Draf Skripsi
Oleh:
ERWIN PERDANA
NIM. 01. 18. 1181
Perkawinan merupakan hal yang sangat penting dan sakral serta mempunyai
dampak yang luas, baik dalam hubungan kekeluargaan khususnya, maupun pada
masalah yang sangat serius dan tidak boleh dilakukan dengan main-main, maka untuk
mendukung keseriusan itu, ada hal yang penting sebagai keniscayaan zaman dan
disebutkan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agama dan kepercayaan. Kemudian pada Pasal 2 ayat (2) Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan juga bahwa setiap perkawinan
harus dicatat menurut peraturan yang berlaku. Peraturan yang dimaksud adalah
Agama RI Nomor 1 Tahun 1955 dan Nomor 2 Tahun 1954.Pencatatan nikah pada
dasarnya tidak disyari’atkan dalam agama Islam. Namun, dilihat dari segi
suatu upaya yang diatur melalui undang-undang untuk melindungi martabat dan
1
2
negara. Namun, fungsi dari pencatatan nikah itu sangat penting khususnya bagi
perempuan. Karena di antara manfaat dari pencatatan nikah adalah memberikan status
nikah adalah untuk menghindarkan teraniayanya pihak perempuan (istri) oleh suami.
Pegawai Pencatat Nikah (PPN) adalah pegawai pencatat perkawinan dan perceraian
pada KUA kecamatan bagi umat Islam dan catatan sipil bagi nonmuslim.
nikah. Dalam hal ini pihak KUA telah berusaha semaksimal mungkin agar seluruh
Nikah yang masing-masing dimiliki oleh istri dan suami salinannya. Akta
tePemerintah juga telah mengatur masalah biaya pernikahan yang dilakukan di jam
kerja KUA dan di luar KUA dan jam kerja, yakni terdapat pada Peraturan Pemerintah
No. 48 Tahun 2014 yang sebelumnya adalah perubahan dari Peraturan Pemerintah
No. 47 Tahun 2004. Peraturan tersebu diubah dan diganti agar KUA menjadi lebih
berintegritas dan terbebas dari gratifikasi serta memperjelas keuangan yang harus
dibayar oleh masyarakat untuk biaya pernikahan. Perubahan yang ditetapkan di dalam
3
PP No. 48 Tahun 2014 di antaranya yaitu adanya multi tarif yang dikenakan kepada
masyarakat yang akan menikah. Di dalam PP No. 48 Tahun 2014 disebutkan pada
Pasal 6:
1) Setiap warga negara yang melaksanakan nikah atau rujuk di Kantor Urusan
2) Dalam hal nikah atau rujuk dilaksanakan di luar Kantor Urusan Agama
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara untuk dapat dikenakan
tarif Rp. 0,00 (nol rupiah). kepada warga negara yang tidak mampu secara
ekonomi dan/atau korban bencana yang melaksanakan nikah atau rujuk di luar
Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
Keuangan;
transportasi itu bisa dikatakan hal yang wajar, tetapi akan jadi tidak wajar lagi jika
biaya transportasi tidak terukur. Maka berangkat dari hal itu, biaya transport perlu
ditentukan secara mendetail agar nantinya tidak terjadi pungutan liar. Mengenai biaya
trasportasi PMA No. 46 Tahun 2014 telah menyebutkan bahwa:
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dirumuskan beberapa rumusan masalah
dengan sub bahasa untuk menghindari pembahasan yang mengambang dalam karya
ilmiah ini,maka penulis terlebih dahulu membatasi pembahasannya yang dapat di
rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana respon dan tangapan masyarakat tentang biaya nikah yang terdapat
dalam peraturan pemerintah
2. Bagaimana Implementasi Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014 Tentang
biaya Nikah
B. Definisi Operasional
diangkat, terdiri dari rangkaian kata yang saling berhubungan untuk membentuk satu
makna sebagai fokus masalah penelitian ini. Definisi operasional dibuat untuk lebih
pengertian judul penelitian, maka dari itu diperlukan penjelasan dan batasan definisi
kata dan variabel yang tercakup dalam judul tersebut.Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah
6
implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu
aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh
berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu,
implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh obyek berikutnya. Menurut
pahala tetapi apabila tidak dilakukan tidak mendapatkan dosa tetapi dimakruhkan
Berdasarkan pengertian kata dan variable dari judul tersebut, maka secara
tentang kepala kua sebagai wali hakim dalam akad nikah sepenuhnya telah diatur
1
Mangun Suwito, Kamus Saku Ilmiah Populer, (Jakarta: Widyatama Pressindo, 2011), h.
242.
2
Muhammad At-tihami, Merawat Cinta Kasih Menurut Syriat Islam(Surabaya : Ampel
Mulia, 2004) ,18.
3
Pasal 1 ayat (1) PMA NO. 11 Tahun 2007.
7
ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dan kegunaannya dalam penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
D. Orisinalitas Penelitian
penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan berguna pula untuk
plagiat. Adapun beberapa karya yang berhasil di temukan oleh penulis antara
lain:
8
Kedua, Skripsi yang disusn oleh Diah Vitasari, Institut Agama Islam
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, 2016 dengan judul
Penelitian ini yakni PP No. 48 Tahun 2014 adapun perbedaan dalam skripsi
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Agama Studi Kasus:
10
biaya nikah dalam PP No. 48 Tahun 2014, ada yang membahas tentang
E. Kerangka Pikir
hubungan antara yang satu dengan yang lainnya sehingga tampak jelas alur
PERNIKAHAN
BIAYA NIKAH
IMPLEMENTASI PP NOMOR 48
TAHUN 2014
Gambar.1.1
11
dalam pernikahan ada biaya nikah dimana biaya nikah ini berupa pengeluaran
pria dan wanita. Biaya nikah telah diatur dalam PP No. 48 Tahun 2014,
F. Sistematika Pembahasan
serta dapat mengarahkan pembaca untuk memahami bentuk dan tujuan dari
karya ilmiah ini. Maka dari itu, skripsi ini disusun secara sistematis yang
terdiri dari lima bab yang masing-masing bab terdiri dari sub-bab yang
Bab II, pada bab ini memuat tentang uraian kajian pustaka yang
memberikan gambaran baik secara umum maupun secara khusus tentang judul
dari lapangan maupun yang bersumber dari buku atau hasil penelitian
terdahulu, yang kemudian berakhir pada konstruksi hasil penelitian yang baru
Bab III, pada bab ini memuat uraian tentang metode penelitian yang
terdiri dari sub-bab mulai dari jenis penelitian, lokasi penelitian, pendekatan
Bab IV, pada bab ini membahas tentang hasil penelitian beserta
simpulan dan saran, yakni bagian yang melibatkan semua hasil penelitian dan
KAJIAN PUSTAKA
4
Kamal Mukhtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1974,
h.79
5
Sudarsono, Hukum Keluarga Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 62
13
14
َكFFِق لَ ُك ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ْز َواجًا لِّتَ ْس ُكنُ ْٓوا اِلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُك ْم َّم َو َّدةً َّو َرحْ َمةً ۗاِ َّن فِ ْي ٰذل
َ ََو ِم ْن ٰا ٰيتِ ٖ ٓه اَ ْن َخل
َوْ ٍم يَّتَفَ َّكرُوْ نFFFFFَت لِّقٍ اَل ٰ ٰي
Terjemahnya :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteramkepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan
sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir. (QS.Ar-Rum ayat 21)
a. Wali Nikah
6
M Khoiruddin, ‘Wali Mujbir Menurut Imam Syafi’i (Tinjauan Maqâshid Al- Syarî’ah)”, Al-
Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol 18, No 2, 2019, h. 257–84
15
9
M Karya Mukhsin, “Saksi Yang Adil Dalam Akad Nikah Menurut Imam”, Al-Fikra : Jurnal
Ilmiah Keislaman, Vol 18, No 1, 2020, h. 92
10
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 26
17
seorang wanita bekas istrinya yang ditalak tiga kali dan dengan seorang
wanita bekas istrinya yang dili`an. Dan itu semua sudah diatur juga di
dalam Kompilasi Hukum Islam juga dalam Pasal 39-43. 12
e. Calon Istri
Calon istri adalah rukun yang harus dipenuhi, wanita yang masih
terdapat pertalian darah, hubungan sepersusuan atau kemertuaan haram
untuk dinikahi. Diatur pasal 44 Kompilasi Hukum Islam, bahwa wanita
Islam dilarang menikah dengan pria yang tidak beragama Islam. 13
3. Dasar Hukum Pernikahan
Pernikahan di syariatkan dengan dalil dari Al-Quran dan Hadis Dalam
surat an-Nisa ayat 3 Allah berfirman
Terjemahannya:
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau
empat.”(QS.An-Nisa:3)12
Terjemahnya :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hambahamba sahayamu yang
lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka
miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan
Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui”.(Q.S.An-
Nur:32).
Terdapat juga didalam Hadis tentang pernikahan dari Abdullah bin Mas’ud
Rasulullah SAW bersabda
Artinya :
Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang mampu
menangung nafkah, hendaknya menikah. Karena menikah mampu
12
Siti Faizah, "Dualisme Hukum Islam Di Indonesia Tentang Nikah Siri”, ISTI’DAL : Jurnal
Studi Hukum Islam, Vol 1, No 1, 2014, h. 21
13
Kompilasi Hukum Islam, Pasal 44
19
beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Misalnya saja,
aset adalah biaya, tetapibukan (belum menjadi) beban. Istilah biaya
menjadi lebih spesifik ketika istilah tersebut dimodifikasi dengan
deskripsi seperti langsung, utama (prime), konversi, tidak langsung, tetap,
variabel, terkendali (controllable), produk, periode, bersama (bersama),
estimasi, standar, tertanam (sunk), atau tunai (out of pocket).15
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia biaya adalah uang yang
dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu;
ongkos; belanja; pengeluaran. Sedangkan pengertian biaya administrasi
adalah ongkos yang dikeluarkan untuk pengurusan surat dsb atau ongkos
untuk pendaftaran sekuritas yang dikenakan pada emiten.
2. Biaya Nikah
Biaya pernikahan tidak akan bisa dihindari dari setiap pasangan
yang ingin merubah statusnya, dari kesendirian menjadi kebersamaan,
dari kesepian menuju kebahagiaan. kedua mempelai harus dapat
memperkirakan serta mempersiapkan biaya pernikahan sehingga
pernikahan dapat berlangsung dengan tenang dan aman. Namun tak bisa
dipungkiri bahwa ada pula beberapa peristiwa yang mengenaskan pada
para calon pengantin seperti kawin lari,nikah sirih, bahkan bunuh diri.
Yang ternyata salah satu faktornya adalah besarnya biaya pernikahan,
bahkan menjadi lebih membengkak biaya terebut ketika adanya
pemungutan liar dari beberapa oknum dari Kantor Urusan Agama
(KUA).16
Maka dengan adanya peristiwa tersebut, sebagian masyarakat luas
terkhususnya bagi para calon pengantin sangat mengapresiasi langkah
pemerintah yang telah meluncurkan peraturan pemerintahan (PP) Nomor
15
William K. Carter, Akuntansi Biaya (Cost Accounting). (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.29
16
Muhammad Bilal Saputra, Respon Masyarakat Penghulu KUA tentang Biaya Pernikahan
Pasca Revisi,(Skripsi, Fak. Syariah dan Hukum Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2015), h. 24
21
17
Muhammad Bilal Saputra, Respon Masyarakat Penghulu KUA tentang Biaya Pernikahan
Pasca Revisi,(Skripsi, Fak. Syariah dan Hukum Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2015), h. 26
22
18
Muhammad Bilal Saputra, Respon Masyarakat Penghulu KUA tentang Biaya Pernikahan
Pasca Revisi,(Skripsi, Fak. Syariah dan Hukum Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2015), h. 26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hitungan lainnya, tetapi pada prosedur analisa non sistematis. Prosedur ini
hubungan kekerabatan. Beberapa data dapat diukur melalui data sensus, tetapi
quality atau hal terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang
atau jasa yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna
19
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Research, (Tarsoto:Bandung, 1995 ), h. 58.
20
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Cet I; Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003), h. 4.
21
Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Cet. I ; Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2012), h. 25.
23
24
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku dapat diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh.22
kelompok orang yang dianggap berasal dari masalah social atau kemanusiaan.
data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif
makna data.23
pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis.
22
Bogdan dan Taylor “Fungsi Metodologi Kualitatif” yang dikutip dalam bukunya Abdullah
K., Berbagai Metodologi dalam Penelitian Pendidikan dan Manajemen (Cet. I; Gowa: Gunadarma
Ilmu, 2017), h. 203
23
Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif (Semarang:
Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), h.2
24
Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet I; Bandung; Citapustaka Media,
2007), h.41.
25
B. Lokasi Penelitian
Kecamatan Kajuara ini objek yang akan diteliti dianggap relevan dengan
C. Pendekatan Penelitian
pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang
25
Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada University
Press, 1992), h. 209.
26
Rosihan Anwar, dkk, Pengantar Studi Islam (Cet. I: Bandung: Pustaka Setia, 2009), h. 72.
27
Nico Ngani, Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum (Cet. 1; Yokyakarta: Penerbit
Pustaka Yustisia, 2012), h. 66.
26
nikah.
1. Data
2. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder, kedua data tersebut didapatkan melalui sumber tertentu
yakni:
dari objek yang akan diteliti.31 Data primer dalam penelitian ini
E. Instrumen Penelitian
30
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
(Surakarta: 2014), h. 25.
31
Adi Rianto, Metodologi Penulisan Sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004), h. 57.
32
Amiruddin, Zaenal Asikin, Pengantar Metodologi Penelitian Hukum (Cet. I; Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2006), h. 30.
28
semuanya.34
pertanyaan.
3. Buku catatan atau alat tulis, yang digunakan untuk mencatat semua
dalam wawancara.
33
Abdul K, Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitian, (Cet. III; Jakarta: Rineke Cipta,
2002), h.62.
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R dan D, (CET. XXV; Bandung;
Alfabeta, 2017), h. 222
29
penelitian.35
tertulis dan dokumentasi lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh
invormative atau berupa informasi, yang mana analisis data dalam penelitian
35
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Ed. I, Cet. VIII; Jakarta: Sinar Grafika, 2016), h.
107.
36
Suteki, Metodologi Penelitian Hukum (Cet. I; Depok: Rajawali Pers, 2018), h. 226.
37
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h.
143.
30
mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
c. Conclusion Drawing/Verification
ada.38
38
Sugioyno, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Cet. Xxv;
Bandung;Alfabeta, 2014. h. 249-253.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul K, Tahapan dan Langkah-Langkah Penelitia, Cet. III; Jakarta: Rineke Cipta,
2002
Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif
Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019.
Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Ed. I, Cet. VIII; Jakarta: Sinar Grafika,
2016.
Amiruddin, Zaenal Asikin, Pengantar Metodologi Penelitian Hukum,Cet. I; Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2006
Anwar, Rosihan, dkk, Pengantar Studi Islam,Cet. I: Bandung: Pustaka Setia, 2009.
Aspandi A., “PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakahat
Dan Kompilasi Hukum Islam”, Ahkam: Jurnal Hukum Islam, Vol 5, No 1,
2017
Ghony, Djunaidi dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Cet. I ;
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Hadari, Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, 1992.
Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika,
2010.
Kompilasi Hukum Islam
M Khoiruddin, ‘Wali Mujbir Menurut Imam Syafi’i (Tinjauan Maqâshid Al-
Syarî’ah)”, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol 18, No 2, 2019
Maolana, Wildan, “Pendapat Ibnu Qudamah Dan Imam Mawardi Tentang Wali
Nikah Bagi Anak Temuan (Laqith)”, ADLIYA: Jurnal Hukum Dan
Kemanusiaan, Vol 12, No 1, 2019.
Mukhsin, M Karya , “Saksi Yang Adil Dalam Akad Nikah Menurut Imam”, Al-
Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol 18, No 1, 2020
Mukhtar, Kamal, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta: Bulan
Bintang, 1974, Sudarsono, Hukum Keluarga Nasional, Jakarta: Rineka Cipta,
1997.
Ngani, Nico Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum Cet. 1; Yokyakarta:
Penerbit Pustaka Yustisia, 2012.
Nugrahani, Farida, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
Surakarta: 2014
31
32
Rianto, Adi, Metodologi Penulisan Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 2004.
Salim, Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet I; Bandung; Citapustaka
Media, 2007.
Saputra, Muhammad Bilal, Respon Masyarakat Penghulu KUA tentang Biaya
Pernikahan Pasca Revisi,(Skripsi, Fak. Syariah dan Hukum Islam Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015
Septiana, Dewi , “Metodologi Study Islam Pendekatan Sosiologis” (Makalah yang
diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mandiri di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri, Jurai Siwo Metro,30 Desember 2013
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Cet I;
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Sugioyno, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,Cet. Xxv; Bandung;
Alfabeta, 2014.
Suharismi Arikunto, Suharismi Dasar-Dasar Research, (Tarsoto:Bandung, 1995 ), h.
Suteki, Metodologi Penelitian Hukum,Cet. I; Depok: Rajawali Pers, 2018.
Wahab bi Syarhi Minhaj al-Thalab (Beirut: Dar al-Fikr)
William K. Carter, Akuntansi Biaya (Cost Accounting). (Jakarta: Salemba Empat,
2009.