Anda di halaman 1dari 11

KONSEP MODIFIKASI

PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI

dibuat oleh : Alif Putrawan


NIM : 1601621067
Dosen Pengampuh : Dr.Nur Ali M.pd
Pendahuluan
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan
sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, mempunyai peranan yang sangat penting
yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan
yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan
secara sistematik, bertujuan untuk meningkatkan
individu secara organik, neuromuscular, perceptual,
kognitif, sosial dan emosional. (Depdiknas: 2003)
Jadi pendidikan jasmani merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, dan penghayatan nilai-nilai serta
pembiasaan pola hidup sehat untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik
dan psikis yang seimbang. Yang membedakan
antara pendidikan jasmani dengan mata
pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu
gerak insani atau manusia yang bergerak secara
sadar.
Pengertian Modifikasi secara umum adalah mengubah
atau menyesuaikan. Modifikasi dapat diartikan sebagai
upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-
penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan
perlengkapan) maupun dalam tujuan dan cara (metoda, gaya,
pendekatan, aturan serta penilaian) dari pernyataan diatas
mengenai pengertian modifikasi, modifikasi merupakan
suatu usaha perubahan yang dilakukan berupa penyesuaian-
penyesuaian baik dalam bentuk fasilitas dan perlengkapan
atau dalam metoda, gaya, pendekatan, aturan serta
penilaian.

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan pula dengan


tujuan pembelajaran, dari mulai tujuan yang paling rendah
sampai dengan tujuan yang paling tinggi. Modifikasi tujuan
pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara membagi
tujuan pembelajaran ke dalam tiga komponen yakni: tujuan
perluasan, tujuan penghalusan dan tujuan penerapan
Pertama adalah tujuan perluasan maksudnya adalah
tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada
perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk
atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa
memperhatikan aspek efisiensi atau efektifitasnya.
Kedua adalah tujuan penghalusan maksudnya adalah
tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada
perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan gerak
secara efisien.
Ketiga adalah tujuan penerapan maksudnya tujuan
pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan
pengetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya
gerakan yang dilakukan melalui kriteria tertentu sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa.
Menurut FurqonHidayatullah (2008: 13)
pembelajaran yang berkualitas,
setidak- tidaknya memiliki beberapa
indikator,yaitu:

a. Menantang
b. Menyenangkan
c. Mendorong eksplorasi
d. Memberi pengalaman sukses
e. Mengembangkan kecakapan berfikir
Rusli Lutan (1988) menyatakan bahwa
“Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan, dengan tujuan agar siswa
memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran,
meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam
berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak
secara benar”. Pendekatan ini dimaksudkan
agar materi dapat disajikan sesuai dengan
tahapan perkembangan siswa, baik dari segi
kognitif, afektif dan psikomotor sehingga
tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai.
Modifikasi digunakan sebagai salah satu alternatif
pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang
dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Seperti yang
dikemukakan oleh Ngasmain Soepartono (1997) bahwa
alasan utama perlunya modifikasi adalah :

1)Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil,


kematangan fisik dan mental anak belum selengkap orang
dewasa,
2)Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama
ini kurang efektif, hanya bersifat lateral dan monoton,
3). Sarana dan prasarana pembelajaran pendidikan
jasmani yang ada sekarang, hampir semuanya di desain
untuk orang dewasa.
Sedangkan Aussie (1996) mengembangkan
modifikasi di Australia dengan pertimbangan
1). Anak-anak belum memiliki kematangan fisik
dan emosional seperti orang dewasa,
2) Berolahraga dengan peralatan dan peraturan
yang dimodifikasi akan mengurangi cedera
pada anak,
3) Olahraga yang dimodifikasi akan mampu
mengembangkan keterampilan anak lebih
cepat dibandingkan dengan peralatan yang
standart untuk orang dewasa,
4) Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan
kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak
dalam situasi kempetetif.
Beberapa komponen yang dapat dimodifikasi
sebagai pendekatan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani diantaranya adalah ;

1) Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang


digunakan,
2) Lapangan permainan,
3) Waktu bermain atau lamanya permainan,
4). Peraturan permainan dan
5). Jumlah pemain (Aussie : 1996).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai