Anda di halaman 1dari 4

PEMBINAAN FISIK BAGI LANJUT USIA / LANSIA (2)

C. PEMELIHARAAN KESEHATAN LANSIA

1. Pemberian Gizi yang seimbang


Fungsi organ tubuh lansia sudah banyak berkurang, oleh sebab itu kecukupan gizi pada usia lanjut tetap
harus diupayakan untuk kelangsungan hidup yang layak, serta untuk mengurangi penyakit menua. Untuk
mencukupi kebutuhan gizi pada usia lanjut, perlu diberikan makanan seimbang dengan cara :

 Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung lemak terutama yang berasal dari hewan
 Batasi gula, kopi, garam dapur, dan makanan yang diawetkan
 Meminum susu tanpa lemak
 Memakan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,
bayam, dan sayuran hijau
 Menggunakan bahan makanan yang segar dan banyak mengandung vitamin serta membatasi
penggunaan tablet vitamin bila tidak perlu
 Mengkonsumsi cairan dengan minum air putih minimal 2 liter (lebih kurang 6-8 gelas) per hari

Agar tidak mudah bosan dan pertimbangan keterbatasan kemampuan lansia dalam menerima, maka
pemberian makanan pada lansia perlu memperhatikan :

 Jenis hidangan yang berganti-ganti, bervariasi dan menarik


 Hidangan dengan porsi kecil, hangat, bersih, dan rapih
 Pemberian lauk pauk, sayur, dan buah-buahan yang masih segar
 Bahan makanan yang mudah dicerna dan berserat

2. Latihan (Olah Raga)


Olah raga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap tingkat
kemampuan fisik seseorang bila dilaksanakan secara tepat, terarah dan teratur dengan penyesuaian fisik
terhadap olah raga yang dilakukan seperti :

 Latihan dilaksanakan secara berjenjang 


 Hindarkan pertandingan untuk prestasi
 Lansia tidak berpenyakit berat atau dilarang dokter

Olah raga untuk lansia bertujuan untuk :

 Perbaikan otot untuk membantu tubuh agar dapat bergerak


 Perbaikan stamina agar secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik/tubuh
 Membangun kontak psikologis lebih luas untuk menghindari perasaan terisolir

Manfaat olah raga bagi lansia adalah :

 Pencegahan penyakit 

Berlatih fisik seperti jalan kaki, berlari kecil, berenang, bersepeda minimal 10 menit dapat membangun
ketahanan tubuh.

 Pengobatan penyakit

Melalui olah raga yang teratur dapat menyembuhkan atau mengurangi penyakit seperti kelemahan/kelainan
sirkulasi darah, kencing manis, kelainan jantung, kelainan pembuluh darah atau penyakit-penyakit ringan
lainnya.

 Pemulihan dari sakit

Olah raga ringan dapat dimanfaatkan untuk memulihkan penderita dari cacar tubuh akibat sakit misalnya
fisioterapi.

Macam-macam olah raga yang baik dilakukan oleh lansia adalah :

 melakukan pekerjaan rumah


 berkebun di lingkungan rumah
 berjalan kaki
 senam
 lari pagi
 berenang
 bersepeda dan yoga

Jenis kegiatan olah raga yang tidak dianjurkan karena dinilai membahayakan adalah :

 sit up dengan kaki lurus


 meraih ibu jari kaki
 mengangkat kaki
 melengkungkan pinggang

3. Pemeliharaan Kebersihan Diri


Kebersihan diri bagi lansia sangat bermanfaat untuk :

 Mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan kulit


 Mencegah infeksi
 Menimbulkan suasana segar

Upaya yang dilakukan dalam merawat kebersihan diri meliputi :

 Mandi
Sebaiknya menggunakan sabun lunak yang mengandung minyak dan dapat diteruskan dengan memberi
pelembut kulit setelah mandi dan berganti pakaian yang bersih.

 Kebersihan kepala

Dilakukan dengan mencuci rambut secara teratur paling sedikit 2x dalam satu minggu. Hal ini sangat
bermanfaat untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran yang melekat di rambut dan kulit kepala.

 Kebersihan mulut dan gigi

Agar rajin menyikat gigi sekurang-kurangnya 2x dalam sehari, pagi dan malam. Bila ada karang gigi atau
berlubang sebaiknya segera diobati. Bagi yang sudah tidak punya gigi pembersihan dilakukan dengancara
berkumur-kumur dan menykat bagian gusi dan lidah untuk membersihkan sisa makanan yang melekat. Lansia
yang menggunakan gigi palsu agar rajin membersihkan dan pada waktu tidur dilepas dan direndam dalam air
bersih.

 Kebersihan mata

Lensa mata pada usia lanjut elastisitasnya sudah berkurang, akibatnya tulisan-tulisan/benda yang kecil jadi
kabur pada jarak pandang normal. Sering pula terjadi mata merah dan nyeri. Untuk menjaga kesehatan mata
sebaiknya melakukan kontrol ke dokter mata setiap 2 tahun dan segera berobat apabila ada kelainan.

 Kebersihan telinga

 Menurut kemampuan untuk mendengarkan sering terjadi pada orang tua karena adanya gangguan telinga
bagian dalam. Apabila bagian dalam telinga gatal, sebaiknya tidak mengorek dengan benda tajam, gunakan
kapas.

4. Kebersihan Lingkungan
Selain kebersihan diri, keadaan dan suasana lingkungan tempat tinggal usia lanjut perlu diupayakan agar
bersih dan menyenangkan. Tempat tidur diusahakan dibersihkan dan dirapikan setiap hari, lantai kamar
tidur, kamar mandi, WC dan halaman agar dijaga selalu bersih, kering dan rata. Ruangan diupayakan cukup
sirkulasi udara dan tidak gelap.
Penurunan fungsi-fungsi tubuh yang terjadi pada lansia dapat menyebabkan lansia mengalami gangguan pola
tidur, padahal dengan tidur yang cukup akan memberikan kesegaran jasmani/badan yang cukup pada lansia,
sehingga mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik. Maka perlu diperhatikan keseimbangan
istirahat dan tidur dengan beberapa upaya seperti :

 Mengusahakan tempat dan waktu tidur yang nyaman


 Mengatur lingkungan yang tentram dan nyaman, tidak berbau, tidak pengap
 Minum-minuman hangat sebelum tidur

Waktu tidur kurang lebih 8 - 10 jam perhari sesuaikan masing-masing kondisi lansia. Penurunan fungsi fisik
yang terjadi pada lansia dapat menyebabkan meningkatnya resiko kecelakaan sehingga perlu peningkatan
keamanan dan keselamatan pada lansia seperti :

 Anjuran penggunaan alat bantu jika mengalami kesulitan (berjalan, melihat dan mendengar)
 Lantai diusahakan tidak licin, rata dan tidak basah
 Tempat tidur dan tempat duduk tidak terlalu tinggi
 Jika bepergian agar ditemani anggota keluarga yang lain
 Tidak menggunakan penerangan yang terlalu redup/menyilaukan

5. Pemeriksaan Kesehatan Berkala


Oleh karena fungsi organ-organ tubuh pada lansia sudah menurun perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala seperti pemeriksaan tekanan darah, jantung, fungsi ginjal, fungsi hati/liver dan gula darah.
Bagi lansia yang mengidap penyakit tertentu pemeriksaan menurut petunjuk dokter dan bagi lansia yang
tidak mempunyai penyakit tertentu pemeriksaan dilakukan antara satu sampai enam bulan.

6. Rujukan
Bila mengalami gangguan dan masalah hendaknya diatasi sedini mungkin melalui pola rujukan. Rujukan yang
diperlukan oleh lansia meliputi :

 Rujukan medis

Merujuk masalah dan gangguan penyakit medis (sakit pencernaan, pernafasan, pendengaran) ke rumah sakit

 Rujukan non medis

Merujuk masalah atau gangguan non medis ke panti sosial, tempat pertemuan keluarga dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai