Disusun Oleh:
KELOMPOK 10
1. Arinal Haq (2150110125)
2. Winda Fiskya Nur Fitri (2150110131)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
1
Farid, Kewirausahaan Syariah, Edisi Pert. (Jakarta: Kencana, 2017).
3
seseorang sesuai dengan apa yang ia niatkan”.
3. Percaya pada takdir dan ridha, dalam hal ini kita berpikir positif.
4. Banyak belajar, baik belajar dari filsafat alam, berawal dari yang kecil,
maupun belajar dari pengalaman wirausaha yang sukses.
7. Kerja sebagai ibadah, dalam hal ini bekerja dengan ikhlas karena Allah.
8. Bersyukur, merupakan konsekuensi logis dari bentuk rasa terima kasih atas
nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan selama ini kepada kita.
اس َع ْوا اِٰلى ِذ ْك ِر ٰالل ِه َو َذ ُروا ِ ِ ِ ِ َّ ِٰيٰٓاَيُّها الَّ ِذين اٰمن ٰٓوا اِ َذا نُوِدي ل
ْ َلص ٰلوة م ْن يَّ ْوم الْ ُج ُم َعة ف َ ْ ْ َُ َ ْ َ
الص ٰلوةُ فَانْتَ ِشُرْوا فِى
َّ تِ ضيِ ُ فَاِ َذا ق٩- الْب ي َۗع ٰذلِ ُكم خي ر لَّ ُكم اِ ْن ُكْن تُم تَعلَمو َن
َ ُْ ْ ْ ْ ٌْ َ ْ َ َْ
َواِذَا َراَْوا٠١ - ض ِل ٰالل ِه َواذْ ُكُروا ٰاللهَ َكثِْي ًرا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح ْو َن
ْ َض َوابْتَغُ ْوا ِم ْن ف
ِ ْاْلَْر
4
َۗ ۤ
تِ َج َارةً اَْو لَ ْه ًوا ۨانْ َفضُّْٰٓوا اِلَْي َها َوتََرُك ْو َك قَا ِٕى ًما قُ ْل َما ِعْن َد ٰالل ِه َخْي ٌر ِم َن اللَّ ْه ِو َوِم َن
َۗ
2
٠٠ - ࣖ التِ َج َارةِ َو ٰاللهُ َخْي ُر ٰالرِزقِْي َن
الجمعة فاسعوا } فامضوا {إلى ذكر الله } للصالة { وذروا البيع } اتركوا
2
Kemenag, Al-Qur’an QS. Al-Jumuah ayat 9-11 https://quran.kemenag.go.id/sura/62/9-10 di
akses pada tanggal 31 Mei 2022
5
mengetahui) bahwasanya hal ini lebih baik, maka kerjakanlah ia.
الرزق { من فضل الله واذكروا الله } ذكرا { كثيرا لعلكم تفلحون } تفوزون
كان صلى الله عليه و سلم يخطب يوم الجمة فقدمت عير وضرب لقدومها
الطبل على العادة فخرج لها الناس من المسجد غير اثني عشر رجال فنزلت
10. (Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi)
perintah ini menunjukkan pengertian ibadah atau boleh (dan carilah) carilah
rezeki (karunia Allah, dan ingatlah Allah) dengan ingatan (sebanyak-
banyaknya supaya kalian beruntung) yakni memperoleh keberuntungan.
Pada hari Jumat, Nabi berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah
rombongan kafilah membawa barang-barang dagangan, lalu dipukullah
genderang menyambut kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-
orang pun berhamburan keluar dari mesjid untuk menemui rombongan itu,
kecuali hanya dua belas orang saja yang masih tetap bersama Nabi lalu
turunlah ayat ini.
{خير} للذين آمنوا { من اللهو ومن التجارة والله خير الرازقين } يقال
6
11. (Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya) yakni kepada barang dagangan, karena barang
dagangan itu merupakan kebutuhan yang mereka perlukan, berbeda dengan
permainan (dan mereka tinggalkan kamu) dalam khotbahmu (dalam
keadaan berdiri. Katakanlah, "Apa yang di sisi Allah) berupa pahala (lebih
baik) bagi orang-orang yang beriman (dari permainan dan perniagaan," dan
Allah sebaik-baik pemberi rezeki) bila dikatakan, setiap orang itu memberi
rezeki kepada keluarganya, maka pengertian yang dimaksud ialah dari
rezeki Allah.3
3
Tafsir Jalalain, QS. Al-Jumuah ayat 9-11
7
sebagaimana hal itu dibahas luas dalam ilmu ushul fiqh. kecuali memang waktu
untuk istirahat, dan waktu istirahat dipakai sekalian untuk sholat. maka selesei
sholat memang beristirahat dan memulihkan tenaga agar bersemamgat dalam
bekerja di waktu berikutnya.4
Asbabun Nuzul
Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani (Al-Bukhari & Muslim), dari Jabir, ia
mengatakan, bahwasanya ketika Rasulullah berkhutbah pada hari Jumat,
datanglah kafilah yang membawa dagangan. Orang-orang yang mendengarkan
khutbah keluar untuk menyambut rombongan kafilah tersebut, sehingga hanya
tinggal dua belas orang saja yang duduk mendengarkannya. Maka Allah
menurunkan ayat, "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan,
mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang
berdiri (berkhutbah).
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari Jabir, ia mengatakan; bahwa apabila
gadis-gadis yang menikah, berlangsunglah keramaian dengan seruling dan alat
musik lainnya. Sehingga orang-orang tersebut pergi melihat keramaian itu dan
meninggalkan Rasulullah saw. yang sedang berdiri berkhutbah di atas mimbar.
Maka turunlah ayat ini (Al-Jumu'ah: 11). Bahwasanya turunnya ayat ini
berkenaan dua peristiwa secara bersamaan. Disebutkan bahwa ayat ini (Al-
Jumu'ah: 11) turun berkenaan dengan kedua peristiwa itu.
Ibnu Mundzir meriwayatkan sebuah hadits yang bersumber dari Jabir, yang
menyebutkan kisah pernikahan dan datangnya kafilah secara bersamaan. Hadits
ini diriwayatkan melalui satu jalan dan Disebutkan bahwa ayat ini (Al-Jumu'ah:
11) turun berkenaan dengan kedua peristiwa itu.5
4
Fikri Maulana, “Pendidikan Kewirausahaan Dalam Islam,” IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal
Pendidikan Islam 2, no. 01 (1970): 30–44.
5
Imam Suyuthi and Andi dan Yasir (Penerjemah), “Asbabun Nuzul: Sebab-Sebab Turunnya Ayat
Al-Qur’an,” 2017.
8
اعةَ بْ ِن َرافِ ٍع رضي الله عنه أ َّ
َن اَلنَّبِ َّي صلى الله عليه وسلم ُسئِ َل: َع ْن ِرفَ َ
":ع َم ُل اَ َّلر ُج ِل بِيَ ِدهَِ ,وُك ُّل بَْي ٍع َمْب ُرور" َرَواهُ اَلْبَ َّز ُار،
ال َب? قَ َ ِ
َي اَلْ َك ْسب أَطْيَ ُ
أ ُّ
6
ص َّح َحهُ اَلْ َحاكِ ُم
َو َ
Artinya:
Dari Rifa'ah bin Rafi' bahwa Nabi S.A.W pernah ditanya, "pekerjaan apakah
yang paling baik?" beliau besabda "pekerjaan yang dilakukan seorang laki-laki
dengan usahanya sendiri , dan setiap jual beli yang baik." riwayat Al-Bazzar.
Hadist ini Shahih menurut Al-Hakim.
Syarah Hadits
ال ش رح
على تقدير مبتدأ يدل عليه السؤال ،أي «أطيب» طرق «الكسب» أي
أخلها وأكثرها بركة« :عمل الرجل بيده ،وهو يتناول المرأة أيضاً ،ويشمل
المهن الصناعية والزراعية ،وكل ما فيه جهد بدني « ،وكل بيع مبرور» ،
6
Hafidz imam, “Bulughul Maram_Ibnu Hajar Al Atsqolani,” n.d. hadis ke 800
9
وسلم من المخالفة، وآدابه، وهو الذي وافق أحكام الشرع في صحة البيع
7
أو الترويج باليمين، أو الجهالة، أو الغش، كالكذب، .
Penjelasan: Para sahabat tertarik pada yang terbaik dari agama dan urusan
duniawi mereka, sehingga pertanyaan mereka meningkat. Tentang dia, dan
inilah pertanyaan tentang cara terbaik untuk menghasilkan. Yang dimaksud
dengan mencari nafkah di sini adalah berusaha mencari rezeki dan
penghidupan, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan jawaban
secara umum: "Pekerjaan seseorang" didasarkan pada penilaian awal yang
ditunjukkan oleh pertanyaan, yaitu, " terbaik" cara "menghasilkan" yaitu yang
paling dermawan dan paling diberkati: "Pekerjaan seorang pria adalah dengan
tangannya sendiri, dan ia berurusan dengan wanita juga. Ini termasuk profesi
industri dan pertanian, dan segala sesuatu yang melibatkan usaha fisik, dan
"setiap jual beli itu halal”, yaitu yang memenuhi ketentuan syariat tentang
keabsahan dan tata krama jual beli, serta bebas dari hal-hal yang bertentangan,
seperti berbohong, menipu, jahiliyah, atau mengucapkan sumpah.
7
Ahmad, “’Ilamul Anam Syarah Bulughul Maram,” n.d. Hal. 585
10
٣٦٢- اطيب الكسب عمل الرجل بيدو وكل بيع مبرور
"Sebaik-baik usaha adalah pekerjaan seorang laki-laki yang diker jakan oleh
tangannya sendiri dan jual-beli yang bersih".
Diriwayatkan oleh: Imam Ahmad, At Thabrani dalam "Al Kabir" dan dalam "Al
Ausath", oleh Al Hakim dan Al Bazar dari Rafi' bin Khadij. Ibnu Asakir telah
meriwayatkannya dari Umar bin Al Khathab. Menurut Al Hatsami, para perawi
Hadits ini tsiqat (dapat dipercaya). As Suyuthi memasuk kannya ke dalam
Hadits Shahih.
Sababul wurud:
Diriwayatkan dari Rafi' bahwa Rasulullah telah ditanya orang tentang amal
usaha yang paling baik. Jawaban beliau seperti tertera dalam Hadits di atas.
Keterangan:
Kata Ibnul Atsir: "Kasab adalah usaha mencari rizki dan penghidupan.
Sebaik-baik cara berusaha bekerja dengan tangannya sendiri dipabrik pabrik di
perkebunan dan lahan-lahan pekerjaan yang halal. Bekerja termasuk sunnah
para Nabi. Nabi Daud membuat baju besi dan menjualnya sendiri. Nabi
Zakariya adalah tukang kayu. Nabi kita Muhammad SAW bekerja
menggembala kambing dan pedagang yang menjual barang dagangan Khadijah
yang kelak menjadi isterinya. Setiap jual-beli yang maqbul, yang tidak diikuti
tipu daya dan khianat akan diterima Allah sebagai ibadah yang berpahala.8
8
Al Husaini, Al Hanafi, and Ad Damsyiqi, Asbabul Wurud 1 (Jakarta: Kalam Mulia, 2005).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
اس َع ْوا اِٰلى ِذ ْك ِر ِ ِ ِ ِ َّ ِٰيٰٓاَيُّها الَّ ِذين اٰمن ٰٓوا اِ َذا نُوِدي ل
ْ َلص ٰلوة م ْن يَّ ْوم الْ ُج ُم َعة ف َ ْ ْ َُ َ ْ َ
ُالص ٰلوة
َّ تِ ضيِ ُ فَاِذَا ق٩- ٰالل ِه وذَروا الْب ي َۗع ٰذلِ ُكم خي ر لَّ ُكم اِ ْن ُكْن تُم تَعلَمو َن
َ ُْ ْ ْ ْ ٌْ َ ْ َ َْ ُ َ
ض ِل ٰالل ِه َواذْ ُكُروا ٰاللهَ َكثِْي ًرا لَّ َعلَّ ُك ْم ْ َض َوابْتَغُ ْوا ِم ْن ف ِ فَانْتَ ِشُرْوا فِى ْاْلَْر
َۗ ۤ
َواِذَا َراَْوا تِ َج َارًة اَْو لَ ْه ًوا ۨانْ َفضُّْٰٓوا اِلَْي َها َوتََرُك ْو َك قَا ِٕى ًما قُ ْل َما٠١ - تُ ْفلِ ُح ْو َن
َۗ
٠٠ - ࣖ ِعْن َد ٰالل ِه َخْي ٌر ِم َن اللَّ ْه ِو َوِم َن التِ َج َارةِ َو ٰاللهُ َخْي ُر ٰالرِزقِْي َن
Hadits tentang Kewirausahaan
12
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14