Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan Awal

Early Developament
Rian Zulfahri
rianzulfahri.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Perkembangan awal dimulai setelah terjadi fertilisasi dan terbentuk zigot, zigot ini akan
berkembang menjadi suatu individu baru melalui tahap-tahap perkembangan. Tahap-tahap
perkembangan dibagi dalam beberapa stadium yaitu: pembelahan, blastula, gastrula, organogenesis,
dan tumbuh. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati bentuk-bentuk dan tahapan perkembangan
awal pada hewan. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan secara
langsung pada pengamatan tentang perkembangan awal. Objek yang diamati pada praktikum ini
pembelahan pada Amphioxus. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh melalui pratikum ini adalah
dapat mengetahui perkembangan awal dan tipe pembelahan mitosis yang selnya membelah dua kali
lipat dari sel sebelumnya tanpa terjadi perubahan volume pada sel tersebut.
Kata Kunci: Embrio, morula, blastula, gastrula
Abstract
Early development begins after fertilization occurs and a zygote is formed, this zygote will
develop into a new individual through developmental stages. The stages of development are divided
into several stages, namely: division, blastula, gastrula, organogenesis, and growth. This practicum
aims to observe the forms and stages of early development in animals. This practicum is carried out
by using the direct observation method of observations about early development. The object observed
in this lab was cleavage in Amphioxus. The observations obtained through this practice are possible
to determine the initial devolopment and types of mitotic division where the cell divides twice from
the previuos cell without changing the volume of the cell.
Keywords: Embryo, morula, blastula, gastrula

1
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal

Pendahuluan Tahap-tahapan dari perkembangan


Embriologi merupakan bagian dari selanjutnya terjadi pembelahan-pembelahan
kajian biologi perkembangan (developmental sel secara mitosis menghasilkan sel-sel
of biology). Biologi perkembangan adalh ilmu (blastomer) dengan jumlah dua kali lipat
yang mempelajari tentang perubahan progresif (duplikasi), sehingga terbentuk banyak sel
struktur dan fungsi dalam hidup makhluk berukuran kecil-kecil dan dalam bentuk
hidup. Sedangkan embriologi adalah studi susunan yang bergerombol (morula) yang
mengenai embrio dengan penekanan kepada tampak lebih padat dibandingkan bagian
pola-pola perkembangan embrio. kuning telur Stadia morula adalah stadia
Embryogenesis adalah proses pembentukan dimana blastomer-blastomer yang terbentuk
dan pertumbuhan secara progresif dar sebuah akan memadat sehingga menjadi blastodisk
sel menuju periode organ primordial. (pada pada kutub anima yang membentuk dua lapisan
manusia terjadi saat minggu ke-8 sel. Perkembangan embrio setelah melalui fase
perkembangan). Terkadang disebut juga morula adalah fase balastula. Embrio terus
dengan organogenesis (Haviz, 2014, pp.96- melakukan pembelahan sel untuk berkembang
97). menjadi blastula, yaitu ditandai dengan
Embriogenesis merupakan proses terbentuknya rongga kosong (Ardhardiansyah,
perkembangan bentuk zigot. Dari bentuk 2017, p.20).
sederhana satu sel akan berkembang bentuk Fertilisasi merupakan penggabungan sel
multiseluler karena terjadi pembentukan organ kelamin jantan dan sel kelamin betina
tubuh (organogenesis). Sehingga terbentuk membentuk zigot. Tahap selanjutnya adalah
individu yang fungsional. Proses ini pembelahan secara mitosis pada zigot. Blastula
merupakan rangkaian proses: pembelahan, merupakan lanjutan dari stadium pembelahan
blastulasi, gastulasi, dan neurulasi. berupa massa blastomer membentuk dasar
Pembelahan merupakan suatu rangkaian calon tubuh ayam, pada tahap ini terbentuk
proses mitosis yang berlangsung beturut-turut blastoselom. Gastrula adalah proses kelanjutan
setelah terjadi fertilisasi. Pembelahan zigot stadium blastula, tahap akhir proses gastrulasi
terjadi secra cepat sehingga sel anak tidak ditandai dengan terbentuknya gastroselum dan
sempat tumbuh dan sel anak makin kecil sesuai sumbu embrio sehingga embrio mulai tumbuh
dengan tingkat perkembanganya. Pada akhir memanjang Tubulasi merupakan kelanjutan
pembelahan menghasilkan sekelompok sel dari proses stadium gastrula. Embrio pada
yang kompak dan padat yang disebut morula stadium ini disebut neurula karena pada tahap
(Soenardirahardjo, 2017, p.1). ini terjadi neurulasi yaitu pembentukan
Perkembangan embrio terjadi mulai dari bumbung neural. Organogensis merupakan
proses fertilisasi antara oosit dengan tahap selanjutnya yaitu perkembangan dari
spermatozoa. Oosit yang diperoleh dari hasil bentuk primitif embrio menjadi bentuk
ovulasi secara alami atau melalui maturasi definitif yang memiliki bentuk dan rupa yang
secara in vitro adalah dalam kondisi matang spesifik dalam satu spesies (Kusumawati,
siap untuk dibuhi) yaitu pada kondisi metafase 2016, p.30).
IF (M II), Perkembangan selanjutnya terjadi
Metode/Cara Kerja
karena adanya uktivasi oleh spermatozoa atau
Waktu dan Tempat
proses aktivasi secara buatan. Aktivasi oosit
Praktikum Perkembangan Hewan
oleh spermatozoa terjadi pudu proses fertilisasi
tentang “Perkembangan Awal” dilaksanakan
pada saat spermatozoa melakukan inisiasi
di Rumah masing-masing, melaluli vitual
terhadap fluktuasi 𝐶𝑎2+ di dalam oosit sampai
terbentuk pronukleus (Gunawan, 2014, p.154).

2
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal

zoom meeting atau secara daring pada tanggal pembelan sel yang terjadi pada saat terjadinya
17 November 2020. fertilisasi.
Target/Objek/Populasi/Sampel
Target pada praktikum ini adalah
mengamati bentuk-bentuk dan tahapan
perkembangan awal pada hewan. Objek pada
praktikum ini adalah buku, pulpen, laptop.
Populasi yang melakukan praktikum ini adalah
mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Syiah Kuala. Sampel yang
digunakan adalah pembelahan pada
amphioxus.
Prosedur/Cara Kerja
Prosedur yang digunakan pada
praktikum ini adalah pertama disediakan papan
Gambar. Pembelahan mitosis
preparat, pisau/cuter, plastisin. Lalu langkah
selanjutnya plastisin tersebut dibentuk bulat- Fertilisasi merupakan proses penyatuan
bulat dengan berbagai ukuran. Kemudian antara sel telur dengan sel spermatozoa untuk
diamati bentuk-bentuk pembelahan dan amati membentuk zigot. Fertilisasi dapat dibagi
pula tahapan perkembangannya tersebut dan di menjadi dua, yaitu fertilisasi internal dan
diskusikan secara virtual melalui applikasi eksternal. Fertilisasi yang umumnya terjadi
Gmeet. Selanjutnya digambar hasil pada ikan merupakan jenis fertilisasi eksternal,
pengamatan. dikarenakan terjadi di luar tubuh induk
(Lismawati, 2016, p.78).
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Embrio akan mengalami berbagai
Data
perkembangan hingga menetas. Perkembangan
Teknik pengumpulan data kualitatif
tersebut dapat dibagi menjadi lima fase yaitu
yang digunakan adalah dengan mengamati
pembelahan sel (cleavage), kemudian morula,
secara pengamatan langsung pembelajaran dan
blastula, gastrula dan organogenesis
metode pengamatan langsung serta dengan
(Herjayanto, 2017, p.4).
memahami dasar teori tentang bentuk dan
Fase blastula terjadi saat embrio terus
tahapan perkembangan awal.
melakukan pembelahan sel untuk berkembang
Teknik Analisis Data menjadi blastula, yaitu ditandai dengan
Data yang didapat dan metode terbentuknya rongga kosong. Selama stadia
pengamatan langsung, foto terhadap specimen blastula, blastomer membelah beberapa kali
dan hasil pengamatan yang dilengkapi dengan membentuk blastomer-blastomer dengan
penjelasan terkait dengan gambar tersebut. ukuran yang makin kecil, sehingga tempat
Kemudian dianalisis secara deskriptif. pada stadia morula blastomer semula padat
Hasil dan Pembahasan akan terbentuk ruangan kosong yang disebut
Berdasarkan praktikum yang telah blastosul yang ditutupi oleh blastoderm dan
dilakukan dapat diketahui bahwa pengamatan pada sisi luar terdapat epiblast. Antara
ini bertujuan mengamati bentuk-bentuk dan blastosul dan blastoderm dipisahkan oleh
tahapan perkembangan awal pada hewan serta hypoblast primer (Alfath, 2020, p.135).

3
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal

Gastrula merupakan tahapan Terhadap Embriogenesis, Lama


perkembangan embrio setelah blastula. Waktu Penetasan dan Derajat
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula Penetasan Telur Ikan Tawes. Jurnal
Sains Akuakultur Tropis, 4:2, 129-138.
yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata
Ardhardiansyah, dkk. 2017. Embriogenesis
dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio dan Karakteristik Larva Persilangan
serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa Ikan Patin Siam (Pangasius
hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah hypophthalmus) Jantan dengan Ikan
dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal Baung (Hemibagrus nemurus) Betina.
jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 8:2,
(Fitria, 2014, p.72) 17-27.
Fitria, dkk. 2014. Pengembangan Media
Melewati masa gastrulasi,
Pembelajaran Interaktif Berorientasi
perkembangan hewan embrio menuju ke arah Konstruktivisme Pada Materi
organogenesis. Pada tahap embriogenesis Gastrulasi dalam Mata Kuliah
mulai terbentuk organ-organ primitif (bud) dan Perkembangan Hewan. Jurnal Ruaya.
pada akhirnya menuju organ definitif. 4:1, 70-83.
Organogenesis sendiri didefinisikan sebagai Gunawan, dkk. 2014. Perkembangan Embrio
serangkaian proses pembentukan organ-organ Sapi Setelah Fertilisasi Menggunakan
Metode Intracytoplasmic Sperm
definitif yang berasal dari lapis benih yaitu
Injectionn (ICSI) dan Aktivasi dengan
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Strontium. Jurnal Kedokeran Hewan,
Organogenesis yaitu proses pembentukan 8:2, 154-157.
organ-organ tubuh pada makhluk hidup Haviz, M. 2014. Konsep Dasar Embriologi:
(manusia dan hewan). Tahapan embriogenesis Tinjauan Teoretis. Jurnal Sainstek,
dan organogenesis dalam perkembangannya 6:1, 96-101.
Herjayanto, M. 2017. Embriogenesis,
selalu sejalan, salah satunya perkembangan
Perkembangan Larva dan Viabilitas
organ-organ anggota tubuh (Primair, 2015, Reproduksi Ikan Pelangi Iriantherina
p.141). Werneri Meinken, 1974 Pada Kondisi
Simpulan dan Saran Laboratorium. Jurnal Akuatika
Indonesia. 2:1, 1-10.
Simpulan
Kusumawati, dkk 2016. Perkembangan
Hasil pengamatan dapat diketahui Embrio dan Penentuan Jenis Kelamin
bahwa perkembangan awal dimulai pada saat DOC (Day-Old C Chicken) Ayam
terjadinya fertilisasi, setelahnya sel tersebut Jawa Super. Jurnal Sain Veteriner,
mebelah dua kali lipat dari sel semula yaitu 34:1, 29-33.
satu sel menjadi 2, 4, 8, 16, 32 dan seterunya, Lismawati, N. 2016. Fertilisasi dan Daya Tetas
serta terjadi proses pekembangan lanjutan dari Telur Ikan Tawes (Puntius javanicus)
dari Sperma Pasca Penyimpanan Pada
morula, blastula, gastrula dan sampai terjadi Temperatur 4℃. Jurnal Perikanan
pembentukan yaitu tahap organogenesis. Tropis, 3:1, 77-84.
Saran Primair, A. 2015. Efek samping Pennggunaan
Daun Sungkai (Peronema canescens
Saran dari praktikum ini adalah kedepanya
Jack) Sebagai Obat Tradisional Suku
semoga lebih baik. Semoga dapat memahami Lembak Pada Menci (Mus musculus).
dengan baik terhadap materi pengamatan yang Jurnal Semirata Universitas
telah dilakukan secara virtual. Tanjungpura Pontianak, 1:1, 139-148.
Soenardirahardjo. 2017. Teratology Pada
Daftar Pustaka
Hewan dan Ternak. Surabaya:
Alfath, dkk. 2020. Pengaruh Tingkat
Airlangga University Press.
Kepadatan Telur yang Berbeda

4
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal

Gambar Pengamatan:
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal
Rian Zulfahri: Perkembangan Awal

Anda mungkin juga menyukai