Anda di halaman 1dari 9

DOSEN PENGAMPU:

JULIANA,S.Pd., M.Pd.
1. ADE IRMAWATI (NIM: 859876513)
2. ANNISA HANJANI (NIM: 859882105)
3. BERLIAN AMANDA AULIA PUTRI
(NIM: 859874914)
4. KHODIJAH HANNUM HASIBUAN
(NIM: 859881593)
PENGERTIAN DAN
KARAKTERISTIK BELAJAR

PRINSIP - PRINSIP
BELAJAR

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI


PROSES DAN HASIL BELAJAR ANAK DI
SEKOLAH

KESULITAN BELAJAR
ANAK SD
Belajar adalah aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan
pengetahuan, prilaku, dan pribadi yang bersifat permanen. tujuan pendidikan
tidak akan di dapat tanpa anak melakukan aktivitas belajar. Pengertian belajar
menurut para ahli.

1.

Menurut Anita E.Woolfolk Menurut Abin Menurut Santrock dan


(1993) belajar terjadi bila syamsuddin(2000) belajar Yusen(1994) belajar di
mana pengalaman adalah proses mengalami definisikan sebagai
menyebabkan suatu sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang
perubahan pengetahuan,dan perubahan tingkah laku dan relative permanen yang
prilaku yang relative pribadi. terjadi karena pengalaman.
permanen pada seseorang
atau individu.
Bersifat intensional yang mengandung arti bahwa perubahan
yang terjadi harus bertujuan, disengaja dan di sadari, bukan
kebetulan. Contoh: Seorang anak tiba-tiba tingkahlakunya
berubah, berteriak-teriak, suaranya parau, matanya terbelalak
dan meronta-ronta seperti ketakutan.perubahan tingkah laku
ini bukan hasil belajar, karena tidak dilakukan secara
intensional.

Bersifat positif, yang mengandung arti bahwa perubahan


belajar menuju kea rah yang lebih baik atau mantap sesuai
dengan atau kriteria tertentu yang diharapkan, atau sesuai
dengan norma yang disepakati bersama guru dan siswa,
menurut masyarakat, menurut kurikulum ataukaidah ilmu
pengetahuan tertentu. Contoh: Seorang anak yang tadinya
tergantung kepada teman sebangkunya ketika ulangan, dengan
pendekatan bimbingan yang baik dari anda, anak itu akan
menjadi mandiri, tegar dan percaya diri.
Hasil dari pengalaman, dalam arti ini perubahan yang di
tunjukan atau yang dicapai oleh anak itu karena dia aktif
melakukan sesuatu dalam berintraksi dengan lingkungannya.
Contoh: Seorang anak dalam dua bulan terahir mengalami
kemajuan yang pesat dalam nilai ulangan berhitung,padahal
sebelumnya di bawah rata-rata kelasya. Setelah di cermati
ternyata hasil nilai ulangan anak itu karena dia rajin belajar di
rumahnya.

Bersifat efektif, artinya bahwa perubahan yang di capai oleh


anak itu berguna untuk anak yang bersangkutan. Baik untuk
memecahkan masalah pelajaran maupun memecahkan masalah
sehari-hari. Contoh: Seorang anak kelas 5 sd belajar sepeda,
dalam waktu 2 hari dia sudah bisa bersepeda dan dalam dua
hari berikutnya sudah bisa mengendarai sepeda motor dengan
baik. Anak ini sudah belajar secara efektif. Hasil belajarnya
berupa keterampilan bersepeda, sangan berguna untuk
mempercepat belajar menggunakan sepeda motor.
Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia
utuh. Perinsip ini menandakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara utuh,
menyangkut seluruh aspek intelektual, sosial, moral, spiritual, dan
emosional.

Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik


sentral Anak SD akan memperoleh pengalaman bilamana anak merasakan
kebermaknaan interaksi dengan lingkungannya.

Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat


sepenuh hati, aktif menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya. Siswa
tidak hanya senang berada di lingkungan, tetapi merasa tertantang untuk
berkompetisi atau bekerja sama melakukan berbagai kegiatan yang
terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Guru
sebaiknya berupaya secara kreatif.
Belajar sebagi proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara
individual dan kompetitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara
koopratif. Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara
koopratif namun tetap menempatkan individu dalam posisi yang
terhormat dalam suasana kebersamaan menyelesaikan persoalan yang di
hadapi. Belajar koopratif harus menjadi bagian penting dalam system
pembelajaran dan pendidikan anak di SD.

Pembelajaran yang di upayakan oleh guru harus mendorong anak untuk


belajar secara terus-menerus. Belajar tidak harus di batasi dalam
suasana formal di sekolah. Belajar juga tidak hanya sebatas
mendapatkan informasi dari guru atau buku pelajaran semata, melainkan
juga bagaimana mengelola informasi menjadi lebih bermakna dan
bermanfaat untuk diri sendiri atau orang lain.

Pembelajaran disekolah harus memberi kesempatan kepada setiap anak


untuk maju berkelanjutan sesuai dengan potensi yang di miliki dan
kecepatan belajar masingmasing. Pemberdayaan siswa sebagai individu
yang utuh dan bermartabat mendapatkan perhatian yang penting, namun
akan sangat tergantung pada apresiasi anak itu sendiri terhadap dirinya.
Belajar sebagi proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik
dan sekaligus dukungan system kebijakan yang kondusif. Perinsip ini
bukan berarti lingkungan dan kebijakan birokratik lebih penting dari pada
anak sebagi individu, melainkan kehadiran lingkungan dan system yang
kondusif di harapkan dapat memberi kesempatan kepada anak melakukan
eksplorasi dan berkreasi secara individual.

Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi


dilakukan secara terpadu. Keterpaduan mata pelajaran dapat dilakukan
antara komponen dalam satu mata pelajaran atau antar rumpun mata
pelajaran. Selain itu dapat dilakukan pula keterpaduan dengan bertumpu
pada satu mata pelajaran dimana yang lain berperan sebagai penunjang
yang menguatkan.

Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan


yang baik antara sekolah dengan keluarga. Baik guru maupun orang tua
anak sebaiknya memiliki sikap yang sama, dimana pengembangan potensi
anak secara optimal merupakan hal yang sangat penting dalampendidikan
di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai