Anda di halaman 1dari 19

elektrogravimetri

Pembuat:
Waldi Wansyeh
Pengertian elektrogravimetri

Elektrogravimetri adalah suatu metoda analisis


kuantitatif berdasarkan pengendapan atau
pendepositan logam tersebut pada elektroda dengan
bantuan arus listrik, dapat digunakan untuk
menentukan kadar suatu logam tertentu dalam
larutannya
elektrogravimetri ini bekerja berdasarkan prinsip
elektrolisis,dimana pemberian arus listrik
menyebabkan reaksi reduksi komponen pada
katoda dan sebaliknya proses oksidasi pada
anodanya . Endapan dibentuk secara
elektrokimia, dengan kata lain analit
dielektrolisis sehingga terjadi logamsebagai
endapan dikenal dengan Elektro gravimetri
dalam analisis ini, unsur tembaga diendapkan secara
kuantitatif pada katoda yang inner berupa sangkar platina.
Pertambahan masa endapan dijadikan dasar pada
penentuan kandungan
yang mengalami proses reduksi menjadi logam Cu pada
permukaan katodanya. proses pengendapan ini harus
mencapai kesempurnaan, dilakukan dalam suasana asam
kuat serta dengan bantuan pengadukan stirrer.
Istilah dalam elektrogravimetri
1. Sel volta (galvani)
Sel volta adalah alat yang dapat
menghasilkan listrik berdasarkan pada
reaksi redoks elektrokimia. Sel volta
terdiri atas dua elektroda yang
terhubung dan dapat menghasilkan
listrik, jembatan garam, dan juga
larutan elektrolit tempat elektroda
ditempatkan.
2. Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah penggunaan energi listrik untuk
menjalankan reaksi kimia. Secara teoritis, sel
elektrolisis merupakan bagian dari sel elektrokimia, di
mana energi listrik digunakan untuk menjalankan reaksi
redoks tidak spontan. Secara umum, sel elektrolisis
tersusun dari:

- Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.

- Sumber listrik yang menyuplai arus searah (Direct


Current = DC), misalnya baterai.

- Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi


oksidasi (kutub positif).

- Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi


reduksi (kutub negatif).
Tabel 1. Beberapa unsur yang dapat ditentukan secara elektrogravimetri .

Ion Ditimbang Sebagai Kondisi


Cd2+ Cd Larutan sianida basa
Co2+ Co Larutan sulfat beramoniak

Cu2+ Cu Larutan dengan HNO3/H2SO4


Fe3+ Fe Larutan [NH4]2C2O4
Pb2+ PbO2 Larutan HNO3
Ni2+ Ni Larutan sulfat beramoniak
Cd2+ Cd Larutan sianida basa
Co2+ Co Larutan sulfat beramoniak
Cu2+ Cu Larutan dengan HNO3/H2SO4
PRINSIP DASAR
ELEKTROGEVIMETRI
Analisis secara elektrogravimetri didasarkan
pada prinsip sel elektrolisis dimana penentuan
jumlah listrik dan variabel waktu menjadi
sangatlah penting.
hukum yang mendasari analisis sistem
elektrogravimetri:
1. Hukum Faraday
Bahwa banyaknya zat yang diendapkan
pada elektroda selama elektrolisis
berlangsung sebanding dengan jumlah
arus listrik yang mengalir melalui larutan
tersebut.

w = e .i .t / F
Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah arus listrik yang sebanding dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan resistensi.
Sedangkan menurut Kamus Collins, Hukum Ohm adalah
prinsip arus listrik yang mengalir melalui suatu
konduktor yang sebanding dengan beda potensial.
Namun suhu tetap bernilai konstan. Konstanta
proporsional merupakan resistansi dari konduktor.

i = V/R
Pada umumnya terdapat tiga macam kondisi yang
dapat diterapkan pada suatu sel elktrolisis, yaitu:
1. Elektrolisis dilakukan pada suatu harga potensial luar
yang digunakan (Eapp) pada harga yang tetap.
2. Elektrolisis dilakukan pada suatu harga arus yang
tetap.
3. Elektrolisis dilakukan dengan mempertahankan
potensial salah satu elektrodenya (elektrode kerja)
pada suatu harga tetap
Elektrolisis pada potensial terpasang (Eapp) tetap
Potensial terendah yang harus diberikan agar terjadi
elektrolisis dikenal sebagai potensial peruraian (Ed). Agar
elektrolisis berjalan secara kontinyu dan terus menerus (kare
i makin kecil), maka diperlukan potensial luar terpasang (Eapp
yang besarnya lebih besar dari Ed. Besarnya Eapp adalah

Eapp = (Ekatoda – Eover voltage katoda) – (Eanoda– Eover voltage anoda) – IR


Elektrolisis pada arus tetap
Sesuai hubungan I = E/R, maka untuk
menjaga agar jumlah arus selalu
tercukupi (besarnya i dijaga agar tidak
turun), maka potensial luar harus
selalu ditambah.
Elektrolisis pada potensial katoda yang tetap
Sebagaimana Rumusan Nerns
Ekatoda = E°katoda – Rt/nf.log [x]
RANGKAIAN ALAT
ELEKTROGRAVIMETRI
Prinsip kerja alat elektrogravimetri
1. voltase dari sumber arus baterai yang diperlukan untuk elektroda diuku
r dengan voltmeter dengan bantuan tahanan geser
2. katoda berupa gulungan kawat platina, sedangkan anoda berupa kawat
platina berbentuk spiral
3. Anoda diletakkan tepat di tengan-tengah gulungan platina katoda untuk
memperoleh medan medan listrik yang merata dan menghasilkan
endapan logam yang seragam
Analisis kuantitatif secara Elektrogravimetri

1. Komponen yang dianalisis diendapkan pada suatu elektroda yang telah


diketahui beratnya dan kemudian setelah pengendapan sempurna kembali
dilakukan penimbangan elektroda beserta endapannya
2. Endapan harus kuat menempel padat dan halus, sehingga bila dilakukan
pencucian, pengeringan serta penimbangan tidak mengalami kehilangan
berat.
3. selain itu system ini harus menggunakan elektroda yang inert.
Fmumnyadipakai elektroda plantine.
APLIKASI ELEKTROGRAVIMETRI

•Constant-current electrolylis
Cara ini hanya dapat digunakan untuk logam-logam yang mempunyai Eo
< Eo H dari logam-logam dengan Eo > Eo H. Contoh pemisahan Cu dari
Cd

•Controlled cathode potential electrolysis


Untuk pemisahan logam dengan beda Eo relatif kecil (orde ≈ 1/10)
Contoh pemisahan Cu. Reaksi yang terjadi:
Katoda : cu2+ 2e → cu E0 = 0, 337 V
Anoda : H+ + e → ½ H 2 E0 = 0 V
H2O →1/2 O2+ 2 H+ + 2 e E = 1,23 volt
Reaksi total : Cu2+ + H2O →cu + ½ O2 + 2H +

Anda mungkin juga menyukai