportunistik yang lebih berat.8-9 Kandidiasis). 7,11
Keadaan lain yang
Kandidiasis mukokutan pada orang dengan menyebabkan Kandidiasis adalah karena
HIV-AIDS/ODHA merupakan salah satu penyakit menahun, gangguan imun yang
indikator progresivitas HIV dapat muncul berat, AIDS, diabetes, dan gangguan tiroid,
dalam tiga bentuk, yaitu kandidiasis pemberian obat kortikosteroid dan
vulvovagina, orofaring, dan esofagus sitostatika. Paparan terhadap air yang terus
(belum digolongkan infeksi oportunistik menerus seperti yang terjadi pada tukang
kecuali jika sudah mengenai esofagus).9-10 cuci, kencing pada pantat bayi, keringat
Strain kandida yang menginfeksi ODHA berlebihan terutama pada orang
tidak berbeda dengan pasien gemuk. 4,7,11
Faktor lokal atau sistemik
imunokompromais lainnya (tersering dapat memengaruhi invasi Kandida ke
adalah C. albicans). Strain lain yang dalam jaringan tubuh. Usia merupakan
pernah dilaporkan adalah C. glabrata, C. faktor penting yang sering kali
parapsilosis, C. tropicalis, C. kruseii, dan menyebabkan kandidiasis oral/oral thrush
C. dubliniensis. Kandida rekurens dapat terutama pada neonatus. Perempuan
disebabkan oleh strain yang sama atau dengan kehamilan trimester ketiga
strain yang berbeda. 10-11 cenderung untuk mengalami kandidiasis
vulvovaginal.1-4,7,11
Kandidiasisi orofaring dikenal dengan tiga
bentuk yaitu pseudomembran, eritematosa, Keutuhan kulit atau membran mukosa
dan cheilitis angularis. Kandidiasis yang terganggu dapat memberikan jalan
pseudomembran mempunyai gejala berupa kepada Kandida untuk masuk ke dalam
rasa terbakar, gangguan mengecap, dan jaringan tubuh yang lebih dalam dapat
sulit menelan makanan padat atau cair. menyebabkan kandidemia seperti perforasi
Kandidiasis pseudomembran membentuk traktus gastrointestinalis oleh trauma,
plak putih 1-2 cm atau lebih luas di pembedahan serta ulserasi peptikum,
mukosa mulut, jika dilepaskan pemasangan kateter indwelling, internal
pseudomembran tersebut akan feeding, dialisis peritoneal, drainase traktus
meninggalkan bercak kemerahan atau urinarius, luka bakar yang berat, dan
perdarahan. Kandidiasis eritematosa penyalahgunaan obat bius intravena.
berupa plak kemerahan halus di palatum Kandidiasis viseral akan menimbulkan
mukosa bukal, atau permukaan dorsal neutropenia yang menunjukkan peran
lidah. Cheilitis angularis tampak berupa neutrofil dalam mekanisme pertahanan
kemerahan, fisura, atau keretakan di sudut pejamu terhadap jamur ini. Lesi viseral
bibir. Kandidiasis esofagus biasanya ditandai oleh nekrosis dan respons
muncul disertai kandidiasis orofaring (80% inflamatorik neutrofilik. Sel neutrofil
kasus), dengan gejala klinis berupa membunuh sel jamur Candida serta
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 16 Nomor 1 Agustus
2016

merusak segmen pseudohifa secara in


vitro. Kandida dalam sirkulasi darah dapat Pemeriksaan dengan spekulum
menimbulkan berbagai infeksi pada ginjal, memperlihatkan mukosa yang mengalami
hepar, menempel pada katup jantung inflamasi dan eksudat cair berwarna
buatan, meningitis, arthritis, dan putih.1,5,8,11 Kandidiasis mukokutaneus
endopthalmitis.1,3,7,10 kronik atau kandidiasis granulomatous
secara khas ditemukan sebagai lesi kulit
Sistem imun terhadap Candida albicans sirkumkripta yang mengalami
dan Kandidiasis hiperkeratosis, kuku jari mengalami
Sistem imun yang sehat mencegah distrofi serta hancur, atau alopesia parsial
organisme yeast ini berubah menjadi jamur pada kulit kepala. Gejala lain meliputi
yang berbahaya. Tubuh manusia yang epidermofitosis kronik, displasia gigi,
kehilangan sistem imun menyebabkan hipofungsi kelenjar paratiroid, adrenal,
organisma ini berubah dari yeast from serta tiroid.1,5,8 Kandidiasis esofagus
menjadi fungal form. Pembentukan memberikan gejala ulserasi kecil, dangkal,
parasitic fungal bergerak memasuki soliter hingga multipel cenderung terdapat
mukosa gastrointestinal dengan merusak pada bagian sepertiga distal yang
batas pertahanan antara intestinal tract dan menyebabkan keluhan disfagia atau nyeri
keseluruhan sirkulasi dalam tubuh. substernal. Lesi yang bersifat asimtomatik
Keadaan ini menyebabkan sebagian dapat terjadi pada pasien leukemia sebagai
digested dietary proteins masuk ke dalam port d’entre untuk kandidiasis diseminata.
aliran darah (mempunyai kekuatan Lesi asimtomatik dan benigna juga terjadi
antigenik/antibody-stimulating) berusaha pada traktus urinarius berupa abses renal
menyerang pertahanan sistem imun tubuh. atau kandidiasis kandung kemih.1,5,8
Aktivasi sistem imun terjadi akibat
penggunaan antibiotik yang Kandida yang menyebar secara hematogen
berkepanjangan, pemakaian steroid, disertai gejala demam tinggi disebabkan
kontrasepsi oral, diet gula yang berlebihan oleh abses retina yang meluas ke vitreus.
atau stres.9-11 Pasien dapat mengeluh nyeri orbital,
penglihatan kabur, skotoma, atau opasitas
Manifestasi dan Gejala Kandidiasis yang melayang dan menghalangi lapang
Kandidiasis oral memberikan gejala bercak pandang penglihatan. Kandidiasis
berwarna putih yang konfluen dan melekat pulmonalis dapat terlihat dengan foto
pada mukosa oral serta faring, khususnya toraks dengan gambaran infiltrat noduler
di dalam mulut dan lidah. Kandidiasis kulit yang samar atau difus.1,4-5,8
ditemukan pada daerah intertriginosa yang
mengalami maserasi serta menjadi merah, Terapi Kandidiasis
paronikia, balanitis, ataupun pruritus ani, Kandidiasis mulut dan mukokutan dapat
di daerah perineum dan skrotum dapat diobati dengan nistatin topikal, gentian
disertai dengan lesi pustuler yang diskrit violet, ketokonazol, dan flukonazol.
pada permukaan dalam paha.1,5,8 Kandidiasis pada daerah yang mengalami
maserasi, memperlihatkan respons
Kandidiasis vulvovagina biasanya terhadap upaya untuk mengurangi
menyebabkan keluhan gatal, keputihan, kelembaban kulit dan iritasi dengan
kemerahan di vagina, disparenia, disuria, pemakaian preparat antifungus yang
pruritus, terkadang nyeri ketika dioleskan secara topikal dalam bahan dasar
berhubungan seksual atau buang air kecil, nonoklusif. Kandidiasis vulvovaginitis
pembengkakan vulva dan labia dengan lesi memberikan respons yang lebih baik
pustulopapuler diskrit, dan biasanya gejala terhadap golongan azol, seperti
memburuk sebelum menstruasi. klotrimazol, mikonazol, ekonazol,
ketokonazol, sulkonazol, dan oksinazol
56
merupakan obat pilihan untuk C. albicans tingginya kolonisasi. Diagnosis pada lesi
yang dipakai sebagai krim atau losion.2,4- Kandida juga dapat dilakukan dengan
5,8,10
pemeriksaan histologi terhadap sayatan
spesimen hasil biopsi.3-4,6,11
Diagnosis Kandidiasis
Diagnosis kandidiasis ditentukan Pemeriksaan Langsung Candida
berdasarkan gejala klinis yang menyebar albicans dengan Larutan KOH
dan tidak mudah dibedakan dari infectious Pemeriksaan langsung dengan Larutan
agent yang telah ada. Diagnosis KOH dapat berhasil bila jumlah jamur
laboratorium dapat dilakukan melalui cukup banyak. Keuntungan pemeriksaan
pemeriksaan spesimen mikroskopis, ini dapat dilakukan dengan cara sederhana,
biakan, dan serologi. Tujuan pemeriksaan dan terlihat hubungan antara jumlah dan
laboratorium adalah untuk menemukan C. bentuk jamur dengan reaksi jaringan.5-6
albicans di dalam bahan klinis baik dengan Pemeriksaan langsung harus segera
pemeriksaan langsung maupun dengan dilakukan setelah bahan klinis diperoleh
biakan. Bahan pemeriksaan bergantung sebab C. albicans berkembang cepat dalam
pada kelainan yang terjadi, dapat berupa suhu kamar sehingga dapat memberikan
kerokan kulit atau kuku, dahak atau gambaran yang tidak sesuai dengan
sputum, sekret bronkus, urin, tinja, usap keadaan klinis.5-6 Gambaran pseudohifa
mulut, telinga, vagina, darah, atau jaringan. pada sediaan langsung/apus dapat
Cara mendapatkan bahan klinis harus dikonfirmasi melalui pemeriksaan kultur,
diusahakan dengan cara steril dan merupakan pilihan untuk menegakkan
ditempatkan dalam wadah steril, untuk diagnosis kandidiasis superfisial. Bentuk
mencegah kontaminasi jamur dari udara.3,6- pseudohifa pada pewarnaan KOH dapat
7,12
Identifikasi spesies dapat dilakukan dilihat pada Gambar 2 berikut ini.5-6
dengan uji morfologi dan kultur jamur
untuk spesifikasi dan uji sensitivitas.
Pemeriksaan ini tidak disarakan untuk
digunakan sebagai diagnosis karena

(1) (2)

Gambar 2 (1) Pseudohifa pada pewarnaan KOH (mata anak panah).


(2) Budding yeast cells (anak panah).
(Dikutip dari: Murray20)

Pemeriksaan Langsung Candida Pemulasan dengan pewarnaan Gram dapat


albicans dengan Pewarnaan Gram disimpan untuk penilaian ulangan.5-6
Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan Pewarnaan Gram memperlihatkan
Gram sedikit membutuhkan waktu gambaran seperti sekumpulan jamur dalam
dibandingkan pemeriksaan dengan KOH. bentuk blastospora, hifa atau pseudohyfae,
Pemeriksaan ini dapat melihat jamur C. atau campuran keduanya. Sel jaringan
albicans berdasarkan morfologinya, tetapi seperti epitel, leukosit, eritrosit, dan
tidak dapat mengidentifikasi spesiesnya. mikroba lain seperti bakteri atau parasit
juga dapat terlihat dalam sediaan. Jamur
muncul dalam bentukan budding yeast spesies jamur lain seperti Cryptococcus,
cells dan pseudomycelium juga terlihat Hasenula, Malaesezzia. Pemeriksaan ini
pada sebagian besar sediaan seperti pada juga berguna mendeteksi jamur
Gambar 2.4-6 kontaminan untuk produk farmasi.
Pembuatan SDB dapat ditempat dalam
Pemeriksaan Kultur pada Candida tabung atau plate dan diinkubasi pada suhu
albicans 37oC selama 24-48 jam, setelah 3 hari
Media kultur yang dipakai untuk biakan C. tampak koloni C. albicans sebesar kepala
albicans adalah Sabouraud dextrose jarum pentul, 1-2 hari kemudian koloni
agar/SDA dengan atau tanpa antibiotik,5-6 dapat dilihat dengan jelas. Koloni C.
ditemukan oleh Raymond Sabouraud albicans berwarna putih kekuningan,
(1864-1938) seorang ahli dermatologi menimbul di atas permukaan media,
berkebangsaan Perancis. Pemeriksaan mempunyai permukaan yang pada
kultur dilakukan dengan mengambil permulaan halus dan licin dan dapat agak
sampel cairan atau kerokan sampel pada keriput dengan bau ragi yang khas.
tempat infeksi, kemudian diperiksa secara Pertumbuhan pada SDB baru dapat dilihat
berturutan menggunakan Sabouraud’s setelah 4-6 minggu, sebelum dilaporkan
dextrose broth kemudian Sabouraud’s sebagai hasil negatif. Jamur dimurnikan
dextrose agar plate. Pemeriksaan kultur dengan mengambil koloni yang terpisah,
darah sangat berguna untuk endokarditis kemudian ditanam seujung jarum biakan
kandidiasis dan sepsis. Kultur sering tidak pada media yang baru untuk selanjutnya
memberikan hasil yang positif pada bentuk dilakukan identifikasi jamur. Pertumbuhan
penyakit diseminata lainnya.5-6 C. albicans dan jamur lain/C. dublinensis
Sabouraud’s dextrose broth/SDB berguna pada SDB dapat dilihat pada Gambar 3 di
untuk membedakan C. albicans dengan berikut ini.14-15

(1) (2)
Gambar 3. (1) Pertumbuhan C. albicans dan C. dublinensis pada SDB. (2) Pertumbuhan C. albicans
pada SDA berbentuk krim berwarna putih, licin disertai bau yang khas. 20

Sabouraud’s dextrose agar plate/SDA media ini lebih selektif yang bertujuan
plate direkomendasikan untuk sampel atau untuk menekan bakteri yang tumbuh
bahan klinis yang berasal dari kuku dan bersama jamur di dalam bahan klinis.4-6,13-
kulit. Media ini selektif untuk fungi dan 14
Pertumbuhan pada SDA plate terlihat
yeast melihat pertumbuhan dan identifikasi jamur yang menunjukkan tipikal kumpulan
C. albicans yang mempunyai pH asam/pH mikroorganisma yang tampak seperti krim
5,6.14 Penambahan antibiotika membuat putih dan licin disertai bau khas/yeast
odour. Pertumbuhan SDA plate dapat chlamydospores. Pemeriksaan ini juga
dilihat pada Gambar 3.6,13-14 dapat dilakukan kultur pada kaca
objek/slide culture untuk melihat
Identifikasi Candida albicans dengan morfologi C. albicans. Bercak koloni yang
Corn Meal Candida Agar diduga sebagai C. albicans ditanam pada
Corn meal Candida/CMA agar berguna CMA (pH 7) kemudian diinkubasi pada
untuk membedakan spesies C. albicans suhu 37ºC selama 48-72 jam. Pertumbuhan
dengan Kandida yang lain, ditemukan oleh Kandida pada CMA akan memperlihatkan
Hazen and Reed. Media ini memperlihatkan bentuk chlamydospore yang berukuran
bentuk hifa, blastokonidia, chlamydospores, besar, sangat refraktif, dan berdinding
and arthrospores dengan jelas. Khusus tebal. Gambaran chlamydospore dapat
pada Kandida adalah untuk melihat bentuk dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.16

(1) (2) (3)


Gambar 4. (1) Chlamydospore. (2) Clamydospore membentuk germ tube baru. (3) Germ tube mulai
terbentuk dari hifa sejati (anak panah).6,20

Identifikasi Candida albicans dengan Pemeriksaan kultur dengan Hichrome


Germ Tube Candida Agar pada Candida albicans
Germinating blastospores/germ tube Identifikasi juga dapat dilakukan dengan
terlihat berbentuk bulat lonjong seperti kultur pada media hichrome candida
tabung memanjang dari yeast cells agar/HCA yang digunakan untuk
(Reynolds-Braude phenomenon) pada mendapatkan hasil identifikasi Candida
serum manusia yang ke dalamnya yang berbeda dan lebih spesifik. Hichrome
disuntikkan koloni yang diduga sebagai Candida agar/pH 6.5 digunakan untuk
strain Kandida ke dalam tabung kecil dan presumptive identification spesies Kandida
diinkubasi pada suhu 37oC selama 2-3 jam. yang penting secara klinis. Bahan klinis
Germ tube terbentuk dalam dua jam dapat ditanam secara langsung pada HCA
setelah proses inkubasi. Bagian ujung yang dan diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 48
menempel pada yeast cells terlihat adanya jam. Hasil positif memperlihatkan koloni
pengerutan/pengecilan (tidak ada terlihat berwarna hijau kemilau. Bentuk
konstriksi). Bentuk germ tube dari C. dan warna C. albicans yang terlihat
albicans dapat dilihat pada Gambar 4.7,10,21 tumbuh pada HCA dapat dilihat pada
Gambar 6 di bawah ini.19
Gambar 6. Candida albicans yang ditanam pada Hicrome Candida Agar memperlihatkan warna hijau
kemilau/hijau terang.19
Pemeriksaan Candida albicans dengan perubahan pH yang terjadi pada media
Uji Biokimiawi yang diuji dengan memanfaatkan gula
Uji biokimiawi dilakukan dengan sebagai bahan dasar. Pemeriksaan ini
pemeriksaan asimilasi karbohidrat untuk membutuhkan waktu inkubasi selama 10
konfirmasi spesies kandida. Carbohydrate hari pada suhu 37ºC. Hasil produksi berupa
assimilation test yaitu mengukur kekuatan gas dibandingkan pH standar merupakan
yeast dalam memaksimalkan karbohidrat indikasi adanya proses fermentasi. Hasil
tertentu sebagai bahan dasar karbon dalam positif dan hasil negatif pemeriksaan ini
oksigen. Hasil reaksi positif dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.6-7,10,8
mengindikasikan adanya pertumbuhan/
Tabel 1. Perubahan fermentasi dan asimilasi karbonhidrat pada uji biokimiawi
Klamido Fermentasi Asimilasi
spora glu mal suk lak glu mal suk lak gal eta arb
C. albcans + F F - - + + + - + - -
C.dublinensis + F F - - + + + - + 0 0
C.glabrata - F - - - + + - - - 0 0
C. guilliermondii - F - F - + + + - + + +
C. kefyr - F - F F* + - + + + 0 0
C. Krusei - F - - - + - - - - + -
C. lusitanie - F - F - + + + - + 0 0
C. parapsilosis - F - - - + + + - + - -
C. tropicalis * F F F - + + + - + - -
C.stellatoidea - F F - - + + - - + + -
C. Pseudotropicalis - F - F F + - + + - +
Keterangan: F = Fermentasi, F*= Kadang-kadang reaksinya berlawanan, * = Klamidospora tumbuh pada keadaan tertentu, 0 = Tidak
ditemukan hasil.10

Pemeriksaan Aktivitas Fosfolipase


Candida albicans berperan pada proses infeksi C. albicans
Pemeriksaan yang masih baru dan sudah ketika terjadi invasi melalui mukosa
mulai dilakukan pada tahap penelitian membran sel epitel. Sampel yang dipakai
adalah pemeriksaan aktivitas fosfolipase pada pemeriksaan ini adalah strain
(Pz value). Pemeriksaan ini mengukur C.albicans dari isolat yang sudah
enzim hidrolitik yang disekresi pada diketahui, kemudian ditanam pada media
infeksi yang disebabkan oleh C.albicans, agar yang mengandung SDA. Gambar 7
dan juga dapat diukur aktivitasnya adalah memperlihatkan zona yang terbentuk dari
proteinase. Kedua enzim ini menyebabkan koloni yang tumbuh pada media agar, dan
destruksi membran ekstraseluler dan pengukuran aktivitas fosfolipase dilihat
pada Tabel 1.22
Gambar 7. Aktivitas fosfolipase pada koloni C. albicans yang tumbuh pada media agar.22

Pengukuran aktivitas fosfolipase dilakukan


berdasarkan zona yang terbentuk pada PAGE. Pemeriksaan biologi molekuler
media agar kemudian dihitung dengan untuk Candida albians sangat berguna
menggunakan rumus. Hasil perhitungan karena dapat memberikan hasil yang lebih
tersebut kemudian dilakukan penilaian cepat dari pada pemeriksaan dengan
dengan menggunakan Tabel standar.22 biakan.21-22,24-25

Tabel 2. Pengukuran dan Perhitungan Pemeriksaan dengan PCR untuk


Aktivasi Fosfolipase identifikasi spesies kandida, hasilnya
Pz value (Nilai Pz) Hasil cukup cepat akan tetapi kurang sensitif
1 Negatif dibandingkan dengan biakan pada media.
0.90-0.99 + Sekarang ini belum berhasil dibuat
0.80-0.89 ++ oligonukleotida primer yang spesifik untuk
0.70-0.79 +++ Candida albicans. Amplifikasi dengan
<0.70 ++++ PCR dan analisis restriksi enzim dengan
Keterangan: Pz = zona fosfolipase22
RFLP sudah dapat dipakai untuk
mengetahui genotipe dari Candida
Pemeriksaan Serologi dan Biologi albicans. Pembacaan hasil dari kedua
Molekuler pada Candida albicans pemeriksaan tersebut dilakukan dengan
Pemeriksaan serologi terhadap Candida menggunakan sinar UV illumination dan
albicans dapat menggunakan metode gel image dengan alat khusus, dan terbaca
imunofluoresen/fluorecent antibody sebagai bentuk pita (band).24-26
test yang sudah banyak tersedia Pemeriksaan PNA FISH adalah hibridisasi
dalam bentuk rapid test. Hasil pemeriksaan asam nukleat untuk identifikasi Candida
harus sejalan dengan keadaan klinis albicans dan Candida glabrata, dengan
penderita, ini disebabkan sampel yang dipakai adalah kultur darah.
karena tingginya kolonisasi. Pemeriksaan Pemeriksaan dapat dilakukan langsung dari
Candida albicans dengan hasil kultur yang jamur positif, dapat juga
metode serologis sangat berguna untuk dilakukan pada semua jenis sampel dari
kandidiasis sistemik.8,19,23 Pemeriksaan media kultur darah. Pemeriksaan ini
biologi molekuler untuk C.albicans menggunakan label fluoresen untuk
dilakukan dengan polymerase melapisi ribosomal RNA/rRNA Candida
chain reaction/PCR, restriction albicans. Gambaran Candida albicans dari
fragment length polymorphism/RFLP, mikroskop fluoresen dapat dilihat pada
peptide nucleic acid fluorescence in Gambar 8 berikut ini.26
situ hybridization/PNA FISH dan
sodium dodecyl sulphate-poly acrylamide
gel electrophoresis/SDS-

Gambar 8. Candida albicans pada PNA FISH terlihat berwarna hijau terang berfluoresen yang dilakukan
pembacaan dengan mikroskop fluoresen.26
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember
2015

Deteksi antibodi terhadap Candida Daftar Pustaka


albicans sudah dapat dilakukan terhadap 1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I.
enolase dengan metode SDS-PAGE, serta Dalam: Ilmu Penyakit Dalam. 2nd ed.
deteksi antigen jamur terhadap mannan, Fakultas Kedokteran Univesitas
(1,3)-Beta-D-Glucan, dan enolase. Indonesia. Jakarta. 2009:2267
Pemeriksaan ini sudah dilakukan pada 2. Sudjana P. Infeksi Jamur pada
tahap penelitian, tetapi sampai saat ini Penderita HIV. Simposium Penyakit
hasil yang didapat belum memuaskan baik Infeksi. Fakultas Kedokteran
dari sensitifitas maupun spesifitiasnya. Universitas Padjadjaran. Rumah Sakit
Pemeriksaan SDS-PAGE diawali dengan Hasan Sadikin. Bandung. 2008.
membuat subkultur Candida albicans yang Diunduh dari: www.interne-rshs.com.
ditanam pada media yeast-extract-peptone- Tanggal: 26/10/2010
dextrose/YEPD. Media ini terdiri dari 3. Babic M, Hukic M. Candida albicans
dekstrosa sebagai bahan utama dan and Non-albicans Species as
menyediakan karbon, nitrogen, mineral, Etiological Agent of Vaginitis in
vitamin sebagai nutrisi untuk pertumbuhan Pregnant and Non-Pregnant Women.
jamur. Hasil biakan disentrifugasi Institute for Clinical Microbiology.
kemudian dilakukan pemeriksaan Bosnian Journal of Basic Medical
fraksinasi sel dengan SDS-PAGE. Sciences. Sarajevo. 2010;10 (1): 92-7
Pembacaan hasil dilakukan dengan 4. Vandepitte J, Verhaegen J, Engbaek
pengukuran, dan melihat profil K, et al. 2nd ed. World Health
polypeptide Organization. Geneva. 2003:61, 76,
band dengan menggunakan seperti pada 144-150
Gambar 9.4-8,18,21 5. Greenwood D, Slack R, Peutherer J, et
al. Medical Microbiologi A Guide to
Microbial Infection: Pathonesis,
Immunity, Laboratory Diagnosis and
Control. Churchill Livingstone
Elsevier. Edinburgh. 2007:60, 596,
602-4,614-16
6. Bhavan PS, Rajkumar R,
Radhakrishnan S. Culture and
Identification of Candida albicans
from Vaginal Ulcer and Separatian of
Enolase on SDS-PAGE. International
Journal of Microbiology. CCSE.
Coimbatore. 2010:84-93
7. Suprihatin SD. Kandida dan
Kandidiasis pada Manusia. FKUI.
Jakarta. 1982:9-13,25-32
Gambar 9. Profil polypeptide band SDS-PAGE
8. Larone DH. Medical Important Fungi
dari enolose C.albicans: (1). maker
protein standar, dan (2). sampel
A Guide to Identification. 2nd ed. New
enolase.6 York. 1986:19,54,173-185
9. Forbes BA, Sahm DF, Weissfeld AS.
Penelitian mendalam mengenai identifikasi Bailey & Scott’s Diagnostic
dan karakteristik terhadap antigen akan Microbiology 12th ed. Mosby Elsevier.
sangat berguna dalam proses diagnosis dan Chicago. 2007:631, 640-56, 700,703-
pengobatan kandidiasis.10,20,24,26 4, 778,860

62
Rina Suryani Oktari dan Hendra Kurniawan, framework Ketahanan
Puskesmas dalam Menghadapi Bencana

10. Budimulja U, Kuswardji, Bramono K. Saunders Elsevier. Philadelphia. 2007:


Dermatomikosis Superfisialis. Balai 1097-8
Penerbit FKUI. Jakarta. 2004:58-87 22. Mahmoudabadi AZ, Zarrin M, Miry S.
11. Mahon CR, Manuselis G. Textbook of Pospholipase Activity of Candida
Diagnostic Microbiology. 2nd ed. WB albicans Isolated from Vagina and
Saunders. Philadelphia. 2000:191-208, Urine Samples. Jundishapur Journal of
711-753 Microbiology. Ahvaz Jundishapur
12. Warren L. Review of Medical University of Medical Sciences.
Microbiology and Immunology. 10th Ahvaz-Iran. 2010:(3)4
ed. Lange McGraw Hill. San 23. Jha BK, Dey S, Tamang MD.
Fransisco. 2008:336-52 Characterization of Candida species
13. Paul ME, Shearer WT. Evalutian of isolated from cases of lower
the Immunodeficient Patient. Dalam: respiration tract Infection. Katmandu
Fleisher TA, Shearer WT, Schroeder University Medical Journal.
HW Jr. Clinical Immunology Kathamandu. Vol. 4, No. 3. Issue 15.
Principles and Practise 3th ed. Mosby 2006:290-4
Elsevier. Philadelphia. 2008:463-91 24. Beeson L, Beydonun S, Botz DM.
14. Yunihastuti E, Djauzi S, Djoerban Z. Brunner & Suddarth’s Handbook of
Infeksi Oportusnistik pada AIDS. laboratory and Diagnostic Test.
Pokdisus AIDS-PDPAI. Balai Penerbit Lippicott Williams & Wilkins.
FUKUI. Jakarta. 2005:16-20 Philadelphia. 2010:123-4
15. Giammanco GM. Candida. Diunduh 25. Ellsworth JH, Reiss E, Bradley RL.
dari: www.mold.ph. Tanggal: Comparative Serological and
18/82010 Cutaneous Reactivity of Candidal
16. Biotec Laboratory Ltd. Sabouraud Cytoplasmic Proteins and Mannan
Dextrose Agar. 2006. Diunduh dari: Seprated by Affinity for Concanavalin
www.biotec.com. Tanggal: 8/18/2010 A. Journal Clinical of Microbiology.
17. Biosciences Whatman Filtration Vol. 5(1). 1977:91-99
Schleicher Schuell Laboratory. The 26. PNA FISH. Probes for Identification
Medium is Used for the Quantitative of Candida Species from Blood
Identification of Yeast and Mold. Cultures. American Society of
Kent. Diunduh dari: Microbiology. 2010.
http://www.medibix.com/goto.php?ste
=www.whatman.com. Tanggal:
8/18/2010
18. Oxoid Manual. Oxoid Limited. 2001–
2010. Diunduh dari: www.oxoid.com.
Tanggal: 18/8/2010
19. The Chormogenic Media Pioner
CHROMagarTM Candida. Kit insert.
Diunduh dari: www.chromagar.com.
Tanggal: 18/8/2010
20. Murray PR, Baron EJ, Jorgensen Jh,
Pfaller MA, Yolken RH. Manual of
Clinical Microbiology, 8th ed. ASM
Press. Washington DC. 2003:1696-9
21. Iwen PC. Mycotic Disease. Dalam:
McPherson RA, Pincus MR. Henry’s
Clinical Diagnosis and Management
by Laboratory Methods. 21st ed.

Anda mungkin juga menyukai