Anda di halaman 1dari 13

XI I MI PA 3 - KELOMPOK 2

Sejarah
Gerakan DI/TII
Anggota Kelompok
• Chacha Alisha Dewintasari
• Chinthya Anggraeni
• Disti Septia Wulandari
• Fadhlan Abdurrahman
• Farhan Herlambang
• Farhah Diza Panegoro
DI (Darul Islam) dan para tentaranya diberi julukan dengan sebutan
TII (Tentara Islam Indonesia)
adalah gerakan politik yang diproklamasikan pada 7 Agustus 1949
(ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender Hijriyah) oleh
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

APA ITU
DI/TII?
TUJUAN
PEMBENTUKAN
DI/TII
Gerakan ini bertujuan untuk merubah Republik
Indonesia menjadi negara teokrasi dengan agama
Islam sebagai dasar negaranya.
LATAR BELAKANG
PEMBENTUKAN DI/TII
Kelahiran DI/TII oleh berbagai pihak dituding sebagai
akibat dari merasa sakit hatinya kalangan Islam, dan
bersifat spontanitas, lahir pada saat terjadi vacuum of
power di Republik
Indonesia (RI).
PEMBENTUKAN DI/TII
Sejak tahun 1926, telah berkumpul para ulama di Arab, termasuk Haji
Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, guna membahas rekonstruksi khilafah
Islam yang runtuh pada tahun 1924. Sayangnya, musyawarah tersebut tidak
membuahkan hasil

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang merupakan orang kepercayaan


Tjokroaminto kemudian menindaklanjuti usaha rekonstruksi khilafah Islam
dengan menyusun brosur sikap hijrah berdasarkan keputusan kongres Partai
Syarekat Islam Indonesia (PSII) 1936.
Kemudian pada 24 April 1940, Kartosoewiryo bersama
para ulama mendirikan di Malangbong Institut Suffah.
Alumnus Suffah kemudian menjadi cikal bakal Laskar
Hizbullah - Sabilillah. Laskar inilah yang pada akhirnya
menjadi Tentara Islam Indonesia (TII).

Hingga pada tanggal 10 Februari 1948, diadakan sebuah konferensi di Cisayong yang
menghasilkan keputusan membentuk Majelis Islam dan mengangkat Kartosoewirjo sebagai
Panglima Tinggi Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Pada tanggal 7 Agustus 1945 Kartosoewirjo secara resmi
memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) yang dalam
sejarah awal berdirinya dikenal dengan nama Darul Islam (DI) dengan
pasukan pejuang yang dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII).
Pemberontakan DI/TII di Berbagai
daerah di Indonesia

ACEH KALIMANTAN SELATAN


Dimulai dengan "Proklamasi" Daud Dimulai pada saat Ibnu Hadjar
Beureueh di bawah pimpinan Imam mengumumkan organisasi gerilya baru
Kartosuwirjo pada tanggal 20 September yang dipimpinnya, yakni Kesatuan
1953. Rakjat Indonesia jang Tertindas (KRIjT).
Pemberontakan DI/TII di Berbagai
daerah di Indonesia

JAWA TENGAH SULAWESI SELATAN


Berawal dari perubahan sikap Amir Dimulai dari ditolaknya tuntutan
Fatah dan pengikutnya yang semula Muzakkar untuk memasukkan Kesatuan Gerilya
setia kepada RI menjadi mendukung Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya
gerakan DI/TII lainnya kedalam satu brigade yang
disebut Brigade Hasanuddin di bawah
pimpinanya.
Dampak Pemberontakan DI/TII

Pemberontakan DI / TII telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Karena


gerombolan DI/TII sering melakukan perampokan, pembakaran rumah-rumah
masyarakat serta penculikan terutama dialamatkan pada tokoh masyarakat yang
berpengaruh di suatu kampung dengan harapan menjadi kaki tangan DI / TII
dalam gerakan tersebut
Penumpasan DI/TII

Pemerintah RI berupaya menyelesaikan pemberontakan dengan cara damai dengan


membentuk komite yang dipimpin oleh Moh. Natsir, namun gagal. Maka dilakukanlah
operasi militer yang dinamakan Operasi Bharatayudha. Kemudian Kartosuwiryo tertangkap di
Gunung Salak Majalaya pada tanggal 4 Juni 1962 melalui operasi Bharatayudha dengan
taktik Pagar Betis yang dilakukan oleh TNI dengan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai