Anda di halaman 1dari 6

NAMA

: Vibi Rafianto

KELAS

: XII IPA 2

NO. ABSEN

: 38

1 . TUJUAN :
Membandingkan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit pada
konsentrasi sama.

2 . LANDASAN TEORI :
Menurut Raoult, Sifat koligatif larutan adalah sifat suatu larutan yang tidak bergantung
pada jenis zat yang terlarut, melainkan dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut
tersebut. Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan kedalam 2 kelompok, yaitu
sifat tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekananosmotik.
Sedangkan 2 kelompok tersebut adalah larutan elektrolit maupun larutan non-elektrolit.
Penurunan titik beku suatu larutan (Tf ). Penurunan titik beku didefinisikan sebagai
selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan yang dinotasikan
dalam Tf pelarut Tf larutan
Dalam sifat koligatif, suatu larutan campuran akan memiliki titik beku yang lebih
rendah dibandingkan pelarut murninya. Hal ini dikarenakan adanya penghalang
antar partikel pelarut yang sejenis oleh larutan terlarut, sehingga larutan campuran
memerlukan suhu yang lebih rendah agar partikel-partikel pelarut sejenisnya menjadi
rapat (membeku). Hal ini sesuai dengan pengertian bahwa semakin tinggi suhunya,
maka jarak antar partikel sejenis akan merenggang.
Larutan elektrolit akan memiliki sifat koligatif yang lebih besar dibandingkan larutan
non-elektrolit. Hal ini disebabkan, pada suatu reaksi sederhana suatu larutan A elektrolit
menjadi ion B. Kita dapat menyimpulkan bahwa larutan A akan terionisasi menjadi lebih
besar atau sama dengan 1 ion jumlahnya.
Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan
semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar. Titik didih
larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan
penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik
beku pelarutnya. Roult menyederhanakan ke dalam persamaan.
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga Kb dari zat pelarut.
Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol
terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang
bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan faktor
ionisasi larutan.

3 . Alat Dan Bahan :


Alat

-Gelas Kimia
-Tabung Reaksi
-Pengaduk Kaca
-Termometer
-kaki tiga
-Penjepit

Bahan :

-Es Batu
-Garam dapur padat
-Spirtus
-Larutan CO(NH2)2
-Larutan NaCl

4 . CARA KERJA
Untuk percobaan penurunan titik beku
1. Masukkan es batu dalam gelas kimia dan beri garam meja secukupnya. Aduk
hingga rata.
2. Masukkan 3 mL larutan urea 1 M pada tabung reaksi tersebut ke dalam gelas
kimia berisi es batu dan garam.
3. Aduk larutan urea tersebut hingga membeku.
4. Keluarkan tabung reaksi dari gelas kimia dan ganti pengaduk dengan
termometer
5. Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan
6. Ulangi langkah 1-5 untuk larutan lainnya.

Untuk percobaan kenaikan titik didih


1.
2.
3.
4.
5.

Masukkan 3 mL larutan urea 1 M pada tabung reaksi.


Isi Gelas Kimia dengan air lalu panaskan diatas pembakar spiritus.
Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia tersebut
Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik didih larutan
Ulangi langkah 1-4 untuk larutan lainnya.

5. Hasil Pengamatan
No

Zat Terlarut

1
2
3
4

CO(NH2)2 1 molal
CO(NH2)2 2 molal
NaCl 1 molal
NaCl 2 molal

Titik Beku
o
C
-1
-3
-2
-4

Penurunan
Titik Beku
o
C
1
3
2
4

Titik Didih
o
C
69
80
74
84

Penurunan
Titik Didih
o
C
39
50
44
54

Penurunan Titik Beku Larutan

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada kemolalan yang sama, larutan
elektrolit (NaCl) memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan non
elektrolit CO(NH2)2. Hal ini dikarenakan, larutan elektrolit memiliki sifat koligatif
larutan, yaitu kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang lebih besar dari pada
larutan non elektrolit pada konsentarsi yang sama. Selain itu, suatu zat elektrolit akan
mengalami disosiasi (penguraian) menjadi ion-ion (anion kation) dalam larutan. Garam
dapur (NaCl) merupakan zat elektrolit, dan di dalam larutan NaCl akan mengalami
ionisasi menjadi Na+ dan Cl-. Sedangkan urea CO(NH2)2 merupakan zat non elektrolit
yang dalam larutannya terdiri dari molekul-molekul urea dengan konsentrasi tetap. Oleh
karena larutan elektrolit mengalami ionisasai, sehingga memiliki jumlah partikel yang
lebih banyak dari pada larutan non elektrolit, maka sifat koligatif NaCl berbeda dengan
sifat koligatif CO(NH2)2.
Selain itu, diperoleh juga bahwa NaCl 1molal memiliki titik beku -2 oC dan
penurunan titik beku 2 oC. sedangkan NaCl 2molal memiliki titik beku -4 oC dan
penurunan titik beku 4 oC.
Dimana hal tersebut menandakan bahwa semakin besar kemolalan suatu larutan
maka semakin rendah titik beku larutannya dan semakin besar penurunan titik bekunya.

Kenaikan Titik Didih

Sama dengan perubahan titik beku, perubahan titik didih pada NaCl lebih besar
daripada urea karena NaCl dipengaruhi jumlah ion yang mengalami ionisasi. Selain itu
konsentrasi zat juga memengeruhi perubahan titik beku dan titik didih pada suatu zat.

DOKUMENTASI

Alat dan Bahan

Alat dan Bahan

Larutan didinginkan

Larutan dipanaskan

Larutan diletakkan digelas kimia

Larutan dipanaskan

Mengukur suhu setelah dipanaskan

Mengukur suhu setelah didinginkan

6. Pertanyaan :
1. Bagaiman pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan dan titik didih?
Jawab : Semakin besar molalitas maka titik beku semakin rendah dan penurunan titik
beku semakin tinggi. Sedangkan Penambahan zat terlarut baik berupa zat yang
elektrolit maupun nonelektrolit pada pelarut menyebabkan terjadinya kenaikan titik
didih (Tb), sehingga harga titik didih (Tb) yang dihasilkan lebih besar daripada titik
didih pelarut (Tb0).
2. Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit!
Jawab : Penurunan titik beku NaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan
larutan urea CO(NH2)2 (nonelektrolit) sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion
sehingga jumlah partikel lebih banyak dibanding zat nonelektrolit.
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi titik beku larutan?
Jawab :
- Konsentrasi larutan : Semakin besar konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan,
maka semakin rendah titik beku larutan tersebut, dan semakin rendah konsentrasi zat
terlarut dalam suatu larutan maka titik beku larutan akan semakin tinggi
- Keelektrolitan Larutan : Larutan elektrolit akan semakin sukar membeku (titik beku
lebih rendah) daripada larutan non elektrolit.
- Jumlah partikel : Semakin banyak jumlah partikel zat terlarut, titik didih semakin
rendah, dan semakin sedikit jumlah partikel maka titik didih semakin tinggi.

7. Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang memengaruhi titik beku dan penurunan titik beku adalah jumlah
konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan nonelektrolit). Dan garam dapur
berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses
pencairan es dan membuat lebih dingin. Sedangkan Kenaikan Titik Didih, larutan yang
bersifat elektrolit akan memiliki titik didih yang lebih besar dari pelarut murinya,
sehingga mengalami penurunan titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya.

Anda mungkin juga menyukai