Anda di halaman 1dari 12

Nama : Ita Jurianti

Nim : 221340088
Jurusan : Bimbingan Konseling Islam
Kelas : 1/C
Dosen : Dr. Machdum Bachtiar, M.Pd.

1. Jelaskan perbedaan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam, Ilmu ‘Aqaid, Teologi Islam, dan Ushuluddin ? Lalu,
ungkapkan tiga alasan kenapa Anda harus memiliki Tauhid ?
Perbadaan Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam, Ilmu ‘Aqaid,, Teologi Islam dan Ushuluddin:
- Ilmu Tauhid adalah percaya kepada Tuhan yang maha Esa (mengesakan Tuhan) tiada
sekutu banginya. Mengesakan Tuhan kepada sesuatu yang menjadi khususnya, Rububiyah,
Uluhiyah, serta Asma dan sifat-sifatnya. Tauhid lebih mengupas dalil-dalil yang mungkin
sesuai dengan akal dan juga mengupas dalil-dalil sam’iyat.
- Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan mendasarkan kepada
argument dan logika atau rasio sebagai pembuktian terhadap argument naqli atau teks.
Pembahasan mereka tidak pernah lepas dari dari dalil-dalil dan argumentasi-argumentasi
yang sesuai dengan logika dalam persoalan dan pembahasannya.
- Ilmu ‘Aqaid adalah percaya yang tersampul dengan hati, menjadikan rasa yakin terhadap
diri sendiri tanpa dicampuri oleh rasa keraguan dan rasa kebimbangan. Ilmu ini membahas
tentang kepercayaan-kepecayaan fundamental atau yang mendasar dalam islam, tiada ada
keraguan dalam hatinya.
- Teologi Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang ke Tuhanannya, memberikan Dzat
tuhan dari segi dan hubungannya dengan alam, teologi islam lebih banyak membahas
tentang ketuhannan dan hubungannya dengan alam dan semesta.
- Ushuluddin adlah pokok atau dasar-dasar agama, ilmu ushuluddin ini membahas tentang
prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil qath’I dan dalil-dalil akal pikiran.
Tauhid merupakan dasar agama Islam yang secara persis diungkapkan dalam frasa “La ilaha
illallah” dalam konsep akidah Islam yang menyatakan keesaan Allah. Islam mengajarkan bahwa
Allah esa (satu) tidak dari segi bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak mempunyai sekutu
atau serupa. Allah satu dari segi Dzatnya, dengan makna bahwa tidak ada dzat yang serupa dengan
Dzat Allah. Jadi alasan mengapa kita harus memiliki tauihid ialah:
• mendapatkan keselamatan dari siksaan atau hukuman di akhirat, hidayah di dunia dan
pengampunan dari dosa-dosa.
Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan keimanan mereka
dengan kedzhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan (dari
hukuman) dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS. al-An’am, 82)
• Tauhid memberikan cara pandang umat muslim terhadap manusia, masyarakat, alam semesta,
dan akhir kehidupan.
• Tauhid membimbing manusia ke jalan yg benar, sekaligus mendorong mereka untuk
mengerjakan ibadah dgn penuh keikhlasan.
2. Jelaskan ajaran, dan tokoh aliran; FPI, HTI, LDII, DI, dan NII ! Bagaimana pendapat Anda
terhadap aliran tersebut ?

➢ FPI
FPI (Front Pembela Islam) yaitu garis keras islamisme Indonesia yang didirikan pada tahun
tahun 1998 oleh muhamad rizieq dengan dukungan militer dan tokoh politik. FPI adalah sebuah
organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta. Selain beberapa kelompok
internal, yang dikata oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela
Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial sebab melakukan aksi-
aksi "penertiban" (sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau
bertentangan dengan Syariat Islam terutama pada bulan Ramadhan dan seringkali berujung
pada kekerasan. Visi dan Misi Front Pembela Islam (FPI) yaitu penerapan syariat Islam secara
kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyyah menurut Manhaj Nubuwwah, melalui
pelaksanaan da’wah penegakan hisbah dan pengamalan jihad, dengan pendekatan amar ma’ruf
nahi munkar, Menurut Thoha Hamim sebagaimana dikutip oleh Saeful Anwar, bahwa
munculnya gerakan radikal di Indonesia terutama FPI dipengaruhi oleh adanya gerakan-
gerakan militant yang terjadi di timur tengah dan Negara-negara lain.
• Tokoh Aliran FPI
1. Habib Abu Fihir Alattas
2. KH. TB. Abdurrahman Anwar
3. KH. Ahmad Sabri Lubis
4. H. Munarman
5. KH. Abdul Qadir Aka
6. KH. Awit Mashuri
7. Ust. Haris Ubaidillah
8. Habib Idrus Al Habsyi
9. Ust. Idrus Hasan
10. Habib Ali Alattas, S.H.
11. Habib Ali Alattas, S.Kom.
12. H. I Tuankota Basalamah
13. Habib Syafiq Alaydrus, S.H.
14. H. Baharuzaman, S.H.
15. Amir Ortega
16. Syahroji
17. H. Waluyo
18. Joko
19. M. Luthfi, S.H.

➢ HTI
HTI adalah Gerakan islam internasional dan mengusung Kembali khalifah Islamiyah secara
gelobal. Dokterin Khilafah Islamiyah diakui oleh aktivis HTI sebagai antitesi ideologi yang siap
menandingi, bahkan mengganti posisi konsep Negara- bangsa (NKRI) yang sudah dianggap
final di Indonesia. Tidak ayal, sinyalemen “menantang” dari kelompok HTI ini sempat
membuat elit sejumlah organisai social-keagamaan, terutama NU, menjadi gerah dengan
menuduhnya sebagai organisasi makar yang hidup dengan mendompleng demokrasi. Dari
sinilah wacana “Islam transnasional” menggelinding lebih luas, seakan membawa nuansa
ideologi yang mengancam eksistensi organisasi keagamaan yang lahir dari pergumulan
lokalitas keindonesiaan yang otentik. HTI perpandangan antara agama dan Negara merupakan
satu kesatuan. perbedaan utama antara akidah Islam dan akidah-akidah lainya terletak pada
dimensi politik dan ruhani. Hal yang keliru jika umat Islam terutama ulama harus menjauhi
politik.
• Tokoh Aliran HTI
1. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani
2. Abdul Qadim Zallum
3. Felix Yanwar Siauw

➢ LDII
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah organisasi social independen untuk study dan
penelitian tentang quran dan hadist. Ajaran LDII adalah:
- Orang Islam di luar kelompokmereka adalah kafir dan najis, termasuk kedua orang tuanya
sekalipun.
- Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang melakukan sholat di masjid mereka, maka
bekas tempat sholatnya dicuci karena dianggap sudah terkena najis.
- Wajib taat kepada amir atau imam.
- Mati dalam keadaan belum baiat kepada amir/imam LDII, maka akan mati jahiliyah (mati
kafir).
- Al Quran dan Hadits yang boleh diterima adalah yang manqul (yang keluar dari mulur
imam/amir). Yang keluar/diucapkan oleh mulut-mulut yang bukan imam/amir mereka, maka
haram untuk diikuti.
- Haram mengaji al Quran dan Hadits kecualikepada imam/amir mereka.
- Dosa bisa ditebus kepada sang amir/imam, dan besar tebusan tergantung besar kecilnya dosa
yang diperbuat, sedang yang menentukannya adalah imam/amir.
- Harus rajin membayarinfaq,sodaqoh, dan zakat kepada amir/imam mereka, dan haram
mengeluarkan zakat,infaq, atau sodaqoh kepada orang lain.
- Harta benda diluar kelompok mereka dianggap halal untuk diambil atau dimiliki walaupun
dengan cara bagaimanapun memperolehnya, seperti mencuri, merampok, korupsi,menipu,
dan lain-lain asal tidak ketahuan atau tertangkap. Dan kalau berhasilmenipu orang Islam di
luar mereka, dianggap berpahala besar.
- Bila mencuri harta orang lain yang bukan golongan LDII lalu ketahuan, maka salahnya
bukan mencurinya itu, tetapi kenapa mencuri kok katahuan? Harta orang selain golongan
LDII diibaratkan emas yang dipakai oleh macan, yang sebetulnya tidak pantas, karena
perhiasan itu hanya untuk manusia. Jadi perhiasan itu boleh diambil, dan tidak berdosa, asal
jangan sampai diterkam.
- Harta, uang zakat, infaq,sodaqoh, yang sudah diberikan kepada imam/amir,haram
ditanyakan kembali catatannya atau digunakan ke mana uang zakat tersebut. Sebab kalau
bertanya kembali pemanfaatan zakat-zakat tersebut kepada imam/amir, dianggap sama
dengan menelan kembali ludah yang sudah dikeluarkan.
- Haram membagikan daging qurban atau zakat fitrah kepada orang Islam di luar kelompok
mereka.
- Haram sholat di belakang imam yang bukan kelompok mereka, kalau terpaksa sekali, tidak
usah berwudhu karena sholatnya harus diulang lagi.
- Haram nikah dengan orang di luar kelompok, Perempuan LDII/Islam Jamaah kalau mau
bertamu ke rumah orang yang bukan kelompok mereka, maka memilih waktu pada saat haid,
karena badan dalam keadaan kotor sehingga ketika di rumah non LDII yang dianggap najis
itu tidak perlu dicuci lagi,sebab kotor dengan kotor tidak perlu dicuci lagi.
- Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang bertamu di rumah mereka, maka bekas
tempat duduknya dicuci karena dianggap kena najis.
• Tokoh Aliran LDII
1. Nur Hasyim
2. Edi Masyadi
3. Bahroni Hertanto
4. Soetojo Wirjo Atmodjo
5. Wijono

➢ DI
Gerakan Darul Islam (DI) merupakan gerakan politik yang terjadi pada awal tahun 1948.
Gerakan ini mempunyai pasukan yang disebut Tentara Islam Indonesia (TII), sehingga
pemberontakan ini sering disebut dengan DI/TII. gerakan DI/TII memiliki tujuan mendirikan
Negara Islam Indonesia. Selama pendudukan Jepang, Kartosuwiryo menjadi anggota Masyumi.
Bahkan, ia terpilih sebagai Komisaris Jawa Barat merangkap Sekretaris I. Dalam kehidupannya,
Kartosuwiryo mempunyai cita-cita untuk mendirikan Negara Islam Indonesia. Untuk
mewujudkan cita-citanya, Kartosuwiryo mendirikan sebuah pesantren di Malangbong, Garut,
yaitu Pesantren Sufah. Pesantren Sufah selain menjadi tempat menimba ilmu keagamaan juga
dijadikan sebagai tempat latihan kemiliteran Hizbullah dan Sabilillah.
• Tokoh Aliran DI
1. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
2. Amir Fatah
3. Abdul Kahar Muzakkar
4. HOS Tjokroaminoto
5. Daud Beureu'eh
6. Musso
7. Andi Azis
8. Amir Sjarifuddin

➢ NII
NII (Negara Islam Indonesia ) atau juga disebut DI ( Darul islam ) adalah sekelompok islam di
indonesia yang bertujuan untuk membentuk negara islam inonesia. NII yang ada sekarang ini
merupakan kelanjutan dari DI/TII golongan fisabilillah yang bertujuan ingin mendirikan negara
Islam.Nuhrison menjabarkan, dalam perjalanannya NII sendiri terbagi dalam dua jenis yakni,
fillah atau golongan yang hanya berjuang demi tegaknya syariat Islam di Indonesia, dan
golongan fisabilillah yang menginginkan berdirinya negara Islam.
Ajaran NII yang menyiratkan penegakan syariat Islam bisa dilakukan tanpa cara radikal,
menggugah keingintahuannya. Sejak itulah, ia bergabung dengan kelompok NII. Kini,
Haryanto memiliki tugas tersendiri. Ia bertugas melakukan pembinaan penyadaran pada
generasi muda mengenai hakikat dan filosofi perlunya seorang Muslim menerima hukum Islam.
NII sendiri terbentuk ketika para alumni DI/TII berkumpul setelah Kartosuwiryo, selaku
pimpinan organisasi itu menyatakan bahwa perjuangan dari gerakan yang dipimpinnya itu salah
sehingga DI/TII dibubarkan tahun 1962.
ajaran pokok NII itu terbagi ke dalam tiga hal yakni iman, hijrah, dan jihad.
• Tokoh Aliran NII
1. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

Pendapat saya tentang semua aliran, semua aliran itu baik tergantung penilaian setiap orang
yang ada didalamnya atau yang mengikuti ajaran aliran tersebut.

3. Ungkapkan pemikiran teolog modern; Muhammad Abduh, Sayyid Ahmad Khan, Muhammad
Iqbal, Ismail Raji’ Al-Faruq, Hasan Hanafi, dan Harun Nasution ! Anda setuju kepada pemikiran
siapa, sebutkan alasannya !

