Untuk mengetahui elektrolitas (daya hantar listrik) pada beberapa larutan yang diujicobakan dalam
laboratorium
To observe the electrical conductance in various solutions in laboratory
Teori Penunjang
Supporting Theories
Penjelasan Singkat
Short Explanation
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut
pelarut, sedangkan yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut.
Solution is homogenous mixture from 2 or more subtances. Substances that have biggest
amount called solvent while substance that have smallest amount called solute.
Larutan yang zat terlarutnya berupa zat air atau zat padat dan pelarutnya air merupakan larutan
berair.
Solutions in which the solute initially is a liquid or a solid substances and the solvent is water
called aqueous solution.
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua kategori, yaitu larutan elektrolit
dan larutan nonelektrolit.
Based on the electrical conductance, solution is divided into 2 categories: electrolyte and
non-electrolyte solutions.
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Daya hantar listrik
bergantung pada jenis dan konsentrasi zat terlarut. Dalam larutan ini, zat elektrolit terionisasi
(membentuk ion-ion), yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
Larutan elektrolit dibagi menjadi:
a. Larutan elektrolit kuat: Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Larutan ini
menyebabkan bohlam menyala dan muncul gelembung-gelembung udara.
b. Larutan elektrolit lemah: Larutan yang kurang baik menghantarkan arus listrik. Larutan ini
menyebabkan bohlam menyala, dari redup hingga tidak menyala. Jika bohlamnya tidak
menyala, dapat diamati dari munculnya gelembung di salah satu/kedua elektrode.
An electrolyte solution is solution that can conduct electricity. Electrical conductance of
solutions depends on type and concentration of solute. In this solutions, electrolyte
substances are ionized (creates ions) that is positive ions (cation) and negative ions (anions).
a. Strong electrolyte solutions: Solutions that are able to conduct electricity well. This
solutions cause the bulb glows and make bubbles appear.
b. Weak electrolyte solutions: Solutions that are not able to conduct electricity well.
This solutions cause the bulb glows, from dreary to absolutely no glow. If the bulb
doesn’t glow, it can be observed by the appearing of bubbles in one of and/or both
electrodes.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dalam larutan ini
tidak terionisasi dan terbentuk molekul-molekul. Zat nonelektrolit terdiri atas zat selain asam, basa
dan garam.
Non-electrolyte solution is a solution that can’t conduct electricity. In this kind of solution
ions are not created, but molecules are created.
Zat elektrolit hanya dapat menghantarkan arus listrik hanya jika dalam bentuk larutan.
The electrolyte substances can only conduct electricity in solutions form.
Penjelasan tentang permasalahan di atas pertama kali dikemukakan oleh Svante August Arrhenius
(1859-1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-nya di Universitas Uppsala tahun 1884.
The problem above is explained by a Sweden scientist named Svante August Arrhenius
(1859-1927) when he presentated his dissertation in Uppsala University on 1884.
Cara membedakan zat elektronik kuat dan lemah maupun zat nonelektrolit yaitu dengan
mengetahui harga derajat ionisasi (α ¿ yaitu:
Bahan
Materials
1. Larutan HCl
HCl solution
2. Larutan urea
Urea solution
3. Larutan amonia
Ammonia solution
5. Aquades
Aquadest
6. Larutan garam dapur
Kitchen salt solution
Cara Kerja
Procedure
3. Uji daya hantar masing-masing larutan tersebut. Catatlah jika lampu menyala atau terdapat
gelembung pada elektrode setelah diujicoba.
Test each solution’s conductance. Note if the bulb glows or bubbles appear in the electrodes
after the solution tested.
4. Setelah menguji satu larutan, bersihkan elektrode dengan cara dicuci dengan air dan
dikeringkan dengan tisu atau kain hingga kering. Lalu ulangi langkah ke 3 pada larutan lain
yang tersedia.
After testing 1 solution, clean the electrodes by washing it with water and dry it with tissues.
Then repeat the third step to other solutions.
Analisis Data
Data Analysis
I.
1. Arus listrik yang melalui larutan HCl dan larutan garam dapur dapat menyebabkan lampu
menyala terang dan timbul gelembung di sekitar elektrode.
The electricity current that passed by HCl and kitchen solution makes the bulb glows and
bubbles appear around the electrodes.
