Pembinaaan Bina Keluarga Lansia oleh Ahmad Harwanto, SSos, selaku pembina wilayah Kecamatan Saptosari. Harwanto menyampaikan, bahwa lansia dalam
keluarga memiliki nilai emosional sendiri yang tidak ternilai bandingannya. Kasih sayang anggota keluarga tercermin dari tindakan dan perilaku sehari-hari,
bahkan perlakuan yang berlebihan seperti membatasi gerak langkah lansia sendiri. Seperti tidak boleh bekerja, tidak boleh keluar rumah dan sebagainya. Di sisi
lain, terdapat lansia yang masih mempunyai beban seperti masih harus mengasuh cucunya, sehingga cenderung lansia harus tetap tinggal dirumah, tidak perlu
bersosialisasi. Tindakan yang seperti ini sungguh sangat keliru.Sebaiknya lansia diberikan kesempatan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-
temannya yang masih ada.
Di tengah perjalanan hidup, lanjut Harwanto, lansia pasti menemukan masalah-masalah dalam interaksi sosialnya, masalah itu jangan dibiarkan menjadi
meradang dan berlarut dalam diri lansia. Biasanya masalah tersebut adalah sebagai berikut:
BKL dapat mengambil peran dalam perlindungan bagi lansia yang mengalami masalah, diantaranya:
Kepedulian sesama lansia, tegas Harwanto, sebaiknya harus di jaga dengan cara:
2. Melakukkan silaturahmi
Melakukan silaturahmi adalah meruapakn terapi yang sangat baik bagi lansia. Obrolan dan bersendau gurau akan menambah semangat lansia dalam menjaga
stabilitas hidupnya. Silaturahmi dapat meningkatkan persaudaraan, kekerabatan, dan pertemanan. Hal ini dapat menghibur dan mengurangi penderitaan sesama
lansia, sekaligus berbag kebahagiaan.