• Muhammad Abduh
Muhammad Abduh seorang Pemikir Pembaru Islam yang sangat berpengaruh di dalam
sejarah pemikiran Islam. Pemikirannya membawa dampak yang signifikan dalam berbagai
tatanan kehidupan pemikiran masyarakat meliputi aspek penafsiran Al-Qur'an, pendidikan,
social masyarakat, politik, peradaban dan sebagainya. Islam adalah agama yang terdiri dari
beberapa aspek yang saling berhubungan, satu dengan yang lainnya. Yaitu Aqidah (Teologi),
Syariah (Hukum Islam), dan Akhlak (tasawuf).
Menurut beliau, Teologi adalah ilmu yang membahas tentang eujud Allah, sifat-sifat Allah
dan masalah kenabian. Sistem teologi menurut Muhammad Abduh adalah Teologi tentang
perbuatan umat manusia, Teologi tentang Qadha' dan Qadar Allah dan Teologi tentang ke
Esa an Tuhan.
- Teologi tentang Perbuatan Manusia
Menurut Muhammad Abduh, manusia adalah makhluk yang bebas dalam memilih dan
menentukan perbuatan. Ada 3 unsur pembentuk perbuatan itu sendiri yakni akal, kemauan
dan daya. Akal digunakan untuk memilih, lalu ditopang oleh kemauan karna apabila kita
sudah memilih maka otomatis kita pasti mau mengerjakannya dan kemudian kita
membutuhkan daya atau kekuatan untuk melaksanakan apa yang sudah kita pilih. Jadi,
ketiga unsur pembentuk perbuatan itu saling berhubungan antara satu sama lain.

- Qadha' dan Qadar


Qadha' dan Qadar, termasuk salah satu pokok-pokok aqidah dalam agama. Menurut
Abduh, ia harus diberi pengertian yang benar, karena sebagai aqidah yang terdapat
didalam hati akan terpantul didalam sikap dan perbuatan. Dari situlah pengertian qadha'
dan qadar yang benar dapat memantulkan sikap hidup yang dinamis, sedang pengertian
yang menyimpang dapat pula menimbulkan sikap yang tidak menguntungkan, fasilitas,
bahkan salah pemahaman terhadap ajaran-ajaran agama yang lain.

- Ke-Esa-an Tuhan
Diantara sifat yang wajib ada bagi Allah adalah sifat Esa. Esa dalam Dzat, Esa dalam
Sifat, Esa dalam Wujud, dan Esa dalam perbuatan. Esa dalam Dzat berarti tidak menerima
takrib, tidak tersusun dari berbagai unsur, baik diluar maupun didalam akal sendiri.
Adapun mengenai Esa dalam wujud dan perbuatan adalah bahwa Dzatnya sendiri yang
wajib wujud dan ia sendirilah, tanpa campur tangan yang lain, untuk mengadakan segala
yang mungkin ada didunia ini.

• Sayyid Ahmad Khan


Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal 17 Oktober 1817 dan menurut keterangan
ia berasal dari keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah bin Ali. Neneknya
Sayyid Hadi, adalah pembesar Istana di zaman Alamghir II (1745-1759).
Pemikiran menurut Sayyid Ahmad Khan
- Bidang Pendidikan
Pemikiran Sayid Ahmad khan dalam masalah ini diilhami, bahwa kemunduran orang-
orang muslim India, adalah terbatasnya kapasitas keilmuan mereka dalam masalah-
masalah pendidikan modern. Dan lagi Inggris akan bisa dikeluarkan dari India, apabila
orang-orang India bangkit dalam bidang Ilmu. Maka dari itu Ahmad khan ingin
membangkitkan dan menyebarkan ilmu. Sekolahan yang pertama yang ia dirikan adalah
madrasah adab tahum 1861 M. yang disitu dipelajari ilmu-ilmu modern, sejarah ilmu
alam, juga diterjemahkanya kitab-kitab Inggris kedalam bahasa urdu, seperti kitab
mengenai filsafat, sains, seni, kitab-kitab peninggalan lama.

- Bidang Politik
Sayid Ahmad Khan menganjurkan supaya umat Islam India tidak turut campur dalam
agitasi politik yang dilancarkan partai konggres. Ia berkeyakinan bahwa anggota kasta-
kasta dan pemeluk Agama yangberlainan di India tidak bisa disatukan menjadi satu
bangsa. Tujuan dan cita-cita mereka saling berlawanan.Selain itu partai yang didirikan
pada tahun 1885 itu tidak mempunyai dasar. Gerakan yang dijalankan akan
berbahaya bukan hanya kepada umat Islam tetapi semua rakyat India.

- Bidang Hukum
Pengabdiannya kepada negara dalam masalah ini sudah dibuktikannya sejak dia berumur
20 tahun, tepatnya tahun 1857, dia bekerja sebagai wakil hakim di pengadilan dan
terkenal sebagai wakil hakim yang adil dan cakap. Usaha-usaha yang dilakukan Sayyid
Ahmad Khan:
1) Mengajukan rencana Undang-undang secara perseorangan, yang dengan itu
memperoleh tempat dalam buku Himpunan Undang-undang, Kaziz Act (Undang-
undang Gadhi) dan rencana Undang-undang yang memberikan kekuatan untuk wajib
suntik melawan cacar diputuskan atas inisiatif Sayid Ahmad.
2) Menolak faham taqlid, bahkan tidak segan-segan menyerang faham ini.
3) Sumber hukum islam hanyalah al- Qur’an dan Hadits.

- Bidang Teologi
Sayyid Ahmad Khan mempunyai kesamaan pemikiran dengan Muhammad abduh di
mesir, setelah Abbduh berpisah dengan Jamaluddin Al Afghoni dan kembali kembbali
dari pengasingan. Keyakinan kekuatan dan kebebasan akal menjadikan khan percaya
bahwa manusia bebas untuk menentukan kehendak dan melakukan perbuatan. Ini berarti
bahwa ia memmpunyai faham yang sama dengan faham Qodariyah. Menurutnya,
manusia telah dianugrahi tuhan berbagai macam daya berpikir berupa akal, dan daya fisik
untuk merealisasikan kehendaknya.karena kuatnya kkepercayaan terhadap hokum alam
dankerasnya mempertahankan konsep hokum alam, ia dianggap kafir oleh sebagian umat
islam.

• Muhammad Iqbal
Sir Muhammad Iqbal yang hidup antara tahun 1910 hingga saat dia wafat di tahun 1938,
dikenal sebagai seorang penyair, filosof, politikus, pembaharu dan masih banyak lagi gelar
yang disandangnya. Ajaran Iqbal tentang teologi Islam yang paling menarik perhatian barat
ataupun Islam ialah, keharusan bagi umat Muslim untuk membuang jauh hal-hal yang
dianggap usang dan keterikatan-keterikatan mereka dengan warisan lama, mengembangkan
dan memperluas kepribadian mereka (khudi), demi mempersiapkan segala sesuatu bagi
munculnya Manusia sempurna atau ideal (insan kamil) (H. R. Gibb, 1993: 102).

Ajaran dasar Muhammad Iqbal dalam aspek teologis dibangun diatas pondasi kesadaran
bahwa manusia mempunyai potensi untuk maju dan Islam pun mengajarkan kemajuan bukan
kejumudan. Ajarannya mengenai teologi Islam dalam tulisan ini dibatasi menjadi tiga hal,
yaitu jati diri manusia, dosa, serta surga dan neraka.

- Perihal Jati Diri Manusia.


Menurut Iqbal, manusia memiliki ego yang diartikan sebagai kepribadian; manusia hidup
untuk mengetahui kepribadiannya serta menguatkan dan mengembangkan potensi yang
ada dalam dirinya, dan bukan hidup untuk tunduk pada kejumudan. Pada hakikatnya
menafikan diri dari kehidupan dunia bukanlah ajaran Islam, karena pada hakikatnya hidup
adalah gerak, dan gerak merupakan bagian dari sebuah perubahan.

- Perihal dosa.
Dalam masalah dosa, Iqbal mengembangkan kisah Nabi Adam yang diturunkan dari surga
karena memakan buah terlarang. Kejadian tersebut menurut Iqbal memiliki hikmah bagi
kesadaran manusia, yang antara lain kesadaran yang dikuasai oleh naluri hawa nafsu
menjadi kesadaran yang bersifat individu dan bebas. Untuk itu, bagi Iqbal manusia bisa
saja melakukan kesalahan atau dosa, tetapi setelah itu ia mesti bangkit dan menemukan
kesadaran baru.

- Perihal surga dan neraka.


Bagi Iqbal, neraka adalah pengalaman korektif yang dapat memperkuat kesadaran diri
(khudi) agar lebih sensitif dan waspada terhadap berbagai bentuk tindakan. Sedangkan
surga bagi Iqbal bukanlah tempat untuk berlibur, melainkan merupakan kesinambungan
dari kehidupan dunia.

• Ismail Raji’ Al-Faruq


Ismail Raji al-Faruqi lahir pada tahun 1921 dari sebuah keluarga terpandang di Jaffa, sebuah
daerah di Palestina ketika Palestina belum direbut oleh orang-orang Israel. Sebagai orang
yang sangat kuat keterikatan batinnya dengan Palestina, dan pernah mengalami sendiri
tragedi yang dialami rakyat Palestina, Dia menjadi salah seorang penentang gigih zionisme.
Al-Faruqi menegaskan bahwa esensi pengetahuan dankebudayaan Islam ada pada agama
Islam itu sendiri. Sedangkan esensi Islam itu adalah tauhid. Ini artinya, tauhid sebagai prinsip
penentu pertama dalam Islam, kebudayaannya, dan sainsnya. Tauhid inilah yang
memberikan identitas pada peradaban Islam, yang mengikat semua unsurnya bersama-sama
dan menjadikan unsur-unsur tersebut sebagai suatu kesatuan integral dan organis. Al-Faruqi
menambahkan bahwa Tuhan adalah suatu tujuan dan suatu akhir. Dia adalah obyek akhir
dari semua harapan.

• Hasan Hanafi
Hassan Hanafi dikenal memiliki komitmen yang luar biasa terhadap islam sekaligus juga
sangat menguasai ilmu-ilmu agama islam, sekaligus selalu berusaha mengembangkan
pemikirannyadalam rangka membangun peradaban yang didasarkan atas nilai-nilai universal
islam. Hassan Hanafi menawarkan suatu sistemteologi yang terangkup dalam proyek al-
turath wa al-tajdid atau „tradisi dan pembaharuan‟, baginya teologi merupakan sebagai ilmu
pengetahuan yang ber-tindak sebagai analisis teoritis tindakan, sedangkan ilmu-ilmu
pengetahuan sosial adalah aplikasi-aplikasi sistem kepercayaan tersebut. norma-norma
preskriptif dari tradisi agama yang sedang berkembang, namun tidak mesti merefleksikan
kata-kata yang terekam atau tercatat dalam arsip atau praktek-praktek yang berakar dalam
kehidupan sehari-hari; hal tersebut secara konstan di bawah suatu konstruksi.

• Harun Nasution
Harun Nasution adalah tokoh sentral yang berpengaruh luasdalam sumbangsihnya terhadap
pemikiran Islam di Indonesia. Model teologinya telah menjadi trend-setter dan blue print
dalam Studi Islam, terutama di Indonesia selama beberapa dekade sejak tahun1970-an.
Menurut Harun Nasution, penyebab primer terjadinya disintegrasi atau dibagi dua umat
islam pada Indonesia khususnya pada perkembangan ilmu pengetahuan, diantaranya
ditimbulkan lantaran paham taqlid, yaitu mengikuti pandangan orang lain scara pasif, tanpa
terdapat usaha buat menelusuri kebenaranya dan hanya sebatas dilema fiqih dan terkesan
konveratif. Bagi Harun Nasution, gagasan utama tasawuf islam adalah pengenalan dialog
dan komunikasi antara ruh manusia dengan Tuhan melalui kpntemplasi dan pengasingan
diri. Kesadaran ini berupa perusahaan sangat dekat dengan tuhan.

Saya setuju kepada Muhammad Iqbal karena ajaran Iqbal karena sebenarnya manusia
mempunyai potensi untuk maju dan Islam pun mengajarkan kemajuan bukan kejumudan.
Tergantung masing-masing individu yang menjalaninya.

4. Jelaskan tentang ajaran dan tokoh-tokoh aliran ; Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Murji’ah,
Mujasimah, Asy’ariah, dan Maturidiyah ! Dan bagaimana pandangan Anda sendiri terhadap aliran;
Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Murji’ah, dan Mujasimah?

a. Khawarij
Khawarij berasal dari Bahasa Arab, yaitu kharaja yang artinya keluar. Khawarij juga
mengcakup berbagai aliran dalam islam yang pada awalnya mengakui kekuasaan khalifah
Ali Bin Abi Thalib lalu menolaknya karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang
telah menerima tawaran tahkim dalam perang shiffin (37H/657M). pertama kali muncul
nya Khawarij pada pertengahan abad ke-7 berpusat didaerah yang kini terletak di bagian
irak selatan.
• Tokoh-Tokoh Aliran Khawarij
1. Abdullah Bin Wahab Ar-Rasyid
2. Urwah Bin Hudair
3. Mustarid Bin Sa’ad
4. Hausarah Al-Asadi
5. Quraib Bin Maruah
6. Nafi’ Bin Al-Azraq
7. Abdullah Bin Basyir
8. Najdah Bin Amir Al-Hanaf

b. Syi’ah
Syi’ah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, Syi’ah berkembang menjadi bberapa aliran.
Ajaran dalam syi’ah waktu shalat dalam syi’ah ialah setelah terbit matahari hingga
tenggelam pada waktu Dzuhur dan Ashar. Tempat sujud dalam syi’ah ialah tanah yang di
padatkan (turbah) jika tidak ada menggunakan kertas putih atau bahan yang berasal dari
tumbuhan yang tidak dikonsumsi dan dijadikn pakaian. Dan dalam berwudhu syi’ah
hamper sama dengan ajaran dalam NU. Selalu membaca shalawat, yasinan, tahlilan, baca
doa-doa Panjang, menjalankan puasa nisfu sya’ban, rebo kasan, shalat lailatul qadar, ziarah
kubur, haul asyura dan peringatan maulid Nab.
• Tokoh-Tokoh Aliran Syi’ah
1. Ali Bin Abi Thalib
2. Hasan Bin Ali
3. Husain Bin Ali
4. Ali Bin Husain
5. Muhammad Bin Ali
6. Ja’far Bin Muhammad
7. Musa Bin Ja’far
8. Ali Bin Musa
9. Muhammad Bin Ali
10. Ali Bin Muhammad
11. Hasan Bin Ali
12. Mahdi

c. Mu’tazilah
Aliran Mu’tazilah ialah aliran yang sudah tidak berkembang lagi, aliran Mu’tazilah ini
dikenal sebagai aliran yang mengagungkan kemampuan akal hingga pemikiran
kalam/teologi yang mereka kembangkang bercorak Rasional dan Liberal. Istilah
Mu’tazilah sebenarnya sudah pernah muncul satu abad sebelum munculnya Mu’tazilah
yang dipelopori oleh Washil Bin Atha. Sebutan Mu’tazilah Ketika itu merupakan julukan
bagi kelompok yang tidak mau terlibat dengan urusan politik dan hanya menekuni kegiatan
dakwah dan ibadah semata.
• Tokoh-Tokoh Aliran Mu’tazilah
1. Washil Bin Atha

d. Murji’ah
Pokok ajaran Murji’ah pada dasarnya bersumber dari gagasan doktrin irja atau ar-ja’a yang
diaplikasikan dalam banyak persoalan. Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Selama
meyakini 2 syahadat, seorang muslim yang berdosa beras tidak dihukum kafir.
• Tokoh-Tokoh Aliran Murji’ah
1. Hasan Bin Bilal Murzi
2. Abu Sallat Samman
3. Dirar Bin Umar
4. Hasan Bin Muhammad Bin Ali Bin Abi Thalib
5. Abu Hanifah
6. Abu Yusuf

e. Mujasimah
Ajaran Mujasimah ilah melakukan tamsil yang pada bersamaan juga menanyakan
kaifiyatnya. Berkeyakinan Allah bertempat sedangkan menurut keyakinan firqoh sunni
Allah tidak butuh tempat. Dan semua sifat dzatiyah dan ikhtiyariyah mereka meyakininya
sama dengan makhluk sedangkan keyakinnan sunni tidak menetapkan kaifiyah.
• Tokoh-Tokoh Aliran Mujasimah
1. Hisyam Bin Al-Hakam
2. Ali Bin Manshur
3. Muhammad Bin Al-Khalil
4. Yunus Bin Abdurrahman
5. Bayan Bin Sam’an
6. Al-Mughariah bin Sa’ad Al-Ilji
7. Zurarah Bin A’yan
f. Asy’ariah
Asy’ariah adalah nama sebuah kabilah Arab terkemuka di Bashrah, Irak. Dari kabilah ini
muncul beberapa orang tokoh terkemuka yang turut mempengaruhi dan mewarnai sejarah
peradaban umat islam. Al-Asy’ari tidak kurang dan 90 kitab dalam berbagai lapangan yang
bisa dibaca oleh orang banyak, dia menolak pendapat Aristoteles, golongan jahamiyahdan
golongan murji’ah. Akan tetapi focus Asy’ariah adalah ditunjukan pada orang-orang
Mu’tazilah seperti Al-Juba’i, Abul Hudzail dan lain-lain. Asy’ariah sebagai orang yang
pernah menganut Mu’tazilah, tidak dapat menjauhkan diri dari pemakaian akal dan
argumentasi pikiran. Ia menentang dengan kerasnya mereka yang mengatakan bahwa
dalam akal pikiran dalam agama atau membahas soal-soal yang tidak pernah disinggung
oleh Rasulullah merupakan suatu kesalahan. Dalam hal ini ia juga mengingkari orang yang
berlebihan menghargai akal pikiran, karena tidak mengaki sifat-sifat Tuhan.
• Tokoh-Tokoh Aliran Asy’ariah
1. Abu Hasan Ali Bin Isma’il Al-Asy’ari
2. Al-Baqilani
3. Al-Juwaini
4. Al-Ghazali
5. Al-Sanusi
6. Abdul Malik Bin Abduhal Bin Yusuf Bin Muhammad Bin Abdullah Bin
Hayyuwiyah Al-Juwaini Al-Nisaburi

g. Maturidiyah
Aliran Maturidiyah ialah aliran pemikiran kalam yang berpegang pada keputusan akal
pikiran dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syara’. Sebaliknya jika hal itu
bertentangan dengan syara’ maka akal harus tunduk kepada keputusan syara.
• Tokoh-Tokoh Aliran Maturidiyah
1. Abu Al-Qasim Ishaq Muhammad Al-Hakim Al-Samarqani
2. Abu Al-Yurs Muhammad Al-Bazdawi
3. Abu Hafs Umar Bin Muhammad Al-Nasafi
4. Sad Al-Din Al-Taftazani

Pandangan saya terhadap semua aliran tersebut ialah


Khawarij, Khawarij ialah kaum yang gampang untuk mengkafir-kafirkan orang lain. Khawarij
merupakan suatu aliran dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib,
lalu menolaknya. Dengan alasan bahwa Ali telah kafir, karena menerima hasil arbitrase.
Syi’ah, Syi’ah ialah kaum yang tersesat dalam kecintaan. Rasa cinta mereka terhadap Ali,
membuat mereka bertindak ceroboh tanpa berfikir. Pasalnya, mereka mengagung-agungkan Ali
akan tetapi seraya memcemooh dan mencaci maki para sahabat yang lain. Karena mereka
menganggap hanya Ali yang pantas untuk menjadi seorang khalifah pengganti Rasulullah.
Mu'tazilah, Mu’tazilah ialah kaum dari golongan orang-orang Muslim yang menuhankan akal,
sehingga mereka dijuluki dengan "kaum rasionalis islam". Hal seperti ini juga tidak baik untuk
diikuti, karena akan berdampak kepada keimanan, dimana ada beberapa sektor ketauhidan yang
tidak bisa dijamah oleh akal manusia.
Murji'ah, Murji’ah ialah golongan orang-orang yang tidak setuju dengan pendapat orang-orang
Khawarij, yang telah dengan mudahnya menyebut kafir kepada orang-orang yang
melaksanakan dan menyetuji tahkim. Namun, kekeliruan orang-orang Murji'ah ialah mereka
mengklaim bahwa iman itu hanya berupa ucapan atau perkataan tanpa amalan.
Mujassimah, Mujassimah biasa juga disebut dengan musyabbibah. Mereka adalah golongan
orang-orang yang salah kaprah dalam memahami konteks ketuhanan, karena mereka
menganggap bahwa Allah SWT. memiliki jasad. Mereka juga menyerupakan Allah dengan
makhluk dalam penetapan sifat-sifat Allah.
Hal ini sudah jelas merupakan kekeliruan yang besar, karena kita pastinya harus bisa memahami
konteks dari Surah al-Ikhlas ayat 4, yang berbunyi "Dan tidak ada satupun yang menyerupai
kepada-Nya."

5. Bagaiman pandangan Khawarij, Mu’tazilah, Murji’ah dan Asy’ariyah terhadap muslim yang
berdosa besar?

Pandangan Khawarij terhadap muslim ialah seseorang yang berdosa besar adalah seseorang
yang bukan muslim atau orang yang kafir. Orang yang berbuat zina dan mabuk-mabukan adalah
kafir yang akan ada di neraka selamanya.
Pandangan Mu’tazilah terhadap muslim ialah tidak menentukan status dan prdikat yang pasti
pelaku dosa besar apakah tetap mukmin atau kafir.
Pandangan Murji’ah terhadap muslim ialah orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir
dan tidak kekal di neraka melainkan akan di hukum di neraka sesuai dengan besarnya dosa yang
telah dia lakukan dan ada kemungkinan allah akan mengampuni dosanya.
Pandangan Asy’ariah terhadap muslim ialah orang yang berdosa besar tetap mukmin ,karena
imannya masih ada ,tetapi karena dosa besar yang dilakukannya menjadikannya fasiq.

Anda mungkin juga menyukai