2. Arus listrik yang melalui larutan asam cuka dan larutan amonia tidak menyebabkan lampu
menyala, namun pada elektrode timbul gelembung.
The electricity current that passed by vinegar and ammonia solution doesn’t make the bulb
glows, but bubbles appear around the electrodes.
3. Arus listrik yang melalui larutan urea dan aquades tidak mampu menyalakan lampu dan juga
tidak timbul gelembung pada elektrode.
The electricity current that passed by urea solution and aquadest doesn’t make the bulb
glows and neither nor bubbles appear around the electrodes.
II. Pertanyaan
Questions
III. Jawaban
Answers
1. Bohlam menyala karena pada larutan yang diujicobakan tersebut mengandung zat yang
terionisasi dan menjadi penghantar bagi katode dan anode yang berupa batangan karbon
sehingga bohlam tersebut dapat menyala. Sedangkan bohlam tidak menyala karena pada
larutan yang diujicobakan tersebut mengandung zat yang tidak terionisasi sehingga bohlam
tidak dapat menyala karena tidak ada penghantar bagi katode dan anode.
The bulb glows because on the tested materials contain ionized substances and the solution
became electricity current medium to the catode and anode (carbon cylinders). The bulb
doesn’t glow because on the tested materials didn’t happen ionize process and the solution
can’t be electricity current medium to the catode and anode.
2. Karena menurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang dapat bergerak bebas.
Karena bermuatan listrik, ion mampu menghantarkan arus listrik. Tetapi zat elektrolit dalam
bentuk selain larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Because according to Arrhenius, electrolyte solution contains ions that can move freely.
Because of its electric charge, ions are able to conduct electricity. But electrolyte substance
in other form except solution can’t conduct electricity.
3. Bisa. Karena Cl adalah merupakan zat elektrolit. Setiap larutan yang mengandung zat-zat
elektrolt yang berpasangan dapat menghantarkan listik.
Yes, it is. Because Cl is electrolyte substance. Every solution contains electrolyte substance(s)
can conduct electricity.
4. Tidak, karena masih banyak zat-zat elektrolit lain yang jika berpasangan dan berbentuk
larutan dapat menghantarkan listrik. Contohnya H + (aq) + CH3COO- (aq).
No, because there is so many electrolyte substances if it ionized and in solution form can
conduct electricity. For example H+ (aq) + CH3COO- (aq).
Kesimpulan
Conclusion
A.
1. Karena larutan HCl dan garam dapur yang diujicobakan menyebabkan lampu menyala terang
dan timbul gelembung di sekitar elektroda, maka dapat disimpulkan kedua larutan tersebut
merupakan larutan elektrolit kuat.
Because HCl and kitchen salt solution tested make the bulb glows and bubbles appear
around the electrodes, we can conclude that both solutions are strong electrolyte solution
2. Karena larutan asam cuka dan amonia yang diujicobakan menyebabkan lampu tidak menyala
tetapi muncul gelembung, maka disimpulkan bahwa kedua larutan tersebut adalah larutan
elektrolit lemah.
Because vinegar and ammonia solution tested didn’t make bulb glows, but bubbles appear
around the electrodes, we can concluded that both solutions are weak electrolyte solutions.
3. Karena larutan urea dan aquades yang diujicobakan tidak membuat lampu menyala dan
tidak juga memunculkan gelombang di sekitar elektroda, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kedua larutan tersebut bukan merupakan larutan elektrolit tetapi merupakan larutan
nonelektrolit.
Because urea solution and aquadest tested didn’t make bulb glows and neither nor bubbles
appear around electrodes, we can conclude that both solutions are not electrolyte solutions,
but non-electrolyte solutions.
B.
Lelehan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehan (tanpa air;
wujudnya cair) senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan arus listrik. Berikut
penjelasannya:
The liquid of ionic compound can conduct electricity, while liquid (without water; in liquid
form) of polar covalent compound can’t conduct electricity. This is the explanation:
Daftar Pustaka
Bibliography
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry.Solo: Penerbit Tiga Serangkai.
Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. KIMIA: Mengkaji Fenomena Alam untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta:
Penerbit PT. Cempaka Putih
Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Penerbit PT. Intan
Pariwara.