Anda di halaman 1dari 1

Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Bagi Lansia

Jumat, 24 Januari 2020


Administrator
KKBPK
Dibaca: 317 kali

Pembinaaan Bina Keluarga Lansia oleh Ahmad Harwanto, SSos, selaku pembina wilayah Kecamatan Saptosari. Harwanto menyampaikan, bahwa lansia dalam
keluarga memiliki nilai emosional sendiri yang tidak ternilai bandingannya. Kasih sayang anggota keluarga tercermin dari tindakan dan perilaku sehari-hari,
bahkan perlakuan yang berlebihan seperti membatasi gerak langkah lansia sendiri. Seperti tidak boleh bekerja, tidak boleh keluar rumah dan sebagainya. Di sisi
lain, terdapat lansia yang masih mempunyai beban seperti masih harus mengasuh cucunya, sehingga cenderung lansia harus tetap tinggal dirumah, tidak perlu
bersosialisasi. Tindakan yang seperti ini sungguh sangat keliru.Sebaiknya lansia diberikan kesempatan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman-
temannya yang masih ada.

Di tengah perjalanan hidup, lanjut Harwanto, lansia pasti menemukan masalah-masalah dalam interaksi sosialnya, masalah itu jangan dibiarkan menjadi
meradang dan berlarut dalam diri lansia. Biasanya masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Masalah yang ditimbulkan dari pasangan hidup


Masalah itu berupa ketidak cocokan diantara masing-masing pihak. Hal ini terjadi karena secara alami lansia sejalan dengan pertambahan usia akan mengalami
penurunan fisik maupun psikologis yang dialami oleh kedua pihak. Atau lansia yang ditinggal mati oleh pasangannya mengakibatkan ketidakseimbangan mental
atau fisiknya, sehingga dalam menjalankan sisa hidupnya kurang bergairah.

2. Masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan keluarga


Masalah itu dapat timbul dari ketidakcocokan dengan sebagian anggota keluarganya atau seluruh anggota keluarga.

3. Masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan masyarakat


Lingkungan masyarakat yang tidak kondusif dapat menimbulkan masalah tersendiri bagi lansia, dan akan mudah mempengaruhi mental psikologisnya, sehingga
lansia mudah stress dan mudah tersulut emosinya.

4. Masalah yang ditimbulkan oleh pekerjaan


Adakalanya pada situasi tertentu memaksa lansia untuk masih tetap bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kelompok lansia seperti ini,
sudah pasti pekerjaan menjadi beban yang berat bagi dirinya.

BKL dapat mengambil peran dalam perlindungan bagi lansia yang mengalami masalah, diantaranya:

1. Penelantaran lansia oleh keluarga


Kelompok BKL dapat membantu lansia yang terlantar dengan berbagai macam cara sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Bantua sekecil apa
pun dapat meringankan beban lansia yang diterlantarkan oleh anggota keluarganya.

2. Tindakan kekerasan dan kejahatan


Lansia yang tinggal sendirian rentan akan tindakan kekerasan dan kejahatan seperti pencurian dan pemukulan. Bahkan bentuk umum kekerasan terhadap lansia
adalah pelecehan lansia yang dilakukan oleh anggota keluarga atau pengasuh institusi bagi lansia yang dikenal korban. Peran kelompok BKL dapat meminimalisir
kasus seperti ini dengan cara semakin meningkatkan kepedulian, membuka lebar forum curhat (curahan hati) sebagai kegiatan wajib pada kegiatan pertemuan
penyuluhan.

Kepedulian sesama lansia, tegas Harwanto, sebaiknya harus di jaga dengan cara:

1. Memberikan santunan kepada sesama


Adakalanya hidup ini terasa pahit, terasa getir, kadang juga tangis tidak hanya ada tawa dan bahagia saja. Lansia sebagai sosok pribadi yang harus tetap
dipenuhi kebutuhannya. Bagi lansia yang kurang bernasib baik ini, sebaiknya ditumbuhkan kepedulian antar sesama lansia sendiri, maupun oleh keluarga yang
mampu dengan memberikan santunan. Santunan bisa beruap uang, pakaian, jasa maupun barang yang diberikan secara insidentil atau tetap melalui kegiatan
yayasan dan BKL, ataupun organisasi kemasyarakatan lainnya.

2. Melakukkan silaturahmi
Melakukan silaturahmi adalah meruapakn terapi yang sangat baik bagi lansia. Obrolan dan bersendau gurau akan menambah semangat lansia dalam menjaga
stabilitas hidupnya. Silaturahmi dapat meningkatkan persaudaraan, kekerabatan, dan pertemanan. Hal ini dapat menghibur dan mengurangi penderitaan sesama
lansia, sekaligus berbag kebahagiaan.

3. Mengunjungi lansia yang sakit


Selain bernilai ibadah mengunjungi lansia yang sakit akan dapat memberikan dorongan dan kepercayaan diri yang akan memicu semangat hidupnya. Selain itu
juga akan bermanfaat menanamkan kesadaran bahwa lansia pada umumnya rentan penyakit akibat menurunnya fungsi dan kemampuan tubuh.

4. Melayat lansia yang meninggal


Mengunjungi lansia yang meninggal adalah merupakan suatu penghormatan dengan memberikan doa yang tulus, agar arwahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa dan diberikan keringanan-keringanan serta diampuni segala dosa-dosanya.

Anda mungkin juga menyukai