KELOMPOK 3 :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
A. PENGOBATAN
Vaksin terhadap HIV dapat diberikan pada individu yang tidak terinfeksi untuk
mencegah baik infeksi maupun penyakit. Dipertimbangkan pula kemungkinan pemberian
vaksin HIV terapeutik, dimana seseorang yang terinfeksi HIV akan diberi pengobatan
untuk mendorong respon imun anti HIV, menurunkan jumlah sel-sel yang terinfeksi
virus, atau menunda onset AIDS. Namun perkembangan vaksin sulit karena HIV cepat
bermutasi, tidak diekspresi pada semua sel yang terinfeksi dan tidak tersingkirkan secara
sempurna oleh respon imun inang setelah infeksi primer (Brooks, 2005)
B. CARA PENCEGAHAN
A (Abstain)= Kamu jauhi seks/Kamutidak melakukan hubungan seks
B (Be faithfull) = Bersetia dengan satu pasangan seksual yang tidak terinfeksi HIV
C (Condom) = Cegah dengan kondom. Penggunaan kondom secara benar dan
konsisten untuk setiap hubungan seksual sehingga dapat memberikan perlindungan
dari penularan HIV ataupun IMS lain
D(Drug) = Dihindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan secara
bergantian.Terutama bagi pengguna narkoba suntik.
E (Education) = Pendidikan tentang Informasi seputar HIV dan AIDS
Mencegah lebih baik daripada mengobati karena kita tidak dapat melakukan
tindakan yang langsung kepada si penderita AIDS karena tidak adanya obat-obatan atau
vaksin yang memungkinkan penyembuhan AIDS. Oleh karena itu kita perlu melakukan
pencegahan sejak awal sebelum terinfeksi. Informasi yang benar tentang AIDS sangat
dibutuhkan agar masyarakat tidak mendapat berita yang salah agar penderita tidak
dibebani dengan perilaku yang tidak masuk akal(Anita, 2000)
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika