Ini adalah sebuah gerakan pemberontakan yang berusaha mendirikan negara Islam di
Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
Gerakan DI/TII dipimpin oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Sekarmadji Maridjan
Kartosuwirjo, yang dianggap sebagai pemimpin utamanya. Gerakan ini juga melibatkan
sejumlah pejuang dan anggota yang mendukung tujuan mereka.
Gerakan DI/TII berlangsung sejak tahun 1947 hingga awal tahun 1960-an. Perjuangan
ini mencapai puncaknya pada tahun 1950-an ketika terjadi serangkaian konflik
bersenjata dengan pemerintah Indonesia.
Gerakan DI/TII terutama beroperasi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur di Indonesia. Pemberontakan ini juga mencapai beberapa wilayah lainnya di
Indonesia
DI/TII berusaha untuk mendirikan negara Islam yang didasarkan pada hukum Islam di
Indonesia. Mereka merasa bahwa pemerintahan Indonesia yang ada pada saat itu tidak
mengikuti prinsip-prinsip Islam dan mereka ingin menggantinya dengan sistem yang
lebih sesuai dengan keyakinan mereka.
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau DI/TII adalah sebuah gerakan pemberontakan
yang bertujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Pemberontakan DI/TII
pertama kali terjadi di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo pada 1949.
Setelah itu, aksi pemberontakan ini terus meluas sampai ke wilayah-wilayah lain,
seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.
terjadinya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dilatarbelakangi oleh rasa tidak puas
dari Kartosuwiryo terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Sebab, kemerdekaan RI
saat itu masih dibayang-bayangi oleh kehadiran Belanda yang masih berusaha
menduduki kembali Indonesia, terlebih setelah perjanjian Renville ditandatangani
pada 17 Januari 1948. Menurut Kartosuwiryo, perjanjian Renville justru banyak
memberi kerugian bagi pihak Indonesia.