Anda di halaman 1dari 7

MANAJAMEN BISNIS ISLAM

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

Renaray
60202220156
Pengertian Etika Bisnis
Menurut Ahmad Amin bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti yang
baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada
lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka
dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. sedangkan kata
bisnis dalam Al- Quran biasanya bermakna berdagang atau berniaga

Etika sebagai perangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dari apa
yang salah, sedangkan bisnis adalah suatu serangkaian peristiwa yang melibatkan
pelaku bisnis, maka etika diperlukan dalam bisnis. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa, etika bisnis adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut oleh bisnis, baik
sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam interaksi bisnis dengan segenap pihak
yang terkait
Dasar Hukum Etika Bisnis dalam Islam
banyak ayat yang berbicara tentang hukum dan etika dalam bisnis dalam Islam, contoh :
a. surat al-Baqarah ayat 143 yang artinya “dan demikian (pula) telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu.
ayat tersebut menjelaskan bahwa umat islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas
perbuatan orang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat
b. surat al-Baqarah ayat 188 yang artinya “dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”.
ayat tersebut menggunakan kata “diantara kamu” yang dapat memberi arti bahwa harta benda adalah milik semua manusia
secara bersama dan Allah yang membaginya diantara mereka secara adil, berdasarkan kebijaksanaan-Nya dan melalui
penetapan hukum dan etika sehingga perolehan dan pemanfaatannya tidak menimbulkan perselisihan dan perusakan
c. surat an-Nisaa ayat 58 yang artinya “sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik- baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
lagi Maha melihat”.

dan masih banyak lagi


Prinsip- Prinsip Etika Bisnis dalam Islam
Menurut Imaddudin , ada lima dasar prinsip dalam etika Islam, yaitu :
a. Kesatuan, Dari konsep ini maka Islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar
pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat
penting dalam sistem Islam.
b. Keseimbangan, Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan. Kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-
orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang
selalu dikurangi. Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci keberhasilan bisnis adalah
kepercayaan.
c. Kehendak Bebas, Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan
kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk
aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan
pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak dan
sedekah.
d. Tanggung jawab, Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya
pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan
tindakanya secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas
dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.
e. Kebenaran: kebajikan dan kejujuran, Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang
meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau
menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap
kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.
Panduan Rasulullah dalam Etika Bisnis
Rasululah SAW sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis, di antaranya ialah
1. Prinsip kejujuran, Dalam doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat paling mendasar dalam kegiatan bisnis. Rasulullah
sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau
melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.
2. Tidak melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad saw sangat intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah
palsu dalam melakukan transaksi bisnis.
3. Ramah tamah. Seorang pelaku bisnis, harus bersikap ramah dalam melakukan bisnis.
4. Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya.
5. Tidak melakukan ihtikar (menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu
saat menjadi naik dan keuntungan besar pun diperoleh).
6. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan.
7. tidak melakukan monopoli
8. tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan
individu dan sosial. Misalnya, larangan melakukan bisnis senjata di saat terjadi kekacauan politik.
9. Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya.
10. memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar.
11. bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba
Tujuan Umum Etika Bisnis dalam Islam
diungkapkan oleh Dr. Syahata, bahwa etika bisnis Islam mempunyai fungsi substansial
yang membekali para pelaku bisnis, beberapa hal sebagai berikut :
a. Membangun kode etik islami yang mengatur, mengembangkan dan menancapkan
metode berbisnis dalam kerangka ajaran agama. Kode etik ini juga menjadi simbol arahan
agar melindungi pelaku bisnis dari risiko.
b. Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggungjawab para pelaku
bisnis, terutama bagi diri mereka sendiri, antara komunitas bisnis, masyarakat, dan diatas
segalanya adalah tanggungjawab di hadapan Allah SWT.
c. Kode etik ini dipersepsi sebagai dokumen hukum yang dapat menyelesaikan persoalan
yang muncul, daripada harus diserahkan kepada pihak peradilan.
d. Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian banyak persoalan yang terjadi
antara sesama pelaku bisnis dan masyarakat tempat mereka bekerja. Sebuah hal yang
dapat membangun persaudaraan dan kerja sama antara mereka semua.
TERIMA KASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai