LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA

UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON

ELEKTROLIT.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 TAPIN.

KELOMPOK ALUMUNIUM.
KELAS X MIA 1.
Ketua Kelompok:
Nafisa Nasma Aulia.
Anggota:
1. Azzahra Miranti Hafifah.
2. Dhevi Hidayati.
3. Dilla Zulfa Furaida.
4. Lukman Hakim Harahap.
5. Muhammad Naufal Musyaffa.
6. Rezma Sevtiani.
 I. Judul.
“Laporan hasil praktikum kimia uji larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit”

II. Latar Belakang.

Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari
beberapa contoh di antaranya seperti air mineral yang kita
konsumsi sehari hari, garam dapur dan masih banyak lagi.
Selain itu, kita sering tidak menyadari bahwa ternyata
larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik jika
disambungkan dengan alat uji.

III. Tujuan.
 Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit
lemah, kuat dan non elektrolit.
 Mengetahui jenis dan ciri-ciri larutan elektrolit lemah,
kuat dan non elektrolit.
 Membandingkan beberapa larutan untuk mengetahui
apakah termasuk ke dalam larutan lemah, kuat dan non
elektrolit.

IV. Teori Dasar.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
listrik. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang
tidak dapat menghantarkan listrik. Daya hantar listrik larutan
elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Daya
hantar listrik larutan adalah kemampuan larutan untuk
menghantarkan listrik. Larutan elektrolit kuat adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak
mengandung ion-ion. Larutan elektrolit lemah adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini
 disebabkan karena zat terlarut akan terurai sebagian menjadi
ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung
ion.

V. Alat dan Bahan.

Rangkaian alat penguji penguji elektrolit:
1. Gelas beker 250ml (Botol aqua yang di potong).
2. Aquades (Air mineral Cleo).
3. HCI/ NaCl (Garam dapur) dua sendok makan.
4. Jeruk nipis tiga biji.
5. Cuka makan cap sendok.
6. Gula dua sendok.
7. Batrai dua biji.
8. Kabel.
9. Bola lampu.

VI. Larutan yang akan diuji.

1. Aquades (cleo) + 100ml air.
2. Garam + 100ml air.
3. Jeruk nipis tiga biji + 100ml air.
4. Cuka makan + 100ml air.
5. Gula + 100ml air.

VII. Gambar Rangkaian Alat Sederhana untuk Uji

Coba.
VIII. Cara Kerja.
1. Rangkailah alat penguji elektrolit.
2. Periksalah apakah alat penguji elektrolit dapat bekerja
dengan baik atau tidak, jika kedua elektroda dihubungkan
lampu dapat menyala.
3. Tuangkan 100ml aquades kedalam gelas beker ujilah
aquades dengan rangkaian alat penguji elektrolit.
4. Amatilah peristiwa yang terjadi.
5. Catat dan periksalah apa yang terjadi pada lampu
pengujinya, apakah lampu menyala atau padam, memiliki
gelembung atau tidak.
6. (Gelembung disekitarnya ada) maka, gantilah aquades
dengan larutan yang telah tersedia dan terlebih dahulu
membersihkan gelas beker dan elektroda hingga kering.
7. Ulangi cara no 6 untuk setiap larutan dan catatlah hasil
pengamatan tersebut.

IX. Hasil Pengamatan.

Hasil pengamatan uji elektrolit dan non elektrolit:
Larutan Nyala Lampu Gelembung gas

Aquades (Cleo) Tidak menyala Tidak ada

NaCl Menyala terang Banyak
Jeruk Nipis Menyala redup Tidak ada
Cuka Makan Menyala redup Sedikit
Gula Tidak menyala Tidak ada
X. Kesimpulan.
Kesimpulan dari pengujian dan percobaan di atas adalah
sebagai berikut:
a. larutan non elektronik merupakan larutan yang
tidak bisa menghantarkan listrik. Kebalikan dari
larutan elektronik yang mampu menghantarkan
listrik.
b. Larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi dua yaitu
kuat dan lemah.
c. Dikatakan kuat jika larutan terionisasi dengan
baik, dan dikatakan lemah jika ionisasi buruk atau
tidak terjadi sama sekali. Tandanya adalah nyala
lampu dan gelembung, semakin terang dan
banyak maka suatu larutan termasuk elektrolit
kuat.
d. Sampel yang menunjukkan sebagai larutan
elektrolit adalah larutan pemutih karena bisa
menghantarkan listrik, bola lampu bisa menyala
dan memiliki banyak gelembung.