Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

PENGEMBANGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


(IMPLIKASINYA TERHADAP KARAKTER SISWA)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Kapita Selekta Pendidikan”

Dosen Pengampu :
Dr. Hanun Asrohah, M.Ag

Disusun Oleh:
Arina Diana
Nur Esti Setia Ningrum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM QOMARUDDIN GRESIK
2022
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 2

PENGEMBANGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


(IMPLIKASINYA TERHADAP KARAKTER SISWA)

Arina Diana
email: arinasweety7@gmail.com

Nur Esti Setia Ningrum


email: nuresti05oktober@gmail.com

Program Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI)


Institut Agama Islam Qomaruddin Bungah Gresik Jawa Timur

ABSTRAK

Dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara terus berkembang seiring


berkembangnya fenomena, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dewasa ini problematika kebangsaan
terus muncul dalam wujud berbagai fenomena yang dapat dikatakan aktual, namun klise. Di dunia
pendidikan, baru-baru ini misalnya, muncul beberapa berita viral di media massa maupun media sosial
tentang problematika yang dapat dikatakan klise, yaitu tentang intoleransi. Namun begitu, tidak sedikit
pula permasalahan-permasalahan lain yang terjadi di dunia pendidikan dasar dan menengah seperti
masalah radikalisme dan perundungan. Berbagai permasalahan ini dianggap sebagai pelanggaran
terhadap nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus
berupaya menyiapkan dan melaksanakan kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai problematika
tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan menggagas Profil Pelajar Pancasila, sebuah
profil pelajar Indonesia yang ideal, tentu saja menurut Pancasila. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengetahui lebih dalam tentang apa itu Pengembangan Profil Pelajar Pancasila, bagaimana
urgensinya, bagaimana implementasinya, dan bagaimana implikasinya terhadap karakter pribadi
siswa. Hasil telaah menunjukkan bahwa Profil yang dimaksud dalam Profil Pelajar Pancasila ialah
berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinnekaan global.
Kemendikbud dalam gagasan profil pelajar ini sudah menyampaikan apa saja indikator dari Profil
Pelajar Pancasila. Profil ini merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur bagaimana kriteria
peserta didik Indonesia yang sesuai dengan Pancasila yang digagas oleh Pusat Penguatan Karakter
Kemendikbud. Dalam kajiannya mengenai Profil Pelajar Pancasila yang di dalamnya berisi karakter-
karakter yang merujuk pada Pancasila, memberikan implikasi terhadap karakter siswa, dimana Profil
Pelajar Pancasila ini mengarahkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan Pancasila
yang terangkum dalam sebuah Profil Pelajar Pancasila.

Kata Kunci: Pengembangan; Profil Pelajar Pancasila; Implikasi; Karakter Siswa

PENDAHULUAN
Problematika yang muncul di dunia hal yang baru, akan tetapi di era digital saat
pendidikan dewasa ini semakin kompleks ini, dampak dari masalah tersebut lebih luas
dengan berbagai implikasinya. Sebenarnya, karena viral melalui media massa maupun
masalahmasalah yang muncul dapat media sosial. Di dunia pendidikan, barubaru
dikatakan sebagai problematika yang klasik ini mendapat perhatian publik yang cukup
atau klise, karena hal-hal yang dianggap luas karena adanya fenomena permasalahan
sebagai masalah itu pada prinsipnya bukan intoleransi. Viralnya rekaman percakapan
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 2

antara Kepala Sekolah SMKN Padang menengah seperti masalah radikalisme dan
dengan seorang wali murid terkait dengan perundungan. Berbagai permasalahan ini
masalah seragam siswi untuk memakai dianggap sebagai pelanggaran terhadap
jilbab meskipun tidak beragama islam, nilai-nilai Pancasila. Kemendikbud sebagai
menjadi trending topic dan ramai dibahas kementerian yang menaungi dunia
masyarakat (Esy, 2021, jppn. com, pendidikan, telah merancang upaya-upaya
23/01/2021. Kasus Intoleransi di SMKN 2 dan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi
Padang, Kemendikbud Keluarkan problematika ini, salah satunya ialah
Pernyataan Tegas. Link: https://www. gagasan Sekolah Penggerak yang akan
jpnn.com/news/kasusintoleransi-di-smkn-2- mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Profil
padang-kemendikbudkeluarkan-pernyataan- yang dimaksud ialah berakhlak mulia,
tegas). Tidak sedikit tokoh pendidikan yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong
langsung merespons secara tegas terkait royong dan berkebhinnekaan global. Enam
dengan berita ini, bahkan, Kementerian hal ini disebut sebagai indikator profil
Pendidikan dan Kebudayaan secara pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan
kelembagaan menyampaikan bahwa hal ini dan Kebudayaan, 2020).
adalah bentuk intoleransi, bahkan Menteri Bahwa dengan adanya Profil Pelajar
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Pancasila ini, menurut hemat peneliti ialah
Nadiem A. Makarim meminta agar pihak sebuah target siswa yang ideal sesuai
terlibat diberikan sanksi tegas, seperti dengan Pancasila. Namun permasalahannya
pemecatan (Zaking, S & Adikara, B, 2021, ialah, apakah dunia pendidikan kita sudah
JawaPos.com, 29/01/2021. Nadiem Ancam mengenal profil pelajar Pancasila ini,
Pecat Jajaran SMKN 2 Padang, Kepsek: apakah sosialisasi sudah dilakukan oleh
Salah Saya di Mana?, Link: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
https://www.jawapos.com/nasional/ utamanya di lapangan atau dalam hal ini di
pendidikan/29/01/2021/nadiem-ancam- tingkat satuan pendidikan / sekolah. Tujuan
pecatjajaran-smkn-2-padang-kepsek-salah- utama penelitian ini ialah untuk mengetahui
saya-dimana/). lebih dalam (intensifikasi) terkait dengan
Masalah yang lain juga muncul seperti Profil Pelajar Pancasila itu sendiri.
kabar tentang kasus guru SMAN 58 Kemudian bagaimana dampak atau
Ciracas, Jakarta Timur yang melakukan implikasi yang dihasilkan dari Profil Pelajar
intervensi dalam pemilihan ketua OSIS, Pancasila ini, utamanya implikasinya
demikian pula yang terjadi di SMAN 6 terhadap ketahanan pribadi siswa.
Depok yang sempat viral di media sosial Intensifikasi sendiri, di dalam Kamus Besar
perihal yang sama yaitu masalah pemilihan Bahasa Indonesia Daring yang dapat
ketua OSIS (Lie. 2021). Profil Pelajar diakses di https://kbbi.
Pancasila dan Konsolidasi di Sekolah. kemdikbud.go.id/entri/intensifikasi,
Kompas, edisi Jumat, 29 Januari 2021). memiliki pemaknaan “perihal
Kesemua permasalahan ini ialah tentang meningkatkan kegiatan yang lebih hebat;
intoleransi, karena adanya perbedaan pengintensifan”.
pandangan yang dipengaruhi oleh Agama Terkait dengan Profil Pelajar Pancasila
yang dianut seseorang. Namun begitu, tidak itu sendiri, Kementerian Pendidikan dan
sedikit pula permasalahanpermasalahan lain Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat
yang terjadi di dunia pendidikan dasar dan Penguatan Karakter (Puspeka) terus
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 3

berupaya untuk mencetak penerus bangsa pengembangan Profil Pelajar Pancasila;


yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. mengetahui implementasi Profil Pelajar
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim telah Pancasila; dan mengetahui implikasi
menetapkan enam indikator profil Pelajar pengembangan Profil Pelajar Pancasila.
Pancasila. Keenam indikator tersebut ialah
berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, PEMBAHASAN
kreatif, bergotong royong dan Pengembangan Profil Pelajar Pancasila
berkebhinekaan global. Keenam indikator Profil merupakan pandangan umum
ini tidak lepas dari Peta Jalan Pendidikan yang pertama kali dilihat untuk dapat
Indonesia 2020-2035, yang disebabkan oleh diidentifikasi dan dinilai. Adapun profil
perubahan teknologi, sosial, dan lingkungan pelajar Pancasila yang merupakan
sedang terjadi secara global (Kearney, pandangan tentang pelajar yang
2020: 3). Atas dasar berbagai macam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
fenomena di dunia pendidikan yang terjadi kehidupan sehari-harinya. Maksud dari
di Indonesia, baik itu masalah-masalah profil pelajar pancasila sendiri adalah
klasik maupun permasalahan modern. gambaran atau wujud atau perbuatan dari
Permasalahan klasik yang terjadi ialah pelajar yang menerapkan atau
masalah-masalah sosial seperti intoleransi mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
di dunia pendidikan. Hal ini dianggap kehidupan sehari-harinya baik disekolah
sebagai ancaman, utamanya ancaman maupun 4 dilingkungan rumahnya (Leuwol:
terhadap ideologi bangsa yaitu Pancasila. 2020).
Maraknya persoalan-persoalan sosial klasik Pelajar Indonesia adalah pelajar yang
seperti konflik-konflik sosial berbasis ras beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
dan agama, pelanggaran HAM, dan Maha Esa. Keimanan dan ketakwaannya
ancaman radikalisme yang telah banyak termanifestasi dalam akhlak yang mulia
memakan korban jiwa (Setyowati, A, terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam,
2019). dan negaranya. Ia berpikir dan bersikap
Ke semua kajian tersebut tidak lepas sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan sebagai
dari kajian Pancasila, dalam konteks Profil panduan untuk memilah dan memilih yang
Pelajar Pancasila, maka penulis mengkaji baik dan benar, serta menjaga integritas dan
pada implikasinya terhadap karakter siswa. keadilan (Susanti Sufyandi. Panduan
Dengan demikian terlihat ketertarikan Pengembangan Projek Profil Penguatan
penulis untuk membedah dan membahas Profil Pelajar Pancasila).
mengenai kajian Profil Pelajar Pancasila Pelajar Indonesia senantiasa berpikir
dengan rumusan masalah yang diangkat dan bersikap terbuka terhadap
yaitu bagaimana pengembangan profil kemajemukan dan perbedaan, serta secara
pelajar Pancasila?; bagaimana urgensi aktif berkontribusi pada peningkatan
pengembangan Profil Pelajar Pancasila?; kualitas kehidupan manusia sebagai bagian
bagaimana implementasi Profil Pelajar dari warga Indonesia dan dunia. Sebagai
Pancasia?; dan bagaimana implikasi Profil bagian dari bangsa Indonesia, Pelajar
Pelajar Pancasila terhadap karakter siswa?. Indonesia memiliki identitas diri selaku
Tujuan utama dari suatu penelitian yaitu representasi budaya luhur bangsa,
untuk mengetahui pengembangan Profil menghargai dan melestarikan budayanya,
Pelajar Pancasila; mengetahui urgensi sambil berinteraksi dengan berbagai budaya
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 4

lainnya. Ia peduli pada lingkungannya dan Dalam arti lain, Profil Pelajar
menjadikan kemajemukan yang ada sebagai Pancasila merupakan Sumber daya manusia
kekuatan untuk hidup bergotong royong. (SDM) yang unggul merupakan pelajar
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap global dan berperilaku sesuai dengan nilai
mempelajari hal-hal baru, serta gigih dalam nilai Pancasila.
mencapai tujuannya. Pelajar Indonesia Indikator pertama menjelaskan bahwa
gemar dan mampu bernalar secara kritis dan pelajar Indonesia yang berakhlak mulia,
kreatif. Ia menganalisis masalah maksudnya ialah bahwa akhlak mulia
menggunakan kaidah berpikir saintifik dan dalam hubungan dengan Tuhan Yang Maha
mengaplikasikan alternatif solusi secara Esa, manusia Indonesia perlu memahami
inovatif. Ia aktif mencari cara untuk ajaran agama dan kepercayaannya serta
senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan menerapkannya dalam kehidupan
bersikap reflektif agar dapat terus seharihari. Adapun beberapa elemennya
mengembangkan diri dan berkontribusi ialah: akhlak beragama, akhlak pribadi,
kepada bangsa, negara, dan dunia. akhlak kepada manusia, akhlak kepada
Ada enam elemen dalam Profil Pelajar alam, akhlak bernegara.
Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, Indikator kedua menggambarkan
berkebinekaan global, mandiri, bergotong tentang kebhinakaan global, di mana yang
royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam dimaksudkan ialah bahwa Pelajar Indonesia
elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan mempertahankan budaya luhur, lokalitas,
yang saling mendukung dan dan identitasnya, dan tetap memiliki pikiran
berkesinambungan satu sama lain. terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
Gambar 1 lain, sehingga menumbuhkan rasa saling
menghargai dam kemungkinan
terbentuknya budaya baru yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur
bangsa. Adapun elemen kunci dalam
indikator berkebhinekaan global ialah
mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, refleksi dan
tanggungjawab terhadap pengalaman
kebhinekaan.
Indikator ketiga terkait dengan Profil
Pelajar Pancasila yaitu Gotong Royong.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa gotong
royong yang dimaksud ialah Pelajar
Indonesia memiliki kemampuan gotong
royong, yaitu kemampuan untuk melakukan
Sumber: kegiatan secara bersama-sama dengan suka
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?p rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
age_id=2817, 2020 berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen
kunci dalam Profil Pelajar Pancasila dengan
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 5

indikator gotong royong ialah melakukan orisinal pula. Orisinalitas dalam indikator
kolaborasi atau kerjasama antar pelajar, kreatif ini sangat pent````ing dimana
kerjasama dalam bidang-bidang yang perilaku duplikasi atau menirukan orang
positif dalam konteks saling membantu dan lain tanpa disertai sikap bertanggung jawab
saling menolong sesama, kemudian dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi
kepedulian yang merupakan sebuah sikap sebuah perilaku-perilaku yang negatif dan
penting yang perlu dimiliki untuk dapat bahkan merugikan, misalnya mengakui
menggerakkan perilaku gotong royong, dan karya orang lain sebagai karyanya sendiri.
yang terakhir ialah berbagi, sikap dimana Keenam indikator Profil Pelajar
perlu adanya latihan karena berbagi Pancasila ini sangat ideal bagi bangsa
merupakan sikap mulia yang dapat Indonesia. Sesuai dengan rujukannya yaitu
mewujudkan indikator gotong royong ideologi Pancasila, maka tidak
dalam Profil Pelajar Pancasila ini. mengherankan isinya-pun sangat ideal.
Indikator keempat yaitu mandiri, yang
dimaksud mandiri dalam Profil pelajar Urgensi Pengembangan Profil Pelajar
Pancasila ini ialah Pelajar Indonesia yang Pancasila
bertanggung jawab atas sebuah proses dan Menurut Ki Hadjar Dewantara
juga hasil belajarnya. Adapun elemen kunci “perlulah anak anak [Taman Siswa] kita
profil mandiri ini ialah adanya kesadaran dekatkan hidupnya kepada perikehidupan
akan diri dan situasi yang dihadapi, dan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya
regulasi diri. memiliki pengetahuan saja tentang hidup
Indikator yang kelima dari Profil rakyatnya, akan tetapi juga dapat
Pelajar Pancasila ini ialah bernalar kritis. mengalaminya sendiri, dan kemudian tidak
Bernal kritis yang dimaksud dalam hal ini hidup berpisahan dengan rakyatnya.”
ialah pelajar yang mampu secara objektif Projek penguatan Profil Pelajar
memproses informasi baik kualitatif Pancasila memberikan kesempatan kepada
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan peserta didik untuk “mengalami
antara berbagai informasi, menganalisis pengetahuan” sebagai proses penguatan
informasi, mengevaluasi dan kemudian karakter sekaligus kesempatan untuk belajar
menyimpulkannya. adapun elemen dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan
kuncinya yaitu memperoleh dan memproses projek ini, peserta didik memiliki
informasi dan gagasan, menganalisis dan kesempatan untuk mempelajari tema-tema
mengevaluasi penalaran, merefleksi atau isu penting seperti perubahan
pemikiran dan proses berpikir, serta iklim, antiradikalisme, kesehatan mental,
mengambil keputusan. budaya, wirausaha, teknologi, dan
Yang terakhir, indikator keenam dari kehidupan berdemokrasi sehingga peserta
Profil Pelajar Pancasila ialah kreatif. Kreatif didik bisa melakukan aksi nyata dalam
yang dimaksud dalam Profil Pelajar menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan
Pancasila ini ialah pelajar yang mampu tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek
memodifikasi dan menghasilkan sesuatu penguatan ini juga dapat menginspirasi
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan peserta didik untuk memberikan kontribusi
berdampak, dengan elemen kuncinya yaitu dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
menghasilkan gagasan yang orisinal dan Sejak tahun 1990-an, pendidik dan
menhasilkan karya dan tindakan yang praktisi pendidikan di seluruh dunia mulai
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 6

menyadari bahwa mempelajari hal-hal di Keenam ciri tersebut dijabarkan


luar kelas dapat membantu peserta didik sebagai berikut:
mendapatkan pemahaman bahwa yang 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan
dipelajari di satuan pendidikan memiliki YME, dan berakhlak mulia
hubungan dengan kehidupan sehari-sehari. Pelajar Indonesia yang beriman,
Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara bertakwa kepada Tuhan YME, dan
sudah menegaskan pentingnya peserta didik berakhlak mulia adalah pelajar yang
mempelajari hal-hal di luar kelas, namun berakhlak dalam hubungannya dengan
sayangnya selama ini pelaksanaan hal Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami
tersebut belum optimal. ajaran agama dan kepercayaannya serta
Dunia saat ini semakin modern dengan menerapkan pemahaman tersebut
kemajuan berkelanjutan yang dicapai dalam kehidupannya sehari-hari. Ada
melalui berbagai inisiatif projek yang lima elemen kunci beriman, bertakwa
sukses. Kegiatan seperti membuat masakan kepada Tuhan YME, dan berakhlak
untuk keluarga, merapikan halaman rumah, mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak
atau mengadakan acara pentas seni satuan pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d)
pendidikan, adalah contoh projek-projek akhlak kepada alam; dan (e) akhlak
yang dapat dijalankan sehari-hari. bernegara.
Bagi pekerja di dunia modern, 2. Berkebinekaan global
keberhasilan menjalankan projek akan Pelajar Indonesia mempertahankan
menjadi prestasi tersendiri dibandingkan budaya luhur, lokalitas dan
dengan loyalitas atau lama bekerja dalam identitasnya, dan tetap berpikiran
satu perusahaan. Memecahkan masalah terbuka dalam berinteraksi dengan
dunia nyata penting bagi orang dewasa, dan budaya lain, sehingga menumbuhkan
juga anak-anak. Agar anak-anak dapat rasa saling menghargai dan
memecahkan masalah dunia nyata, kita kemungkinan terbentuknya dengan
harus mempersiapkan mereka dengan budaya luhur yang positif dan tidak
pengalaman (pengetahuan) dan kompetensi bertentangan dengan budaya luhur
yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dalam bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan
upaya mempersiapkan peserta didik agar global meliputi mengenal dan
mampu mengembangkan kompetensi menghargai budaya, kemampuan
tersebut, Kementerian Pendidikan dan komunikasi interkultural dalam
Kebudayaan mencanangkan Projek berinteraksi dengan sesama, dan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan.
Implementasi Pengembangan Profil 3. Bergotong royong
Pelajar Pancasila Pelajar Indonesia memiliki kemampuan
Profil Pelajar Pancasila adalah bergotong-royong, yaitu kemampuan
karakter dan kemampuan yang dibangun untuk melakukan kegiatan secara
dalam keseharian dan dihidupkan dalam bersama-sama dengan suka rela agar
diri setiap individu peserta didik melalui kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
budaya satuan pendidikan, pembelajaran lancar, mudah dan ringan. Elemen-
intrakurikuler, projek penguatan Profil elemen dari bergotong royong adalah
Pelajar Pancasila, maupun ekstrakurikuler. kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 7

4. Mandiri Contoh implementasi Profil Pelajar


Pelajar Indonesia merupakan pelajar Pancasila dilakukan oleh Titik Nur
mandiri, yaitu pelajar yang Istiqomah, Guru SD Muhammadiyah 1
bertanggung jawab atas proses dan Muntilan, yang melakukan strategi
hasil belajarnya. Elemen kunci dari intensifikasi Profil Pelajar Pancasila berupa
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri kegiatan yang bertajuk “Seru Belajar
dan situasi yang dihadapi serta regulasi Kebiasaan Baru”. Hasil penelitian
diri. menunjukkan ada 3 kategori yang
5. Bernalar kritis digunakan guru dalam menanamkan seru
Pelajar yang bernalar kritis mampu belajar halhal baru yaitu memberikan
secara objektif memproses informasi tantangan dari konvensional menjadi
baik kualitatif maupun kuantitatif, digital, adaptif terhadap perubahan, dan
membangun keterkaitan antara bahagia melangkah bersama. Ketiga
berbagai informasi, menganalisis kategori ini telah dilakukan oleh Titik Nur
informasi, mengevaluasi dan Istiqomah, Guru SD Muhammadiyah 1
menyimpulkannya. Elemen-elemen Muntilan, yang juga tergabung dalam
dari bernalar kritis adalah memperoleh Komunitas Guru Belajar Kabupaten
dan memproses informasi dan gagasan, Magelang, yaitu dengan melakukan
menganalisis dan mengevaluasi pemetaan profil murid untuk menentukan
penalaran, merefleksi pemikiran dan daya dukung tantangan dari konvensional
proses berpikir, dan mengambil menjadi digital utamanya dalam
Keputusan. penggunaan gawai dan pemanfaatan
6. Kreatif aplikasi di dalamnya, kemudian melakukan
Pelajar yang kreatif mampu tindakan adaptif dalam setiap keadaan,
memodifikasi dan menghasilkan misalkan yang dilakukan beliau ialah
sesuatu yang orisinal, bermakna, melakukan “personal home visit” selama
bermanfaat, dan berdampak. Elemen pembelajaran jarak jauh, dan
kunci dari kreatif terdiri dari memaksimalkan paguyuban kelas dan
menghasilkan gagasan yang orisinal sekolah untuk menjaga komunikasi antara
serta menghasilkan karya dan tindakan guru, siswa, dan orang tua agar mengetahui
yang orisinal. segala macam perkembangan dan merasa
Keenam karakteristik ini terwujud bergerak bersama-sama. Strategi yang
melalui penumbuhkembangan nilai-ilai dilakukan ini menstimulus kondisi dinamis
budaya Indonesia dan Pancasila, yang siswa dalam menghadapi segala macam
adalah fondasi bagi segala arahan perubahan untuk kemudian menjadi adaptif
pembangunan nasional. Dengan identitas atau menyesuaikan diri dengan keadaan
budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang baru.
yang berakar dalam, masyarakat Indonesia
ke depan akan menjadi masyarakat terbuka Implikasi Pengembangan Profil Pelajar
yang berkewargaan global dapat menerima Pancasila Terhadap Karakter Siswa
dan memanfaatkan keragaman sumber, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka)
pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam memaparkan bahwa pada dasarnya, nilai-
budaya yang ada di dunia, namun sekaligus nilai Pancasila sangat relevan untuk
tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya. diterapkan oleh generasi muda kita dalam
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 8

menghadapi perkembangan zaman. 2. Untuk pendidik


Sehingga Profil Pelajar Pancasila yang  Memberi ruang dan waktu untuk
merupakan salah satu kebijakan peserta didik mengembangkan
Kemendikbud menjadi kompas dari segala kompetensi dan memperkuat
upaya peningkatan kualitas pendidikan karakter dan Profil Pelajar
nasional yang perlu dihidupkan dan Pancasila.
menjadi bagian dari budaya satuan  Merencanakan proses pembelajaran
pendidikan, termasuk dalam menjawab projek dengan tujuan akhir yang
tantangan urgensi dirumuskannya Profil jelas.
Pelajar Pancasila, yaitu terjaganya nilai  Mengembangkan kompetensi
luhur dan moral bangsa, kesiapan untuk sebagai pendidik yang terbuka untuk
menjadi warga dunia, perwujudan keadilan berkolaborasi dengan pendidik dari
sosial, serta tercapaianya kompetensi Abad mata pelajaran lain untuk
21. Di jiwa dan perilaku sehari-hari di memperkaya hasil pembelajaran.
dalam komunitas maupun profesi, kita 3. Untuk peserta didik
harus memiliki profil pelajar Pancasila.  Memperkuat karakter dan
Pelajar yang dimaksud di sini adalah SDM mengembangkan kompetensi
unggul yang merupakan pelajar sepanjang sebagai warga dunia yang aktif.
hayat yang memiliki kompetensi global dan  Berpartisipasi merencanakan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. pembelajaran secara aktif dan
Nilai-nilai Pancasila tidak sekadar untuk berkelanjutan.
dipahami, tetapi yang sangat penting dan  Mengembangkan keterampilan,
bermanfaat ialah bagaimana sikap, dan pengetahuan yang
mempraktekkan dalam kehidupan dibutuhkan dalam mengerjakan
seharihari baik di keluarga, masyarakat, projek pada periode waktu tertentu.
satuan pendidikan, maupun tempat kita
 Melatih kemampuan pemecahan
bekerja dan berusaha (Puspeka, 2020: 18-
masalah dalam beragam situasi
19).
belajar.
Pengembangan Profil Pelajar
 Memperlihatkan tanggung jawab
Pancasila memberikan ruang bagi semua
dan kepedulian terhadap isu di
anggota komunitas satuan pendidikan untuk
sekitar mereka sebagai salah satu
dapat mempraktikkan dan mengamalkan
bentuk hasil belajar.
Profil Pelajar Pancasila.
 Menghargai proses belajar dan
1. Untuk satuan pendidikan
bangga dengan hasil pencapaian
 Menjadikan satuan pendidikan
yang telah diupayakan secara
sebagai sebuah ekosistem yang
optimal.
terbuka untuk partisipasi dan
Oleh sebab itu, penulis memiliki
keterlibatan masyarakat.
kesimpulan bahwa Profil Pelajar Pancasila
 Menjadikan satuan pendidikan merupakan salah satu usaha nyata yang
sebagai organisasi pembelajaran sedang dalam proses diwujudkan untuk
yang berkontribusi kepada membentuk pelajar-pelajar Indonesia yang
lingkungan dan komunitas di bernilai Pancasila, sebagai salah satu
sekitarnya. jawaban dari berbagai keresahan yang
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 9

dilengkapi data terkait dengan degradasi kompetensi global dan berperilaku


nilai. Profil Pelajar Pancasila menyasar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
pada setiap individu-individu pelajar 2. Urgensi Profil Pelajar Pancasila:
Indonesia untuk membentuk dirinya seideal memberikan kesempatan kepada
mungkin sesuai dengan nilai-nilai peserta didik untuk “mengalami
Pancasila. Dengan demikian Profil Pelajar pengetahuan” sebagai proses penguatan
Pancasila berusaha untuk mewujudkan karakter sekaligus kesempatan untuk
pelajar yang memiliki kepribadian belajar dari lingkungan sekitarnya.
Pancasila. Kepribadian yang dimiliki ini Dalam kegiatan projek ini, peserta
menjadi sebuah kondisi dinamis dari diri didik memiliki kesempatan untuk
pelajar yang kemudian membentuk sebuah mempelajari tema-tema atau isu
karakter diri atau karakter pribadi siswa. penting seperti perubahan
Karakter pribadi ini ialah tujuan utama iklim, antiradikalisme, kesehatan
untuk kemudian dapat membentuk karakter mental, budaya, wirausaha, teknologi,
masyarakat, karakter wilayah, dan dan kehidupan berdemokrasi sehingga
kemudian bangsa yang berkarakter peserta didik bisa melakukan aksi nyata
pancasila. dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai
dengan tahapan belajar dan
Kesimpulan kebutuhannya. Projek penguatan ini
1. Pengembangan profil Pelajar Pancasila: juga dapat menginspirasi peserta didik
berakar pada Visi dan Misi untuk memberikan kontribusi dan
Kementerian Pendidikan dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Kebudayaan (Kementerian Pendidikan, 3. Implementasi Pengembangan Profil
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) Pelajar Pancasila: dapat di terapkan
sebagaimana tertuang dalam dengan dalam enam pilar pelajar pancasila
Peraturan Menteri Pendidikan dan yaitu:
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan
tentang Rencana Strategis Kementerian YME, dan berakhlak mulia
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun b. Berkebinekaan global
2020-2024, bahwa “Pelajar Pancasila c. Gotong royong
adalah perwujudan pelajar Indonesia d. Mandiri
sebagai pelajar sepanjang hayat yang e. Bernalar kritis
memiliki kompetensi global dan f. kreatif
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai 4. Implikasi pengembangan Profil Pelajar
Pancasila, dengan enam ciri utama: Pancasila terhadap karakter siswa:
beriman, bertakwa kepada Tuhan dapat dirasakan oleh beberapa pihak,
YME, dan berakhlak mulia, yakni pihak satuan pendidikan,
berkebinekaan global, bergotong pendidik, dan pesrta didik.
royong, mandiri, bernalar kritis, dan Dimana dapat mewujudkan pelajar
kreatif”. Keenam indikator ini yang memiliki kepribadian Pancasila.
dirumuskan dalam rangka untuk Kepribadian yang dimiliki ini menjadi
membentuk SDM yang unggul, pelajar sebuah kondisi dinamis dari diri pelajar
sepanjang hayat yang memiliki yang kemudian membentuk sebuah
karakter diri atau karakter pribadi
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 10

siswa. Karakter pribadi ini ialah tujuan


utama untuk kemudian dapat
membentuk karakter masyarakat,
karakter wilayah, dan kemudian bangsa
yang berkarakter pancasila.

DAFTAR PUSTAKA
Kalidjernih, Freddy K., 2011, Puspa
Ragam, Konsep dan Isu
Kewarganegaraan, Bandung: Widya
Aksara.
Kearney, 2020, Dalam Peta Jalan
Pendidikan Indonesia 2020-2035,
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Mei, 2020.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2020, Sekolah Penggerak dan Profil
Pelajar Pancasila, Diakses di link .
Lie, Anita, 2021, Profil Pelajar Pancasila
dan Konsolidasi di Sekolah, Kompas,
edisi Jumat, 29 Januari 2021.
Setyowati, Agnes, 2019, “Strategi
Menyelamatkan Pancasila”, Artikel
ini telah tayang di Kompas.com,
diakses pada 15 Juni 2022.
Susanti Sufyandi. Panduan Pengembangan
Projek Profil Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pusat Penguatan Karakter, 2020, Capaian
Satu Tahun Kolaborasi dengan Tokoh
Penggerak dalam Mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila, Jakarta: PUSPEKA.

Anda mungkin juga menyukai