Anda di halaman 1dari 3

Materi pawerpoint

Kegiatan belajar 1 : Pengertian dan karakteristik

Belajar adalah aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, prilaku,
dan pribadi yang bersifat permanen. tujuan pendidikan tidak akan di dapat tanpa anak melakukan
aktivitas belajar. Pengertian belajar menurut para ahli.

 menurut Anita E.Woolfolk (1993) belajar terjadi bila mana pengalaman menyebabkan
suatu perubahan pengetahuan,dan prilaku yang relative permanen pada seseorang atau
individu.
 Menurut Abin syamsuddin(2000) belajar adalah proses mengalami sesuatu untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi.
 Menurut Santrock dan Yusen(1994) belajar di definisikan sebagai perubahan tingkah laku
yang relative permanen yang terjadi karena pengalaman.
Ada 4 macam karakteristik proses belajar yaitu:
1. Bersifat intensional yang mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi harus bertujuan,
disengaja dan di sadari, bukan kebetulan.
Contoh:
Seorang anak tiba-tiba tingkahlakunya berubah, berteriak-teriak, suaranya parau, matanya
terbelalak dan meronta-ronta seperti ketakutan.perubahan tingkah laku ini bukan hasil
belajar, karena tidak dilakukan secara intensional.
2. Bersifat positif, yang mengandung arti bahwa perubahan belajar menuju kea rah yang
lebih baik atau mantap sesuai dengan atau kriteria tertentu yang diharapkan, atau sesuai
dengan norma yang disepakati bersama guru dan siswa, menurut masyarakat, menurut
kurikulum ataukaidah ilmu pengetahuan tertentu.
Contoh:
Seorang anak yang tadinya tergantung kepada teman sebangkunya ketika ulangan,
dengan pendekatan bimbingan yang baik dari anda, anak itu akan menjadi mandiri, tegar
dan percaya diri.
3. Hasil dari pengalaman, dalam arti ini perubahan yang di tunjukan atau yang dicapai oleh
anak itu karena dia aktif melakukan sesuatu dalam berintraksi dengan lingkungannya.
Contoh:
Seorang anak dalam dua bulan terahir mengalami kemajuan yang pesat dalam nilai
ulangan berhitung,padahal sebelumnya di bawah rata-rata kelasya. Setelah di cermati
ternyata hasil nilai ulangan anak itu karena dia rajin belajar di rumahnya.
4. Bersifat efektif, artinya bahwa perubahan yang di capai oleh anak itu berguna untuk anak
yang bersangkutan. Baik untuk memecahkan masalah pelajaran maupun memecahkan
masalah sehari-hari.
Contoh:
Seorang anak kelas 5 sd belajar sepeda, dalam waktu 2 hari dia sudah bisa bersepeda dan
dalam dua hari berikutnya sudah bisa mengendarai sepeda motor dengan baik. Anak ini
sudah belajar secara efektif. Hasil belajarnya berupa keterampilan bersepeda, sangan
berguna untuk mempercepat belajar menggunakan sepeda motor`

Kegiatan belajar 2 : prinsip-prinsip belajar

Untuk menetapkan pemahaman tentang belajar, berikut ini dikemukakan prinsip-prinsip belajar
yaitu:
1. Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia utuh.
Perinsip ini menandakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara utuh, menyangkut seluruh aspek
intelektual, sosial, moral, spiritual, dan emosional.
2. Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral
Anak SD akan memperoleh pengalaman bilamana anak merasakan kebermaknaan
interaksi dengan lingkungannya.
3. Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati, aktif
menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya.
Siswa tidak hanya senang berada di lingkungan, tetapi merasa tertantang untuk
berkompetisi atau bekerja sama melakukan berbagai kegiatan yang terarah pada
pencapaian tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Guru sebaiknya berupaya secara
kreatif.
4. Belajar sebagi proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual dan
kompetitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara koopratif.
Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara koopratif namun tetap
menempatkan individu dalam posisi yang terhormat dalam suasana kebersamaan
menyelesaikan persoalan yang di hadapi. Belajar koopratif harus menjadi bagian penting
dalam system pembelajaran dan pendidikan anak di SD.
5. Pembelajaran yang di upayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara
terus-menerus.
Belajar tidak harus di batasi dalam suasana formal di sekolah. Belajar juga tidak hanya
sebatas mendapatkan informasi dari guru atau buku pelajaran semata, melainkan juga
bagaimana mengelola informasi menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk diri
sendiri atau orang lain.
6. pembelajaran disekolah harus memberi kesempatan kepada setiap anak untuk maju
berkelanjutan sesuai dengan potensi yang di miliki dan kecepatan belajar masing-
masing.
Pemberdayaan siswa sebagai individu yang utuh dan bermartabat mendapatkan perhatian
yang penting, namun akan sangat tergantung pada apresiasi anak itu sendiri terhadap
dirinya.
7. Belajar sebagi proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan sekaligus
dukungan system kebijakan yang kondusif.
Perinsip ini bukan berarti lingkungan dan kebijakan birokratik lebih penting dari pada
anak sebagi individu, melainkan kehadiran lingkungan dan system yang kondusif di
harapkan dapat memberi kesempatan kepada anak melakukan eksplorasi dan berkreasi
secara individual.
8. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan
secara terpadu.
Keterpaduan mata pelajaran dapat dilakukan antara komponen dalam satu mata pelajaran
atau antar rumpun mata pelajaran. Selain itu dapat dilakukan pula keterpaduan dengan
bertumpu pada satu mata pelajaran dimana yang lain berperan sebagai penunjang yang
menguatkan.
9. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik
antara sekolah dengan keluarga.
Baik guru maupun orang tua anak sebaiknya memiliki sikap yang sama, dimana
pengembangan potensi anak secara optimal merupakan hal yang sangat penting
dalampendidikan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai