Anda di halaman 1dari 12

UTS studi islam dan moderasi beragama

Nama : Arif Budi Saputra

NPM : 2101063001

Jurusan : Tadris Matematika

Kelas A
Teologi Islam adalah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya Tuhan(Allah),sifat-sifat yang
mesti ada pada Allah, dan lain sebagainya.

Ilmu Tauhid : Percaya kepada Allah dan meyakini tidak ada yang lain selain Allah. Mengesakan
Allah pada sesuatu yang menjadi sifat-sifat khusus-Nya, baik Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma.
Ilmu ini mmpelajari sifat-sifat Allah yang dikenal dengan istilah Asmaul Husna.
Aqidah : Ilmu tentang dasar keyakinan yang ada dalam hati,pikiran,dan perbuatan
seseorang terhadap suatu agama/keutuhan yang di yakini.
Keimanan : Ilmu yang membahas tentang ketuhanan yang berdasarkan rasio atau argument
logika sebagai pembuktian terhadap teks atau argument nagli. Ilmu ini mempelajari firman
Allah dalam Al-Qur’an.
Ushuluddin : Ilmu yang mempelajari dasar Agama Islam. Ilmu Tauhid dan Kalam termasuk
didalamnya karena Agama Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist.
Latar Belakang Sejarah Lahirnya Teologi Islam
Teologi Islam muncul pada masa Nabi Muhammad SAW. wafat sehingga menimbulkan banyak
masalah pada umat Islam kala itu sahabat-sahabat Rasullullah yaitu pada masa sahabat umar
bin afwan berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan.

Latar Belakang Aliran-Aliran Teologi Islam


Awal kemunculan aliran dalam Islam terjadi pada saat khilafah Islamiyah mengalami sukses
kepemimpinan dari Usman bin Affan ke Ali bin Abi Thalib. Masa pemerintahan Ali merupakan
era kekacauan dan awal perpecahan di kalangan umat Islam. Namun,bibit-bibit perpecahan itu
mulai muncul pada akhir kekuasaan Usman. Dari sekian banyak aliran Teologi yang berkembang
di masa kejayaan peradaban Islam,Jabbariyah,Asy’ariyah,Maturudiyah,dan sebagainya,hingga
saati ini hanya dua aliran yang masih memiliki banyak pengikut.
Menyikapi Perbedaan Paham Teologi Islam
Pertama, harus disadari dan dihayati bahwa perbedaan adalah kehendak Allah swt. Dalam
QS. Al-Maidah: 48 Allah swt. Berfirman :
“Untuk tiap-tiap umat diantara kamu. Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya
Allah menghendaki,niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah kehendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepada mu,maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya
kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu. (QS.Al-Maidah : 48)
ASPEK FILSAFAT DALAM ISLAM

Filsafat adalah mencintai kebijaksanaan (the love of wisdom).


Filsafat Islam artinya berpikir dengan bebas dan radikal namun tetap berada memberi kedamaian
hati pada makna, yang mempunyai sifat, corak, serta karakter dari filsafat.

B.     PERBEDAAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT BARAT


a.       Filsafat Barat
1.      Socrates (470-399 SM)
Socrates  menyumbangkan teknik kebidanan (maieutika tekhne) dalam berfilsafat. 

2.      Plato (428-348 sM)
Bagi Plato, filsafat adalah semacam visi, yakni visi tentang kebenaran. Visi ini tidak semata-
mata bersifat intelektual, tidak juga bersifat kebijaksanaan. Menurut Plato, sebagian besar karya
kreatif yang terbaik dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, sastra & filsafat adalah hasil
pengalaman demikian.
3.      Aristoteles (384-322 sM)
Dalam filsafat paripatetik, dikenal suatu teori yang dinamakan dengan “hylomorpise” yang mana
teori tersebut merujuk kepada Aristoteles,  yaitu ajaran yang mengatakan bahwa apapun yang
ada di dunia ini terdiri atas dua unsur utama, yakni materi (hyle) dan bentuk (morfis).

b.      Filsafat Islam
1.      Ilmu Menurut Islam (Ontologis)
Secara istilah ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat yang ada (ultimate reality)
baik jasmani/konkret maupun rohani/abstrak.Didalam pemahaman ontology ditemukan
pandangan-pandangan seperti monoisme yang menyatakan bahwa hakikat yang asal itu hanya
satu.
2.      Ilmu Menurut Islam (Epistemologis)
Epistemologis atau tentang pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat
dan ilmu pengetahuan, pengandai-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
C.    LATAR BELAKANG LAHIRNYA FILSAFAT ISLAM
Secara historis, perkembangan filsafat dalam Islam dapat dikatakan dimulai oleh pengaruh kebudayaan
Hellenis, yang terjadi akibat bertemunya kebudayaan Timur (Persia) dan kebudayaan Barat (Yunani).
Pengaruh ini dimulai ketika Iskandar Agung (Alexander the Great) yang merupakan salah satu murid dari
Aristoteles berhasil menduduki wilayah Persia pada 331 SM.
FILSUF MUSLIM
1.      AL-KINDI   (Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq al- Kindi)
Hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran filsafatnya adalah sebagai berikut:
a) Filsafat tentang Alam
b) Hubungan Filsafat dan Agama
c) Falsafah tentang Jiwa
2. IBNU BAJJAH (Abu Bakar Ibnu Yahya Ibnu Al-Sha’igh)
Beliau juga membuat beberapa karya tulis yang terpenting dalam bidang filsafat yaitu :
a. Kitab tadbir al- mutawwahid
b. Risalat al-Wada’
c. Risalat al-ittishal
d. Kitab al-Nafs
Berikut adalah pemikiran filsafat dari Ibnu Bajjah:
a)      Akal (Akal teoritis, .      Akal praktis)
b) Jiwa (Jiwa adalah penggerak bagi manusia, jiwa digerakkan dengan dua jenis alat: alat-
alat jasmaniah dan alat-alat rohaniah. Alat-alat jasmaniah diantaranya ada berupa buatan dan ada
pula yang berupa alamiah, seperti kaki dan tangan.)
c) Akhlak
3. AL-FARABI (Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzlagh al- Farabi.) .
Al-Farabi pun menulis sejumlah buku antara lain berkaitan dengan logika , ilmu politik, etika,
fisika, ilmu jiwa, metafisika dan lain sebagainya.
D.    POKOK-POKOK MASALAH YANG DI BAHAS DALAM FILSAFAT ISLAM
hubungan filsafat (akal) dengan agama, tentang kejadian alam (timbulnya yang banyak dari yang
mahasatu), tentang roh dan kelangsungan hidup,
E. MANFAAT FILSAFAT BAGI KEHIDUPAN
1.      Filsafat akan mengajarkan untuk melihat segala sesuatu secara multi dimensi
2.      Filsafat mengajarkan kepada kita untuk mengerti tentang diri sendiri dandunia 
3.      Filsafat mengasah hati dan pikiran untuk lebih kritis terhadap fenomena yang berkembang
4.      Filsafat dapat mengasah kemampuan kita dalam melakukan penalaran
5. Belajar dari para filsuf lewat karya-karya besar mereka
6.      Filsafat akan membuka cakrawala berpikir yang baru
7.      Filsafat membantu kita untuk dapat berpikir dengan lebih rasional
8.      Filsafat membantu menjadi diri sendiri 
9.      Filsafat dapat membangun semangat toleransi
A. Pengertian Tasawuf Menurut Harun Nasution asal usul kata tasawuf digabi menjadi 5 istilah :1
1) Al suffah Yaitu orang yang ikut berpindah dengan nabi Muhammad SAW dari mekah kemadinah.
2) Shaf Yang berati barisan. Menggambarkan seseorang yang selalu berada dibarisan terdepan dalam
melakukan ibadah dan melakukan amal kebajikan.
3) Sufi Yang berati suci. Menggambarkan orang yang selalu memelihara dirinya dari berbuat dosa dan
maksiat.
4) Sophos Yang berati hikmah (berasal dari Bahasa Yunani). Menggambarkan keadaan jiwa yang
senantiasa cenderung kepada kebenaran.
5) Suf Yang berati kain wol. Menggambarkan orang yang hidup sederhana dan tidak mementingkan
dunia. 
Tasawuf adalah ilmu agama islam yang berfocus memjauhi hal-hal duniawi.
C.Latar Belakang Lahirnya Tasawuf Islam
Lahirnya Tasawuf kelahiran tasawuf memiliki beberapa fersi antara lain sebagai berikut
a) Anggapan adanya pengaruh ajaran non islam
b) Anggapan lahirnya tasawuf bersamaan dengan lahirnya islam
D.Tokoh-Tokoh Tasawuf Islam
Beberapa sufi yang terkenal antara lain 5 :
• Rabi’ahal-adawiyyah (713-717)
• Abu nawas (753-814)
• Abu zayid al-busthami (804-874)
• Junaid al-baghdadi (830-910)
• Al-hallaj (858-922)
• Imam al-ghazali (1056-1111)
• Syekh abdul qadir jaelani (1077-1166)
• Moinuddin Chishti (1142-1236)
• Ibnu arabi (1165-1240)
• Muhammad al-faqih al-muqaddam (1179-1232)
• Abu hasan asy-syadzili (1197-1258)
• Jalaludin rumi (1207-1273)
• Syekh siti jenar (1404-1517)
• Sunan bonang (1465-1525)
• Ahmad al-tijani (1735-1815)
• Bawa muhaiyadden (1986)
E. Pokok-Pokok Masalah Yang Dibahas Dalam Tasawuf Islam
a. Tasawuf Aqidah
b. Tasawuf Ibadah
c. Tasawuf akhlaqi
F.Manfaat Tasawuf Bagi Kehidupan
Adapun beberapa manfaat tasawuf dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1. Tasawuf dapat selali mengingatkan manusia pada kematian, maksutnya adalah agar manusia
bisa selalu beribadah dan menghindari diri dari perbuatan maksiat .
2. Tasawuf dapat membantu dalah membersihkan diri dari pengaruh materi
3. Tasawuf dapat mempertinggikan akhlak.
4. Tasawuf dapat menenangkan dan menentramkan hati.

1. hukum islam adalah akal tertinggi (the highest reason) yang ditanamkan oleh alam diri
manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
2. .Tujuan hukum islam dapat dilihat dari 2 segi yakni segi perbuatan hukum islam dan dari
segi manusia yang menjadi pelaku dan pelaksanaan hukum islam itu.
3. Sumber hukum islam (syariah islam) terdiri atas :Al Qur’an, Al Hadis, Ijam, Qiyas
4. . Fiqih Ibadah ialah ilmu yang menjelaskan tentang dasar-dasar, hukum-hukum islam,
khususnya dalam ibadah, seperti; Shalat, Zakat, Haji, Qurban, Thaharah dll-Nya yang
semua itu merupakan rasa syukur, dan ketaatan menjalankan perintah Allah swt demi
untuk mecapai ridha Allah swt.
5. Prinsip-prinsip fiqh atau hukum islam yag dijadikan landasan idiil yaitu sebagai berikut:
Prinsip tauhidullah, Prinsip insaniyah, Prinsip tasamuh, Prinsip silaturahmi baina an-na,
Prinsip keadilan atau al-mizan, Prinsip kemaslahatan umum.
6. Hukum islam adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana atau perbuatan
kriminal yang dilakukan oleh orang orang mukhallaf (orang yang dapat dibebani
tanggung jawab), sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang terperinci
dari Al Qur’an dan hadis.
7. . asas-asas hukum islam meliputi ; (a) asas-asas umum, (b) asas-asas hukum pidana, (c)
asas-asas hukum perdata, dan masih banyak lagi.
8. Tujuan hukum islam adalah memelihara jiwa, akal, harta masyarakat secara umum, dan
keturunan. Oleh karena itu, kedudukan hukum pidana islam amat penting dalam
kehidupan bermasyarakat.

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ISLAM

Nabi SAW memikirkan langkah strategis untuk menyelamatkan umat Islam dari siksaan
kaum Quraisy. Salah satu strategi tersebut yaitu secara sembunyi-sembunyi ditempat tempat
berikut:
1. DARUL ARQAM.
Rumah Arqam berada di bawah bukit Shafa, jauh dari jangkauan kaum Quraisy.
Rasulullah memilih rumah ini sebagai tempat berkumpul umat Islam secara sembunyi-
sembunyi. Di rumah inilah,
2. SUFFAH
Suffah sering diartikan tempat Berlindungnya Kaum Miskin Muhajirin karena
didalamnya mayoritas adalah kaum muhajirin. Salah satu solusi untuk mengatasi
banyaknya ahli Shuffah, Rasulullah memerintahkan agar bangunan Masjid Nabawi diberi
atap. Hal itu terjadi ketika arah kiblat dipindahkan dari Baitul Maqdis ke Ka'bah.
Peristiwa itu terjadi setelah 16 bulan hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
3. KUTTAB

Kuttab adalah lembaga pendidikan dasar yang pertama dalam dunia Islam.Tempat
pendidikan Kuttab berawal dari rumah-rumah seorang guru, lalu beralih ke pekarangan
mesjid dan mendirikan bangunan tersendiri. Materi pelajaran di Kuttab pada mulanya
adalah pelajaran membaca dan menulis menggunakan puisi-puisi Arab yang baik
maknanya, Lalu ditambah dengan pelajaran membaca dan menghafal Alquran serta
menguasai pokok-pokok ajaran agama Islam. Pada abad ke-8 masehi, ilmu pengetahuan
umum pun diajarkan di Kuttab disamping ilmu agama.
banyak tempat sebagai sarana perkembangan pendidikan islam seperti berikut:
1. Masjid
2. Al-Badi’ah
3. Madrasah dan pesantren
4. Surau
5. Al-qushr
6. Perpustakaan dan toko buku
7. Rumah para ulama
8. Dll

A. PENDAPAT PARA TOKOH PARA AHLI


Berikut akan dikemukakan pengertian pendidikan menurut para ahli :
a. Mustafa al-Maraghi
Ia membagi Tarbiyah menjadi dua yaitu Tarbiyah khalqiyah yaitu penciptaan dan
pengembangan jasmani peserta didik dan Tarbiyah diniyah tahdhiyah yaitu pembinaan
jiwa manusia menuju kesempurnaanya melalui petunjuk illahi.
b. Al-Abrashy
Tarbiyah adalah mempersiapkan manusia hidup bahagia, mencintai tanah air,
sempurna budi pekertinya.
c. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama.
d. Al-Ghazaly
Tarbiyah adalah Mengedepankan kesucian jiwa dari akhlak yang hina dan sifat-
sifat tercela karena ibadahnya hati adalah ilmu.
e. Ibnu Sina
Tarbiyah adalah pembiasaan dengan melakukan sesuatu yang berulang-ulang dan
dalam waktu yang berdekatan.
Pengertian Pengajaran Dalam Islam
Pengajaran berasal dari kata ‘allama-yu’allimu-ta’liiman (mengajar). Adapun pengertian
pengajaran (Ta’lim) menurut para tokoh :
a. Mahani Razali
Pengajaran adalah aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan dimana guru berbagi
informasi dengan mahasiswa untuk memungkinkan mereka menyelesaikan sesuatu tugas
yang tidak bisa diselesaikan sebelum itu.
b. Sulaiman Masri Mashudi Bahari, Juliliyana Mohd Junid; 2007
Pengajaran merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh unsur pengajaran,
kecerdasan, bakat, minat serta pengaruh motivasi, lingkungan sekolah, rumah dan
dorongan orangtua.

c. Abdul Fatah Jalal


Proses pemberitahuan pemahaman, pengertian, tanggung jawab, dan penanaman
amanah sehingga terjadi penyucian atau pembersihan diri manusia itu berada dalam
kondisi yang memungkinkan untuk menerima al-hikmah serta mempelajari sesuatu yang
bermanfaat baginya dan yang belum diketahuinya.
d. Muhammad Rasyid Ridha
Mengartiakan Ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada
jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.[3]
e. Muhammad Athiyah al-Abrasy
Ta’lim lebih khusus daripada tarbiyah karena ta’lim hanya upaya menyiapakn
individu dengan mengacu pada aspek-aspek tertentu, sedangkan tarbiyah mengacu pada
seluruh aspek-aspek pendidikan.
f. H. M Quraisy Shihab
Mengartikan kata yu’allimu sebagaimana yang terdapat pada surah al-Jumu’ah
(62) ayat 2, dengan arti mengajar yang intinya tidak lain kecuali mengisi benak anak
didik dengan pengetahuan yang berkaitan dengan alam metafisika serta fisika.

Pengertian Pembaharuan Islam

Pembaharuan berarti proses atau kegiatan memperbaiki supaya menjadi baru. Hans Wehr
mengartikan; renewal, creation of something new, innovation, reorganization, reform, modernization,
renovation, restoration etc. Jadi, seluruh kegiatan memperbaharui, menata kembali, dan mengubah
disebut pembaharuan. Pembaharuan dalam Islam berarti pikiran dan gerakan untuk menyesuaikan paham-
paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern.
Ide-ide pembaharuan masuk ke Indonesia dipermulaan abad ke 20 melalui majalah al-imam yang
diterbitkan di Malaysia oleh Said Muhammad Agil, Syekh Muhammmad Al-kalali dan Syekh Taher
Jalaluddin. Yang tersebut akhir ini pernah meeruskan studi di Al-Azhar,Cairo. al-imam  mengandung ide-
ide pembaharuan yang terdapat dalam majalah al-manar kepunyaan Rasyid Rida. Pengaruhnya kelihatan
di padang tempat lahirnya majalah Al-munir di tahun 1911 M, dibawah asuhan H. Abdullah Ahmad, H.
Abdul Karim Amrullah dan H. Muhammad Taib.
Dalam sejarah pembaharuan di Indonesia tidak dapat dilupakan nama H. Agus Salim yang
banyak mempunyai pengaruh pada golongan intelejensia islam Indonesia yang berpendidikan barat.
Demikian juga Said Umar cokroaminoto dengan sarekat islamnya dan Hasan Bandung dengan persisnya.
Nahdlatul Ulama, jami’atul Washilah dan lain-lain juga tidak dapat menutup pintunya terhadap ide-ide
pembaharuan.
Perbedaan pembaharuan islam dengan modernisasi, reformasi, revitalisasi, rekonstruksi,
reaktualisasi, dan reinterpretasi

A. Modernisasi
Modernisasi adalah pengenalan artefak-artefak kehidupan masa kini ke dalam masyarakat, contoh
: rel kereta api, komunikasi, industri, teknologi, dan peralatan rumah tangga. 5 Modernisasi  merupakan
proses yang mengarah pada modernitas, yang berawal ketika suatu masyarakat mulai mengambil sikap
ingin tahu mengenai bagaimana orang membuat pilihan, baik itu pilihan moral, pribadi, ekonomi, maupun
politik.6 Modernitas (modernisme) adalah pengertian umum mengenai proses kultural dan proses politis
yang timbul dari upaya untuk mengintegrasikan gagasan baru, sistem ekonomi, atau pendidikan ke dalam
masyarakat.7 Modernisme merupakan cara berpikir, cara hidup dalam dunia kontemporer, dan cara
menerima perubahan.
Reformasi
Istilah reformasi atau pembaharuan disini diterjemahkan dari kata ishlah atau tajdid yang biasa digunakan
dalam literatur islam modern. Namun, istilah tajdid lebih umum dipergunakan daripada istilh ishlah untuk
maksud, baik pembaharuan ataupun reformasi yang sebenarnya dalam bahasa inggris keduanya
dibedakan. Pengertiannya, memperbaharui sesuatu yang mengalami ketidaksesuaian dengan apa yang
semestinya. Misalnya sesuatu itu tidak sesuai dengan tuntutan zaman atau dasar-dasarnya. Istilah tajdid
yang berlaku di kalangan ilmuwan muslim diambil dari hadis Rasulullah, “Sesungguhnya Allah mengutus
untuk umat ini pada satiap penghujung seratus tahun, orang yang memperbaharui (yujaddidu) agamanya”
(Abu Daud, Sunan, Kitab Al-Malahim: 109). Maksudnya, mempengaruhi pemahaman yang tidak cocok
dan praktik keagamaan yang menyimpang.

Kelompok pertama, mengartikan bahwa tajdid adalah mengembalikan pemahaman-pemahaman


dan praktik-praktik agama yang tidak sesuai dengan dasarnya yang otentik, kepada faham serta ajaran
Islam yang benar sebagaimana zaman Rasulullah dan sahabatny (Busthami, 1984: 10-19). Metode yang
dipakai dalam memahami teks-teks agama menggunakan metode tekstual atau literal, di mana lafadz-
lafadznya diartiakan apa adanya meskipun hasilnya menurut kebanyakan orang bertentangan dengan
kenyataan serta kebutuhan suatu zaman.
Kelompok kedua, mengartikan bahwa tajdid adalah reformasi (ishlah) atau modernoisasi
(tahdits). Maksudnya, memperbaharui atau mengembangkan suatu pemahaman dan pelaksanaan ajaran-
ajaran Islam sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan suatu zaman. Metode yang dipakai adalah
metode rasional, di mana teks-teks agama dipahami secara rasional untuk diambil inti pesan-pesannya
dan tidak terikat kepada lafadz-lafadznya, khususnya dalam aspek muamalah. Sedangkan untuk aspek
ibadah, mereka menggunakan metode tekstual sebagaimana kaum salafi.
Adapun kelompok ketiga, memahami tajdid sebagai upaya atau usaha memperbaharui faham-
faham lama yang dianggap lemah dengan cara memasukkan unsur-unsur baru tanpa merusak bangunan,
ciri-ciri, dan inti yang lama (Qardlawy, 1986: 28). Konsep itu tampaknya berusaha menawarkan sesuatu
yang baru dengan memkompromikannya dengan yang lama atau menarima dan menolak yang baru
maupun yang lama secara kritis dan selektif
Revitalisasi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Revitalisasi Merupakan cara, proses, perbuatan
menghidupkan kembali atau menggiatkan kembali . Lebih jelasnya, Revitalisasi berarti suatu perbuatan
14

untuk kembali menghidupkan suatu hal yang dulunya hidup  pada suatu masyarakat namun seiring
dengan berjalannya waktu hal tersebut mulai terkikis dan bahkan menghilang.  
Dalam agama islam, revitalisasi telah dipraktekkan sejak zaman dahulu. Pada masa Abu Hamid
Muhammad Al-Ghazali (w.505/111) sekitar seribu tahun yang lalu, revitalisasi telah dilakukan. Pada saat
itu terdapat ancaman yang membahayakan eksistensi ilmu – ilmu agama (naqli) oleh ilmu – ilmu rasional
(‘aqli) akibat dari munculnya aliran teologi rasional Mu’tazilah, maka dari itu Al-Ghazali melakukan
revitalisasi ilmu – ilmu agama yang dirasa telah terkesampingkan oleh ilmu – ilmu rasional. Upaya yang
dilakukan Al-Ghazali berhasil mengembalikan “titik tekan” ilmu kepada ilmu – ilmu agama dan
mendegradasi disiplin ilmu filsafat dan ilmu – ilmu lainnya. Pada zaman sekarang, para cendikiawan serta
intelektual muslim dituntut untuk segera melakukan Revitalisasi cahaya islam yang mulai memudar.
Berbeda dengan tantangan filosofi yang dihadapi Al-Ghazali ratusan tahun yang lalu, kali ini kaum
muslimin dihadapkan pada tantangan filsafat yang jauh lebih serius dan radikal.

D.Rekonstruksi
Yang harus dilakukan adalah bagaimana agar umat Islam secara mayoritas menyadari pentingnya
rekonstruksi pemikirannya, sehingga proyek rekonstruksi ini tidak dilakukan hanya oleh individu-
individu tertentu.

Dalam melakukan upaya rekonstruksi peradaban Islam, ada enam hal penting yang perlu diperhatikan
sebagai bahan  pertimbangan. Keenam hal ini secara ringkas adalah:
1.  Pembangunan peradaban dengan melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
2.  Pembangunan yang mencakup partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi.
3.  Pembangunan ini tidak semata-mata peniruan terhadap struktur dan kebijaksanaan negera-negara
maju.
4.  Proses industrialisasi tidak boleh hanya mencangkok aktivitas-aktivitas industrial tertentu dari negara-
negara maju. Ia harus disertai dengan penguasaan teknologi.
5. Tidak semata-mata alih teknologi, tetapi juga dengan membangun infrasktruktur sains dan teknologi
yang berupa sumber daya manusia (SDM), ilmu pengetahuan, keahlian dan kemampuan inovatif dan
produktif untuk menyerap dan mengadaptasi teknologi impor.
6.  Memiliki kemampuan dasar untuk riset dan tidak puas hanya dengan literatur sains negara-negar.

E.Reinterpretasi
Reinterpretasi adalah penafsirkan kembali (ulang); proses, cara, perbuatan menafsirkan kembali
terhadap interpretasi yang sudah ada 20

Adapun persamaan reinterpretasi dengan pembaharuan adalah terletak pada acuan kepada
penyegaran atau peningkatan pemahaman terhadap pemahaman-pemahaman Islam baik subjektif maupun
objektif, sama sama mengandung maksud untuk membawa Islam menuju peradaban yang lebih maju
seperti dengan merujuk kepada perkembangan bangsa eropa. Reinterpretasi sendiri lahir karena adanya
keinginan umat manusia pada umumnya dan umat islam pada khususnya untuk melakukan pembaharuan.
Perdedaannya sendiri sulit untuk diidentifikasi karena sangat eratnya kesamaan redaksi kalimat antara
reinterpretasi dan pembaharuan, perbedaan yang dapat ditangkap oleh penulis adalah bahwa pembaharuan
adalah hal yang sudah ada kemudian dibuat menjadi lebih mengikuti zaman atau lebih terbaru sedangkan
rainterpretasi adalah dilakukannya penafsiran kembali terhadap pandangan-pandangan tentang keislaman
sehingga lahir definisi yang baru.
F.Reaktualisasi
Menurut KBBI, reaktualisasi adalah proses, cara, perbuatan mengaktualisasikan kembali,
penyegaran dan pembaruan nilai-nilai kehidupan masyarakat. Reaktualisasi merupakan salah satu metode
yang diusung dalam pembaharuan Islam
Latar Belakang Pemikiran Dan Pembaharuan Islam
Pembaharuan dalam Islam mempunyai tujuan dan latarbelakan berbeda-beda dalam setiap
periode sejarah Islam. Sejarah Islam dapat dibagi ke dalam 3 periode, yaitu
 Periode klasik (650-1250M)
Periode ini dimulai dari masa Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, sampai Bani Abbasiyah
 Periode Pertengahan (1250-1800M)
o Kerajaan Utsmani
o India
o Arab
 Periode Modern (1800M-Sekarang)
 Muhammad  Abdul  Wahabmemusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-
pokok pemikiransebagai berikut :
 a.  Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang
     menyembah selaindari Nya telah dinyatakan sebagai musrik 
 b. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang
    sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada
   Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang
   Islam yang berperilaku demikian jugadinyatakanj sebagai musyrik 
 c. Mendekatkan syirik
 d.  Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syirik
 e.  Bernazar kepada selain Allah juga merupakan syirik 
 f.  Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran
Tokoh- Tokoh Pembaharu Islam dan Manfaatnya Bagi Kemajuan Umat Islam
 M. Ibn Abd al-Wahhab dan Gerakan Wahabiyah
 Napoleon Bonaparte
 Jamaluddin al-Afghani
 Muhammad Rasyid Rida
 Mustafa Kamil

Anda mungkin juga menyukai