Anda di halaman 1dari 30

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Kami selaku dosen pembimbing


dalam praktikum promanu menyatakan bahwa sebenarnya :
Nama
: 1. Labib Fari Irfani ( 12571005 )
2. Mustofal khok ( 12571007 )
Kelompok :
Jurusan
: Teknik mesin Universitas Darul Ulum Jombang
Dalam penyusunan laporan praktikum promanu dinyatakan telah
memenuhi syarat.
Demikian surat pengesahan ini kami buat berdasarkan hasil terakhir
yang telah diajukan penyusun.

Jombang, 20 Maret 2014


Mengetahui
Kepala lab
Pros. Produksi/manufaktur
Dosen Pembimbing

Ir. ira kusumaningrum . MT

Laporan promanu

Mualifi Usman,ST

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Alloh Swt, Tuhan Yang
Maha Kuasa atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun
Laporan Hasil Praktikum Produksi/Manufaktur dengan Spesimen : Pembuatan
chuck assembly.
Adapun
maksud
dari
penyusunan
hasil
laporan ini untuk
mempraktekkan hasil teori yang diperoleh dari bangku kuliah khususnya
mata kuliah proses manufaktur/proses produksi, sehingga dapat mengetahui
penggunaan teori yang dimaksud.
Kami menyadari didalam penyusunan khususnya pada perhitungan
dan pembahasan terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga praktikum
selanjutnya masih perlu pembelajaran dan mohon kritik serta masukkan
yang membangun guna penyempurnaan laporan ini.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada yang terhormat :
Bapak Mualifi Usman,ST selaku dosen pembimbing praktikum.
Ibu Ira Kusumaningrum,MT selaku koordinator pelaksanaan praktikum
Proses Produksi/manufaktur.
Bapak, selaku kepala Lab. Proses Produksi/maufaktur Fak. Teknik
UNDAR-JOMBANG.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Jombang, 20 Maret 2014


Penyusun,

Laporan promanu

DAFTAR ISI
Halaman pengesahan
....
..................................................
01
Kata
pengantar
..............................................
........
02
Daftar
isi
..............................................
........
03
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..........
04
2. Tujuan praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
04
3. Manfaat praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
05
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori
proses
produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
06
B. Teori proses permesinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
06
C. Jenis

jenis
proses
permesinan
beserta
prinsip
kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
07
D. Proses
bubut . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.....
07
1. Standar
iso
untuk
pahat
sisip . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
09
2. Mesin freis ( milling machine ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........
10
3. Mesin gerinda . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
12
4. Mesin gergaji ( sawing ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
13
5. Mesin bor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
13
BAB III
PERENCANAAN KERJA / ALAT DAN BAHAN
1. Prosedur keselamatan kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
15
2. Langkah kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..........
15
3. Gambar
perencanaan
kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
Laporan promanu

4. Alat,
Bahan,
dan
komponen. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
BAB IV
PERHITUNGAN
1. Rumus
perhitungan
mesin
bubut . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
19
2. Perhitungan pembubutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . ..
20
2.1 Kecepatan putaran mesin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........
20
2.2 Kecepatan potong . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........
21
2.3 Kecepatan putaran benda kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
........
22
2.4 Kecepatan
waktu . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23
2.5 Hasil gram . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
24
BAB V
KESIMPULAN
1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.........
26
2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..........
26

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Proses permesinan merupakan suatu suatu proses untuk menciptakan
alat atau produk baru, dengan suatu tahapan dari bahan baku dan di proses
dengan cara-cara tertentu dengan urut dan sestematis untuk mendapatkan
suatu produk yang berfungsi.
Suatu komponen yang mempunyai karakteristik yang ideal apabila
suatu komponen tersebut sesuai yang kita kehendaki.dengan mempunyai
suatu ukuran ukuran, bentuk yang sempurna dan mempunyai permukaan
yang halus. Sebelum mendapatkan hasil yang demikian maka kita harus
membuat alat tersebut membutuhkan suatu proses. Proses dalam
permesinan angatlah banyak, di antaranya proses menggunakan mesin
bubut.
Mesin bubut dapat di artikan sebagai alat yang terbuat dari logam,
yang berguna untuk membentuk benda kerja dengan menyayat.Gerakan
utama dari mesin bubut adalah berputar. Dalam bidang industri mesin bubut
sangat dibutuhkan, terutama pada bidang industri pemesinan.sebagai
contoh dalam bidang otomotif mesin bubut di gunakan sebagai pembuat
Laporan promanu

berbagai alat alat yang di butuhkan pada alat kendaraan. Seperti hal nya
pada pembuatan roda gigi, mur,baut, poros, piston, dan lain sebagainya.
Sebab itu dalam proses permesinan slalu di kaitkan dalam pembuatan
suatu alat, yang pada umumnya pada bidang perindustrian. Dalam
penggunaan mesin bubut juga dapat di kaitkan dengan mesin mesin lain,
contohnya mesin gerinda (grinding machine),mesin frais (milling
machine),mesin sekrap (sawing machine) dan mesin mesin lainya.
2.Tujuan praktikum
a).Tujuan praktikum secara umum yaitu:
Mengetahui cara dan proses pembubutan
Mengetahui parameter pemotongan dan fungsi komponen mesin
bubut.
Terampil menggunakan mesin bubut dan membuat bentuk yang
diinginkan pada benda kerja.
Mengetahui jumlah waktu proses yang dibutuhkan untuk membuat
sebuah produk.
b).Tujuan praktikum secara khusus yaitu:
Dapat mengoperasikan mesin bubut sesuai prosedur

Menerapkan teori yang didapat selama kuiah kedalam praktikum.

Menganalisa data dari spesimen yang diberikan setelah melakukan


praktikum.
Menganalisa kendala yang berpengaruh pada proses pembuatan
praktikum.
menganalisa kendala yang berpengaruh pada proses pembuatan
spesimen.

3. Manfaat praktikum
Selama berjalannya pratikum proses produksi ini manfaat yang dapat kami
ambil adalah:
Mengetahui proses pemesinan dengan menggunakan mesin bubut.
Mengerti tentang gambar kerja yang akandi buat.
Lebih teliti dalam pembuatan spesimen pada setiap proses
pembuatan.
Mengetahui proses penyekrapan pada benda kerja
Laporan promanu

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu usaha untuk menciptakan suatu alat
baru atau menambah nilai ekonomi suatu benda. Tujuan dari proses produksi
ini untuk memenuhi kebutuhan manusia. Di dalam proses produksi trejadi
perubahan bentuk (Tranformasi) dari input yang di masukan baik secara fisik
maupun non fisik.
Proses produksi bisa juga di katakana sebagai proses perubahan
bentuk yang tidak dapat di lakukan sendirian karena hal tersebut akan
mengakibatkan proses perubahan produksi yang tidak terkendali. Agar
proses produksi dapat di kendalikan secara efektif, maka harus di kaitkan
Laporan promanu

dengan suatu proses lain yang akan mampu memberi arah, mengevaluasi
tranformasi dan membuat penyesuaian dengan lingkungan industri yang
selalu berubah-ubah. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang
mengahasilkan suatu barang atau jasa di sebut produsen.Sedangkan teori
produksi adalah terori yang menjelaskan hubungan antara tingkat prouksi
dengan jumlah factor produksi dan hasil penjualan outputnya.Teori produksi
terbagi menjadi dua macam, yaitu produksi jangka pendek dan teori jangka
panjang. Teori jangka pendek adalah jika sebagian produksi jumlahnya tepat
dan yang lain berubah. Misalnya jumlah modal tetap tetapi jumlah tenaga
kerja berubah. Sedangkan teori jangka panjang adalah factor produksi dapat
berubah dan di tambah sesuai kebutuhan.
Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia
dalam usaha mencari kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila
konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi, dan barang atau jasa yang
di perlukan tersedia untuk memenuhi kebutuhan.
B. Teori Proses Permesinan
Proses permesinan atau machining (Diktat Lab Sistem Manufaktur,
2005) adalah terminologi umum yang digunakan untuk mendeskripsikan
sebuah proses penghilangan material.Proses pemesinan dibagi menjadi dua
yaitu:
1. TraditionalMachining
: turning,milling,drilling,grinding,dll.
2.
Non-traditional
machining
:
chemical
machining,ECM,EDM,EBM,LBM, machining dari
Material non-metallic
Proses machining merupakan proses yang banyak digunakan untuk
proses pembentukan produk, hal ini dikarenakan proses permesinan
memiliki keunggulan-keunggulan dibanding proses pembentukan lainnya
(casting, powder metallurgy,bulk deformation) yaitu:
1. Keragaman material kerja yang dapat diproses
* Hampir semua logam dapat dipotong
* Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong
* Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)
2. Keragaman geometri potong
* Fitur standar: lubang, slot, step dll
* Fitur non-standar: tap hole, T slot

C . Jenis- Jenis Proses Permesinan beserta prinsip kerjan


Proses permesinan (Diktat Lab Sistem Manufaktur,2014) merupakan
proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau
meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan
proses permesinan ialah untuk mendapatkan akurasi
Laporan promanu

dibandingkan proses-proses yang lain seperti proses pengecoran,


pembentukan dan juga untuk memberikan bentuk bagian dalam dari suatu
objek tertentu. Adapun jenis-jenis proses permesinan yang banyak dilakukan
adalah: Proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan planing),
proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses
menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing) dan
proses
memperbesar lubang (boring).
D. Proses Bubut (Turning)
Proses bubut (turning) merupakan proses produksi yang melibatkan
bermacam-macam mesin yang pada prinsipnya adalah pengurangan
diameter dari benda kerja. Proses-proses pengerjaan pada mesin bubut
secara umum dikelompokkan menjadi dua yaitu: proses pemotongan kasar
dan pemotongan halus atau semi halus. Jenis mesin ini bermacam-macam
dan merupakan mesin perkakas yang paling banyak digunakan di dunia
serta paling banyak menghasilkan berbagai bentuk komponen-komponen
sesuai peralatan.Pada mesin ini, gerakan potong dilakukan oleh benda kerja
dimana benda ini dijepit dan Diputar oleh spindel sedangkan gerak makan
dilakukan oleh pahat dengan gerakan lurus.Pahat hanya bergerak pada
sumbu XY.
Komponen Mesin Bubut
Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap
terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros
spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama
akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas
dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari
motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

Gb. Komponen mesin bubut

Keterangan gambar Bagian-bagian dan fungsi mesin bubut:


Gear Box dan Quick Change Gear Box Adalah bagian dari system

transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang berfungsi
untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan
mengatur kecepatannya sebelum diteruskan ke

Laporan promanu

spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut dengan feed
box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear
box sebelum

diteruskan

ke

mekanisme

pamakanan/apron. Gear

Box dan Quick Change Gear Box terletak pada Head Stock.
Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang

menggerakkan Carriage.
Carriage Merupakan meja penggerak pahat dan terletak

diatas apron.
Chuck Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk

memegang benda kerja agar tidak bergoyang saat pembubutan.


Tailstock terletak

berhadapan

dengan

spindle.

Berfungsi

untuk

menahan ujung benda kerja saat pembubutan dan juga dapat


digunakan

untuk

memegang tool pada

saat

pengerjaan

drilling,

reaming, dan tapping.

Tool Post Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk


memegang pahat.

Compound rest Digunakan untuk menopang tool post pada

bermacam-macam posisi.

Laporan promanu

1. Standar ISO untuk pahat sisip

Laporan promanu

2. Mesin Freis (Milling Machine)


Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengejakan/menyelesaikan
permukaan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau sebagai
alatnya. Pada mesin frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh
spindle. Benda kerja terpasang pada meja dengan bantuan catok (vice)
atau alat bantu lainnya. Meja bergerak vertical (naik-turun), horizontal
(maju-mundur dan kekiri-kekanan).
Mesin frais horizontal, Mesin frais vertical, dan Mesin frais universal.
Pada mesin frais horizontal, meja dari mesinnya hanya dapat digerakan
pada tiga arah yaitu, arah membujur, arah melintang dan arah tegak.
Sedang pada mesin frais tegak letak sumbu utama spindelnya tegak lurus
terhadap meja mesin. Dengan perlengkapan kepala tegak yang dapat
diputar-putar, maka kedudukan spindel sumbu utama dapat dibuat
menyudut terhadap meja mesin. Mesin frais jenis ini banyak digunakan
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mempergunakan frais sisi atau
frais jari. Sedang untuk frais universal, meja dari mesin ini pada mesin
horizontal hanya meja universal dapat diputar mendatar dan membentuk
s

0 kearah tiang mesin.


udut 45
Bagian-bagian Mesin Frais

Adapun bagian dan kegunaanya, mesin frais horizontal terdiri dari


komponen atau bagian-bagian yang telah diketahui yang akan dijelaskan
sebagai berikut:

Gambar:

Mesin Frais

Keterangan:

Laporan promanu

A.

Lengan, untuk memindahkan

arbor.
B.

Penyokong arbor.

C.

Tuas, untuk menggerakan meja secara otomatis.

D.

Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis.

E.

Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dan

perlengkapan mesin.
F.

Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah memanjang.

G.

Tuas pengunci meja.

H.

Baut penyetel, untuk menghilangkan getaran meja.

I.

Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah

melintang.
J.

Engkol, untuk menggerakan lutut dalam arah

tegak.
K.

Tuas untuk mengunci meja.

L.

Tabung pendukung dengan bang berulir, untuk mengatur

tingginya meja.
M. Lutut, tempat untuk kedudukan alas meja.
N.

Tuas, untuk mengunci sadel.

O.

Alas meja, tempat kedudukan untuk alas

meja.
P.

Tuas untuk merubah kecepata motor

listrik.
Q.

Engkol meja

R.

Tuas untuk mengatur angka kecepatan spindle dan

pisau frais.
S.

Tiang untuk mengatur turun-naiknya meja.

T.

Spindle, untuk memutar arbor dan pisau

frais.
U.

Tuas untuk menjalankan mesin.

Macam-macam Pisau Frais

Laporan promanu

Mesin frais mempunyai bermacam-macam pisau, dimana hasil-hasil


bentuk dari pekerjaan mesin frais tergantung dari bentuk pisau frais yang
digunakan, karena bentuk utama frais tidak berubah walaupun sudah
diasah, jadi tidak seperti pada pahat bubut yang disesuaikan menurut
kebutuhannya dan disamping bentuk-bentuk yang sudah tetap frais itu
sekelilingnya

mempunyai

gigi

yang

berperan

sebagai

mata

pemotongan.Berikut ini jenis pisau frais adalah:


Pisau silindris, pisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan
horizontal dan dapat mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan
berat.
Pisau muka dan sisi, pisau ini memiliki gigi potong di kedua sisinya.
Digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam
pemasangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak, hexagonal, dll.
Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan
dimasukkan ke dalam badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter
dapat dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.
Slotting cutter, Pisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan
pisau ini digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak
Metal slitting saw, pisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja
atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan
untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjang dari
material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1 mm 5 mm dan
ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk
mencegah pisau dari terjepit dicelah.
Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai
diameter 40 mm.
Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor
pendek yang dipasang di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk
diganti daripada frais ujung padat/solid.
Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan
juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih
akurat daripada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais muka
memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di
kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
Tee-slot cutter Pisau ini digunakan untuk frais celah awal. Suatu celah
atau alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.
Laporan promanu

3. Mesin Gerinda (Grinding Machine)

gambar: mesin gerinda


Mesin gerinda adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk
penghalusan benda kerja atau untuk penajaman alat-alat perkakas, misalnya
mata bor, pahat, penggores, jangka tusuk dan sebagainya. Yang perlu
diperhatikan dalam pemakaian mesin gerinda adalah jenis permukaan batu
gerinda yang digunakan. Untuk permukaan kasar biasanya digunakan untuk
penghalusan awal, sedangkan batu gerinda dengan permukaan halus
digunakan untuk penghalusan atau pengasahaan penajaman mata bor atau
yang lainnya. Kecepatan putar mesin gerinda biasanya sudah tetap, dengan
sumber tegangan 3 phasa dengan daya listrik antara 1,5 PK S/d 2,5 PK.
Prinsip kerja dari menggerinda adalah menggosok, menghaluskan
dengan gesekan atau mengasah, biasanya proses grinding digunakan untuk
proses finishing pada proses pengecoran. Mesin gerinda dibedakan menjadi
beberapa macam antara lain:
a.Face Grinding jenis serut (Reciprocating Table),biasanya digunakan
untuk design sindle vertikal,untuk roda gigi, dan untuk pengerjaan
permukaan datar.
b.Face Grinding jenis meja kerja putar (Rotating Table),digunakan
untuk pengerjaan luar seperti memperbaiki cetakan dan permukaan
panjang.
c.Gerinda silindris (CylindricalGrinding),gerinda ini digunakan untuk
mengerinda permukaan silindris, meskipun demikian pekerjaan tirus yang
sederhana dapat juga dikerjakan. Gerakan silindris dapat dikelompokkan
menurut metode penyangga meja kerja, yaitu gerinda dengan pusat dan
gerinda tanpa pusat.
4. Mesin Gergaji (Sawing)
Mesin Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk
memotong benda kerja seperti untuk memotong logam atau non logam.
Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih
Laporan promanu

lanjut. Mesin gergaji yang akan dibahas dalam laporan ini adalah mesin
gergaji besi (hacksaw) dan mesin gergaji bolak-balik (hacksawing machine).
Gergaji besi (hacksaw) biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
sederhana dalam jumlah produksi yang rendah. Untuk pekerjaan-pekerjaan
dengan persyaratan ketelitian tinggi dengan kapasitas yang tinggi
diperlukan mesin-mesin gergaji khusus yang bekerja secara otomatik
dengan bantuan mesin.

Gambar:mesin gergaji dan namanya


7. Mesin Bor
Mesin bor adalah merupakan suatu alat pembuat lubang, alur atau
bisa untuk peluasan dan penghalusan suatu lubang yang efisien. Sebagai
pisau penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai
ukuran diameter yang bermacam-macam. Didalam pekerjaan mengebor
atau perluasan lubang benda kerja dengan mesin bor, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah : kelengkapan mesin bor (missal: ragum bor, kunci
rahang bor, pengukur diameter mata bor, dan lain-lain); pelumasan; jenis
bahan yang akan dibor; arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor; dan
pencegahan kecelakaan.
Ada dua macam tipe mesin bor yang digunakan pada pekerjaan
mekanik elektro. Pertama jenis mesin bor listrik tangan (pistol) yang
biasanya digunakan pada pekerjaan labil atau untuk pengerjaan benda kerja
relative ringan atau dengan ketebalan tipis. Kedua, mesin bor tetap yang
biasanya digunakan untuk pengerjaan benda kerja yang relatif lebih berat.
Untuk jenis mesin bor ini dapat dibedakan menjadi beberapa tipe
mesin bor, antara lain: mesin bor meja, mesin bor tiang, mesin bor tegak,
mesin bor radial, mesin bor horizontal jenis meja, mesin bor berporos
majemuk dan mesin bor koordinat.Jenis-jenis mata bor pada proses
pengeboran adalah sebagai berikut:
Bor senter (untuk pahat lubang).
Bor spiral dua alur (bor spiral dengan saluran pendingin).
Bor ujung rata.
Bor alur (bor spiral bertingkat).
Peluas standar (bor kontersing).
Laporan promanu

Peluas ujung (bor mahkota).


Pekerjaan mengebor adalah pekerjaan membuat lubang pada benda
kerja dengan menggunakan bermacam-macam mesin bor. Apabila pekerja
akan mengebor dengan teliti, haruslah bekerja dengan hati-hati, karena
pada pemakan atau pemotongan permulaan, kemungkinan miring atau
meleset. Oleh karena itu pada bagian yang akan dibor terlebih dahulu harus
dibuat titik pusat yang memenuhi syarat.
Sebelum mesin bor dipergunakan mengebor lubang pada benda kerja,
pekerja harus memperhatikan: kelengkapan mesin bor, pelumasan, jenis
bahan yang akan dibor, ukuran diameter bor, arah putaran dan kecepatan
mesin bor serta pencegahan kecelakaan. Pada saat mengebor benda
pekerjaan yang dijepit dengan menggunakan ragum mesin bor. Untuk benda
kerja yang telah rata dan mendatar, dengan ukuran tebalnya lebih pendek
daripada tinggi mulut ragum bor, di bagian bawah benda kerja ditahan
dengan bantalan yang rata dan sejajar. Agar ragum bor tidak ikut bergerak,
ikatlah ragum dengan mur baud pada meja mesin bor.

BAB III
PERENCANAAN KERJA / ALAT dan BAHAN
1. Prosedur Keselamatan Kerja
Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu
dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
Gunakan sepatu dan pakaian kerja saat pelaksanaan praktikum.
Gunakan kacamata kerja bila ada.
Ikatlah rambut anda bila memiliki rambut yang panjang.
Fokus dan lakukan pekerjaan sesuai prosedur.
Jangan bercanda saat praktikum.

Biasakan meletakkan alat-alat kerja & alat ukur selalu terpisah


dan tidak ditumpuk
Laporan promanu

Jangan mengubah putaran mesin saat mesin masih hidup !!!


Lepas segera kunci chuck setiap selesai mencekam benda kerja pada
mesin
Pakailah alat kaca mata / pelindung mata selama melakukan
pekerjaan bubut.
Jangan membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) selama
mesin hidup.

2. Langkah kerja
Berikut langkah kerja dalam proses membubut :
A. Persiapan sebelum membubut :
Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat

pada center.
Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.

Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuankunci chuck dan


disenterkan.

Pilih kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.

Nyalakan mesin bubut.


Tentukan titik nol dengan menyinggungkan pahat pada benda kerja

hingga benda kerja tergores sedikit.


Kerjakan apa yang harus dibubut terlebih dahulu (pilih bagian yang

paling mudah dahulu).


Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang

direncanakan.

B.

Selama proses pembubutan :


Ratakan ujung benda kerja.
Matikan mesin saat hendak mengganti kecepatan atau mengganti

posisi pahat.
Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat

waktu dan saat telah mendekati dimensi yang diinginkan lakukan


pembubutan secara otomatis untuk hasil yang benda kerja halus.
C.

Setelah proses pembubutan :

Laporan promanu

Matikan mesin bubut.


Lepaskan benda kerja dari chuck.
Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke

dosen pembimbing..
Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.

3. Gambar perencanaan kerja


1. Gambar bahan yang akan di bubut

105 mm
15 mm

2. Tabel toleransi
2
1
ITE
M

1
1
QTY

Designed
by :

Mualifi
Usman

TANKAI
CHUCK
PART
NUMBER

1/4 X 102
1 X 92 mm
DESCRIPTION

Checked

Approvod

Date :

by :

by :

TEAM

TEAM

23 02 2014

FAKULTAS TEKNIK MESIN

KUNCI CHUCK ASSEMBLY


01/FTM_UNDAR/201
Edition
4

Shoot :
1/1

3. Bentuk benda kerja yg akan di bubut


9 mm

Laporan promanu

25 mm

20 mm

15 mm

11 mm

29 mm

95 mm

10 mm

100 mm

SPINDLE SPEED R.P.M

1
1200

2
720

MATERIAL

St 34
St 42
St 50
St 60
St 70
St 85
Besi tuang
Almunium
Bronze

40

3
4
1
2
480
360
260
155
Tabel 3.1 Kecepatan putar

3
105

4
70

CUTTING SPEED (VC) (M/MENIT)


BAJA
HSS
CARBIDA
PERKAKAS
20 30
20 35
150 250
20 30
20 35
150 250
11 17
16 26
120 200
9 11
14 21
100 160
9 11
14 20
80 140
9 11
14 20
60 110
8 14
18 20
10 90
200 300
600 800
20 45
150 250
Tabel 3.2 tabel kecepatan potong

4. Alat, Bahan, Komponen


Laporan promanu

Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan benda kerja pada
Mesin Bubut adalah adalah:
Alat

BAB IV
PERHITUNGAN
Laporan promanu

1. Rumus perhitungan mesin bubut


Elemen dasar dari mesin bubut dapat diketahui atau dihitung
menggunakan rumus yang diturunkan dengan kondisi pemotongan
ditentukan sebagai berikut:
Diketahui :
D = Diameter awal ; mm
d
= Diameter akhir ; mm
Cs
=
kecepatan putaran ; rpm
L = Panjang benda kerja ; mm
Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :
1 Kcepatan putaran meisin :
Cs . D
n=
.d
2 Kecepatan potong :
. D.n
V=
1000
3 Kecepatan putaran benda kerja :
V .1000
N=
.D
Dimana D adalah diameter awal
4 Kecepatan waktu :
1m
f n=
f m. N
Dimana fm adalah kecepatan permenit
5 Hasil gram :
H 1= . D . l
H 1= .d . l
Maka :
Vc=H 1H 2

Laporan promanu

2. PERHITUNGAN PEMBUBUTAN

2.1 KECEPATAN PUTARAN MESIN


Dalam proses pembububutan dimana putaran mesin ( Cs ) 480
rpm, di mulai dari titik A ke D dengan diameter awal ( D ) 25 mm
dan diameter akhir ( d ) 20 dengan perhitungan menggunakan
rumus:
C xD
n= s
xd

480 x 25
3,14 x 20

12000
=191 rpm
62,5

Dalam proses pembububutan dimana putaran mesin ( Cs ) 480 rpm


di mulai dari titik A ke C dengan diameter awal ( D ) 20 mm dan
diameter akhir ( d ) 15 denga perhitungan menggunakan rumus:
C xD
n= s
xd

480 x 20
3,14 x 15

9600
=203,8 rpm
47,1

Dalam proses pembububutan dimana putaran mesin ( Cs ) 480 rpm


di mulai dari titik A ke B dengan diameter awal ( D ) 15 mm dan
diameter akhir ( d ) 11 denga perhitungan menggunakan rumus:

Laporan promanu

n=

2.2

Cs x D
xd

480 x 15
3,14 x 11

7200
=208,4 rpm
34,54

KECEPATAN POTONG

Dalam proses pembubutan kedalam potong benda kerja dimana


dari titk A ke D dengan diameter awal ( D ) 25 mm dan kecepatan
putaran mesin ( n ) 191 rpm dengan perhitungan mengunakan
rumus:
V=

. D.n
1000

3,14 x 25 x 191
1000

14993.5
1000

14,99 m/menit
Kedalam potongn benda kerja dari A ke C dengan diameter awal
( D ) 20 mm dan kecepatn putaran mesin ( n ) 203,8 rpm dengan
perhitungan menggunaka rumus:
V=

. D.n
1000

3,14 x 20 x 203,8
1000

12798,64
1000

Laporan promanu

12,8 m/menit

Kedalam potong benda kerja dari A ke B dengan diameter awal


( D ) 15 mm dan kecepatan putaran mesin ( n ) 208,4 rpm dengan
perhitungan menggunakan rumus:
V=

. D.n
1000

3,14 x 15 x 208,4
1000

9815,64
1000

9,81 m/menit

2.3

KECEPATAN PUTARAN BENDA KERJA

Proses pembubutan benda kerja dimana panjang benda kerja 90


mm dengan Vc = 14,99 dan diameter 25 mm, menghitung jumlah
putaran permenit dengan menggunakan rumus
Vc . 1000
N=
.D

14,99 . 1000
3,14 . 25

14990
=190,95 m/menit
78,5

Proses pembubutan benda kerja dimana panjang benda kerja 45


mm dengan V = 1,6 dan diameter 20 mm, menghitung jumlah
putaran permenit dengan menggunakan rumus
Vc . 1000
N=
.D

Laporan promanu

12,8 . 1000
3,14 . 20

12800
=203,82 m/menit
62,8

Proses pembubutan benda kerja dimana panjang benda kerja 25


mm dengan V = 1,6 dan diameter 15 mm, menghitung jumlah
putaran permenit dengan menggunakan rumus
N=

Vc . 1000
.D

9,81. 1000
3,14 . 15

9810
=208,28 m/menit
47,1

2.4 KECEPATAN WAKTU


Dalam proses pembubutan benda kerja dimana waktu rata rata fn
= 1,45 dengan kecepatan putaran benda kerja 23,9 m/memit,
dengan perhitungan menggunakan rumus :
1m
f n=
fn.N

1m
=276,8 mm/ menit
1,45 . 190,95

Dalam proses pembubutan benda kerja dimana waktu rata rata


( fm ) 1,45 dengan kecepatan putaran benda kerja 33,9 m/memit,
dengan perhitungan menggunakan rumus :
1m
f n=
fm. D
Laporan promanu

1m
=295,5 mm/ menit
1,45 . 203,82

Dalam proses pembubutan benda kerja dimana waktu rata rata


( fm ) 1,45 dengan kecepatan putaran benda kerja 46,3 m/memit,
dengan perhitungan menggunakan rumus :
1m
f n=
fm. D

1m
=302 mm/menit
1,45 . 208,28

2.5 HASIL GRAM


Proses pembubutan benda kerja dimana dari titik A ke E dengan
panjang 90 mm dan diameter awal 25 mm dan serta diameter
akhir 20 mm, dengan perhitungan menggunakan rumus :
Vc= . D .l
3,14 . 25.90

7065
Vc= . d .l

3,14 . 20.90
5652

Maka :
Laporan promanu

Vc=Vc 1Vc 2
70655652

1413 kg/m3
Proses pembubutan benda kerja dimana dari titik A ke E dengan
panjang 45 mm dan diameter awal 20 mm dan serta diameter
akhir 15 mm, dengan perhitungan menggunakan rumus :
H 1= . D . l
3,14 . 20. 45
2826

H 2= . d . l
3,14 . 15. 45
2119,5

Maka :
Vc=H 1H 2
28262119,5
706,1 kg/m

Proses pembubutan benda kerja dimana dari titik A ke E dengan


panjang 25 mm dan diameter awal 15 mm dan serta diameter
akhir 11 mm, dengan perhitungan menggunakan rumus :
H 1= . D . l
3,14 . 15.25

1177,5
H 2= . d . l
3,14 . 11. 25

863,5
Maka :
Vc=H 1H 2
1177,5863,5
3

3,14 kg /m

Laporan promanu

MATERIAL

CUTTING SPEED (VC) (M/MENIT)


BAJA
HSS
CARBIDA
PERKAKAS
20 30
20 35
150 250
20 30
20 35
150 250
11 17
16 26
120 200
9 11
14 21
100 160
9 11
14 20
80 140
9 11
14 20
60 110
8 14
18 20
10 90
200 300
600 800
20 45
150 250

St 34
St 42
St 50
St 60
St 70
St 85
Besi tuang
Almunium
Bronze

SPINDLE SPEED R.P.M

A
1
1200

Laporan promanu

2
720

B
3
480

4
360

1
260

2
155

3
105

4
70

BAB V
KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum Teknik mesin bubut ini mahasiswa
dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Ketajaman dan sudut mata pahat yang benar sangat berpengaruh
pada hasil permukaan benda kerja karena akan mengahasilkan
permukaan yang kasar.
2. P:ada saat melakukan pengasahan mata pahat sebaiknya dilakukan
secara perlahanlahan, agar sudut pahat yang dihasilkan sesuai dengan
yang telah ditentukan dan agar benda kerja yang dihasilkan
permukaannya rata.
3. Dalam melakukan proses di mesi bubut hendaklah dalam setiap
pembubutancollant diaktifkan agar permukaan benda kerja yang
dihasilkan licin dan mengkilap dan berpengaruh juga terhadap mata
pahat bubut
4. Saat pembuatan lubang dan pembesaran lubang yang dilakukan oleh
mesin bubut terlebih dahulu benda kerja dijepit dngan kuat dan
sebelum proses dilakukan benda kerja disenter dahulu dengan senter
yang terletak di kepala lepas agar lubang yang dihasilkan lebih bagus
dan lubang yang dihasilkan pada permukaan benda kerja senter atau
ditengah .

2. Saran
Adapun yang dapat penulis berikan dalam Praktikum Mesin Bubut ini
adalah :
1. Sebelum mahasiswa menggunakan mesin bubut diharapkan
mahasiswa memahami terlebih dahulu tentang teori dasar dan tata cara
menggunakan mesin bubut yang benar.
2. Setelah chuck dikunci,
diharapkan
hat-hati
jangan
pernah
meninggalkan kuncichuck pada pencekam.
3. Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar.
4. jangan membersihkan benda kerja dengan tangan kosong
5. jika menggunakan otomatis di harapkan waspada

Laporan promanu

Anda mungkin juga menyukai