PENDAHULUAN
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya
untuk mengembangkan pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya,
yakni, pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk
mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar
sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan
secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar
sekolah, meski memiliki rencana dan program yang jelas tetapi
pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang relatif fleksibel
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pelaksanaan pendidikan
dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan
secara baku dan Tertulis.
Dalam perspektif global, hasil pendidikan yang demikian itu justru akan
menjadi beban bagi bangsa dan negara republik ini. Dengan demikian,
pendidikan harus digunakan sebagai inovasi nasional bagi pencapaian dan
peningkatan kualitas outcome secara berkelanjutan dan tersistem agar
unggulan kompetitif selalu dapat dipertahankan
Gejala itu sudah terlihat beberapa tahun belakangan ini dan akan terus
meningkat di masa yang akan datang. Pemahaman kita terhadap karakteristik
masyarakat masa depan ini sangatlah penting artinya sebagai dasar dalam
penentuan kebijaksanaan dan upaya pendidikan yang akan dilaksanakan
Globalisasi berarti keseluruhan atau secara umum, sehingga bumi ini
seakan-akan sebagai satu kesatuan tanpa batas administrasi negara, dunia
menjadi amat transparan, serta saling ketergantungan antar bangsa di dunia.
Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dan
penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan dengan
dampak yang berbeda- beda. Pengertian globalisasi bagi ilmuan sosial
diartikan sebagai proses penyebaran rasa cipta dan karya suatu kebudayaan
sehingga diterima dan diadopsi oleh kebudayaan lain di seluruh dunia.
Dalam proses globalisasi itu maka budaya yang kuat dan agresif akan
mempengaruhi budaya yang lemah dan pasif.
Budaya yang kuat dan agresif adalah budaya yang bersifat progresif yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
· Mempunyai cara berpikir yang rasional dan realistis
· Mempunyai kebiasaan membaca yang tinggi
· Mempunyai kemampuan menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan cepat dan banyak.
· Terbuka terhadap inovasi,bahkan selalu berusaha mencari hal-hal baru
· Mempunyai pandangan hidup yang berdimensi local, nasional dan universal.
· Mampu memprediksikan dan merencanakan masa depan.
· Memanfaatkan teknologi yang senantiasa berkembang.
f) Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar peserta didik
mengembangkan minatnya masing-masing.
g) Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan
perkembangan psikologis anak masing-masing.
Untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik, maka dari itu
pendidikan masa depan setidaknya memiliki ciri, sebagai berikut.
1) Peserta didik secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
yang dipelajarinya.
2) Peserta didik secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuannya.
3) Penguasaan materi dan juga mengembangkan karakter peserta didik (life-
long learning).
4) Penggunaan multimedia.
5) Guru sebagai fasilitator, evaluasi dilakukan bersama dengan peserta didik.
6) Terpadu dan berkesinambungan.
7) Menekankan pada pengembangan pengethuan. Kesalahan menunjukkan
proses belajar dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar.
8) Iklim yang tercipta lebih bersifat kolaboratif, suportif, dan kooperatif.
9) Peserta didik dan guru belajar bersama dalam mengembangkan, konsep,
dan keterampilan.
10) Penekanan pada pencapaian target kompetensi dan keterampilan.
11) Pemanfaatan berbagai sumber belajar yang ada di sekitar.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia di : https://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-pendidikan-
berdasarkan-lingkupnya-dan-berdasarkan-pendekatan-monodisipliner/