Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGUJIAN DAYA HANTAR LISTRIK BEBERAPA LARUTAN

Oleh:
Intan Dewi Ayu Prawesti
Luthfia Addina
Amellia Saputri
Septhia Viranty

SMAN 1 PELAIHARI
XII MIPA 3
2022
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

A. Tujuan
Menguji daya hantar listrik berbagai larutan yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari

B. Landasan Teori
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Terlarut
merupakan larutan yang dilarutkan oleh pelarut sedangkan pelarut merupakan zat yang
melarutkan zat terlarut. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Menurut Ilmuan Svante August Atthenius dari Swedia, yang mengemukakan teori
elektrolit pada tahun 1884 berpendapat bahwa zat-zat elektrolit yang dilarutkan dalam air
akan terurai (terionisasi) menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion
tersebut dapat bergerak bebas sehingga menghantarkan listrik melalui larutan.
Larutan elektrolit terbagi menjadi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit.
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna menjadi ion-ion.
Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya asam klorida dan air garam.
2. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian menjadi ion-ion,
sehingga dalam larutan hanya sedikit ion yang dapat menghantarkan listrik. Contohnya
air cuka, air biasa
3. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama
sekali dikarenakan zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral (tidak terurai
menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan listrik. Contohnya bensin dan minyak goreng.

Untuk dapat membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit dapat
dilakukan pengujian dengan alat uji elektrolit. Jika larutan bersifat elektrolit, lampu
pada alat penguji akan menyala atau terjadi perubahan seperti timbulnya gelembung–
gelembung gas. Bila berupa larutan nonelektrolit, perubahan–perubahan di atas tidak
terjadi. Larutan elektrolit kuat dapat membuat lampu menyala, tetapi larutan elektrolit
lemah hanya menimbulkan gelembung–gelembung pada kedua batang elekrode.

C. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan:
1. Dua buah baterai
2. Kabel 1 meter
3. Bola lampu kecil 1 buah
4. Paku 2 buah
5. Lakban
6. Kardus
7. Gelas plastik
8. Gunting

Bahan yang digunakan:


1. Larutan garam
2. Cuka
3. Larutan sabun
4. Larutan gula
5. Air mineral

D. Prosedur Kerja
1. Menyusun alat penguji elektrolit sehingga dapat bekerja dengan baik.
2. Memasukkan masing-masing larutan ke dalam gelas plastik
3. Kemudian uji daya hantarnya dengan memasukkan batang karbon (paku) kedalam
larutan. Kedua batang paku tersebut tidak boleh bersentuhan.
4. Foto/catat hasil nyala lampu dan gelembung pada larutan yang diuji
5. Sebelum berpindah menguji larutan yang lain, bersihkan dahulu batang paku dengan
tisu.
E. Hasil Pengamatan
1. Uji pada larutan garam
2. Uji pada cuka

3. Uji pada larutan sabun


4. Uji pada larutan gula

5. Uji pada air mineral


Tabel hasil uji
Larutan Nyala lampu Gelembung Keterangan
terang redup mati banyak dikit Tidak
ada
L. garam v v Elektrolit kuat
Cuka v v Elektrolit lemah
L. sabun v v Elektrolit lemah
L. gula v v Non elektrolit
Air mineral v v Elektrolit lemah

F. Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa:
 Larutan elektrolit kuat mampu menghantarkan listrik, membuat lampu menyala
terang dan timbul gelembung gas/buih. Pada uji larutan, larutan garam merupakan
elektrolit kuat.
 Larutan elektrolit lemah hanya mampu mehantarkan listrik dengan lemah
sehingga membuat lampu menyala redup/tidak menyala, dan hanya mampu
menimbulkan gelembung buih. Pada uji larutan, cuka, larutan sabun dan air
mineral merupakan elektrolit lemah.
 Larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik, hal tersebut membuat
lampu tidak menyala pada alat uji tidak menyala dan tidak menimbulkan
gelembung. Pada uji larutan, larutan gula merupakan salah satu contoh larutan
non elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai