Nama Pengembang : Prof. Dr. Wahyu Sukartiningsih, M.Pd
Nama Penelaah : Dr. Heru Subrata, M.Si Status Pengembangan : 2023 Tahun Pengembangan : Baru/Revisi* Edisi Ke- : 1
Skor Sumber Tugas
No Tugas Tutorial Maksimal Tutorial 1 Selain dengan proses pembelajaran dan pola asuh 30 Modul 4 / KB yang baik. Seorang anak akan mencapai hasil ke-2 pembelajaran yang optimal apabila mereka memiliki gizi yang baik. Jelaskan hubungan gizi dengan kepribadian dan emisional serta kecerdasan siswa! 2 Berdasarkan sembilan prinsip belajar yang ada Anda 40 Modul 5 / KB diminta untuk menjelaskan prinsip mana saja yang ke-2 sedikit banyak telah Anda terapkan hingga sekarang? Urutkan secara jujur dari yang paling banyak Anda terapkan sampai yang paling tidak Anda terapkan. 3 Konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan 30 Modul 6 / KB pembelajaran yang disarankan dalam proses ke-1 pembelajaran karena berpusat pada siswa. Jelaskan secara terperinci berkenaan dengan cara pembelajaran yang konstruktivisme yang berpusat pada siswa tersebut!
Nama : Ratri Anjarwati
NIM : 857980971 PGSD 1. Jelaskan hubungan gizi dengan kepribadian dan emisional serta kecerdasan siswa! Jawaban : Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan dan gizi yang baik merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dikatakan bahwa kekurangan gizi dapat berakibat anak menjadi rewel atau mudah marah. Kegagalan non-organik dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah emosionalitas yang serius pada anak. Kelebihan makan pun dapat memberikan efek psikologis negatif pada anak hal ini tidak akan mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Penelitian Cravioto, dkk (dalam Ichsan, 1986) menyimpulkan bahwa kekurangan gizi pada usia kurang dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat kecerdasan juga berhubungan dengan perilaku penyesuaian diri anak. 2. Berdasarkan sembilan prinsip belajar yang ada Anda diminta untuk menjelaskan prinsip mana saja yang sedikit banyak telah Anda terapkan hingga sekarang? Urutkan secara jujur dari yang paling banyak Anda terapkan sampai yang paling tidak Anda terapkan. Jawaban : a. Pembelajaran di sekolah harus memberi kesempatan pada setiap anak untuk maju berkelanjutan sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kecepatan belajar masing- masing. belajar sebagai aktivitas terpadu sebaiknya memberi kesempatan kepada setiap anak untuk maju berkelanjutan sesuai dengan kecepatan belajar dan potensinya masing-masing. Siswa sebaiknya diberi kesempatan dan tanggung jawab untuk mencapai mastery level sesuai dengan kecepatan belajar dan potensi tujuannya masing-masing. b. Aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati aktif menggunakan berbagai potensi yang dimilikinya. Siswa tidak hanya senang berada di lingkungan tetapi merasa tertantang untuk berkompetisi atau bekerja sama melakukan berbagai kegiatan terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. c. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan keluarga. Baik guru maupun orang tua anak hendaknya memiliki sikap yang sama di mana pengembangan potensi anak secara optimal merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan sekolah. Untuk itu peran orang tua tidak hanya sebatas membekukan biaya pendidikan tetapi juga harus berperan sebagai partner sekolah dalam membantu pendidikan di sekolah. d. Belajar dapat membantu perkembangan individu secara optimal sebagai manusia utuh. Prinsip ini menandakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara keseluruhan meliputi seluruh aspek intelektual sosial, moral, spiritual dan emosional sehingga tidak bersifat pragmentaris (sebagian-sebagian) . e. Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral. Singkatnya Anda sebagai guru harus menciptakan lingkungan pendidikan secara kreatif, menata lingkungannya yang sehat dan menyenangkan, karena anak akan belajar dengan baik jika lingkungannya diapresiasi secara positif oleh anak. f. Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan secara terpadu. Misalnya pembelajaran tematik merupakan salah satu implementasi dari prinsip ini. g. Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual dan kompetitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif. Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara kooperatif. Namun tetap menempatkan individu dalam posisi yang baik dalam suasana kebersamaan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. h. belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan sekaligus dukungan sistem kebijakan yang kondusif. Prinsip ini bukan berarti lingkungan dan kebijakan birokratik lebih penting daripada anak sebagai individu, melainkan kehadiran lingkungan dan sistem yang kondusif diharapkan dapat memberi kesempatan pada anak melalui eksplorasi dan berkreasi secara Individual. i. Pembelajaran yang diupayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara terus-menerus. Dalam posisi ini anak dapat menempatkan dirinya sebagai individu yang tidak pernah puas berkreasi dan bereksplorasi dia akan terus-menerus mencari kebenaran ilmiah.
3. Jelaskan secara terperinci berkenaan dengan cara pembelajaran yang
konstruktivisme yang berpusat pada siswa tersebut! Jawaban : Pada pendekatan konstruktivisme individu membentuk sendiri pengetahuan yang dipelajarinya menurut Von Glaserfeld, pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang yang sudah mempunyai pengetahuan dalam hal ini adalah guru kepada pikiran yang belum memiliki pengetahuan yaitu anak anaklah yang menginterpretasikan serta mengetukkan pengetahuan tersebut berdasarkan pengalaman yang mereka miliki masing-masing. Pandangan konstruktivisme juga menghendaki guru untuk menerapkan pendekatan mengajar yang berpusat pada anak atau pendekatan yang berpusat pada siswa. Beberapa hal yang diperlukan untuk menyokong pendekatan yang berorientasi pada anak-anak. Orientasi mengajar pertama tidak hanya untuk mencapai prestasi akademik. Kedua topik-topik yang dipelajari dapat berdasarkan pengalaman anak yang relevan. Ketiga metode mengajar harus berorientasi pada anak dengan sifat yang menyenangkan. Keempat kesempatan anak untuk bermain dan bekerja sama dengan orang lain mendapatkan prioritas. Kelima bahan pembelajaran dapat diambil dari bahan yang konkret. Keenam penilaian tidak hanya terbatas pada aspek kognitif semata. Ketujuh keenam hal terdahulu membawa implikasi bagi guru yang harus menampilkan diri sebagai guru dalam proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar mentransformasikan pengetahuan pada anak.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu