Anda di halaman 1dari 28

BUKU KERJA PRAKTIKUM

MORFOLOGI TUMBUHAN

Nama : Syatira Anum Davi


NIM : G1A022092
Kelompok/ meja : C2
Nama Co. As. : Maulia Sustiana

LABORATORIUM BIOLOGI LANJUT


PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
2020

0
ACARA I
MACAM-MACAM BENTUK DAN BAGIAN DAUN TUNGGAL

Tujuan: Mengenal macam-macam bentuk dan bagian daun tunggal dari tumbuhan
monokotil dan dikotil.

GAMBAR Bahan No. 1: Daun Bambu


(Bambusa Sp.)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex Folii)
2. Tepi daun (Margo Folii)
3. Helaian daun (Lamela)
4. Tulang daun (Costa)
5. Tangkai daun (Petiolus)
6. Pangkal daun
(Articulatio)

Deskripsi :

Daun bambu memiliki daun yang lengkap karena mempunyai


beberapa bagian seperti pelepah daun, tangkai daun serta
helaian daun.

Bangun daun tanaman ini berbentuk lanset, ujung pada


daunnya meruncing, pangkal daun terlihat tumpul, tepi daun
merata, serta daging daun terlihat seperti kertas.

Pertulangan tanaman daun bambu ini sejajar, yaitu


mempunyai satu tulang yang ada di tengah yang besar
sedangkan beberapa tulang lainnya lebih kecil serta tampak
sejajar dengan sebuah ibu tulang daun. Permukaan dari daun
bagian atas terlihat berbulu, sedangkan pada permukaan daun
pada bagian bawah berbulu kasar.

1
GAMBAR Bahan No. 2: Daun Singkong
(Manihot esculenta crantz)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex Folii)
2. Tepi daun (Margo Folii)
3. Helaian daun (Lamela)
4. Tulang daun (Costa)
5. Tangkai daun (Petiolus)

Deskripsi :

Daun Singkong mempunyai daun yang berbentuk seperti 5


jari dan juga berbentuk lonjong yang mempunyai garis pada
setiap daun dengan tepi yang terlihat rata.

Sedangkan pada bagian ujung dari daun tanaman singkong


tersebut meruncing. Daun singkong mempunyai warna hijau
tua dan ada juga daun yang mempunyai warna agak
kekuningan.

GAMBAR Bahan No. 3: Daun Acasia


(acasia mangiana wild.)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex
Folii)
2. Tepi daun (Margo
Folii)
3. Helaian daun (Lamela)
4. Pangkal daun
(Articulatio)
5. Tangkai daun
(Petiolus)

2
Deskripsi :

Bentuk daun pohon akasia memanjang dan lonjong. Terdapat


tulang sirip di daun akasia denagn tepi daunnya yang rata. Pada
ujung dan pangkal daun tumbuhan akasia memiliki bentuk
tumpul. Warna dari daun ini hijau pekat.

Panjang daun pohon akasia mencapai kisaran 20 cm dengan


lebar sampai 2 cm.

3
GAMBAR Bahan No. 4: Daun Waru
(Hibiscus tiliaceus L.)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex
Folii)
2. Tepi daun (Margo
Folii)
3. Helaian daun (Lamela)
4. Tulang daun (Costa)
5. Tangkai daun
(Petiolus)
6. Pangkal daun
(Articulatio)
Deskripsi :

Daun yang dimiliki oleh tanaman waru berbentuk bulat dan


berjenis tunggal. Panjang dari daun sekitar 20 cm dengan tepi
daun yang rata serta tulangnya menjari. Pada tanaman waru
juga terdapat daun penumpu yang memiliki bentuk bulat telur
berukuran 2,5 cm.

4
GAMBAR Bahan No. 5: Daun Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis L.)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex
Folii)
2. Tepi daun (Margo
Folii)
3. Tulang daun (Costa)
4. Helaian daun (Lamela)
5. Tangkai daun
(Petiolus)

Deskripsi :

Daun kembang sepatu merupakan daun tunggal. Daun ini


memiliki bentuk oval, tepi daun beringgit unik, ujungnya
runcing, berpangkal tumpul. Panjangnya sekitar 10-16 cm dan
lebarnya mencapai 5-11 cm. Warnanya ada yang hijau muda
dan hijau tua.

5
GAMBAR Bahan No. 4: Daun Waru
(Hibiscus tiliaceus L.)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex
Folii)
2. Tepi daun (Margo
Folii)
3. Helaian daun (Lamina)
4. Tulang daun (Costa)
5. Tangkai daun
(Petiolus)
6. Pangkal daun
(Articulatio)
Deskripsi :

Daun yang dimiliki oleh tanaman waru berbentuk bulat dan


berjenis tunggal. Panjang dari daun sekitar 20 cm dengan tepi
daun yang rata serta tulangnya menjari. Pada tanaman waru
juga terdapat daun penumpu yang memiliki bentuk bulat telur
berukuran 2,5 cm.

6
GAMBAR Bahan No. 5: Daun Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis L.)

Keterangan:
1. Ujung daun (Apex
Folii)
2. Tepi daun (Margo
Folii)
3. Tulang daun (Costa)
4. Helaian daun (Lamina)
5. Tangkai daun
(Petiolus)

Deskripsi :

Daun kembang sepatu merupakan daun tunggal. Daun ini


memiliki bentuk oval, tepi daun beringgit unik, ujungnya
runcing, berpangkal tumpul. Panjangnya sekitar 10-16 cm dan
lebarnya mencapai 5-11 cm. Warnanya ada yang hijau muda
dan hijau tua.

7
ACARA II
MACAM-MACAM BENTUK DAN BAGIAN DAUN MAJEMUK

Tujuan: Mengenal macam-macam bentuk dan bagian daun majemuk dari tumbuhan
monokotil dan dikotil.

GAMBAR Bahan No. 1: Daun asam


(Tamarindus indica L.)

Keterangan:
1. Anak daun
2. Tangkai anak daun
3. Ibu tangkai daun

Deskripsi :

Daun asam tumbuh secara berhadapan dengan bentuk


majemuk tunggal dan lonjong. Ukuran daunnya memiliki
panjang kurang lebih 1 cm sampai 2,5 cm dengan lebar antara
0,5 cm hingga 1 cm. Ujung dari daun pohon asam cenderung
tumpul, sedangkan pangkalnya bulat. Tepian daun
mempunyai jenis pertulangan menyirip rata dengan warna
hijau.

8
GAMBAR Bahan No. 2: Daun Lamtoro
(Lycopersicon esculentum
Mill.)

Keterangan:
1. Anak daun
2. Tangkai anak daun
3. Ibu tangkai daun

Deskripsi :

Daun lamtoro termasuk jenis daun majemuk dan berbentuk


menyirip rangkap dengan ujung runcing serta pangkal daun
miring, permukaan daun lamtoro mempunyai rambut halus dan
tepinya berjumbai.

GAMBAR Bahan No. 3: Daun Walisongo


(Schefflera Arboricola)

Keterangan:
1. Ujung Daun (Apex
Folii)
2. Tepi Daun (Margo
Folii)
3. Helaian Daun
(Lamina)
4. Tulang Daun (Costa)
5. Tangkai Daun
Deskripsi : (Petiolus)

Daun walisongo masih muda berwarna hijau pekat,


sedangkan jika sudah tua dan siap rontok warnanya menjadi
kucing kecokelatan.

9
Bunga tanaman wali songo menempel di ujung tangkai.
Jumlah helai per-tangkai ada 4 sampai 6 daun dengan posisi
melingkari pucuk tangkai. Sedangkan bentuk daunnya
memanjang dengan posisi semakin ke ujung semakin
mengkerucut.

Untuk varietas lain biasanya di sisi daun terdapat garis


melingkar dengan warna kontras. Kadang berwarna putih
kadang ada yang berwarna kuning pucat.

GAMBAR Bahan No. 4: Daun Jeruk


Purut (Citrus hystrix DC.)

Keterangan:
1. Ujung Daun (Apex
Folii)
2. Tulang Daun (Costa)
3. Tepi Daun (Margo
Folii)
4. Pangkal Daun
Deskripsi :
(Articulatio)
5. Helaian Daun
Daunya berwarna hijau tua, mengkilap, dan permukaan bawah
(Lamina)
hijau muda. Daunnya tumbuh berpasangan dan seperti angka
delapan. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak
daun. Helaian anak daun berbentuk bulat sampai lonjong,
pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai
meruncing. Panjangnya 8-15cm dan lebarnya 2-6 cm dan

10
kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna
jernih.

GAMBAR Bahan No. 5: Daun Kelor


(Moringa oleifera Lam.)

Keterangan:
1. Tulang Daun (Costa)
2. Tangkai Daun
(Petiolus)
3. Pangkal Daun
(Articulatio)
4. Helaian Daun
(Lamina)
5. Tepi Daun (Margo
Folii)
Deskripsi :

Daun Kelor memiliki bentuk daun yang bulat ataupn oval,


tidak memiliki ujung daun namun memiliki pangkal daun,
warna daun kelor hijau tua dengan tangkai dan pangkal daun
berwarna hijau muda, ukuran helaiannya tidak terlalu lebar.
Dan memiliki tulang daun yang tipis disetiap helaiannya.

11
ACARA III
DUDUKNYA DAUN PADA BATANG DAN RUMUS DAUN SERTA BENTUK
BATANG

Tujuan:
1. Dapat memahami duduknya daun pada batang (phyllotaxis atau disposition foliorum)
dan cara mencari rumus daun (divergensi) yang merupakan salah satu karakter dari
anggota suku tumbuhan.
2. Mengenal karakter batang seperti bentuk batang, tekstur batang, sifat batang, arah
tumbuh batang, permukaan batang dan kulit batang.

GAMBAR Bahan No. 1: Ranting


Berdaun Ketimunan
(Gyrinops verstegii (Gilg)
Domke).

Deskripsi :

Duduknya daun pada daun ketimunan atau gaharu adalah


berseling (folia alternate). Daun berseling adalah daun yang
kedudukannya berseling-seling, silih berganti pada sisi-sisi
yang berlawanan (daun pertama pada sisi kiri, yang kedua pada
sisi kanan, yang ketiga pada sisi kiri, yang keempat pada sisi
kanan, dan seterusnya). Rumus daun ketimunan atau gaharu
adalah 1/2. Untuk batangnya, daun ketimunan atau gaharu
memiliki bentuk batang yang silinder, tekstur dan kulit
batangnya yaitu berkayu, untuk sifat dan permukaan batangnya
yaitu kasar, dan arah tumbuh batang gaharu atau ketimunan
yaitu tegak lurus dan tidak mencondong.

12
GAMBAR Bahan No. 2: Ranting
Berdaun Akasia (Acacia
auricuriformis Benth.)

Deskripsi :

Daun Akasia memiliki duduk daun berseling (folia alternate),


daun berseling adalah daun yang kedudukannya berseling-
seling, silih berganti pada sisi-sisi yang berlawanan (daun
pertama pada sisi kiri, yang kedua pada sisi kanan, yang ketiga
pada sisi kiri, yang keempat pada sisi kanan, dan seterusnya).
Rumus daun akasia adalah ½. Untuk batang daun akasia
memiliki bentuk batang yang silinder, tekstur dan kulit batang
yaitu berkayu, sifat serta permukaan batangnya yaitu kasar,
arah tumbuh batangnya tegak lurus dan tidak mencondong.

GAMBAR Bahan No. 3: Ranting


Berdaun Soka (Ixora sp.)

Deskripsi :

Duduknya daun pada batang soka adalah bersilang-


berhadapan (folia opposite decussate). Daun bersilang-
berhadapan adalah dua daun pada setiap buku-buku letaknya

13
berhadapan, pada buku-buku batang berikutnya biasanya
kedua daunnya membentuk suatu silang dengan 2 daun di
bawahnya. Rumus daunnya yaitu 2/4. Bentuk batang daun
soka adalah silinder, tekstur dan kulit batangnya yaitu
berkayu, sifat dan permukaan batangnya kasar, serta arah
tumbuh batangnya tegak lurus dan tidak mencondong.

GAMBAR Bahan No. 4: Ranting


Berdaun Alamanda
(Allamanda cathartica L.)

Deskripsi :

Duduk daun pada batang alamanda adalah berkarang (folia


verticilata/ whorled). Duduk daun berkarang adalah daun-
daun yang berada dalam dua karangan berurutan masing-
masing yang dimana dapat sejajar, dapat pula tidak, dan
terdapat tiga atau lebih daun muda pada setiap buku (nodus).
Bentuk batang pada tumbuhan alamanda yaitu silinder,
tekstur dan kulit batangnya berkayu, sifat dan permukaan
batangnya kasar, serta arah tumbuh batangnya tegak lurus dan
tidak mencondong.

GAMBAR Bahan No. 5: Tanaman


Rumput Teki udel-udelan
(Cyperus kylinga Endl.)

14
Deskripsi :

Duduknya daun teki adalah berhadap-hadapan atau berkarang


(folia yerticilata). Batang rumput teki termasuk ke dalam
batang mendong (calamus), batang mending sama seperti
batang rumput, akan tetapi memiliki ruas-ruas yang lebih
Panjang, batangnya berbentuk segitiga (triangularis), tekstur
batangnya yaitu batang herba, sifat batangnya licin karena
permukaan dan kulit batang tersebut terlihat mengkilat, dan
arah tumbuh rumput teki yaitu tegak lurus tidan mencondong.

ACARA IV

Tujuan:
Mengenal karakter batang seperti bentuk batang, tekstur batang, sifat batang, arah
tumbuh batang, permukaan batang dan kulit batang

GAMBAR Bahan No. 1: Batang bayam


(Amarantus sp.)

Deskripsi :

Batang bayam termasuk batang herbaceous, batangnya


beralur, dan berbentuk silinder, tekstur batang bayam yaitu
herba (lunak), sifat batangnya licin karena permukaan batang
dan kulit batangnya terlihat mengkilat, arah tumbuh batang
bayam yaitu tegak lurus.

15
GAMBAR Bahan No. 2: Batang Markisa
(Passifora qudrangularis L.)

Deskripsi :

Batang markisa berbentuk segiempat (quadrangularis). Jenis


dan tekstur batangnya herba, sifat batangnya licin karena
permukaan dan kulit pada batang markisa terlihat mengkilat,
arah tumbuh batangnya menjalar (tegak lurus, namun agak
berseling).

GAMBAR Bahan No. 3: Batang Pepaya


Jepang (Cnidoscolus
aconitifolius)

Deskripsi :

Batang pada papaya tidak berkayu atau herba, bentuk


batangnya silindris, berongga dan berwarna putih kehijauan.

16
Batangnya termasuk ke dalam kategori semi berkayu karena
pada bagian dalam batang terdapat rongga dan gabus dengan
kulit cukup halus serta tipis berwarna abu-abu. Habitus
tanaman ini adalah pohon. Permukaan batang memperlihatkan
bekas daun, arah tumbuh batang tegak lurus dan tipe percangan
monopodial. Sifat batangnya jika masih mudah itu licin, jika
sudah tua terlihat agak kasar dan beronnga karena bekas daun.

GAMBAR Bahan No. 4: Batang rumput


teki udel-udelan (Cyperus
kylinga Endl.)

Deskripsi :

Batang rumput teki termasuk ke dalam batang mendong


(calamus), batang mending sama seperti batang rumput, akan
tetapi memiliki ruas-ruas yang lebih Panjang, batangnya
berbentuk segitiga (triangularis), tekstur batangnya yaitu
batang herba, sifat batangnya licin karena permukaan dan
kulit batang tersebut terlihat mengkilat, dan arah tumbuh
rumput teki yaitu tegak lurus tidan mencondong.

GAMBAR Bahan No. 5: Tanaman Padi


(Oryza sativa L.)

Deskripsi :

17
Batang padi termasuk ke dalam batang rumput (calmus).
Batang padi berbentuk bulat, berongga dan beruas. Antar ruas
pada batang dipisahkan oleh buku. Panjangnya tiap-tiap ruas
tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal
batang dan ruas kedua, ketiga dan seterusnya lebh Panjang
daripada ruas yang didahuluinya. Habitusnya adalah herba.

ACARA V

Tujuan:
Dapat memahami modifikasi metamorphosis akar (radix) dan batang (caulis)

GAMBAR Bahan No. 1: Umbi akar


tunggang/ akar tombak
(fusiformis) Wortel (Daucus
carita L.)

Keterangan:
a. Batang akar

Deskripsi :

Umbi wortel adalah modifikasi dari akar tunggang yang


termasuk umbi akar (tuber rhizogenum). Akar tunggang, akar
lateral dan batang yang berbentuk cakram (discus). Ciri-ciri
umbi akar adalah tidak memiliki kuncup daun, tidak beruas-
ruas, tidak mempunyai mata tunas, dan umbinya berada di
bawah tanah. Pada wortel termasuk umbi akar tunggang, maka
yang membesar adalah batang akarnya.

18
GAMBAR Bahan No. 2: Umbi berlapis
(bulbus tunicatus) Bawang
Merah (Allium cepa L.)

Keterangan:
a. Sisik-sisik
b. Bulbus
c. Subang/cakram

Deskripsi :

Umbi bawang merah adalah modifikasi dari batang yang


termasuk ke dalam umbi berlapis (bulbus tunicatus). Batang
berubah bentuk menjadi bangunan seperti cawan (discus) dan
daun yang berada di dalam tanah berubah menjadi lapisan-
lapisan yang membentuk bangunan seperti gasing. Umbi
pokok (bulbus) dan anak umbi (bulbulus).

GAMBAR Bahan No. 3: Umbi Batang


(tuber caulogenum) Kentang
(Solanum tuberosum L.)

Keterangan:
a. Batang
b. Mata tunas
c. Akar

19
Deskripsi :

Umbi kentang termasuk ke dalam modifikasi batang yang


disebut umbi batang (tuber cauligenum). Terdapat bekas
buku batang (bekas ketiak daun) yang merupakan tempat
tumbuh tunas adventif. Umbi batang mampu memunculkan
tunas maupun akar. Umbi kentang merupakan ujung-ujung
stolon yang membesar. Umbi kentang berbentuk bulat,
lonjong dan meruncing.

GAMBAR Bahan No. 4: Akar rimpang


(rhizoma) : Jahe (Zingiber
officinale Roscoe.)

Keterangan:
a. Nodus
b. Internodus

Deskripsi :

Rimpang jahe termasuk modifikasi dari batang yang tumbuh


mendatar di bawah permukaan tanah yang disebut rhizoma.
Adanya buku-buku batang (nodus) yang jelas, ruas batang
(inter nodus) dan adanya sisa-sisa daun berupa sisik daun
serta di ujung rimpang terdapat tunas yang tumbuh kearah
atas muncul di permukaan.

20
ACARA VI

Tujuan:
1. Mengenal bagian-bagian bunga.
2. Berlatih membuat diagram bunga dan rumus bunganya.
3. Mengenal bagian bunga yang mengalami modifikasi/metamorfosis : kelopak
bunga, mahkota bunga, androecium, gynoecium.

GAMBAR Bahan No. 1:


Bunga Musaendah
(Mussaenda frondose L.)

Keterangan:
a. Mahkota bunga
(corolla)
b. Kelopak bunga (kalix)
c. Tangkai bunga
Deskripsi : (pedicellus)

Bunga ini memiliki bunga yang termasuk hermaprodit dan


susunan bunganya majemuk yang terletak pada ujung batang
atau cabang yang berbentuk malai kelopak bunganya semu
berbentuk oval. Bagian dasar mahkota bunganya memiliki
bentuk tabung, ujungnya lepas dan berjumlah 5 helai. Kelopak
bunganya bermodifikasi menyerupai mahkota dari bunga itu
sendiri. Namun biasanya bunga asli dari musaendah berwarna
kuning, kecil dan terdiri atas lima helai corolla.

21
GAMBAR Bahan No. 2:
Bunga Biduri (Calotropis
gigantea Dryand.)

Keterangan:
a. Mahkota bunga
(corolla)
b. Kepala putik
(ginoecium)
c. Benang sari
(androecium)
d. Tangkai bunga
Deskripsi : (pedicellus)
e. Lengan putik (stilus)
Bunga biduri berbentuk majemuk menyerupai paying yang f. Corona
tumbuh di ujung ranting. Bunga biduri mengalami modifikasi
pada mahkota bunganya, yaitu pada area putik dan benang
sari. Area ini memiliki bentuk tidak seperti pada bunga
lainnya. Tangkai bunga panjang dengan kelopak terbentang
dan taju bulat telur, berbulu halus, serta memiliki daun
pelindung sempit. Benang sari membentuk tabung dan kepala
putik lebar berbentuk segilima. Mahkota bunga berbentuk roda
yang berwarna ungu muda, dengan tabung yang hijau pucat
dan berbentuk cawan yang dangkal. Bunganya termasuk ke
dalam bunga banci karena memiliki 2 kelamin yaitu
androecium dan gynoecium.

GAMBAR Bahan No. 3:


Bunga Turi (Sesbania
grandiflora (L.) Pers.)

Keterangan:
a. Mahkota bunga
b. Alae
c. Karina
d. Alae
e. Vesilum
f. Tangkai benang sari
g. Tangkai bunga
h. Kepala putik

22
Deskripsi : i. Tangkai benang sari

Bunga turi adalah bunga yang termasuk kedalam golongan


bunga banci. Bunga turi mengalami metamorfosis di bagian
mahkota (corolla). Bunga ini juga memiliki dua kelamin,
yaitu androecium dan ginoecium. Posisi ginoecium lebih
tinggi dibandingkan dengan androecium. Bentuk kalix dari
bunga turi ini adalah kalix yang menyatu. Bunga ini memiliki
tiga buah corolla berbeda, yaitu veksilum, alae dan karina.
Corolla tersebut mengalami modifikasi dan menghasilkan
bentuk corolla yang berbeda -beda. Biasanya veksilum
berbentuk lebar dan bergelantungan di depan, sedangkan alae
berposisi di samping kanan kiri dari androecium dan
ginoecium dan berbentuk seperti sayap.

GAMBAR Bahan No. 4:


Bunga Waru (Hibiscus
tiliaceus L.)

Keterangan:
a. Mahkota bunga
(corolla)
b. Kepala putik
(ginoecium)
c. Kepala benang sari
(anther)
Deskripsi : d. Tangkai benang sari
(androecium)
Bunga waru merupakan bunga tunggal. Mahkota berbentuk e. Tangkai putik (stilus)
kipas berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal. f. Ibu kelopak
Kelopak bunga termodifikasi menjadi daun yang dimana g. Tangkai bunga
disebut dengan epicalyx Bunga waru termasuk bunga banci (pedicellus)
karena memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. h. Anak kelopak
Bunga ini memiliki 2 tangkai yaitu ibu tangkai dan anak i. Calix
tangkai. Bunganya termasuk ke dalam bunga yang memiliki j. Epikalix
banyak bidang bagi atau radial simetri yang disebut
aktonomorf.

23
GAMBAR Bahan No. 5:
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima (L.) Pers.)

Keterangan:
a. Mahkota bunga
(corolla)
b. Kepala benang sari
(anther)
c. Tangkai benang sari
(androecium)
d. Kelopak bunga (kalix)
Deskripsi : e. Kepala putik (stigma)
f. Tangkai putik
Bunga merak adalah bunga yang mengalami modifikasi pada (genowcium)
salah satu mahkota bunganya. Bunga ini memiliki 2 kelamin, g. Tangkai bunga
oleh sebab itu bunga merak termasuk kedalam golongan bunga (pedicellus)
banci. Calyx bunga merak berbentuk seperti bintang, terdiri
atas 5 calyx dan juga 5 corolla. Stigma dari bunga merak
tumbuh sedikit lebih tinggi dari putik yang ada disekitarnya,
stilusnya berwarna kehijauan jadi dapat dengan mudah untuk
membedakannya dengan anter. Posisi gynoecium dari bunga
merak ini berada dibawah.

24
ACARA VII

Tujuan:
Mengenal macam-macam dan bagian-bagian buah dan biji.

GAMBAR Bahan No. 1:


Buah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L.)

Keterangan:
a. Eksokarpium
b. Mesokarpium
c. Endokarpium
d. Biji

Deskripsi :

Buahnya berbentuk bintang yang lonjong berwarna hijau


muda dan hijau tua. Buah ini dilengkapi dengan eksokarpium,
mesokarpium dan endokarpium yang melindungi bijinya.
Buah ini memilik tekstur sedikit keras.

25
GAMBAR Bahan No. 2:
Buah kenari (Canarium
littorale Blume)

Keterangan:
a. Daging buah
b. Biji buah

Deskripsi :

Buahnya berbentuk lonjong berwarna kecoklatan. Terdapat


eksokarpium, mesokarpium dan endokarpium yang
melindungi biji. Buahnya keras dan memiliki tekstur halus
dibagian eksokarpiumnya

GAMBAR Bahan No. 3:


Buah jarak kepyar (Ricinus
communis L.)

Keterangan:
a. Eksokarpium
b. Mesokarpium
c. Endokarpium

Deskripsi :

buah dari jarak kepyar adalah buah sejati tunggal dan


memiliki tiga ruang di dalam buah tersebut. Dalam satu buah
jarak kepyar berisi tiga biji. Bagian terluar dari buah jarak
kepyar adalah eksokorpium, bagian buahnya disebut dengan
mesokorpium, untuk bagian yang paling dekat dengan

26
kotiledon sendiri disebut dengan endokorpium, dan kotiledon
atau biji dari buah jarak.

GAMBAR Bahan No. 4:


Buan murbei (Morus rubra
L.)

Keterangan:
a. Daging buah
b. Biji buah

Deskripsi :

Buah murbei merupakan buah ganda yang dimana daging buah


dan biji buahnya saling berdekatan sehingga sulit untuk
membedakan yang mana daging buah dan yang mana biji buah.

27

Anda mungkin juga menyukai