Dosen Pengampu :
Dr. Hanun Asrohah, M.Ag
Disusun Oleh:
Arina Diana
Nur Esti Setia Ningrum
Arina Diana
email: arinasweety7@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Problematika yang muncul di dunia hal yang baru, akan tetapi di era digital saat
pendidikan dewasa ini semakin kompleks ini, dampak dari masalah tersebut lebih luas
dengan berbagai implikasinya. Sebenarnya, karena viral melalui media massa maupun
masalahmasalah yang muncul dapat media sosial. Di dunia pendidikan, barubaru
dikatakan sebagai problematika yang klasik ini mendapat perhatian publik yang cukup
atau klise, karena hal-hal yang dianggap luas karena adanya fenomena permasalahan
sebagai masalah itu pada prinsipnya bukan intoleransi. Viralnya rekaman percakapan
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 2
antara Kepala Sekolah SMKN Padang menengah seperti masalah radikalisme dan
dengan seorang wali murid terkait dengan perundungan. Berbagai permasalahan ini
masalah seragam siswi untuk memakai dianggap sebagai pelanggaran terhadap
jilbab meskipun tidak beragama islam, nilai-nilai Pancasila. Kemendikbud sebagai
menjadi trending topic dan ramai dibahas kementerian yang menaungi dunia
masyarakat (Esy, 2021, jppn. com, pendidikan, telah merancang upaya-upaya
23/01/2021. Kasus Intoleransi di SMKN 2 dan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi
Padang, Kemendikbud Keluarkan problematika ini, salah satunya ialah
Pernyataan Tegas. Link: https://www. gagasan Sekolah Penggerak yang akan
jpnn.com/news/kasusintoleransi-di-smkn-2- mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Profil
padang-kemendikbudkeluarkan-pernyataan- yang dimaksud ialah berakhlak mulia,
tegas). Tidak sedikit tokoh pendidikan yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong
langsung merespons secara tegas terkait royong dan berkebhinnekaan global. Enam
dengan berita ini, bahkan, Kementerian hal ini disebut sebagai indikator profil
Pendidikan dan Kebudayaan secara pelajar Pancasila (Kementerian Pendidikan
kelembagaan menyampaikan bahwa hal ini dan Kebudayaan, 2020).
adalah bentuk intoleransi, bahkan Menteri Bahwa dengan adanya Profil Pelajar
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Pancasila ini, menurut hemat peneliti ialah
Nadiem A. Makarim meminta agar pihak sebuah target siswa yang ideal sesuai
terlibat diberikan sanksi tegas, seperti dengan Pancasila. Namun permasalahannya
pemecatan (Zaking, S & Adikara, B, 2021, ialah, apakah dunia pendidikan kita sudah
JawaPos.com, 29/01/2021. Nadiem Ancam mengenal profil pelajar Pancasila ini,
Pecat Jajaran SMKN 2 Padang, Kepsek: apakah sosialisasi sudah dilakukan oleh
Salah Saya di Mana?, Link: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
https://www.jawapos.com/nasional/ utamanya di lapangan atau dalam hal ini di
pendidikan/29/01/2021/nadiem-ancam- tingkat satuan pendidikan / sekolah. Tujuan
pecatjajaran-smkn-2-padang-kepsek-salah- utama penelitian ini ialah untuk mengetahui
saya-dimana/). lebih dalam (intensifikasi) terkait dengan
Masalah yang lain juga muncul seperti Profil Pelajar Pancasila itu sendiri.
kabar tentang kasus guru SMAN 58 Kemudian bagaimana dampak atau
Ciracas, Jakarta Timur yang melakukan implikasi yang dihasilkan dari Profil Pelajar
intervensi dalam pemilihan ketua OSIS, Pancasila ini, utamanya implikasinya
demikian pula yang terjadi di SMAN 6 terhadap ketahanan pribadi siswa.
Depok yang sempat viral di media sosial Intensifikasi sendiri, di dalam Kamus Besar
perihal yang sama yaitu masalah pemilihan Bahasa Indonesia Daring yang dapat
ketua OSIS (Lie. 2021). Profil Pelajar diakses di https://kbbi.
Pancasila dan Konsolidasi di Sekolah. kemdikbud.go.id/entri/intensifikasi,
Kompas, edisi Jumat, 29 Januari 2021). memiliki pemaknaan “perihal
Kesemua permasalahan ini ialah tentang meningkatkan kegiatan yang lebih hebat;
intoleransi, karena adanya perbedaan pengintensifan”.
pandangan yang dipengaruhi oleh Agama Terkait dengan Profil Pelajar Pancasila
yang dianut seseorang. Namun begitu, tidak itu sendiri, Kementerian Pendidikan dan
sedikit pula permasalahanpermasalahan lain Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat
yang terjadi di dunia pendidikan dasar dan Penguatan Karakter (Puspeka) terus
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 3
lainnya. Ia peduli pada lingkungannya dan Dalam arti lain, Profil Pelajar
menjadikan kemajemukan yang ada sebagai Pancasila merupakan Sumber daya manusia
kekuatan untuk hidup bergotong royong. (SDM) yang unggul merupakan pelajar
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap global dan berperilaku sesuai dengan nilai
mempelajari hal-hal baru, serta gigih dalam nilai Pancasila.
mencapai tujuannya. Pelajar Indonesia Indikator pertama menjelaskan bahwa
gemar dan mampu bernalar secara kritis dan pelajar Indonesia yang berakhlak mulia,
kreatif. Ia menganalisis masalah maksudnya ialah bahwa akhlak mulia
menggunakan kaidah berpikir saintifik dan dalam hubungan dengan Tuhan Yang Maha
mengaplikasikan alternatif solusi secara Esa, manusia Indonesia perlu memahami
inovatif. Ia aktif mencari cara untuk ajaran agama dan kepercayaannya serta
senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan menerapkannya dalam kehidupan
bersikap reflektif agar dapat terus seharihari. Adapun beberapa elemennya
mengembangkan diri dan berkontribusi ialah: akhlak beragama, akhlak pribadi,
kepada bangsa, negara, dan dunia. akhlak kepada manusia, akhlak kepada
Ada enam elemen dalam Profil Pelajar alam, akhlak bernegara.
Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, Indikator kedua menggambarkan
berkebinekaan global, mandiri, bergotong tentang kebhinakaan global, di mana yang
royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam dimaksudkan ialah bahwa Pelajar Indonesia
elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan mempertahankan budaya luhur, lokalitas,
yang saling mendukung dan dan identitasnya, dan tetap memiliki pikiran
berkesinambungan satu sama lain. terbuka dalam berinteraksi dengan budaya
Gambar 1 lain, sehingga menumbuhkan rasa saling
menghargai dam kemungkinan
terbentuknya budaya baru yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur
bangsa. Adapun elemen kunci dalam
indikator berkebhinekaan global ialah
mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, refleksi dan
tanggungjawab terhadap pengalaman
kebhinekaan.
Indikator ketiga terkait dengan Profil
Pelajar Pancasila yaitu Gotong Royong.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa gotong
royong yang dimaksud ialah Pelajar
Indonesia memiliki kemampuan gotong
royong, yaitu kemampuan untuk melakukan
Sumber: kegiatan secara bersama-sama dengan suka
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?p rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
age_id=2817, 2020 berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen
kunci dalam Profil Pelajar Pancasila dengan
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 5
indikator gotong royong ialah melakukan orisinal pula. Orisinalitas dalam indikator
kolaborasi atau kerjasama antar pelajar, kreatif ini sangat pent````ing dimana
kerjasama dalam bidang-bidang yang perilaku duplikasi atau menirukan orang
positif dalam konteks saling membantu dan lain tanpa disertai sikap bertanggung jawab
saling menolong sesama, kemudian dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi
kepedulian yang merupakan sebuah sikap sebuah perilaku-perilaku yang negatif dan
penting yang perlu dimiliki untuk dapat bahkan merugikan, misalnya mengakui
menggerakkan perilaku gotong royong, dan karya orang lain sebagai karyanya sendiri.
yang terakhir ialah berbagi, sikap dimana Keenam indikator Profil Pelajar
perlu adanya latihan karena berbagi Pancasila ini sangat ideal bagi bangsa
merupakan sikap mulia yang dapat Indonesia. Sesuai dengan rujukannya yaitu
mewujudkan indikator gotong royong ideologi Pancasila, maka tidak
dalam Profil Pelajar Pancasila ini. mengherankan isinya-pun sangat ideal.
Indikator keempat yaitu mandiri, yang
dimaksud mandiri dalam Profil pelajar Urgensi Pengembangan Profil Pelajar
Pancasila ini ialah Pelajar Indonesia yang Pancasila
bertanggung jawab atas sebuah proses dan Menurut Ki Hadjar Dewantara
juga hasil belajarnya. Adapun elemen kunci “perlulah anak anak [Taman Siswa] kita
profil mandiri ini ialah adanya kesadaran dekatkan hidupnya kepada perikehidupan
akan diri dan situasi yang dihadapi, dan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya
regulasi diri. memiliki pengetahuan saja tentang hidup
Indikator yang kelima dari Profil rakyatnya, akan tetapi juga dapat
Pelajar Pancasila ini ialah bernalar kritis. mengalaminya sendiri, dan kemudian tidak
Bernal kritis yang dimaksud dalam hal ini hidup berpisahan dengan rakyatnya.”
ialah pelajar yang mampu secara objektif Projek penguatan Profil Pelajar
memproses informasi baik kualitatif Pancasila memberikan kesempatan kepada
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan peserta didik untuk “mengalami
antara berbagai informasi, menganalisis pengetahuan” sebagai proses penguatan
informasi, mengevaluasi dan kemudian karakter sekaligus kesempatan untuk belajar
menyimpulkannya. adapun elemen dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan
kuncinya yaitu memperoleh dan memproses projek ini, peserta didik memiliki
informasi dan gagasan, menganalisis dan kesempatan untuk mempelajari tema-tema
mengevaluasi penalaran, merefleksi atau isu penting seperti perubahan
pemikiran dan proses berpikir, serta iklim, antiradikalisme, kesehatan mental,
mengambil keputusan. budaya, wirausaha, teknologi, dan
Yang terakhir, indikator keenam dari kehidupan berdemokrasi sehingga peserta
Profil Pelajar Pancasila ialah kreatif. Kreatif didik bisa melakukan aksi nyata dalam
yang dimaksud dalam Profil Pelajar menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan
Pancasila ini ialah pelajar yang mampu tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek
memodifikasi dan menghasilkan sesuatu penguatan ini juga dapat menginspirasi
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan peserta didik untuk memberikan kontribusi
berdampak, dengan elemen kuncinya yaitu dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.
menghasilkan gagasan yang orisinal dan Sejak tahun 1990-an, pendidik dan
menhasilkan karya dan tindakan yang praktisi pendidikan di seluruh dunia mulai
Arina Diana & Nur Esti Setia Ningrum – Pengembangan Profil Pelajar Pancasila 6
DAFTAR PUSTAKA
Kalidjernih, Freddy K., 2011, Puspa
Ragam, Konsep dan Isu
Kewarganegaraan, Bandung: Widya
Aksara.
Kearney, 2020, Dalam Peta Jalan
Pendidikan Indonesia 2020-2035,
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Mei, 2020.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2020, Sekolah Penggerak dan Profil
Pelajar Pancasila, Diakses di link .
Lie, Anita, 2021, Profil Pelajar Pancasila
dan Konsolidasi di Sekolah, Kompas,
edisi Jumat, 29 Januari 2021.
Setyowati, Agnes, 2019, “Strategi
Menyelamatkan Pancasila”, Artikel
ini telah tayang di Kompas.com,
diakses pada 15 Juni 2022.
Susanti Sufyandi. Panduan Pengembangan
Projek Profil Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Pusat Penguatan Karakter, 2020, Capaian
Satu Tahun Kolaborasi dengan Tokoh
Penggerak dalam Mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila, Jakarta: PUSPEKA.