PRAKTIKUM FISIKA
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Praktikum Fisika 1
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala Labolatorium Pembimbing Laporan Praktikum
Praktikum Fisika 2
Lembar asistensi
Praktikum Fisika 3
Daftar Isi
Praktikum Fisika 4
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Bahwasanya kami telah dapat membuat “Laporan tentang Praktikum
Fisika” walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang kamihadapi
dalam menyusun laporan ini, dan mungkin laporan ini masih terdapat
kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan
keterbatasan kemampuan kami.
Penyusun
Praktikum Fisika 5
BAB I
Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Era modernisasi tidak hanya menuntut seorang mahasiswa
menguasai teori-teori saja tetapi trampil juga dalam praktek serta kerja
lapangan, maka seorang mahasiswa sangatlah perlu merealisasikan teori
yang diperoleh dari bangku kuliah, salah satu realisasinya adalah
Praktikum Fisika.
1.3. MANFAAT
Manfaat ini diharapkan dapat memberikan masukan baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut :
1. Kegunaan Teori
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran untuk
mengembangkan dan memperluas wawasan pengetahuan kepada
Mahasiswa pada kegiatan Praktikum Fisika.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan praktikum fisika untuk
menyadari pentingnya langkah – langkah dan ketentuan yang harus
dipenuhi dalamkegiatan tersebut.
Praktikum Fisika 6
BAB II
Pembahasan
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL MATEMATIS
(KODE PERCOBAAN F-1)
I. TUJUAN
Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan :
- Bandul matematis
II. PERALATAN
1. Bandul matematis dengan perlengkapan 1 set
2. Beban setangkup 1 buah
3. Rollmeter (70 cm) 1 buah
4. Stop watch 1 buah
III. TEORI
Bandul Matematis
Bila sebuah bandul digantungkan dengan kawat dan diberi simpangan kecil
kemudian dilepaskan, makan bandul tersebut akan melakukan ayunan dengan
getaran selaras (gambar 1).
√
T =2 π −
l
g
f=
√
1 l
2a g
Praktikum Fisika 7
f = Jumlah getaran per detik
T = waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 getaran sempurna (det)
g = Percepatan gravitasi
l = Panjang kawat (cm)
PERCOBAAN I
Tabel perhitungan waktu dengan panjang kawat 10 cm untuk 5 kali
getaran :
: D 0,058
I= ×100 %= × 100 %=1 ,83 %
Ralat Nisbi t 3 , 18
Praktikum Fisika 8
Keseksamaan : K = 100% - 1,83 % = 98,17` %
t 3 , 18
T 1= = =0.636 detik
5 5
2
4 π 2 l 4 × ( 3 , 14 ) × 0 ,10 3,943
g1= 2 = 2
= =9 , 75m/detik2
T ( 0,636 ) 0 , 40
PERCOBAAN II
: D 0,046
I= ×100 %= ×100 %=1 ,18 %
Ralat Nisbi t 3 , 89
t 3 , 89
T 2= = =0,778 detik
5 5
2
4 π 2 l 4 × (3 , 14 ) × 0 ,15
g2 = 2 = m/detik
T ¿¿
PERCOBAAN III
Praktikum Fisika 9
1 4,70 0,16 0,025
2 4,8 0,26 0,067
3 4,2 -0,34 0,115
4 4,50 -0,04 0,0016
5 4,50 -0,04 0,0016
: D 0,103
I= ×100 %= × 100 %=2 ,27 %
Ralat Nisbi t 4 , 54
t 4 , 54
T 3= = =0,908 detik
5 5
2
4 π 2 l 4 × ( 3 ,14 ) × 0 ,2 7 , 88
g3 = 2 = 2
= =9 , 57m/detik2
T ( 0,908 ) 0,824
PERCOBAAN IV
: D 0,087
I= ×100 %= ×100 %=1 ,72 %
Ralat Nisbi t 5 , 06
Praktikum Fisika 10
t 5 , 06
T 4= = =1,012detik
5 5
2
4 π 2 l 4 × ( 3 , 14 ) ×0 , 25 9 , 85
g4 = 2
= 2
= =9 , 63m/detik2
T ( 1,012 ) 1 , 02
PERCOBAAN V
: D 0,122
I= ×100 %= × 100 %=2 ,23 %
Ralat Nisbi t 5 , 50
t 5 , 50
T 5= = =1 ,10 detik
5 5
2
4 π 2 l 4 × ( 3 ,14 ) × 0 ,3 11,832
g5 = 2 = 2
= =9 ,78 m/detik2
T ( 1 , 10 ) 1 , 21
Praktikum Fisika 11
Rata-rata ( g )= 9,70 detik, ∑ ( g−g )2= 0,0370detik
√ √
2
( g−g ) 0,037
Ralat Mutlak : G= = =0,043
n ( n−1 ) 5 ( 5−1 )
: G 0,043
I= ×100 %= × 100 %=0 , 44 %
Ralat Nisbi g 9 , 70
g= g±G
KESIMPULAN :
- Gaya gravitasi yang terjadi pada suatu tempat tergantung pada jarak pusat
massa benda dengan pusat gravitasi bumi. Semakin jauh dari pusat
gravitasi bumi, maka gravitasi akan semakin kecil.
- Gaya gravitasi kota Jombang 9,74 m/dt2 namun karena banyak faktor yang
terabaikan dalam praktikum ini, yakni kurang telitinya percobaan ini,
maka terjadi penyimpangan pada percobaan dengan gaya gravitasi bumi
di kota Jombang terhadap gravitasi yang sesungguhnya adalah 9,74 m/dt2.
Praktikum Fisika 12
TUGAS PENDAHULUAN
f=
1 l
2a g√
1 1
T= =
T =2 π −
√ l
g
f 1 g
2a l √
Jika :
y f
Sinθ= =
l mg
Praktikum Fisika 13
mg
K=
l
Dimana :
K=m. w2
W =4 πf
2
mg 2 2 2 m4π
K= =m . w =m 4 π . f = 2
Maka : l T
Jadi :
2
f =
4 π 2 .l
g
,f=
√
g
2
1
= √ gl
4 π .l 2a
2
T =
4 π2l
g
, t=
√
4 π 2l
l
=2 a
1
g √
Praktikum Fisika 14
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
I. TUJUAN
Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan :
- Bandul fisis
II. PERALATAN
1. Bandul matematis dengan perlengkapan 1 set
2. Rollmeter (70 cm) 1 buah
3. Stop watch 1 buah
III. TEORI
Bandul fisis.
Bila kita mempunyai batang dan digunakan pada suatu proses (gambar 2)
Praktikum Fisika 15
maka akan berlaku persamaan :
[ (T 12
+T
22 ) / 8 ( a1 + a2 ) + ( T 12 −T 22 ) /8 ( a1 −a2 ) ]=( t
2
/ g ) . .. . .. .. . .. .. . .. .. . . ( 2 )
Yang mana :
T1 = waktu getar untuk titik gantung A
T2 = waktu getar untuk titik gantung B
a1 = jarak untuk titik gantung A dengan pusat massa C (cm)
a2 = jarak untuk titik gantung B dengan pusat massa C (cm)
IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
Bandul Fisis :
1. Letakkan beban pada suatu kedudukan dan carilah pusat massa ( C )
untuk kedudukan tersebut. Perlu diingat pusat massa ( C) letaknya
senantisa berubah karena tergantung pada letak beban.
2. Gantungan beban pada titik A dan ukur jaraknya terhadap pusat massa ( C
).
3. Ayunkan batang dengan member ayunan kecil, catatlah waktu yang
dibutuhkan untuk 5 kali getaran sempurna.
4. Ambil titik yang lain ( B ) terhadap ( C ) sebagai titik gantung dan ukurlah
jaraknya terhadap pusat massa. Ulangi langkah 1-3.
5. Ulangi percobaan yang sama untuk pasangan titik A dan B yang berbeda.
ANALISA DATA ( F2 )
Praktikum Fisika 16
PERCOBAAN I
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0029
3 ( 3−1 )
=0 , 022
D 0,22
I= ×100%= ×100%=0 ,36 %
: t 6 ,08
Ralat Nisbi
6 , 08
T 1= =1 , 22
5 detik
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0063
3 ( 3−1 )
=0 , 01
D 0 , 01
I= ×100 %= ×100 %=0 , 21%
: t 4 , 76
Ralat Nisbi
Praktikum Fisika 17
Keseksamaan : K = 100% - 0,21 % = 99,79 %
4 , 76
T 2= =0 , 95
5 detik
Menurut persamaan 2 :
T +T 2 T 2 −T
12 2 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g
( 1, 22 )2 + ( 0 , 95 )2 (1 , 22 )2 −( 0 , 95 )2 ( 3 , 14 )2
+ =
8 ( 50+5 ) 8 (50−5 ) g
9,8596
0,0054+0,0036=
Maka : g
9 , 8596
g= =10 , 95
Jadi : 0 , 009 m/dt2
PERCOBAAN II
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 02207
3 ( 3−1 )
=0 , 061
D 0 ,061
I= ×100 %= ×100 %=1, 05 %
: t 5 ,82
Ralat Nisbi
Praktikum Fisika 18
Keseksamaan : K = 100% - 1,05% = 98,95 %
5 , 82
T 1= =1 ,16
5 detik
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0053
3 ( 3−1 )
=0 , 029
D 0 ,029
I= ×100 %= ×100 %=0 ,64 %
: t 4 , 50
Ralat Nisbi
4 , 50
T 2= =0 , 90
5 detik
Menurut persamaan 2 :
T 2 +T T 2 −T
1 22 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g
9,8596
0,0049+0,0051=
Maka : g
Praktikum Fisika 19
9 , 8596
g= =9 ,86
Jadi : 0 , 0010 m/dt2
PERCOBAAN III
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0673
3 ( 3−1 )
=0 , 1 ,06
D 0 ,106
I= ×100 %= ×100 %=1,85 %
: t 5 ,71
Ralat Nisbi
5 , 71
T 1= =1 , 14
5 detik
Ralat Mutlak :
D=
√ 0 , 0119
3 ( 3−1 )
=0 ,044
Praktikum Fisika 20
D 0 ,044
I= ×100 %= ×100 %=0 ,96 %
: t 4 , 58
Ralat Nisbi
4 , 58
T 2= =0 , 91
5 detik
Menurut persamaan 2 :
T +T 2 T 2 −T
12 2 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g
9,8596
0,0048+0,0063=
Maka : g
9 , 8596
g= =9 , 96
Jadi : 0 , 0011 m/dt
Ralat Mutlak :
G=
√
( g−g )2
=
0 , 24
n ( n−1 ) 3 ( 3−1 ) √
=0 , 20
Praktikum Fisika 21
G 0 ,2
I= ×100%= ×100%=1,95%
: g 10,26
Ralat Nisbi
g=g±G
KESIMPULAN :
- Gaya gravitasi yang terjadi pada suatu tempat tergantung pada jarak pusat
massa benda dengan pusat gravitasi bumi. Semakin jauh dari pusat
gravitasi bumi, maka gravitasi akan semakin kecil.
- Gaya gravitasi kota Jombang 10,06 m/det2namun karena banyak faktor
yang terabaikan dalam praktikum ini, yakni kurang telitinya percobaan
Praktikum Fisika 22
ini, maka terjadi penyimpangan pada percobaan dengan gaya gravitasi
bumidi kota Jombang terhadap gravitasi yang sesungguhnya.
TUGAS PENDAHULUAN
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE BANDUL FISIS
PERCOBAAN ( F2 )
1. Pembukaan Persamaan ( 1 )
Praktikum Fisika 23
T =2 π
√ Kc2 +a 2
g.a
Dimana :
K : waktu getar
Kc : Jari-jari gravitasi terhadap pusat massa
G : Percepatan gravitasi
a : Jarak pusat massa
2. Pembukaan Persamaan ( 2 )
T +T 2 T 2 −T
12 2 1 22 π2
+ =
8 ( a1 +a2 ) 8 ( a1 −a2 ) g
Dimana :
Praktikum Fisika 24
1. Viskosimeter Oswald dengan perlengkapan 1 set
2. Gelas ukur 1 buah
3. Gelas tabung biasa 2 buah
4. Cairan yang akan di tera
5. Pipet 1 buah
6. Stop watch 1 buah
III. TEORI
Apabila benda bergerak dalam suatu cairan atau sebaliknya maka akan timbul
gaya yang besarnya berbanding lurus dengan kecepatannya.
Viskosimeter Oswald
Dalam percobaan ini cairan mengalir dalam sebuah pipa ( U ) dengan jumlah
volume tertentu.
Apabila kita menganggap bahwa :
- Cairan yang digunakan adalah Incompressible dan Newtonian.
- Aliran cairan adalah : Linier dan Steady.
- Kecepatan aliran dekat dinding mendekati nol.
Misalnya cairan : Bensin, Bensol, Ether, dan Alkohol maka didapat hubungan
n=K .t ........................(1)
Yang mana :
n = Angka kekentalan/viskositas cairan satuan dyne det/cm3.
( 1 dyne = 1 poise )
K = Konstanta yang harganya tergantung pda volume cairan, jari-
jari kapiler,
panjang pipa kapiler, gravitasi, kecepatan massa cairan dll.
t = Waktu yang diperlukan untuk mengalirkan cairan dalam satuan
detik.
Praktikum Fisika 25
IV. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
Viskosimeter Oswald :
1. Perlihatkan letak dan kedudukan viskosimeter Oswald, usahakan agar
benar – benar vertical terhadap meja.
2. Bukalah sumbat dan bersihkan terlebih dahulu tabung viskosimeter ini.
3. Melalui mulut viskosimeter masukan cairan ( larutan alkohol ) yang akan
ditera sebanyak 3 ml.
4. Kemudian dengan bola penghisap pindahkan cairan tersebut melalui pipa
kapiler R sampai batas titik T.
5. Setelah itu bukalah lubang penghisap sehingga permukaan cairan turun
sampai pada titik ( S ) dan catat waktu yang diperlukan antara titik T
sampai S.
6. Lakukan langkah nomor 4 sampai 5 sebanyak 5x.
Setelah selesai percobaan, bersihkan kembali dan tutuplah dengan sumbat
( P ) dan lihatlah di tabel harga ( K ) untuk cairan yang anda pakai.
Viscometer Oswald
ANALISA DATA (F-3)
Data percobaan :
Jenis Cairan t1 t2 t3 t4 t5
Alkohol 1,47 1,55 1,48 1,44 1,51
Praktikum Fisika 26
Tabel waktu yang digunakan untuk mengalirkan cairan dalam Viskosimeter
Oswald :
√ √
2
( t−t ) 0,0070
Ralat Mutlak : Δ t= = =0,00035
n ( n−1 ) 5 ( 5−1 )
: t 0,00035
I = × 100 %= ×100 %=0,035 %
Ralat Nisbi t 1, 49
Jadi waktunya : ( t ) = t¯ ± Δ t
0 ,12
η1=K . f − poise η
t
0 , 12
η2=0,05768. ( 1 , 49+ 0,0035 )− =0,08596−0,08054=0,00543 Poise
1 , 49
0 ,12
η3 =0,05768. (1 , 94−0,0035 )− =0,08592−0,08054=0,00539 Poise
1 , 49
KESIMPULAN :
a. Faktor yang mempengaruhi kekentalan / viskosimeter zat cair antara lain :
- Suhu
- Rapat massa dan zat cair
Praktikum Fisika 27
- Bentuk massa dan volume zat cair
I. TUJUAN
Menentukan angka kekentalan ( viskositas ) dari suatu cairan dengan
menggunakan viskosimeter Bola jatuh.
Praktikum Fisika 28
II. PERALATAN :
1. Cairan yang akan ditera
2. Viskosimeter bola jatuh dengan perlengkapan 1 set.
3. Bola kaca 2 buah.
4. Bola besi 2 buah
5. Mikrosmeter 1 buah
6. Stop watch 1 buah.
III. TEORI
Apabila benda bergerak dalam cairan atau sebaliknya maka akan timbul gaya
yang besarnya berbanding lurus dengan kecepatannya.
Viskosimeter Bola Jatuh
Pada percobaan ini bola kecil dijatuhkan ke dalam cairan yang akan diukur
angka kekentalannya. Bola tersebut mula – mula akan mengalami percepatan
dan dikarenakan gaya beratnya, tetapi karena sifat kekentalan cairan, maka
besarnya kecepatannya akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat
tersebut kecepatan bola tetap san disebut “Kecepatan Terminal”. Hubungan
antara kecepatan terminal dengan angka kekentalan dapat diperoleh dari
“Hukum Stokes”.
Praktikum Fisika 29
Yang mana :
R = jari-jari tabung bagian dalam pada tabung yang dipakai untuk percobaan,
jari-jarinya=1,76 cm, sehingga persamaan (1) menjadi :
m ( r−m )
.......................................... ( 3 )
n=FVm
Yang mana : F : ( 1+1,36r)
µ : (2/g) r2g
Dengan demikian bila harga n dan m diketahui sedangkan harga r dan Vm
diukur, maka n dapat ditentukan dari persamaan ( 3 ).
Bola Dimasukkan
Bola /kelereng
80 cm
Praktikum Fisika 30
Air Minyak Kelapa Oli
PERCOBAAN I
- Menggunakan cairan : Air.
- f : Rapat massabola besi 7,8 gr/m3, bola kaca 2.52 gr/cm3.
- f0 : Rapat massa cair 1 gr/cm3
- g : Gravitasi kota Jombang 9,74 m/det2
- s : Jarak 80 cm
- Waktu yang diperlukan bola kaca dengan berat 19,4 gr dan d=2,2 cm, r=
1,1cm.
t 1 +t 2 +t 3 1 , 74+1 , 65+1 , 58
t= = =1 ,66 det
3 3
s 80
Vm= = =48 ,29
t 1 , 66 cm/det
2
2. r 2 g 2. ( 1 , 1 ) ( 9 ,74 ) 23 , 57
η 1= ( f −f 0 )= ( 2 ,52−1 )= ( 1 ,52 ) =0 , 08 poise
9.Vm 9 ( 48 , 29 ) 434,607
- Waktu yang diperlukan bola besi berat 43,8gr/m3 dan d = 1,9 gr/m3,
r = 0,95 cm
t 1 +t 2+ t 3 0 , 86+0 , , 87+0 , 74
t= = =0 , 82det
3 3
s 80
Vm= = =97 ,17
t 0 , 82 cm/det
2
2. r 2 g 2. ( 0 , 95 ) ( 9 , 74 ) 17 ,58
η 2= ( f −f 0 )= ( 7 , 80−1 )= ( 6 , 80 ) =0 ,14 poise
9.Vm 9 ( 97 , 17 ) 874,493
- Waktu yang diperlukan kelereng berat 5,2gr/m3 dan d = 1,3 gr/m3,
r = 0,65cm
t 1 +t 2+ t 3 1, 39+1 , 33+1 ,33
t= = =1, 35 det
3 3
s 80
Vm= = =59 ,26 cm/det
t 1 , 35
Praktikum Fisika 31
2
2. r 2 g 2. ( 0 , 65 ) ( 9 , 74 ) 8 , 23
η 3= ( f −f 0 )= ( 7 , 8−1 )= ( 6 , 8 )=0 , 10 poise
9. Vm 9 ( 59 , 26 ) 533 , 33
√ √
2
( η−η ) 0,0118
Ralat Mutlak : N= = =0,044
η ( η−1 ) 3(3−1)
: G 0,044
I= ×100 %= ×100 %=41, 57 %
Ralat Nisbi η 0 ,11
PERCOBAAN II
- Cairan yang digunakan : minyak kelapa yang rapat massanya 0,84 gr/cm 3,
waktu yang diperlukan bola kaca dengan berat 19,4 gr dan d= 2,2 cm, r = 1,1
cm.
t 1 +t 2+ t 3 1, 6+1 , 46 +1 ,55
t= = =1 , 54 det
3 3
s 80
Vm= = =52 , 06
t 1 , 54 cm/det
Praktikum Fisika 32
2
2. r 2 g 2. ( 1 , 1 ) ( 9 ,74 ) 23 ,57
η 1= ( f −f 0 )= ( 2 ,52−0 , 84 )= ( 1 , 68 )=0 ,08 poise
9.Vm 9 ( 52 ,06 ) 468 ,54
- Waktu yang diperlukan besi berat 43,80 gr dan d = 1,9 cm, r = 0,95 cm.
t 1 +t 2 +t 3 1 , 56+1 , 25+1 ,38
t= = =1 , 40 det
3 3
s 80
Vm= = =57 , 28
t 1 , 40 cm/det
2
2. r 2 g 2. ( 0 , 95 ) ( 9 , 74 ) 17 , 58
η 2= ( f −f 0 )= ( 7 , 80−0 ,84 )= ( 6 , 96 ) =0 , 24 poise
9.Vm 9 ( 57 , 28 ) 515 , 51
- Waktu yang diperlukan kelereng berat 5,2gr dan d = 1,3 cm, r = 0,65 cm.
t1+ t2+ t3 2 , 00+2 , 17+2 , 05
t= = =2 , 07 det
3 3
s 80
Vm= = =38 , 59
t 2 , 07 cm/det
2
2. r 2 g 2. ( 0 , 65 ) ( 9 , 74 ) 8 ,23
η 3= ( f −f 0 )= ( 7 , 8−0 ,84 ) ( 6 , 96 ) =0.16 poise
9. Vm 9 ( 38 , 59 ) 347 , 26
√ √
2
( η−η ) 0,012
Ralat Mutlak : N= = =0,046
η ( η−1 ) 3(3−1)
: G 0,046
I= ×100 %= ×100 %=28 , 86 %
Ralat Nisbi η 0 , 16
Praktikum Fisika 33
Keseksamaan : K = 100% - 28,86% = 71,14 %
η= η±N
PERCOBAAN III
s 80
Vm= = =22 , 06
t 3 , 63 cm/det
2
2. r 2 g 2. ( 1 , 1 ) ( 9 ,74 ) 23 ,57
η 1= ( f −f 0 )= ( 2 ,52−0 , 89 )= ( 1 ,63 )=0 , 19 poise
9.Vm 9 ( 22 ,06 ) 198 , 52
- Waktu yang diperlukan besi berat 43,80 gr dan d = 1,9 cm, r = 0,95 cm.
t 1 +t 2+ t 3 1, 58+1 , 32+1 ,71
t= = =1 , 54 det
3 3
s 80
Vm= = =52 , 06
t 1 , 54 cm/det
2
2. r 2 g 2. ( 0 , 95 ) ( 9 , 74 ) 17 , 58
η 2= ( f −f 0 )= ( 7 , 80−0 ,89 )= ( 6 , 91 )=0 , 26 poise
9.Vm 9 ( 52 , 06 ) 468 , 54
- Waktu yang diperlukan kelereng berat 5,2 gr dan d = 1,3 cm, r = 0,65 cm.
t 1 +t 2 +t 3 4 , 33+4 , 33+4 ,33
t= = =4 , 33 det
3 3
s 80
Vm= = =18 , 48
t 4 , 33 cm/det
Praktikum Fisika 34
2
2. r 2 g 2. ( 0 , 65 ) ( 9 , 74 ) 8 , 23
η 3= ( f −f 0 )= ( 7 , 80−0 ,89 ) ( 6 , 91 ) =0 ,34 poise
9. Vm 9 ( 18 , 48 ) 166 , 28
√ √
2
( η−η ) 0,084
Ralat Mutlak : N= = =0,118
η ( η−1 ) 3(3−1)
: G 0,118
I= ×100 %= ×100 %=45 ,17 %
Ralat Nisbi η 0 ,26
Praktikum Fisika 35
Karena bola bergerak dengan kelajuan konstan akan berlaku persamaan :
Praktikum Fisika 36
KECEPATAN SUARA DI UDARA
I. TUJUAN
1. Menentukan kecepatan suara di udara.
2. Menera bilangan getar garpu tala.
II. PERALATAN
1. Tabung resomansi dengan perlengkapan 1 set.
2. Garpu tala standart 1 buah.
3. Garpu tala yang akan ditera.
III. TEORI
Bila sumber suara digetarkan dalam suatu kolam udara yang satu ujungnya
tertutup dan ujung yang lain terbuka, maka keadaan “Resonansi” diperoleh
hubungan :
L=( 2m+1 ) 1/4............................................ ( 1 )
L=( ( 2m+1 ) /4 )× ( V /f ) ............................... ( 2 )
Yang mana :
L : Panjang kolom udara
l : Panjang gelombang udara
V : Kecepatan suara di udara
f : Frekuensi suara di udara
m : 0, 1, 2, 3, …………………………( tergantung keadaan
resonansi)
Praktikum Fisika 37
Gambar percobaan :
c
Keterangan gambar :
Dalam percobaan ini, kolom udara berupa tabung silinder kecil yang
kedudukannya dapat dirubah sesuai dengan panjang kolom udara yang
diperlukan.Sebagai sumber getaran dari percobaan ini dipergunakan garpu yang
mempunyai bilangan getaran standart.Bilamana garpu tala digetarkan di ujung
tabung yang terbuka, maka tepat di ujung tabung yang terbuka, maka tepat di
ujung tabung tidak terjadi “perut”. Oleh karena itu diperlukan koreksi panjang
kolom udara sebesar ( e ), sehingga :
L = L – e ……………………….. ( 3 )
Yang mana : L = panjang kolom udara yang sebenarnya dan persamaan ( 2 )
menjadi :
V ( 4−e )
L= m+
2f 4f ………………………………( 4 )
Bila harga L, f, m diketahui, maka kalau dibuatkan grafik L = f (m) untuk
bermacam – macam harga =m, V, e ditentukan, atau bila : L, V , m diketahui,
harga (f) dan ( e ) dapat ditentukan.
Praktikum Fisika 38
1. Menentukan kecepatan suara di udara
Ambillah garpu tala standart yang bilangan getarnya diketahui.
Getarkan garpu tala tersebut di atas tabung silinder kecil.
Angkatlah tabung kecil perlahan – lahan bersamaan dengan garpu tala
yang telah digetarkan ( usahakan jarak c tetap ), sehingga diperoleh
kolom udara yang dapat menimbulkan resonansi ke : 1, 2, 3. Catatlah
L setipa terjadi resonansi ( pada bunyi terkeras ).
Catatlah tekanan udara dan temperature kamar.
2. Menera bilangan getar garpu tala
Getarkan garpu tala yang akan ditera di atas kolom udara ( ingat
dalam menggunakan garpu tala ).
Aturlah permukaan air agar diperoleh kolom udara yang dapat
menimbulkan resonansi ke : 1, 2, 3. Catatlah setipa harga L’ dari
setiap resonansi tersebut.
L1 =
V
2f
m+ (
V
4f
−e )
0 , 17=
V
2.512
1+( V
4.512 )
+ 0 , 02 0 , 17=
V
+
V
1024 2048
+0 , 02
V V 2 0 , 17= 2 V + V + 40 , 96
0 , 17= + + 2048 2048 2048 ¿ 307 , 2=3 V
1024 2048 100
¿
V 1=102 , 4 m/det
PERCOBAAN II
Praktikum Fisika 39
Diketahui : Lo :15 cm = 0,15 m
m : 1 cm
L1 :20 cm = 0,20m f = 347Hz
e : L1 – Lo = 0,20 – 0,15= 0,05 m
Maka :
L1 =
V
2f
m+(V
4f
−e )
0 , 20=
V
2.347
1+ (
V
4.347 )
+0 , 05 0 , 20=
2V
+
V
694 1388
+ 0 , 050 , 20=
V
+
V
+
5
694 1388 100
2V 1 V 69 , 4
+ +
1388 1388 1388
PERCOBAAN III
Diketahui : Lo : 15 cm = 0,15 m
m : 1 cm
L1 : 23 cm = 0,23 m f = 426 Hz
e : L1 – Lo = 0,23 – 0,15 = 0,08 m
Maka :
L1 =
V
2f
m+(V
4f
−e )
V
0 , 23=
2.426
1+
V
4.426 ( )
+0 , 08 0 , 23=
V
+
V
+
852 1704 100
8
2V 1 V 136 , 32
0 , 23.= + + 0 , 23+136 , 32=3 V 136 , 55=3 V V 3=45,516 m/det
1704 1704 1704
KESIMPULAN :
Praktikum Fisika 40
- Resonansi yang didapat bukan yang terkeras
- Kurangnya ketelitian dalam melakukan percobaan
3. Dari grafik L1 sebagai fungsi ( M ), maka harga-harga yang belum diketahui
dapat ditentukan.
Ralat perhitungan :
Pengukuran V ( V −V ) ( V −V )2
1 102,4 -5,57 30,44
2 115,67 -6,077 36,93
3 85,2 11,593 134,39
Rata-rata ( v )=101 ,09 m/det, ∑ ( v−v )2=466 ,78m/det
Ralat Mutlak : Δ=
√ 466 , 78
3 ( 3−1 )
=8,820
: Δ 8,820
I= ×100 %= ×100 %=8,725
Ralat Nisbi V 101 , 09
V=V±Δ
V = 101,09 – 8,820 = 92,27 m/det
TUGAS PENDAHULUAN.
1. Persamaan :
L' =
V
2f
. m+
V
(
4f
−e )
mempunyai bentuk grafik L '
Fungsi ( m ).
m=0 . .. . .. .. . .. .. . L' 1= (V
4f
−e )
m=1 .. . .. .. . .. .. . . L ' 21=
2 V
(
2 f 4f
−e )
m=2 . .. .. . ..Praktikum
.. .. . . L Fisika
V
' 3 = 41
2f
+2
V
(
4f
−e )
L '3
L '2
L '1
12 13
Praktikum Fisika 42
LENSA DAN FOTOMETER
I. TUJUAN
1. Mengenal sifat-sifat pembentukan bayangan oleh lensa.
2. Menentukan jarak titik api lensa positif dan lensa negatif.
3. Menentukan intensitas cahaya dari lampu listrik.
II. PERALATAN
1. Sumber cahaya dan perlengkapannya 1 set.
2. Lensa positif 1 buah.
Praktikum Fisika 43
3. Lensa negatif 1 buah.
4. Layar 1 buah.
5. Fotometer dan perlengkapannya 1 set.
6. Lampu yang akan ditera 2 buah.
7. Lampu standart 1 buah.
III. TEORI
1. Diantara sebuah benda dan layar ( jarak keduanya dibuat tetap ). Kita
tempatkan : Sebuah lensa positif. Bila lensa tersebut kita geser – geserkan
sepanjang garis beda layar, maka akan terdapat “ Dua kedudukan’’ lensa
yang memberikan bayangan yang jelas pada layar ( gambar 1). Bayangan
yang satu diperbesar ( lensa di A ). Sedang yang lain diperkecil ( lensa
B ).
Gambar 1.
C A B
Keterangan :
A dan B : Lensa cembung
C : Sumber cahaya dan benda berbentuk kasa.
D : Layar
Dengan mengetahui besarnya jarak antar kedudukan lensa di A dan di B
( h ) dan jarak antara benda dari layar ( L ) maka dapat ditentukan
besarnya titik api lensa (fp).
Dan persamaannya adalah :
L2 −h2
fp=
4 L …………………….( 1 )
Praktikum Fisika 44
2. Diantara sebuahbenda dan layar ditempatkan lensa positif sedemikian
rupa sehingga bayangan benda terletak pada layar. Bila kemudian kita
tempatkan sebuah lensa negatif diantara lensa positif dan layar, maka
“bayangan’’ lensa positif akan menjadi benda (objek) dari lensa negatif.
Bayangan oleh lensa negatif dapat ditangkap lagi pada layar dengan
menggeser geser kedudukan layar tersebut ( Gambar 2 ).
+ -
E D
A B C
Keterangan : D : Layar
E : Sumber cahaya dan benda berbentuk kaca.
Praktikum Fisika 45
Is : Intensitas yang diterima fotometer dari lampu
standart.
Ix : Intensitas cahaya yang diterima fotometer dari lampu
yang ditera.
Gambar 3.
D
L1 ds dx
L2
-
Praktikum Fisika 46
Bila jarak benda lensa 1 dan titik api lensa 2 dijauhkan dengan lensa 1,
maka bayangan yang terjadi pada layar adalah :
- Maya
- Diperkecil
- Terbalik
Sebab bayangan yang diterima oleh layar adalah bayangan semu lensa 2.
2. Jarak titik api lensa positif ( + , + )
a. Diperbesar
100cm
24,5 cm
Diperkecil
100 cm 100 cm
1
11
Praktikum Fisika 47
Sifat bayangan = Nyata, Terbalik
Jadi :
l 2 h 2 100 2 11 2
1000 121 9879
f 24 , 697c
4L 4 100 400 400 m
p
100
33 17,5 49,5
Jadi :
1 1 1 ma
1
f c b c
n1 1 1 8,5..33
1
f 49,5
, 17,5 49,5
,
n1 0,353 + 1 x 280,5
. 381,02
0,44
cm
f ( 17,5,49,5
. ) 866,25
n1 1
2,27 c
f ,0,44 m
n
Diperkecil
100
Praktikum Fisika 48
61 11 28
Jadi :
1 1 1 ma
1
f c b c
n1 1 1 2 61
1
f 28 11 28
n1 0,392 + (1) x ( 122) 171,321
,
0,56cm
f 11x28 308
n1 1
1,80 cm
f 0,56
n
Praktikum Fisika 49
2
d 0,55
Ix Is x799,992 12 condela
xd 2
0,45
s
5. Menentukan daya dari lampu yang ditera
Is =50 Watt ds1 = 36,5 cm
dx1 = 63,5 cm ds2 = 45 cm
dx2 = 55 cm
Jadi :
dx 2
Ix= . Is
ds 2
dx 2
1 63 , 52 4032 , 25
Ix 1 = . Is= 2
×50= ×50=151 ,3 Watt
ds 2 36 , 5 1332 ,25
1
dx
2
2 552 3025
Ix 2 = . Is= 2
×60= ×60=89 ,6 Watt
ds 2 45 2025
2
PERCOBAAN (F6)
Data Percobaan I
Susunan Diameter Sifat Diameter A-B L Keterangan
lensa Benda bayangan Bayangan
+,+ 2,5 cm Pembesaran 11,5 cm 24,5 100 cm Nyata
+,+ 2,5 cm Pengecilan 2 cm 11 Terbalik
Data Percobaan 2
Susunan Diameter Sifat Diameter A B C
lensa Benda bayangan Bayangan
+,+ 2,5 cm Pembesaran 8,5 cm 33 17,5 cm 49,5 cm
+,+ 2,5 cm Pengecilan 2 cm 61 11 cm 28 cm
KESIMPULAN :
1. Pembentukan bayangan oleh lensa tergantung pada :
- Jarak antara lensa 1 dan lensa 2
Praktikum Fisika 50
- Jarak antara benda dan lensa
2. Dari pembentukan bayangan pada layar dapat ditentukan :
- Jarak titik api
- Intensitas cahaya dari lampu listrik
TUGAS PENDAHULUAN
LENSA DAN FOTOMETER
PERCOBAAN ( F-6 )
Praktikum Fisika 51
b. Benda berada diantara 2 jarak fokus, sifat bayangan :
- Nyata
- Terbalik
- Diperbesar
Setiap lensa memiliki 2 buah fokus di sebelah kiri dan kanan, tapi kedua titik
focus tersebut kelensaannya sama untuk jalur sinar-sinar utama dalam lensa
positif.
Gambar jalannya sinar pada lensa positif :
Keterangan : Benda berada pada lensa titik fokus 1 dan 2 :
F2 F F1 F1 F2 F3
Bayangan tepat berada di titik fokus 3, sifat bayangan adalah :
- Nyata
- Terbalik
- Diperbesar
2. Gambar jalannya sinar
+ -
D E
A B
I. TUJUAN
1. Menentukan jarak titik api lensa.
2. Menentukan jari-jari kelengkungan bidang lensa.
3. Menentukan indeks bias lensa.
4. Menentukan indeks bias zat cair.
Praktikum Fisika 52
II. PERALATAN
1. Lensa bi- convec 1 buah.
2. Cermin datar 1 buah
3. Jarum berbentuk garpu 1 buah.
4. Statip 1 buah
5. Cairan ( air )
III. TEORI
Gambar percobaan
1. Pada gambar di atas, bayangan jarum dibentuk oleh susunan optis dari
lensa dan cermin akan dapat dilihat dari atas. Bila jarum digeser-geserkan
sepanjang statip akan diperoleh suatu kedudukan tertentu, yang mana
bayangan jarum nampak sama besar dengan jarum. Pada keadaan ini,
jarak antara jarum dan lensa sama dengan jarak titik api lensa tersebut.
2. Jika cermin diambil, bidang bawah lensa akan bekerja sebagai cermin
cekung terhadap sinar-sinar yang datangnya dari atas ( gambar 2 ). Bila
(p) adalah jarak antara lensa dengan jarum pada kedudukan dimana jarum
bayangan jarum yang dibentuk oleh susunan lensa dari bidang bawah
lensa sama dengan besarnya jarum, maka :
R 1=( P 1. f ) / ( f −P1 ) …………………………(1) dan
n=( ( f . ( P 1+ P 2 ) )−P 1. P 2 ) / ( ( f . ( P 1+ P 2 ) )−( 2. P 1. P2 ) ……….. (2)
Yang mana :
f = Jarak titik api lensa
R1 = Jari-jari kelengkungan bidang bawah lensa
P1 = Harga (p) bila jari-jari kelengkungan bidang bawah.
Praktikum Fisika 53
P2 = Harga (p) yang diperoleh bila lensa dibalik.
n = Indeks bias lensa.
3. Bila di atascermin kita teteskan zat cair, kemudian di atas tetesan tersebut
kita letakkan lensa, maka akan terbentuk susunan optis, yaitu : lensa
biconvec, lensa planconcaf (cairan) dan cermin seperti terlihat pada
gambar 3.
Jika jari-jari kelengkungan bidang bawah lensa adalah(R1) maka indeks bias
cairan adalah :
n1 =f . ( P 1−f 1 ) /f 1 . ( P 1−f )
Dimana (f1) adalah jarak titik api gabungan antara lensa dengan cairan yang
dapat diperoleh dari kedudukan jarum yang menimbulkan bayangan yang
sama besarnya seperti gambar 1.
Praktikum Fisika 54
2,5
Praktikum Fisika 55
Gambar percobaan Lensa Cekung
6,0
Praktikum Fisika 56
KESIMPULAN :
TUGAS PENDAHULUAN
INDEKS BIAS LENSA PAN ZAT CAIR
PERCOBAAN F-7
Praktikum Fisika 57
tertentu , pada saat besarnya jarum sama dengan yang ada pada lensa,
maka jarak jarum tersebut sama dengan jarak titik api lensa.
Jika cermin diambil, bidang bawah lensa akan bekerja sebagai cermin
cekung terhadap sinar yang dating dari atas.
F1
Cermin ditetesi zat cair dan datasnya diletakkan lensa maka akan
terbentuk suatu susunan optis yaitu lensa biconcave, plan conveks dan
cermin.
2. Gambar jalannya sinar pada pembentukkan bayangan pada gambar 1,2, dan 3.
Praktikum Fisika 58
P1 . P2 P1 +P2
n= f 1=
2 P1 −P2 Maka f +f
Dibuktikan dengan persamaan 2 ke persamaan 3
f ( P1 −f ' ) fP 1 −f ' fP P .P
n= = = = 1 2
f ' ( P1 −P2 ) f ' P1 −f ' P 2 f ' P1 2 P1 . P2
Maka F
F1 = ½ F dibuktikan dengan persamaan 3 ke persamaan 1
P1 . f P 1−2 f '
R1 = =
f −P 1 2 f '−P1 Terbukti
TETAPAN PEGAS
I. TUJUAN
Praktikum Fisika 59
Menentukan besarnya harga tetapan pegas.
II. PERALATAN
1. Ember kecil 1 buah
2. Anak timbangan dan perlengkapannya 1 set
3. Pegas 2 buah
4. Stopwatch 1 buah
5. Statip dengan perlengkapannya 1 set
6. Timbangan standart 0-50 gram 1 set
III. TEORI
1. Cara statis :
Bila suatu pegas dengan tetapan pegas (K) diberi beban (W), maka ujung
pegas tersebut akan mengalami pergeseran (X) yang sesuai dengan
persamaan :
m.g = k. x ………………………………( 1 )
2. Cara dinamis :
Bila pegas yang diberi beban tadi diberi simpangan terhadap kedudukan
setimbangnya, kemudian dilepaskan maka : beban, pegas, ember, akan
mengalami getaran ‘harmonis’ dan didapat hubungan :
T=2p/m/2k ……………………………..( 2 )
Yang mana :
m = massa beban
g = percepatan gravitasi bumi
T = waktu getar
Catatan :
Dalam keadaan beban kosong, persamaan (2) masih tetap berlaku, sebab
ember yang digunakan dapat dianggap sebagai beban.
Bila digunakan bermacam beban, didapatkan hubungan :
Praktikum Fisika 60
[
W 1 =W 2 ( T 2 −T
2 02 ) /(T 12 −T )]
2
Yang mana :
W1 = berat kedua pembebanan tanpa pegas dan ember
W2= berat pembebanan kesatu tanpa pegas dan ember
T1 = waktu getar pembebanan kesatu
T2 = waktu getar pembebanan kedua
To = waktu getar untuk beban kosong
Praktikum Fisika 61
ANALISA DATA F10-01
Percobaan 1
Diketahui : m1 = 50 gr m4 = 30 gr
m2 = 10 gr m5 = 50 gr
m3 = 20 gr
Grafik ( g ) kota Jombang = 9,74 m/det2.
Praktikum Fisika 62
No K ( K− K ) ( K− K )2
1 99,38 59,19 3.503,50
2 17,709 -22,48 505,38
3 24,974 -15,22 231,51
4 27,055 - 13,13 172,52
5 31,83 -8,36 69,88
K=k±m
Percobaan 2
Diketahui : m1 = 50gr m4 = 30 gr
m2 = 10 gr m5 = 50 gr
m3 = 20 gr
Grafik ( g ) kota Jombang = 9,74 m/det2.
2.a. Menentukan Tetapan Pegas dengan cara statis
m.g
K=
x X =l−lo
50 ×9 , 74
K 1= =347 ,85
1,4
10 ×9 , 74
K 2= =60 ,87
1,6
20 ×9 ,74
K 3= =92 ,76
2 ,1
30× 9 , 74
K4= =97 , 4
3
50 ×9 , 74
K 5= =110,682
4, 4
Praktikum Fisika 63
Ralat perhitungan tetapan pegas
No K ( K− K ) ( K− K )2
1 347,85 205,94 42.410,46
2 60,87 -81,04 6.567,81
3 92,76 -49,15 2.415,92
4 97,4 -44,51 1.981,32
5 110,682 -31,23 975,44
√ √
2
( K−K ) 54.350 , 94
Ralat Mutlak : m= = =52 ,13
n ( n−1 ) 5 (5−1)
: m 52 ,13
I= ×100 %= ×100 %=36 , 73 %
Ralat Nisbi K 141 , 91
K=k±m
Praktikum Fisika 64
PERCOBAAN DINAMIS
Percobaan 1
1.a. Menentukan tetapkan pegas dengan cara dinamis
Diketahui : m1 = 50 gr
m2 = 10 gr
m3 = 20 gr
l 2π
T= K=
15 T
7 ,4 2.3 , 14
T 1= =0 , 49 K 1= x 0 , 05=0 ,64
15 0 , 49
7 ,71 2.3 , 14
T 2= =0 , 51 K 2= x 0 , 01=0 , 12
15 0 , 51
8 ,73 2.3 , 14
T 3= =0 ,58 K 3= x 0 , 02=0 , 22
15 0 , 58
No K ( K− K ) ( K− K )2
1 0,64 0,31 0,097
2 0,12 -0,20 0,041
3 0,22 -0,11 0,011
√ √
2
( K−K ) 0,150
Ralat Mutlak : m= = =0 , 15
n ( n−1 ) 3 (3−1)
: m 0 , 15
I= ×100 %= × 100 %=48 , 69 %
Ralat Nisbi K 0 , 32
K=k±m
Praktikum Fisika 65
2.a. Ralat perhitungan waktu ( T )
No T ( T −T ) ( T−T )2
1 0,49 -0,037 0,0013
2 0,51 -0,02 0,0003
3 0,58 0,05 0,0028
Ralat Mutlak :m
√ 0,0045
3(3−1)
=0,027
: m 0,027
I= ×100 %= × 100 %=5 ,18 %
Ralat Nisbi T 0 , 53
T=T±m
Praktikum Fisika 66
Percobaan 2
3 , 68 2.3 , 14
T 1= =0 ,25 K 1= x 0 , 05=1 , 28
15 0 , 25
4,2 2.3 , 14
T 2= =0 , 28 K 2= x 0 , 01=0 , 22
15 0 , 28
5 ,17 2.3 , 14
T 3= =0 ,34 K 3= x 0 , 02=0 , 36
15 0 , 34
No K ( K− K ) ( K− K )2
1 1,28 0,66 0,43
2 0,22 -0,40 0,16
3 0,36 -0,26 0,06
Ralat Mutlak : m=
√ 0 , 66
3 (3−1 )
=0 , 33
: m 0 , 33
I= ×100 %= × 100 %=53 ,62 %
Ralat Nisbi K 0 , 62
Praktikum Fisika 67
K=k±m
No T ( T −T ) ( T−T )2
1 0,25 -0,04 0,0016
2 0,28 -0,01 0,0001
3 0,34 0,05 0,0025
Ralat Mutlak : m=
√ 0,0042
3 (3−1 )
=0,026
: m 0,026
I= ×100 %= × 100 %=9 , 12 %
Ralat Nisbi T 0 , 29
T=T±m
KESIMPULAN :
Dari hasil percobaan dan perhitungan
1. Cara statis
Ketetapan pegas akan berkurang bila beban bertambah sebab pegas
mengalami pertambahan panjang.
2. Cara dinamis
Ketetapan pegas akan bertambah besar bila beban bertambah, karena
waktu yang digunakan pegas untuk bergetar semakin besar.
Praktikum Fisika 68
TUGAS PENDHULUAN
TETAPAN GAS
PERCOBAAN ( F10 )
1. Pembuktian Persamaan :
m
T =2
K
Dimana : m = massa
g = percepatan gravitasi
t = waktu getaran
Bukti :
W =2 f
W 1 2
f = ........................ = =T
2 f W
K=m. W 2
22 42
=m. , maka: K =m 2
T T
Karena :
Praktikum Fisika 69
f =K . y
42
=m. 2 . y
T
42
T 2=m. .y
T2
m. y
T=2 ..............................f =K . y
K.y
m. y m
T =2 , makaT =2
K.y K
Bukti : T2.W = 42.m.x
T 2−T
2 02
W 1=W 2
T 2−T 2
1 0
X–0: T2.W = 0
X–1: T2.W = 42.m.x-c
m
T =2 T =( T 1 −T 0 )
mg /x
mx
=2
mg ( T 12 −T 0 2 ) W 1 =C
mx
T 2=4 2
mg ( T 12 −T 0 2 ) W 1 =( T 2 2−T 0 2 ) W 2
4 2 mx
=
mg
W 1 =W 2
( T 22 −T 02 )
T 2 −T
Sehingga : 1 02
2. Susunan Pegas
- Seri
Praktikum Fisika 70
1 K +K 2
= 1
F Kwt K 2 + K 2
- Paralel
3. Getaran Harmonis
Adalah suatu getaran yang terjadi karena suatu benda / body yang diberi
simpangan terhadap kedudukan setimbang, kemudian dilepaskan sehingga
membentuk getaran harmonis.
Praktikum Fisika 71
DATA PERCOBAAN F10-2
Percobaan Getaran I0 t m Σm I0 t m Σm
1 7,44 50 50 3,68 50 50
2 15 kali 8,7 7,71 10 60 15 4,20 10 60
3 8,73 20 8 05,17 20 80
BAB III
Penutup
Praktikum Fisika 72
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dengan mengucap Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah
SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
merupakan manifestasi kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
dalam berkonsultasi tanya jawab dan bantuan lainnya yang berkaitan dengan
laporan fisika ini.
Praktikum fisika merupakan sarana dalam menunjang penelaahan
pelajaran fisika dan ilmu fisika itu sendiri merupakan dasar mempelajari
keilmuan teknik lainnya.
Oleh karena itu sangatlah penting diadakan praktikum fisika,
sehingga dalam pencapaian disiplin ilmu keteknikan yang lainnya dapat
mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
2. Saran – saran
Dalam penyusunan laporan praktikum fisika ini kami dapat
menunjukkan pengalaman sangat berharga. Sudah selayaknya kami ikut
Praktikum Fisika 73
menyumbang apa – apa yang telah kami dapatkan dalam penyusunan laporan
ini.
Saran kami bagi para pembaca yang ingin menyusun laporan serupa adalah :
Terlebih dahulu perdalam mata kuliah fisika, sehingga mengerti benar
praktikum yang akan dilaksanakan.
Perbanyaklah konsultasi terhadap dosen pembimbing, sehingga bila
terdapat kesalahan / kesulitan dalam mengerjakan dapat segera dibetulkan.
Sebelum asistensi pelajarilah terlebih dahulu apa yang dikerjakan dan
persiapkan pertnyaan bila ada kesulitan.
Jangan menunda waktu, segera selesaikan laporan tersebut.
Tahu waktu dan tempat bila mengajukan asistensi kepada dosen
pembimbing.
DOKUMENTASI FOTO
Tahun : 2023
Praktikum Fisika 74
Praktikum Fisika 75