Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
GERONTIK PADA
INDIVIDU
Proses asuhan  keperawatan pada usia lanjut adalah
kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan
bantuan, bimbingan, pengawasan, perlindungan
dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu,
seperti di rumah/lingkungan keluar ga, panti werda
maupun RS/Puskesmas. (Depkes, 1993 1b)
TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT
USIA

 Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari seecara mandiri


 Mempertahankan kesehatan dan kemampuan dari mereka  yang usianya telah
lanjut usia dan jalan perawatan dan pencegahan
 Membantu memperrtahankan serta membesarkan semangat hidup klien lanjut
usia
 Merawat dan menolong klien lanjut usia yang menderita penyakit atau
mengalami gangguan tertentu (kronis maupun akut)
 Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan
diagnose yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan tertentu
 Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang
menderita suatu penyakit atau gangguan , masih dapat mempertahankan
kebebasan yang maksimal tanpa perrlu suatu pertolongan
FOKUS KEPERAWATAN LANJUT USIA

Peningkatan kesehatan (health


promotion)
Pencegahan penyakit (preventif)
Mengoptimalkan fungsi mental
Mengatasi gangguan kesehatan yang
umum
PENGKAJIAN
 Fisik :
1. Wawancara
2. Pemeriksaan tanda2 vital
3. Pengkajian Persistem / head to to
 Psikososial
 Sosial Ekonomi
 Spiritual
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Fisik/Biologis
 Gangguan nutrisi: kurang/berlebihan dari kebutuhan tubuh sehubungan

dengan pemasukan yang tidak adekuat


 Gangguan perpepsi sensorik: pendengaran, penglihatan sehubungan

dengan hambatan penerimaan, dan pengiriman rangsangan.


 Kurangnya perawatan diri sehubungan dengan penurunan minat dalam

perawatan diri.
 Potensial cedera fisik sehubungan dengan penurunan fungsi tubuh.

 Gangguan pola tidur sehubungan dengan kecemasan atau nyeri.

 Perubahan pola napas sehubungan dengan penyempitan jalan  napas

atau adanya secret pada jalan napas.


 Gangguan mobilitas fisik sehubungan dengan kekakuan pada sendi.
2. Psikososial
 Isolasi sosial sehubungan dengan perasaan curiga.

 Menarik diri dari lingkungan sehubungan dengan perasaan

tidak mampu.
 Depresi sehubungan dengan isolasi sosial.

 Harga diri rendah sehubungan dengan perasaan ditolak.

 Coping tidak adekuat sehubungan dengan

ketidakmampuan mengemukakan perasaan secara tepat.


 Cemas sehubungan dengan sumber keuangan yang

terbatas.
3. Spiritual
 Reaksi berkabung atau berduka sehubungan dengan

ditinggal pasangan.
 Penolakan terhadap proses penuaan sehubungan

dengan ketidakpastian menghadapi kematian.


 Marah terhadap tuhan sehubungan dengan

kegagalan yang dialami.


 Perasaan tidak tenang sehubungan dengan

ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat.


Perencanaan
Tujuan tindakan keperawatan lanjut usia diarahkan
pada pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain:
 Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
 Peningkatan keamanan dan keselamatan.
 Memelihara kebersihan diri.
 Memelihara keseimbangan istirahat/tidur.
 Meningkatnya hubungan interpersonal melalui
komunikasi efektif.
1. Kebutuhan nutrisi pada lanjut
usia
 Kalori pada lanjut usia:
Laki-laki                 = 2.100 kalori
Perempuan             = 1.700 kalori
 Dapat dimodifikasi tergantung keadaan lanjut usia, misalnya:
gemuk/kurus atau disertai penyakit demam.
 Karbohidrat, 60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan.
 Lemak, tidak dianjurkan karena menyebabkan hambatan pencernaan
dan terjadi penyakit, 15-20% dari total kalori yang dibutuhkan.
 Protein, untuk mengganti sel-sel yang rusak, 20-25% dari total kalori
yang dibutuhkan.
 Vitamin dan mineral sama dengan usia muda kebutuhannya.
 Air, 6-8 gelas perhari.
Rencana makanan untuk lanjut usia :

 Berikan makanan porsi kecil tapi sering.


 Banyak minum dan kurangi makanan

yang terlalu asin.


 Berikan makanan yang mengandung serat.

 Batasi pemberian makanan yang tinggi

kalori.
 Membatasi minum kopi dan teh.
2. Meningkatkan keamanan & keselamatan
lanjut usia

Penyebab kecelakaan pada lanjut usia:


 Fleksibilitas kaki yang berkurang.

 Fungsi penginderaan dan pendengaran menurun.

 Pencahayaan yang berkurang.

 Lantai licin dan tidak rata.

 Tangga tidak ada pengaman.

 Kursi atau tempat tidur yang mudah bergerak.


Tindakan mencegah kecelakaan:

1. Klien/lanjut usia:
 Biarkan lanjut usia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan

keselamatan.
 Latih lanjut usia untuk pindah dari tempat tidur ke kursi.

 Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur, jika tidur.

 Bila mengalami  masalah fisik, misalnya reumatik, latih klien

untuk menggunakan alat bantu berjalan.


 Bantu klien ke kamar mandi terutama untuk lanjut usia yang

menggunakan obat penenang/diuretic.


 Menggunakan kaca mata apabila berjalan atau melakukan sesuatu.

 Usahakan ada yang menemani.


2. Lingkungan

 Tempatkan klien di ruangan khusus dekat kantor sehingga mudah diobservasi


bila lanjut usia tersebut dirawat.
 Letakkan bel di bawah bantal dan ajarkan cara menggunakannya.
 Gunakan tempat yang tidak terlalu tinggi.
 Letakkan meja kecil dekat tempat tidur agar lanjut usia menempatkan alat-alat
yang selalu digunakannya.
 Upayakan lantai bersih, rata, tidak licin, dan basah.
 Kunci semua peralatan yang menggunakan roda untuk lanjut usia yang
menggunakannya.
 Pasang pegangan di kamar mandi.
 Hindari lampu yang redup dan menyilaukan, sebaiknya gunakan lampu 70-100
watt.
 Jika pindah dari ruang terang ajarkan klien untuk memejamkan mata sesaat.
 Gunakan sandal/sepatu yang beralas karet.
 Gunakan perabotan yang penting-penting saja di ruang lanjut usia.
3. Memelihara kebersihan diri

Penyebab kurangnya perawatan diri pada lanjut usia adalah:


 Penurunan daya ingat.

 Kurangnya motivasi.

 Kelemahan dan ketidakmampuan fisik.

Upaya yang dilakukan untuk kebersihan diri, antara lain:


 Mengingatkan atau membantu lanjut usia untuk melakukan upaya

kebersihan diri.
 Menganjurkan lanjut usia untuk menggunakan sabun lunak yang

mengandung minyak atau berikan skin lotion.


 Mengingatkan lanjut usia untuk membersihkan lubang telinga, mata,

dan  gunting kuku.


4. Memelihara keseimbangan
istirahat/tidur

Upaya yang dilakukan, antara lain:


 Menyediakan tempat/waktu tidur yang nyaman.

 Mengatur lingkungan yang cukup ventilasi, bebas

dari bau-bauan.
 Melatih lanjut usia untuk latihan fisik ringan untuk

memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot-otot.


 Memberikan minuman hangat sebelum tidur,

misalnya susu hangat.


5. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi

Masalah umum yang dikemukakan pada lanjut usia adalah daya ingat
menurun, depresi, lekas marah, mudah tersinggung, dan curiga. Hal ini
disebabkan hubungan interpersonal yang tidak adekuat.
Upaya yang dilakukan antara lain:
 Berkomunikasi dengan lanjut usia dengan kontak mata.

 Memberikan stimulus/mengingatkan lanjut usia terhadap kegiatan yang

akan dilakukan.
 Menyediakan waktu untuk berbincang-bincang dengan lanjut usia.

 Memberikan kesempatan kepada lanjut usia untuk mengekspresikan atau

tanggap terhadap respons non verbal lanjut usia.


 Melibatkan lanjut usia untuk keperluan tertentu sesuai dengan kemampuan

lanjut usia.
 Menghargai pendapat lanjut usia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai