Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JAMAAH ISALMIYYAH

Dosen Pengampu: Dr. Hj, Aminah HJS, M.P.d.

Oleh :

Kelompok 3

Rahmawati 200106008

Wahyu Ardiyanto 200106017

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Jamaah Islamiyyah (JI) dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami sebagai penulis makalah ini tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Samarinda, 17 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. Pengertian Jamaah Islamiyyah .............................................. 3


B. Sejarah Lahirnya Aliran Jamaah Islamiyyah ........................ 4
C. Pokok-pokok Ajaran dan Doktrin Aliran
Jamaah Islamiyyah ................................................................ 5
D. Perkembangan dan Aksi Jamaah Islamiyah .......................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................. 10

A. Kesimpulan ........................................................................... 10
B. Saran ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam merupakan agama rahmatan lil alamin artinya agama yang
membawa kebaikan bagi setiap umat islam yang memeluknya. Islam
disampaikan oleh nabi Muhammad SAW setelah beliau menerima wahyu.
Islam adalah agama yang sangat sempurna. Semua lini kehidupan, mulai
dari ekonomi, politik, hubungan anatar sesama telah diatur oleh agama
Islam. Islam juga memiliki Al-Quran dan Al-Hadist dimana keduanya
merupakan sebagai petunjuk umat islam. Al-quran juga bisa dikatakan
sebagai obat qolbu bagi yang menyakini dan mengamalkannya. Tapi yang
jelas alquran dan al hadis adalah pedoman hidup bagi umat islam.
Walaupun demikian pada akhirnya muncullah teologi islam yang
membuat umat islam terbagi menjadi beberapa golongan. Dan di antara
golongan tersebut terdapat golongan yang memiliki ajaran yang
melenceng dari akidah islam walaupun mereka telah mengikuti alquran
dan hadis. Golongan itu telah salah dalam menafsirkan dan memaknai
alquran dan al hadis. Golongan tersebut hanya memakai akal pikiran yang
terbatas ini untuk memaknai Al-Quran, sehingga akhirnya muncullah
ideologi-ideologi yang dianut oleh sebagian umat islam. Seperti
Islamisme, fundamentalisme islam, pan-islamisme dan masih banyak
lainnya. Bahkan selain memunculkan sebuah ideologi baru, mereka juga
membuat aliran-aliran islam sesuka hati mereka . Ironisnya aliran ini
memiliki banyak sekali pengikutnya dan aliran ini juga ada di indonesia
serta terlibat dalam berbagai aksi terorisme.
Jemaah Islamiyah atau biasa disingkat JI adalah salah satunya. JI
bisa dibilang berawal dari Indonesia. Akan tetapi, pemimpin JI pada saat
itu kabur ke malaysia dan mendirikan aliran ini sejak saat itulah aliran ini
dikenal sebagai jamaah islamiyah. Aliran JI akhirnya menyebar ke
berbagai negara terutama di Asia Tenggara. Aliran ini memiliki wilayah

1
operasi di seluruh Asia Tenggara terutama di negara Indonesia, Singapura,
Malaysia, Filipina, dan thailand. Aliran jamaah islamiyah ini berupaya
menaklukkan negara-negara di Asia Tenggara, benua Amerika dan
Australia. Tujuan aliran ini adalah untuk mendirikan negara Islam terbesar
di Asia Tenggara. Doktri aliran ini adalah jihad. Aliran ini juga menganut
ideologi Islamisme, fundamentalisme islam, dan pan-islamisme. Aliran ini
juga terlibat dalam bebagai aksi terorisme dinegara asia tenggara maupun
di benua Australia dan sangat merusak citra umat islam. Sehingga aliran
jamaah islamiyah ini ditetapkan oleh PBB sebagai organisasi terorisme
internasional.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumasan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Pengertian Jamaah Islamiyah
2. Sejarah lahirya aliran J amaah Islamiyyah
3. Bagaimana pokok ajaran atau doktrin aliran Jamaah Islamiyyah
4. Perkembangan Aliran Islammiyah hingga saat ini
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui siapa itu Jamaah islamiyyyah yang sebenarnya
2. Mengetahui sejarah munculnya aliran Jamaah Islamiyyah
3. Mengetahui ajaran atau doktrin yang diterapkan pada setiap pengikut
dari alirah Jamaah Islamiyyah ini.
4. Mengetahui perkembangan aliran ini dan aksi-aksi yang telah
dilakukan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JAMAAH ISLAMIYYAH


Jamaah Islamiyah (JI) merupakan organisasi militan Islam di Asia
Tenggara. Mereka berupaya untuk mendirikan sebuah negara Islam
raksasa di wilayah negara-negara Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia,
Thailand dan Filipina. Amerika Serikat menganggap Jamaah Islamiyah
(JI) sebagai organisasi teroris.Sementara di Indonesia organisasi ini telah
dinyatakan sebagai "korporasi terlarang" atau bisa disebut juga sebagai
organisasi terlarang.
Melansir laman Center for International Security and Cooperation
(CISAC) Stanford University, Jamaah Islamiyah merupakan pecahan
organisasi Darul Islam (DI). Kelompok ini diperkirakan mulai bersatu dan
membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-
an.Tokoh yang mendirikan Jamaah Islamiyah adalah Abdullah Sungkar
dan Abu Bakar Baasyir. Keduanya merupakan keturunan Arab Yaman
yang memiliki latar belakang sebagai aktivis gerakan Islam.
Keberadaan organisasi ini disangkal oleh pemuka-pemuka agama dan
para politisi seperti Hamzah Haz dan Amien Rais mengingat sulitnya
memahami antara aksi dan tujuan yang hendak dicapai dari setiap aksi.
Menurut informasi intelijen, Jemaah Islamiyah mendapat bantuan
keuangan dari kelompok teroris lain seperti Abu Sayyaf dan Al Qaeda.
Jemaah Islamiyah berarti "Kelompok Islam" atau "Masyarakat Islam" dan
dipemberitaan surat kabar disebut Jamaah Islamiyyah atau biasa disingkat
JI
B. Sejarah Munculnya Aliran Jamaah Islamiyyah
Jamaah Islamiyah merupakan konfederasi dari beberapa kelompok
Islam. Pada tahun 1969, dua orang, Abu Bakar Bashir, dan Abdullah
Sungkar, dianggap melakukan operasi untuk mengembangkan Darul
Islam, sebuah kelompok konservatif Islam. Abu Bakar Bashir sendiri

3
membantah keterlibatannya dengan Jamaah Islamiyah dan menyatakan
tidak tahu menahu tentang Jamaah Islamiyah. Meskipun Jamaah Islamiyah
dituduh melakukan pengeboman di hotel JW Mariot, Jakarta, keterkaitan
Abu Bakar Bashir dengan aksi itu pada akhirnya dinyatakan tidak terbukti
oleh pengadilan..Bashir dan kawan-kawannya mendirikan radio untuk
menyampaikan pengaJamaah Islamiyahan di Indonesia. Bashir juga
mendirikan pesantren di Jawa. Pesantren al-Mukmin yang dikenali sebagai
Pondok Ngruki di Solo, Jawa Tengah. Motto dari pesantren itu adalah,
"Hidup mulia atau mati mendapat surga." Namun pada saat pemerintahan
Soeharto, Abu Bakar Basri dianggap berbahaya dan dipenjara tanpa
peradilan. Selepas dari penjara, Bashir melarikan diri ke Malaysia pada
tahun 1982. Saat inilah dia dianggap mendirikan Jemaah Islamiyah dan
pengikutnya tersebar juga hingga ke Singapura dan Filipina.
Menurut cerita intelijen, Bashir bertemu Riduan Isamuddin, atau
Hambali pada awal tahun 1990an di sebuah sekolah yang didirikan oleh
Bashir. Bashir menjadi pemimpin politik dari organisasi itu sedangkan
Hambali menjadi pemimpin militer. Dikatakan pula bahwa Hambali
menginginkan berdirinya kekalifahan Islam di Asia Tenggara, meliputi
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei, dan Kamboja.
Negara seperti ini mempunyai penduduk sekitar 420 juta (menurut data
dari CIA World Factbook). Negara seperti ini akan memegang kendali
Laut Tiongkok Selatan yang merupakan jalur perkapalan besar dan
menjadi pintu gerbang sebagian Asia dan Samudera Hindia. Negara seperti
ini juga mempunyai ruang udara yang besar dan merupakan kekuatan
dagang besar yang melibatkan India, Afrika, dan Australia.
Dinyatakan bahwa JI pertama kali melibatkan dirinya sebagai
kelompok sel teror yang menyediakan dukungan keuangan dan logistik
bagi operasi Al-Qaida di Asia Tenggara. Hambali mendirikan perusahaan
yang bernama Konsojaya untuk membantu pencucian uang guna
mendukung rencana itu, termasuk mendukung Operasi Bojinka yang gagal
pada tanggal 6 Januari, 1995.

4
Banyak teori yang dikemukakan oleh ilmuwan-ilmuwan di berbagai
belahan dunia tentang fenomena radikalisme Islam ini. Di antara teori
tersebut mengatakan bahwa radikalisme agama yang terjadi di berbagai
belahan dunia merupakan resistensi agama terhadap laju modernisasi
dunia. Di Asia Tenggara, munculnya radikalisme Islam lebih dipicu oleh
sikap-sikap pemerintah terhadap umat Islam. Walaupun demikian, Jamaah
Islamiyah tetap merupakan misteri; eksistensinya tidak bisa dibuktikan,
namun fenomenanya ada di mana-mana. Banyak pihak akhirnya
mengaitkan keberadaan Jamaah Islamiyah dengan keberadaan berbagai
model pendidikan garis keras di Indonesia.
JI merupakan transformasi daripada gerakan Darul Islam (DI) yang
pernah memberontak sekitar tahun 1950-an, bertujuan untuk mendirikan
Negara Islam Indonesia (NII). Dikabarkan bahwa Sungkar dan Ba’asyir
masuk ke dalam DI tahun 1976. Sungkar dilantik menjadi Gubernur
militer NII wilayah Jawa Tengah. Pada bulan Februari 1977 ia memimpin
kelompok pejuang yang diberi nama Jemaah Mujahidin Ansharullah
(JMA) dan dianggap oleh sebagian pengamat sebagai awal bagi gerakan JI
sekarang.
Adapun Hubungan antara JI dan al-Qaeda tidak dapat dipungkiri, JI
adalah “sayap al-Qaeda di Asia Tenggara”. Kehadiran kaum militan Asia
Tenggara secara bersamaan di kamp-kamp al-Qaeda di Afghanistan yang
menyebabkan terjadi hubungan pribadi antara JI dan kelompok-kelompok
Islamis garis keras Asia Tenggara. Kelompok itu antara lain Fron
Pembebasan Islam Moro, gerakan yang memperjuangkan negara Muslim
di Filipina Selatan, dan sejumlah kelompok Indonesia, Malaysia dan
Thailand. Hal ini mengisyaratkan bahwa meski sebagian personal JI
terinspirasi oleh tokoh global seperti Osama bin Laden, kelompok-
kelompo Asia Tenggara tetap berbeda secara organisasi dan operasi.
C. Pokok – pokok Ajaran atau Doktrin Jamaah Islamiyyah
Organisasi Jamaah Islamiyah (JI) termasuk salah satu gerakan
Islam radikal yang menganut prinsip jihad di jalan Allah Swt. dalam
segala aspek dan sendi kehidupan. Jihad dalam hal ini diperuntukkan bagi

5
penegakan syariat Islamiyah di manapun aktivis dan anggota organisasi ini
berada. Karena itulah, menurut kalangan ini, jihad adalah jalan suci satu-
satunya yang diwajibkan Allah Swt. untuk dilaksanakan umat Islam tanpa
terkecuali.
Paham ini memiliki sejumlah doktrin antara lain, qital fi sabilillah
yang secara syariat jihad berarti perang. Hukum jihad adalah kewajiban
perseorangan karena tanah-tanah kaum muslimin dikuasai orang-orang
kafir, kafir asing, dan kafir mahaly (kafir tempatan). Selain itu, paham ini
juga memiliki doktrin tauhid hakimiyah yang menganggap kedaulatan
politik sepenuhnya milik Allah. Doktrin lainnya adalah irhabiyah atau
terorisme merupakan sesuatu yang dibenarkan menurut syariat jihad.
Jamaah Isalmiyyah atau yang biasa disingat JI juga memiliki
pokok- pokok idealismenya sendiri, yaitu:
1. Islamisme
2. Fundamentalisme Islam
3. Pan islamisme
Islamisme atau Politik Islam, adalah seperangkat ideologi yang
berkeyakinan bahwa "Islam harus menjadi pedoman bagi segala segi
kehidupan manusia, baik sosial, ekonomi, politik, budaya, serta kehidupan
pribadi". Islamisme adalah konsep yang kontroversial, bukan hanya karena
paham ini menganjurkan peran politik Islam yang lebih kuat, akan tetapi
juga karena pendukungnya berkeyakinan bahwa apa yang mereka
perjuangkan adalah pemahaman Islam yang sebenarnya; bahwa semua
gagasan sebaliknya-Islam harus apolitik atau dipisahkan dari politik adalah
salah.
Fundamentalisme Islam diartikan sebagai gerakan umat Muslim
konservatif yang berniat mengembalikan nilai fundamental agama dan
hidup mirip seperti gaya hidup nabi Muhammad dan para sahabat Nabi.
Kaum fundamentalis Islam menggunakan "tafsiran harfiah dan orisinalis"
terhadap sumber-sumber primer Islam (Al-Quran dan Sunnah), untuk
menyingkirkan (apa yang mereka anggap) pengaruh-pengaruh non-Islam
yang "merusak" dari setiap bagian dari kehidupan mereka dan memandang

6
"fundamentalisme Islam" sebagai istilah ejekan yang dipakai oleh orang
luar untuk kebangkitan Islam dan kegiatan Islamis.
Pan Islamisme (‫ )اتحاد االسالم‬awalnya adalah paham politik yang
lahir pada saat Perang Dunia II (April 1936) mengingkuti paham yang
tertulis dalam al-a'mal al-Kamilah dari Jamal-al-Din Afghani. Kemudian
berkembang menjadi gerakan memperjuangkan untuk mempersatukan
umat Islam di bawah satu negara Islam yang umumnya disebut
kekhalifahan.
D. Perkembangan Dan Aksi Jamaah Islamiyyah
Perkembangan jamaah Islamiyyah ini cukup panjang sehingga
menjadi salah satu organisasi teroris internasional. Pada masa Orde Baru,
Sungkar dan Baasyir melarikan diri ke Malaysia. Di sana, mereka mulai
membentuk kelompok Islamis dan memfasilitasi perjalanan ke
Afghanistan bagi muslim di Asia Tenggara yang ingin bergabung
melawan Soviet.Hingga pertengahan 1990-an, banyak anggota Jamaah
Islamiyah yang dilatih di Afganisthan. Organisasi tersebut dilaporkan
menerima sumber daya dan nasihat dari Al-Qaeda. Jamaah Islamiyah
yang merupakan afiliasi dari Al-Qaeda dalam jangka panjang tentu lebih
berbahaya daripada kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS
seperti JAD dan MIT, meskipun dalam jangka pendek kelompok aliran
ISIS cenderung lebih frontal dan nekad. Keberadaan Jamaah Islamiyah di
Indonesia dibangun oleh orang-orang dengan militansi yang tinggi dan
pengalaman yang panjang di Afghanistan dan Filipina. Sementara
kelompok yang berafiliasi dengan ISIS terbentuk secara instan dengan
pengalaman dan ketrampilan tidak sebaik Jamaah Islamiyah.
Pada perkembangannya, anggota dan aktivis Jamaah Islamiyah (JI)
menyebar ke berbagai negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina,
dan Thailand, selain Indonesia sendiri. Menurut Nasir Abas yang juga
mantan Ketua Mantaqi III dalam struktur Jamaah Islamiyah (JI),
sepeninggalan pemimpin pertama JI, Ustad Abdullah Sungkar, JI
mengalami perkembangan pergerakan yang cukup mendasar.Ekspansi
gerakan terjadi di berbagai wilayah. Termasuk pendirian kamp Militer

7
Hudabiyah di Filipina Selatan untuk pelatihan kemiliteran bagi aktivis JI,
serta pendirian beberapa madrasah, seperti Madrasah Lukmanul Hakim di
Malaysia, oleh petinggi JI, Ustad Mustaqim di Malaysia. Jamaah islamiah
juga sempat mendirikan kamp pelatihan militer aceh.
Dalam perjalanannya, mulai tumbuh friksi perpecahan dalam tubuh
Jamaah Islamiyah (JI), khususnya sejak didirikannya Majelis Mujahidin
Indonesia (MMI) pada tahun 2000. Ustad Abu Bakar Ba'asyir, pemimpin
(Amir) JI sepeninggalan Abdullah Halim, didaulat menjadi pemimpin
tertinggi MII. Sebelumnya, Ba'asyir hijrah ke Malaysia bersama Sungkar
karena menolak asas tunggal Pancasila, dan baru kembali ke Indonesia
setelah bergulir reformasi dan Pancasila tidak lagi menjadi asas tunggal
pada tahun 1998. Sebagian anggota dan elit Jamaah Islamiyah (JI) setuju
pemilihan asas pemilihan itu, namun sebagian menolak, sehingga
menyebabkan mereka yang menolak akhirnya keluar dari JI. Meski
demikian, JI tetap eksis melakukan aktivitasnya dalam mewujudkan cita-
cita organisasinya, yakni tegaknya syariat dan negara Islam di Asia
Tenggara.
Dalam sistem perekrutan anggota JI juga memiliki beberapa syarat
agar seseorang bisa pantas menjadi anggota JI. Di kutip dari buku
"Membongkar Jamaah Islamiyah, pengakuan mantan JI", disebutkan
bahwa syarat menjadi anggota JI sebagai berikut :
1. Harus beragama Islam
2. Harus memahami ajaran Allah Swt. dan Rasul-Nya Sebelum
menjadi anggota diwajibkan iltizam (bergabung ke dalam
jamaah) untuk mengikuti kajian-kajian agama selama kurang
lebih 2 tahun
3. Harus baligh dan berakal sehat
4. Harus melewati tahap seleksi untuk memastikan tidak ada
kepentingan lain didalamnya.

Tetapi dalam prakteknya, tidak semua anggota dan kader JI


menegakkan misi dan visi JI guna mencapai tujuan organisasi dengan cara
yang damai dan santun. Sebagian, karena pemahaman mereka terhadap

8
ajaran agama yang sempit, melakukan aksinya dengan jalan kekerasan,
seperti pem-bom-an tempat-tempat publik, khususnya yang banyak
didatangi kalangan asing (wisatawan).

Dalam melaksanakan aksinya (jihad), kadang sebagian anggota JI


menghalalkan jalan kekerasan, termasuk bom bunuh diri. Ini tampak
dalam kasus peledakan beberapa bom, seperti Bom Bali I dan Bom Bali II,
Bom J.W. Marriott, bom malam Natal 2000, dan Bom Kedubes Australia,
yang didalangi dan dilakukan oleh para aktivis JI seperti Imam Samudra,
Mukhlas, Ali Imran, dan Ghufran, serta dedengkot teroris di Indonesia, Dr.
Azhari, dan Noordin M. Top, keduanya warga negara Malaysia dan
anggota terpenting organisasi Jamaah Islamiyyah.

Hingga saat ini kelompok itu beranggotakan 6.000-7.000 orang


yang tersebar di seluruh Asia tenggara.

9
Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari urain diatas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Aliran Jamaah Islamiyyah adalah aliran di Asia Tenggara dan berusaha
mendirikan Negara Islam terbesar didunia.
2. Jamaah Islamiyyah baru diakui keberadaannya pada tahun 1990 di
Malaysia dan sejak saat itu aliran ini terus menyebar di Asia Tenggara,
meliputi Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
3. Aliran ini juga memiliki doktrin serta ideologinya sendiri. Ideologi
tersebut berupa Islamisme, Fundamentalisme isalam, dan Pan-
islamisme.
4. Hingga saat ini diperkirakan Aliran ini memiliki anggota sebanyak
6.000-7.000 anggota yang tersebar diseluruh Asia Tenggara.
B. Saran
Dalam mempelajari tauhid harap bersungguh-sungguh dikarenakan
tauhid tidaklah gampang untuk dipahami dan dipelajari. Jika mempelajari
tauhid tidak bersungguh-sungguh yang didapatkan bukan kebaikan
melainkan kesesatan. Organisasi yang buruk tetapi memiliki manajemen
yang baik pasti akan memiliki banyak pengikut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Profil Jamah islamiyyah. Dilihat pada 16 Februari 2022 pukul
16:00 WITA. Profil Jamaah Islamiyah - BBC News Indonesia

Anonim, unkown. Doktrin Jamaah Islamiyyah di Indonesia. Dilihat pada 16 Februari


2022 pukul 19:00 WITA. https://www.abusyuja.com/2020/04/mengenal-lebih-
dekat-doktrin-radikal-jamaah-islamiyah.html?m=1

Muhammd, Mumu. 2020. Sejarah Singkat Jamaah Islamiyah. Dilihat pada 16 Februari
2022 pukul 16:00 WITA. Sejarah Singkat Jamaah Islamiyah.
(carubannusantara.or.id)

Niam, Syakirun. 2021. Jejak Militan Jamaah Islamiyyah di Indonesia. Dilihat pada 16
Februari 2022 pukul 19:15 WITA.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211215235852-20-734636/jejak-
militansi-jamaah-islamiyah-di-indonesia/3

Pamungkas, Putradi. 2019. Jamaah Islamiyyah. Dilihat pada 17 February 2022 pukul
09.00 WITA. https://www.tribunnewswiki.com/2019/11/13/jamaah-islamiyah

11

Anda mungkin juga menyukai