Anda di halaman 1dari 50

ANALISIS WAKTU BELAJAR

SISWA BERPRESTASI

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan seorang siswa dalam mencapai
prestasi belajarnya sangat dipengaruhi oleh faktor
tertentu. Adapun salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi adalah cara belajar siswa atau yang
biasa dikenal dengan gaya belajar. Cara belajar
merupakan ciri khas yang dimiliki setiap individu
dalam mengolah informasi yang di dapatkan. Cara
belajar setiap individu cenderung berbeda beda
dengan keunikan masing masing.
Salah satu ilmuan mengidentifikasi bahwa
gaya belajar menjadi salah satu faktor pokok didalam
mendapatkan efektifitas belajar. Berkaitan dengan
prestasi belajar,pendidikan merupakan suatu
pengalaman penting yang wajib dialami oleh setiap
Individu akan mulai memahami pentingnya
kehidupan.
Salah satu upaya dalam mencerdaskan bangsa
Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas sdm (
sumber daya alam ) yang direalisasikan melalui
pendidikan, termasuk dalam kegiatan belajar di
sekolah. Adapun yang menjdi salah satu keberhasilan
seorang siswa dalam proses belajarnya dapat
ditunjukan dengan prestasi akademiknya disekolah.
Prestasi akademik siswa di sekolah
setidaknya dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu dari
dalam siswa itu sendiri dan dari faktor lingkungannya.
Adapun yang termasuk dalam faktor siswa itu sendiri
salah satunya terletak pada gaya belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa cara belajar menjadi peranan


penting untuk siswa berprestasi?
2. Bagaimana cara belajar siswa berprestasi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi siswa
untuk berprestasi?
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran apa saja yang membuat


siswa berprestasi
2. Untuk mengetahui cara belajar siswa berprestasi
3. Untuk mengetahui faktor faktor yang membuat
siswa berprestasi
1.4 Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian
ini adalah mampu memberikan wawasan dan
sumber keilmuan tentang cara belajar yang baik
bagi siswa maupun pendidik, guna menunjang
prestasi belajar yang memuaskan.

2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan bagaimana
cara belajar untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan memberikan kepada pembaca.
b. Manfaat bagi pembaca
Untuk memberikan pengalaman dalam
mempersiapkan mempersiapkan strategi
mengajar yang baik pada kegiatan belajar
mengajar.

1.5 Sistematika Penulisan


Bab 1 pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang,
rumusan masalah , tujuan pendidikan dan manfaat
penelitian.
Bab 2 Landasan Teori
Bab ini menjelaskan mengenai metode
penelitian, desain penelitian yang menjadi
pembahasan yaitu analisis waktu belajar siswa
berprestasi.
Bab 3 Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan mengenai metode
penelitian, desain penelitian, waktu dan lokasi ,
populasi dan sampel , prosedur penelitian,instrument
penelitian, serta teknik dan analisis data
Bab 4 Temuan dan pembahasan
Bab ini adalah temuan temuan selama
dilakukannya penelitian dan pembahasannya.
Bab 5 Kesimpulan dan saran
Bab ini merupakan pemaparan kesimpulan dari
penelitian berdasarkan hasil pengolahan data serta
pemberian saran untuk penelitian ke depannya.
BAB 2
LANDASAN TEORI

Definisi waktu

Waktu adalah seluruh rangkaian yang telah


berlalu,sekarang,dan yang akan datang. ( M Quraish Shihab :
2010)

Waktu adalah sebuah kekuatan dan siapapun yang


menggunakannya dengan baik , waktu itu bisa menjadi sebuah
keberuntungan yang akan membuat seseorang bahagia. ( John
F Kenddy )

Waktu adalah sebuah ruang yang didalamnya mereka


melakukan segala usaha yang memperluas agar dapat
memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal yang akan
menguntungkan untuk orang itu. Dan waktu itu akan menjadi
sebuah bentuk kesempatan untuk siapapun yang ingin lebih
maju.

2.1 Definisi belajar

Belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah


merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dariinteraksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.Perubahan-perubahan tersebut
akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut
Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai
berikut: .Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( Slameto.
2003 : 2)

Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup


manusia.Melalui belajar, manusia mengalami proses
perubahan sehingga pengetahuan, tingkah laku, pemahaman
maupun keterampilannya pun berubah. Belajar merupakan
kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara
maksimal untuk dapat menguasai atau memperoleh
sesuatu.Gagne dalam Sri Anita (2008: 13)

menyatakan bahwa “ belajar

adalah suatu proses dimana organisme berubah perilakunya


akibat

pengalaman”. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika


telah terjadi

Anita Sri, dkk.2008.

perubahan tertentu misalnya seseorang siswa tidak


dapat mengoperasikan komputer kemudian dia belajar
komputer akhirnya mahir menggunakan komputer.Belajar
juga dapat diartikan proses perubahan perilaku akibat
interaksi individu dengan lingkungannya (Sumiati dan Asra,
2009: 38)

.Lingkungan yang baik untuk belajar adalah lingkungan


yang memacu dan menantang siswa belajar. Belajar dapat
melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung. Belajar
dari pengalaman langsung hasilnya akan lebih baik karena
siswa akan lebih memahami dan lebih menguasai

Purwanto

mengemukakan bahwa belajar adalah tingkah laku yang


mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam pengertian, pemecahansuatu masalah atau
berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap
(Purwanto, 2003: 85)

Garry dan Kengsley

menyatakan bahwa “belajar adalah proses tingkah laku


(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan
latihan”. Bayi yang tadinya

belum bisa merangkak kemudian dapat merangkak,


perubahan tersebut terjadi kematangan dan merupakan proses
perkembangan pertumbuhan.

Kematangan ini merupakan faktor penting yang


mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu belajar
membutuhkan waktu.James O. Whittaker (dalam
Aunurrahman 2009:35)

mengemukakan bahwa belajar adalah proses dimana


tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman.Slameto (2003:2)

Juga menyatakan bahwa “Belajar adalah proses usaha


yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”

2.2 Macam Macam cara belajar


a) Cara membuat jadwal dan
pelaksanaannya
b) Cara membaca buku
c) Cara membuat catatan
d) Cara mengikuti pelajaran
e) Cara mengulangi pelajaran
f) Cara melakukan konsentrasi
g) Cara menghafal pelajaran
h) Cara menempuh ujian

a) Mengatur waktu belajar merupakan salah satu


masalah yang dihadapi sebagian besar oleh siswa.
Mereka kurang memiliki keteraturan dan disiplin
untuk menggunakan waktu secara efisien. Kesulitan
penggunaan waktu tersebut disebabkan karena siswa
kurang dapat memanfaatkan waktunya untuk
bermacam-macam kegiatan dan tidak mengetahui
waktu-waktu terbaik untuk belajar. Siswa juga
tidakmempunyai rencana atau jadwal belajar yang
tepat. Menurut Slameto(2003:82) bahwa “Jadwal
adalah pembagian waktu untuk sejumlahkegiatan
yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya”.
Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Seorang
siswa perlu mempunyai jadwal yang baik dan
melaksanakan secara teratur dan disiplin agar
belajarnya dapat berjalan dengan baik dan berhasil
b) Menurut The Liang Gie (1998:11) mengemukakan
bahwa “Membaca adalah serangkaian kegiatan
pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang
disajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk
lambar huruf dan tanda lainnya”
c) Membuat catatan, mempunyai pengaruh yang besar
terhadap hasil belajar siswa. Diharapkan dalam setiap
pembelajaran siswa mampu mencatat poin-poin
penting terhadap apa-apa yang disampaikan guru .Hal
tersebut dikarenakan dengan memiliki catatan singkat
sangat memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran. Dengan pemahaman yang dimiliki siswa
tentunya hasil belajar juga akan meningkat
d) Menurut Hasbullah Thabrany (1995:69) ada tiga
proses yang dapat siswa lakukan jika hadir di dalam
suatu kelas yaitu “
Pertama,mendengarkan guru atau dosen
berbicara,
Kedua,kita melihat tulisan,ilustrasi atau
grafik, dan
Ketiga,kita mencatat atau menggambar”. Ada
juga
berbagai kemungkinan peristiwa lain yang
dapat membantu siswa mengingat di dalam
kelas.
e) Bahan atau materi pelajaran tidak mungkin dikuasai
hanya satu kali belajar saja. Materi yang dipelajari
agar tidak mudah lupa harus dipelajari berulang
ulang, sehingga benar-benar tertanam erat
dalamingatan.Slameto (2003:85) berpendapat bahwa
“Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar,
karena dengan adanya pengulangan
(review)
bahan yang belum begitu dikuasai serta
mudah terlupakan akan tetap
tertanam dalam otak seseorang”. Berdasarkan
pendapat tersebut
dinyatakan bahwa dengan mengulangi
pelajaran yang sudah dipelajari akan menjadi
lebih bermakna dan memahami bahan
pelajaran yang diulang secara sungguh-
sungguh.Belajar dengan cara mengulangi
bahan pelajaran yang baru diserap dapat
dibantu dengan membandingkannya dengan
buku paket atau buku penunjang lainnya yang
berhubungan. Cara tersebut bertujuan untuk
memudahkan tingkat pemahaman. Penjelasan
yang diberikan oleh guru biasanya akan
menjadi lebih jelas apabila kita mengulangi
pelajaran sendiri.
f) Menurut Slameto (2003:86) bahwa “Konsentrasi
adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan
mengesampingkan semua hal yang lainnya yang tidak
berhubungan”. Berdasarkan pengertian tersebut
belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap
suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan
semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan
pelajaran. Slemeto (2003:87)
juga mengatakan bahwa: Agar dapat berkonsentrasi
dengan baik (untuk mengembangkan kemampuan
konsentrasi lebih baik) perlulah diusahakan sebagai
berikut: pelajar hendaknya berminat atau punya
motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu
dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah
timbulnya kejemuan/kebosanan, menjaga kesehatan
dan memperhatikan kelelahan, menyelesaikan
soal/masalah-masalah yang mengganggu dan bertekad
untuk mencapai tujuan/hasil terbaik setiap kali
belajar. Siswa yang sudah biasa berkonsentrasi dalam
belajar, maka hasil yang diperolehnya akan lebih
baik. Konsentrasi dalam belajar merupakan
kunciuntuk menentukan keberhasilan siswa
g) Menghafal dalam belajar pada dasarnya bukanlah
tujuan utama,namun yang lebih penting adalah
memahami/mengerti pelajaran. Menghafal pelajaran
juga penting dalam belajar, dalam hal ini hafal
bukanhanya hafal kata demi kata tetapi harus
paham/mengerti betul dengan apa yang anda hafal.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2004:44)“Ilmu
pengetahuan yang bersifat hafalan diakui sebagai
bahan yang siap pakai, terutama untuk menjawab
soal-soal ujian/tentamen yang menghendaki jawaban
yang bersifat hafalan”. Berdasarkan hal tersebut,
dapat dijelaskan
bahwa siswa yang memahami dan hafal suatu
konsep, maka dengan mudah untuk
menggunakannya sewaktu-waktu dalam
menjawab soal.Syarat-syarat untuk menghafal
bahan pelajaran dengan baik menurut
Slameto (2003:86)
sebagai berikut:

a) Menyadari sepenuhnya tujuan belajar.


b) Mengetahui betul-betul tentang makna
bahan yang dihafal.
c) Mencurahkan perhatian sepenuhnya
sewaktu menghafal.
d) Menghafal secara teratur sesuai dengan
kondisi badan yang sebaik-baiknya serta daya
serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.
h) Ujian mempunyai peranan penting dalam kegiatan
belajarmengajar. Ujian merupakan alat untuk
seberapa membaca, menelaah,membahas dan
mengulangi pelajaran. Ujian dapat mendidik siswa
mengukur untuk percjauh penguasaan siswa atas
materi pelajaran yang telah dipelajari selama kurun
waktu tertentu. Ujian dapat mendorong siswa untuk
aya pada kemampuannya sendiri.Cara-cara belajar di
atas bukanlah hal yang mutlak bagi setiap orang,
karena tiap-tiap orang mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda-beda. Cara-cara belajar
tersebut hanya merupakan garis besarnya saja, maka
tiap-tiap orang bisa mengembangkan caranya sendiri
dengan kemampuan masing-masing.
2.3 faktor faktor yang
mempengaruhi cara belajar

Menurut Sumardi Suryabrata (2002:233)


adapun faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap cara belajar adalah:
Faktor dari dalam diri siswa meliputi:
a) Faktor psikis yaitu: IQ, kemampuan
belajar, motivasi belajar, sikap dan
perasaan , minat dan kondisi akibat keadaan
sosiokultural.
b) Faktor fisiologis dibedakan menjadi 2
yaitu:
1). Keadaan tonus jasmani pada umumnya,
hal tersebut melatarbelakangi aktivitas
belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain
pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang
kurang segar,
2). Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
Faktor dari luar diri siswa:
a) Faktor pengatur belajar mengajar di
sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin
sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan
siswa
b) Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu
sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi
guru dengan siswa.
c) Faktor situasional yaitu keadaan sosial
ekonomi, keadaan waktu dan tempat, dan

2.4
2.5 Definisi siswa
Nata “Dalam Aly, 2008”
Menurut Nata, kata murid dapat diartikan
sebagai orang yang menghendaki untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, pengalaman dan kepribadian
yang baik sebagai bekal hidupnya agar
bahagia dunia dan akhirat dengan belajar
sungguh-sungguh.

Undang-Undang Pendidikan No. 2 Th. 1989


Menurut Undang-Undang Pendidikan No. 2
Th. 1989, mengacu pada beberapa istilah
murid, murid diartikan sebagai orang yang
berada pada taraf pendidikan yang dalam
berbagai literatur murid juga disebut sebagai
anak didik.

UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4


tentang Sistem Pendidikan Nasional
Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 1
ayat 4 , peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Muhaimin Dkk, 2005


Menurut Muhaimin Dkk, Siswa dilihat
sebagai seseorang “subjek didik” yang mana
nilai kemanusian sebagai individu, sebagai
makhluk sosial yang mempunyai identitas
moral, harus dikembangkan untuk mencapai
tingkatan optimal dan kriteria kehidupan
sebagai manusia warga negara yang
diharapkan.
Arifin,2000
Menurut Arifin, Menyebut “murid” maka
yang dimaksud ialah manusia didik sebagai
makhluk yang sedang berada dalam proses
perkembangan atau pertumbuhan menurut
fitrah masing-masing yang memerlukan
bimbingan dan pengarahan yang konsisten
menuju kearah titik optimal yakni
kemampuan fitrahnya.

Maslow Menurut Maslow, memaparkan


adanya kebutuhan biologi, rasa aman, kasih
sayang, harga diri, realisasi. Sedangkan
menurut para ahli psikologi kognitif
memahami anak didik “murid” sebagai
manusia yang mendayagunakan ranah
kognitifnya semenjak berfungsinya kapasitas
motor dan sesorinya piget “2003”.

Sarwono, 2007
Menurut Sarwono, Siswa adalah setiap orang
yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti
pelajaran di dunia pendidikan.

Prof. Dr. Shafique Ali Khan


Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan, Siswa
merupakan orang yang datang ke suatu
lembaga untuk memperoleh atau mempelajari
beberapa tipe pendidikan, selanjutnya orang
ini disebut pelajar atau orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan berapapun
usianya, dari manapun, siapa pun, dalam
bentuk apapun, dengan biaya apapun untuk
meningkatkan pengetahuan dan moral pelaku
belajar.

Tokoh Abu Ahmadi


Menurut Tokoh Abu Ahmadi, peserta didik
atau siswa ialah orang yang belum mencapai
dewasa yang membutuhkan usaha, bantuan
bimbingan dari orang lain yang telah dewasa
guna melaksanakan tugas sebagai salah satu
makhluk tuhan, sebagai umat manusia
sebagai warga negara yang baik dan sebagai
salah satu masyarakat serta sebagai suatu
pribadi atau individu.

2.6 Ciri ciri siswa


1. Selalu memenuhi tata tertib sekolah
2. Selalu datang tepat waktu
3. Selalu berseragam lengkap
4. Selalu mendengar materi yang di
sampaikan oleh guru
5. Berprilaku sopan santun
2.7 Definisi prestasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:


895) prestasi adalahhasil yang telah dicapai
atau dilakukan,dikerjakan,dan sebagainya

Menurut Sumadi (1998: 7) prestasi belajar


adalah merupakan ukuran keberhasilan
belajar paling luas dipakai dalam penelitian.
Pada umumnya prestasi belajar terdapat pada
buku raport setelah siswa melakukan aktivitas
belajar di sekolah dalam kurun waktu
tertentu, seperti catur wulan atau semester.
Dengan prestasi belajar maka guru, siswa dan
orang tua akan mengetahui hasil yang dicapai
dalam pembelajaran atau pendidikan

Menurut Sardiman M.S dalam Green Heroes


(2010) menyatakan bahwa “Prestasi adalah
kemampuan nyata yang merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi baik dari dalam maupun dari
luar individu dalam belajar”

menurut Arif Gunarso


(1993:77)mengemukakan bahwa prestasi
belajar adalah usaha maksimal yang dicapai
oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-
usaha belajar.
Prestasi belajar adalah hasil dari berbagai
upaya dan daya yang tercermin dari
partisipasi belajar yang dilakukan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru (Abdorrakhman, 2008:
87)

2.8 Macam Macam Prestasi

1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh
atas usaha belajar. contohnya prestasi belajar
disekolah, menjadi juara umum setiap
tahunnya

2. Prestasi Seni
Prestasi seni adalah hasil yang diperoleh dari
usaha seni. Contohnya prestasi seorang
penyanyi, seorang penari , seorang pemain
angklung ataupun seniman lainnya yang
berupa penghargaan

3. Prestasi Olahraga
Prestasi olahraga adalah hasil yang diperoleh
atas usaha dan kerja keras yang terdapat
dibidang olahraga. Contoh prestasi olahraga
adalah seorang olahragawan yang
mendapatkan juara 1 pada perlombaan
4. Prestasi Lingkungan hidup
Prestasi lingkungan hidup adalah prestasi
yang didapatkan melalui usaha penyelamatan
lingkungan hidup. Contohnya individu
maupun kelompok mendapatkan penghargaan
atas usaha yang telah dilakukannya dengan
melakukan penyelamatan lingkungan hidup.

2.9 Fungsi dan Kegunaan


Prestasi Belajar

Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi


belajar telah dicapai peserta didik, maka
diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan secara sistematis dengan
mengumpulkan bukti-bukti untuk
menentukan keberhasilan belajar.oemar
Hamalik (2001:159) dalam bukunya
menyatakan tentang evaluasi hasil belajar
merupakan keseluruhan kegiatan
pengukuran(pengumpulan data dan
informasi), pengolahan, penafsiran, dan
pertimbangan untuk membuat keputusan
tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh
siswa setelah melakukan kegiatan dalam
upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk
kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi
belajar itu merupakan indikator adanyadan
derajat perubahan tingkah laku.
Tujuan diadakannya kegiatan evaluasi adalah
untuk mengetahui keefektifan dan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar
sehingga dalam pelaksanaannya evaluasi
harus dilakukan secara terus-menerus baik itu
pada awal, pada saat berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar maupun pada akhir tatap
muka kegiatan belajar mengajar. Evaluasi
pada umumnya digunakan untuk menilai dan
mengukur hasil belajar peserta didik,
terutama hasil yang berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran. Zainal
Arifin (1991:2)
mengemukakan fungsi utama prestasi belajar
antara lain:
a) Prestasi belajar sebagai indikator
kualitas dan kualitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik
b) Prestasi belajar sebagai lambing
pemuasan hasrat ingin tahu
c) Prestasi belajar sebagai bahan
informasi dalam inovasi pendidikan.
d) Prestasi belajar sebagai indikator
intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan
e) Prestasi belajar dapat dijadikan
indikator terhadap daya
serap(kecerdasan) anak didik.
Bab III

Metode Penelitian

3.1 Pendekatan
Moleong ( 2007 : 6 ) menjelaskan,
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistic (utuh) dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang
alamiah, serta dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah yang salah satunya
bermanfaat untuk keperluan meneliti dari segi
prosesnya.

Menurut Sukmadinata dasar penelitian


kualitatif merupakan konstruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi
jamak interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh
setiap individu peneliti kualitatif percaya
bahwa kebenaran ialah dinamis dan dapat
ditemukan hanya melalui penelaahan
terhadap orang-orang melalui interaksinya
dengan situasi sosial mereka (Danim 2002)
Menurut Bogdan dan Taylor ,
mendefinisikan metologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan
ari orang orang perilaku yang dapat diamati.

Menurut Kirk san Miller, pengertian kualitatif


adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang – orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahannya.

Adapun Ciri – Ciri Pendekatan Kualitatif diantaranya

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber


data
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
3. Tekanan pada profesi bukan hasil
4. Bersifat induktif
5. Mengutamakan makna

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi deskriptif


analitis maka dalam memperoleh data yang
sebanyak-banyaknya dilakukan melalui
berbagai teknik yang disusun secara sitematis
untuk mencari pengumpulan data hasil
penelitian yang sempurna. Penulis melakukan
penelitian dengan studi deskriptif karena
sesuai dengan sifat masalah serta tujuan
penelitian yang ingin diperoleh. Sugiyono
(2015) metode deskriptif analitis merupakan
metode yang bertujuan mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap suatu objek
penelitian yang diteliti melalui sampel atau
data yang telah terkumpul dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Ciri-ciri
metode deskriptif analitis dapat disimpulkan
sebagai berupa sifat mengakumulasi data
belaka, penelitian bergegas memberikan
gambaran terhadap fenomena-fenomena,
kadang perlu pengujian terhadap hipotesis,
digunakan teknik wawancara untuk
mengumpulkan data, membuat prediksi dan
implikasi dari suatu masalah yang diteliti.
Untuk memudahkan penelitian maka peneliti
membuat alur penelitian yang akan dilakukan
sebagai berikut.
3.3 Partisipan

Partisipan yaitu: “Pengambilan bagian atau keterlibatan


orang atau masyarakat dengan cara memberikan dukungan
(tenaga, pikiran maupun materi) dan tanggung jawabnya
terhadap setiap keputusan yang telah diambil demi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan bersama”.
3.4 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila


seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007).

Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah


wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).

Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam


populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara
representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007).

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan


karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (Sugiyono,2011).
Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan
representativeness sampel (sampel yang benar-benar
mencerminkan populasinya), yaitu:

1. Variabilitas populasi

Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”,


artinya peneiti harus menerima sebagaimana adanya, dan
tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.

2. Besar sampel

Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau


tinggi taraf representativeness sampel tersebut. Jika
populasinya homogen secara sempurna, besarnya sampel
tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.

3. Teknik penentuan sampel

Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan


makin tinggi pula tingkat representativeness sampel.

4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.

Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke


dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representativeness
sampel.

3.5 Teknik dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling


utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah memperoleh dan mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga cara,


yaitu:

1.      Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang


sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.

2.      Intervew (wawancara) merupakan percakapan dengan


maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan, dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyataan.

3.      Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah


pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.

4. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data


yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila
peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,
maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus
menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data.

Instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data


mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan
penelitian. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.
1. Lembar angket respon siswaAngket ini digunakan
untuk mengetahui respon siswa terhadap cara belajar
yang digunakan . Angket ini diisi sendiri oleh siswa
tanpa pengaruh dari orang lain. Lembar angket dalam
penelitian ini dikhususkan untuk siswa.
2. Lembar WawancaraPeneliti menggunaan tabel
pertanyaan wawancara yang ditujukan kepada guru
salah satu mata pelajaran. Sedangkan lembar
wawancara dikhususkan untuk guru mapel dalam
kelas tertentu.

3. Peneliti Sendiri Selain kedua instrumen diatas, disini


peneliti berperan aktif sebagai subyek penelitian
sekaligus berperan sebagai instrumen penelitian itu
sendiri. Dikarenakan peneliti mempunyai peran
penting dalam menjalankan penelitian yang sedang
dilakukan
Angket

Petunjuk: Berilah tanda centang (v) pada kolom ya atau


tidak

No. Pernyataan
Ya Tidak

1. Menepati jadwal untuk belajar tiap


hari justru membuat saya menjadi
tertekan

2. selama pelajaran , pikiran saya di


penuhi masalah dari luar pelajaran

3. Saya selalu berusaha mengerjakan


soal soal yang ada dibuku

4. Saya selalu berlatih soal dengan


tekun

5. Saya membuat persiapan sebelum


ujian misalnya pembagian waktu
belajar dan latihan soal

6. Saya hanya mendengarkan


penjelasan guru tapi tidak mencatat

7. Pelajaran yang belum di kuasai saya


selalu pelajari lagi pada malam hari
8. Saya belajar semalam suntuk bila
esok hari akan dilaksanakan ujian

9. Saya selalu bertanya kepada guru


jika mendapatkan kesulitan dan
materi yang tidak di mengerti

10. Saya sering membaca buku di


perpustakaan

11. Saya merasa khawatir jika tidak


belajar pada saat ujian

12. Saya berusaha keras untuk banyak


membaca buku

13. Saya mecoba berlatih membagi


waktu

14. Mengatur waktu belajar memberi


manfaat banyak bagi saya

15. sistem belajar anda sistem kebut


semalam

3.6 Prosedur Penelitian 


Adapun prosedur penelitian ini antara lain secara umum, yaitu
diantaranya sebagai berikut.

Tahapan Persiapan Penelitian

a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

b. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.

c. Mengklarifikasi pernyataan-pernyataan masalah penelitian.

d. Menyusun pernyataan atau pedoman wawancara secara


lengkap.

e. Memperbanyak pertanyaan sesuai dengan jumlah


responden.

f. Pengumpulan data.

g. Melakukan analisis data.

h. Membuat laporan hasil penelitian.

i. Membuat Kesimpulan.

Tahapan Pelaksanaan Penelitian

a. Tahap Perencanaan

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

c. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir yaitu:


1) Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh
dari pengolahan data.

2) Memberikan saran terhadap aspek-aspek yang perlu


diperbaiki kembali

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai


macam sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan
secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data
kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan
pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Analasis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak


sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah
selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) dalam
(Sugiyono, 2015, hlm. 245) menyatakan “Analisis telah mulai
sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun
ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data
lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan
pengumpulan data.”

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga


kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

1. Reduksi data
Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan untuk
mereduksi dan merangkum hasil-hasil penelitian dengan
menitikberatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh
peneliti. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah
pemahaman terhadap data yang telah terkumpul sehingga data
yang direduksi memberikan gambaran lebih rinci.

2. Display data

Display data adalah data-data hasil penelitian yang sudah


tersusun secara terperinci untuk memberikan gambaran
penelitian secara utuh. Data yang terkumpul secara terperinci
dan menyeluruh selanjutnya dicari pola hubungannya untuk
mengambil kesimpulan yang tepat. Penyajian data selanjutnya
disusun dalam bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil
penelitian diperoleh.

3. Kesimpulan/verifikasi

Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses penelitian


untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis.
Proses pengolahan data dimulai dengan penataan data
lapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk
unifikasi dan kategorisasi data.

Bab IV
Temuan Dan Pembahasaan

4.1Temuan

4.1.1 gambaran

Gambaran Umum Program Studi Pendidikan IPA Program


Studi Pendidikan IPA merupakan salah satu program studi
kependidikan di Sekolah Menengah Akhir Negeri 3 Cimahi.
Program studi ini telah memiliki ijin operasional.

a. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan IPA Sebagai


program studi yang terkemuka, P. IPA mempunyai
visi untuk mewujudkan program studi yang unggul
dalam menciptakan tenaga kependidikan yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kompeten
di bidang pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
fleksibel, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah
air, arif, kritis, demokratis, responsif terhadap
berbagai masalah dan tuntutan dunia global. Visi
tersebut lantas diwujudkan dengan cara : 1.
Menyelenggarakan pendidikan akademik dalam
bidang Pendidikan IPA untuk menjadi murid yang
bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkepribadian, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, demokratis, berjiwa entrepreneurship 29
dan responsif terhadap setiap peluang dan
perubahan serta perkembangan yang terjadi. 2.
Menumbuh kembangkan sikap dan kemampuan
tenaga kependidikan untuk melakukan penelitian
dalam rangka mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang IPA. 3. Menyelenggarakan pengabdian pada
masyarakat dengan mendorong kemauan dan
meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan
untuk mengamalkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan, bagi kehidupan masyarakat baik di
bidang pendidikan dan pengajaran, maupun bidang-
bidang kehidupan sosial secara umum.
b. Tujuan Program Studi Pendidikan IPA Program Studi
Pendidikan IPA diselenggarakan dengan tujuan yaitu
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang
berjiwa Pancasila, memiliki dedikasi, integritas, serta
komitmen tinggi di dalam mengabdikan dirinya
secara profesional untuk menunjang pembangunan
nasional. terhadap perubahan global sebagai akibat
dari berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan
bahwa tingkat kedisiplinan dalam mengelola waktu belajar
siswa SMA Negeri 3 Cimahi masih rendah. Hal ini
dikarenakan masih ada saja siswa yang terlambat dalam
mengerjakan tugas setiap harinya. Keterlambatan pada siswa
tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam alasan
diungkapkan para siswa yang sering terlambat mengerjakan
tugas, diantaranya adalah siswa yang sering kali menganggap
tugas adalah hal yang enteng , dan hanya belajar jika ada
ulangan. Alasan-alasan seperti inilah yang sering
dikemukakan siswa ketika ditanya mengapa tidak bisa
mengelola waktu secara efektif.
Berbagai macam sanksi yang dibluat oleh sekolah
untuk mengatasi siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas,
mulai dari sanksi yang ringan sampai kepada pemberian
sanksi yang . Namun, hal tersebut belum sepenuhnya mampu
untuk menyadarkan siswa akan hal hal tersebut. Sebab itu
perlu kesadaran dari Siswa itu sendiri sangat besar
pengaruhnya terhadap prestasi belajarnya karena dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar yang pada akhirnya dapat
mengganggu fikiran tentang materi yang sedang dibahas atau
diterangkan oleh Bapak atau Ibu guru.
5.2 Rekomendasi
Dalam rangka meningkatkan kesadaran siswa agar
dapat mengelola waktu belajarnya ada beberapa upaya yang
mungkin bisa dilakukan diantaranya:
1. Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa
dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap
empatik, menerima, hangat dan terbuka;
2. Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga
mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan
siswa;
3. Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku
yang salah,sehingga membantu siswa dalam mengatasinya;
dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari
perilaku yang salah.
4. Mengajak siswa agar dapat mengelola waktu belajarnya
dengan baik sehingga menyebabkan siswa itu sendiri
berprestasi.
5. Melatih tingkat kepahaman siswa agar secara merata siswa
dapat memahami materi yang diberikan.
Analisis Waktu Belajar Siswa Berprestasi
Tugas Bahasa Indonesia
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Program Matematika IPA Tahun Pelajran
2020/2021

Disusun Oleh:
Sheila Diah Ayu
0032479083
XI MIPA 1

SMA NEGERI 3 CIMAHI


Jl.Pesantren No.161 Kel.Cibabat Kec.Cimahi Utara Kota
Cimahi 40513 Telp,[022]6652807
2020
Analisis Faktor Penyebab Siswa Terlambat Ke
Sekolah
TUGAS BAHASA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Bahasa
Indonesia
Program Matematika IPA

Disusun Oleh:
Sheila Diah Ayu
0032479083
XI MIPA 1

PROGRAM STUDI MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM TAHUN AJARAN
2020/2021
SMA NEGERI 3 CIMAHI
ABSTRAK
MENGANALISIS WAKTU BELAJAR SISWA
BERPRESTASI
Oleh:
Sheila Diah Ayu
0032479083
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
waktu belajar siswa berprestasi di Sekolah Menengah Atas
Negeri 3 Cimahi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 50 orang
siswa dan siswi. Teknik pengumpulan data menggunakan
angket , kuisioner di google form. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa berprestasi di Sekolah Menengah
Atas 3 Cimahi memiliki waktu dan cara belajar yang sama
dengan siswa pada umumnya, tetapi mereka memiliki
intensitas dan konsentrasi yang lebih baik dalam belajar.
siswa berprestasi juga cenderung memiliki inisiatif dan
keberanian yang lebih baik untuk melibatkan dirinya dalam
kegiatan pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam belajarnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor
kesehatan,kesiapan belajar, suasana belajar yang tenang,
tempat belajar yang rapi, mengikuti les, dan faktor
keterlibatan orang tua.
LEMBAR PENGESAHAN
Analisis Waktu Belajar Siswa Berprestasi
Tugas Bahasa Indonesia ini telah disahkan dan diajukan
untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia program
Matematika IPA
Cimahi,13 April 2020
Sheila Diah Ayu
0032479083
Mengesahkan,
Pembimbing

Muchammad Sobur S.Pd


NIP.19620404 198204 1 003

Menyetujui,
Wali Kelas

Muchammad Sobur S.Pd


NIP.19620404 198204 1 003
KATA PENGANTAR
  Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini, meskipun dalam prosesnya banyak sekali
rintangan dan hambatan. Penulis menyadari dengan sepenuh
hati bahwa dapat diselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan pertolongan dari Allah SWT.

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan tentang analisis


waktu belajar siswa berprestasi (studi siswa berprestasi pada
SMAN 3 CIMAHI KELAS XI). Penulis sepenuhnya
menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk ini dengan segala kerendahan hati penulis
banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1.Bapak Doddy Sularto selaku pelaksana tahunan SMA


NEGERI 3 CIMAHI.

2.Bapak pembimbing sekaligus wali kelas Bapak


Muchammad Sobur S.pd yang telah membimbing penulis
dalam penulisan karya ilmiah ini.
3. Orang Tua penulis yang telah memberikan dorongan serta
motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

4. Siswa-siswi SMA Negeri 3 Cimahi yang telah mendukung


terselesaikannya karya ilmiah ini..

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh


dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, penulis berharap
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Cimahi, april 2020


Hormat saya

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………….iii
KATA PENGANTAR …………………………………..iv
DAFTAR ISI …………………………………………….vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………vii
DAFTAR TABEL/GRAFIK ……………………………ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………1
1.2 Rumusan Masalah …………………………….3
1.3 Tujuan Penulisan …………………...................3
1.4 Manfaat Penulisan …………………………….4
1.5 Sistematika Penulisan…………………………5
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian keterlambatan…………………….7
2.2 Macam macam keterlambatan………………...7
2.3. Faktor yang menyebabkan keterlambatan pada
siswa siswa………………………………………….8
2.4.Pengertian Kedisiplinan………………............10
2.5.Manfaat dan tujuan Kedisiplinan………..........12
2.6. Pengertian siswa………………………...........14
2.7. Ciri ciri siswa …………………………...........15
2.8. Definisi Sekolah………………………............16
2.9. Macam-macam Sekolah………………............17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pengertian Pendekatan Kualitatif ..........………20
3.2 Desain Penelitian ………………………............21
3.3 Partisipan Penelitian ……………………...........24
3.4 Populasi dan Sampel ……………......................25
3.4.1 Populasi Penelitian……….........................25
3.4.2 Sampel Penelitian …………...……...........26
3.5 Teknik Dan Instrumen Penelitian ……..............26
3.6 Prosedur Penelitian ……………………............32
3.7 Teknik Analisis Data ……………......................34
BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Temuan ………………………….......................37
4.1.1 Gambaran ………………..........................38
4.1.2 Gambaran Penelitian …………….............38
4.2 Pembahasan ……………………………............39
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan ………………………………............62
5.2 Rekomendasi …………………………..............63
DAFTAR PUSTAKA …………………………….............64
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I:Kuisioner analisis waktu belajar siswa berprestasi


…………………………………… ...................,,,33
Lampiran II:Biodata Penulis ……………………………..
Lampiran
Biodata Penulis
A. Identitas diri
Nama :Sheila Diah Ayu
1. Tempat & Tanggal Lahir :Bandung, 23 Mei 2003
2.Jenis Kelamin :Perempuan
3.Alamat Asal :Jl. Bukit permata Blok G8
4. Telepon & HP :081803344440
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pendidikan penulis diantaranya :
 TK PARIKESIT
 SD NEGERI CIMAHI MANDIRI 2
 SMP NEGERI 5 CIMAHI
 SMA NEGERI 3 CIMAHI
Pengalaman OrganisasiPenulis cukup aktif dalam
berbagai organisasi yang ada di sekolah.Salah satunya penulis
mengikuti salah satu organisasi baris berbaris (PASKIBRA)
saat SMP dan organisasi modern dance saat SMA.
DAFTAR TABEL/GRAFIK ( BELUM BENER!!!!)

Daftar Tabel
Tabel 1 Jadwal Penelitian ……………….32
Daftar Grafik
Grafik 1 Pertanyaan Kuisioner 1 …………47
Grafik 2 Pertanyaan kuisioner 2 ………….48
Grafik 3 Pertanyaan kuisioner 3 ………….48
Grafik 4 Pertanyaan kuisioner 4 ………….49
Grafik 5 Pertanyaan Kuisioner5 ………….50
Grafik 6 Pertanyaan kuisioner 6 ………….51
Grafik 7 Pertanyaan kuisioner 7 ………….52
Grafik 8 Pertanyaan Kuisioner 8 …………52
Grafik 9 Pertanyaan Kuisioner 9 …………53
Grafik 10 Pertanyaan Kuisioner 10 ………..54
Grafik 11 Pertanyaan Kuisioner 11 ………..55
Grafik 12 Pertanyaan Kuisioner 12 …..........56
Grafik 13 Pertanyaan Kuisioner 13 ………..57
Grafik 14 Pertanyaan Kuisioner 14 ………..58
Grafik 15 Pertanyaan Kuisioner 15 …..........58
Grafik 16 Jumlah Tanggapan Sampel……...59
DAFTAR PUSTAKA
 http://etheses.uin-
malang.ac.id/9839/1/13130101.pdf
 https://www.academia.edu/10181757/PENELITIAN_
KUALITATIF_CARA_BELAJAR_SISWA_BERPRESTASI_DI
_SMP_NEGERI_32_SURABAYA
 http://digilib.uin-suka.ac.id/14785/2/11470078_bab-
i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf
 http://repository.ump.ac.id/6450/1/Turaipah
%20Cover.pdf
 http://kresnaarsenal.blogspot.com/2015/10/cara-
pemebelajaran-siswa-berprestasi.html

Anda mungkin juga menyukai