Anda di halaman 1dari 58

MODUL 8

PENDIDIKAN
KESEHATAN
KB. 1 PENGERTIAN,
TUJUAN DAN
PERANAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN
Disusun oleh :
CONTENTS OF THIS TEMPLATE
A.Pengertian Pendidikan Kesehatan
Menurut kamus besar bahasa ilmu pengetahuan kata "pendidikan" mempunyai arti
proses membimbing manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju kecerahan
pengetahuan. sedangkan untuk "kesehatan" yaitu keadaan tubuh, dimana semua
organnya berfungsi secara harmonis. Menurut Tones dalam Maulana (2009)
pendidikan kesehatan berfungsi membangkitkan keinfasan dalam masyarakat
tentang aspek-aspek kerugian kesehatan lingkungan dan sumber-sumber sosial
penyakit, yang secara ideal diikuti dengan keterlibatan masyarakat dengan giat. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk rekayasa
perilaku(behavior engineering) untuk hidup sehat. melalui pendidikan kesehatan
diharapkan setiap individu berusaha menjaga kesehatanya dan membantu orang-
orang mengontrol kesehatan mereka.
B. Tujuan Pendidikan Kesehatan
tujuan pendidikan kesehatan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Berdasarkan WHO tahun 1954 tujuan pendidikan kesehatan untuk mengubah
perilaku orang atau masyarkat dari perilaku yang tidak sehat atau belum sehat
menjadi perilaku sehat.
2. Mengubah perilaku hidup sehat yang kaitanya dengan budaya. sikap dan
lerilaku merupakan bagian dari budaya. kebudayaan adalah kebiasaan, adat
istiadat, tata nilai atau norma.
C. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup Pendidikan kesehatan dapat dari berbagai dimenesi antara lain :
1. Sasaran Pendidikan Kesehatan
dari dimensi sasaran dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a.pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu
b. pendidikan kesehatan kelompok dengans asaran kelompok
c. pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat

2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan


a. pendidikan kesehatan disekolah
b. pendididkan kesehatan di pelayanan kesehatan
c. Pendidikan kesehatan ditempat-tempat kerja dengansasaran buruh atau karyawan

3. Tingkat Pelayanan Kesehatan

pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan 5 tingkat pencegahan (five levels)

of preventation) dari Leavel dan Clark yaitu :

a. Promosi kesehatan(health promotion)


b. Perlindungan Khusus (specific protection)

c. diagnosa dini dan lengobatan segera(early diagnosis and prompt treatment)

d. pembatasan cacat(disability limitation)

e. Rehabilitasi(rehabilitation)

4.Metode Pendidikan Kesehatan

dibawah ini beberapa metode pendidikan menurut Notoatmojo, 2003:104

a. Metode pendidikan individual

b. metode pendidikan kelompok

c. metode pendidikan masa(publik)


D. PENGERTIAN, TUJUAN,DAN MANFAAT KESEHATAN PRIBADI

1.Pengertian kesehatan pribadi


kesehatan pribadi adalah daya upaya dari sesorang demi seseorang
untuk memelihara dan
mempertinggi derajat kesehatannya sendiri.

2.Tujuan Kesehatan Pribadi


beberapa contoh tujuan dari pentingnya menjaga kesehatan pribadi
antara lain :
a.untuk memelihara kebersihan
b.untuk.meningkatkan daya tahan tubuh dan kesempatan jasmani
c. untuk menghindari terjadinya penyakit
d. untuk meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah
e. untuk meningkatkan pola hidup yang lebih teratur
3. Pengertian dan Manfaat Kesehatan Lingkungan
Menurut Notoatmojo dalam Mulia (2005) kesehatan lingkungan pada
hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh posiitif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula.
MODUL 8 PENDIDIKAN
KESEHATAN

K.B. 2
PENGETAHUAN UMUM
TENTANG PENYAKIT
Penyakit adalah adanya sesuatu yang mengganggu tubuh atau menyebabkan
adanya gangguan dan kelainan dari fungsi tubuh. Pengetahuan tentang penyakit
ini dapat dibedakan menjadi penyakit menular dan tidak menular. Dari kedua
macam penyakit tersebut, marilah sama sama kita pahami jenis jenis penyakit
menular dan tidak menular untuk mencegah terjadinya penyakit.
1.JENIS-JENIS PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
2.Jenis-jenis Penyakit Menular
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu
ke
orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Penyakit menular ini
ditandai dengan adanya (hadirnya) agen atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat
berpindah. Jenis penyakit menular :
1)Penyakit saluran pernafasan di antaranya :
2)Tuberkulosis (TBC)
Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ tubuh, tetapi yang paling sering
adalah paru-paru. Gejala-gejalanya secara umum adalah :
Penderita pucat, kurus, badannya terasa lemas dan lesu
 Pada waktu malam hari sering berkeringat
 Batuk-batuk disertai suhu badannya naik
 Berat badan terus menurun
 Pada penderita tingkat berat, sering batuk disertai dengan darah sampai satu gelas atau
lebih
2) Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyerang manusia dalam waktu
2 hari, sampai 15 hari, bahkan lebih. Gejala-gejala yang paling utama adalah :
 Secara tiba-tiba penderita merasa demam disertai panas dingin
 Kepala terasa sakit dan tulang sendi ngilu
 Hidung beringus mulai dari encer sampai kental
 Tenggorokan sakit
 Batuk-batuk
 Perut terasa mual
1) Radang paru-paru (pneumonia)
Penyakit ini merupakan infeksi keras sebab itu penderita harus mendapat
pertolongan khusus di Rumah Sakit. Gejala-gejala yang paling utama adalah :
 Perasaan tidak enak badan
 Batuk pilek
 Panas dingin
 Suhu tubuh mencapai 390-400 bahkan lebih tinggi
 Nafas terasa nyeri dan sesak
 Batuk kering kemudian berkembang menjadi berdahak warna merah kekuning-
kuningan
 Muka pucat
 Selalu haus
 Tidak memiliki nafsu makan
1) Penyakit saluran pencernaan
2) Disentri Basiler
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri shella dan masa inkubasinya 1 sampai 4
hari. Gejala-gejala utamanya adalah :
 Berak-berak lebih dari 10 kali
 Kotorannya berlendir dan kadang-kadang berdarah
 Perut terasa sakit demikian duburnya
 Suhu badan meninggi
2) Disentri Amoeba
Penyebab penyakit ini adalah amoeba dysentri dan masa inkubasinya antara 14-20
hari. Gejala-gejala utamanya adalah :
 Sering buang air besar
 Kotoran mengandung darah dan lender
 Perut terasa sakit terutama di daerah dubur
 Suhu badannya tidak begitu naik
3) Cholera
Penyebab penyakit ini ada dua macam, yaitu vibrio cholera dan vibrio eltor. Masa
tunasnya sangat cepat, terutama eltor, yaitu dari beberapa jam sampai 15 hari.
Gejala-gejala utamanya adalah :
 Badan terasa lesu
 Panas naik
 Sakit kepala
 Otot terasa sakit
 Perut sakit
 BAB encer dan sering sampai 20 kali sehari
 Kadang-kadang disertai muntah sehingga kulit menjadi kering
 Pada saat dehidrasi terus dapat berakibat kematian
4) Tiphus
Penyebab penyakit ini ialah bakteri sejenis salmonella tuphi atau paratyphi.
Masa inkubasi 10-14 hari. Gejala utamanya adalah
 Badan lesu
 Panas tinggi
 Sakit kepala
 Lidah kotor
 Rasa mual
 Rasa sakit di otot
5) Radang Hati (Hepatitis)
Penyebabnya adalah virus. Gejala-gejalanya ada dua masa, yaitu :
 Pertama, pada masa ichtius atau organ menjadi kuning badan terasa panas,
demam,lesu, lemah, nafsu makan berkurang, perut mual, dan pada bagian
kanan perut sakit bila ditekan.
 Kedua, pada masa ichterus (kuning), air kencing menjadi kuning kehitam-
hitaman, mata kuning dan kulit kuning.
1) Penyakit Kulit
2) Scabies (kudis)
Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang disebut Sarcopti Scabies yang berusaha membuat
terowongan di bawah kulit. Gejala-gejala yang utama adalah :
 Gatal-gatal pada malam hari
 Timbul koreng dan gelembung bernanah pada lipatan jari tangan, kaki, siku, paha, pantat,
dan telapak tangan.

2) Kadas (Tinea Imbricate)


Penyebabnya adalah jamur yang menular secara kontak langsung dengan penderita, secara
tidak langsung melalui pakaian, tempat tidur, handuk dan sebagainya. Gejala-gejala
utamanya adalah :
 Bercak-bercak putih bersisik dan berbatas jelas berbentuk bulatan disertai rasa gatal
3) Panu (Tinea Versicolor)
Penyebabnya adalah jamur yang menular secara kontak langsung penderita, dan
secara tidak langsung melalui pakaian, alat tidur, sapu tangan, handuk dan
sebagainya. Gejala-gejala utamanya adalah :
 Adanya bercak putih tak terbatas bersisik halus yang meluas ke selurh tubuh
biasanya tidak disertai rasa gatal.
4) Penyakit patek (Frambusia)
Penyakit ini disebabkan oleh Treponema Pertenue yang menular secara kontak
laangsung dengan penderita. Keadaan kurang makan dan kurang memelihara
kebersihan diri memudahkan terjadinya penyakit ini. Gejala-gejala utamanya
adalah :
 Adanya kelainan pada kaki, tangan, bokong yang disusul dengan pembengkakan
bernanah tetapi tidak disertai sakit, gatal dan ngilu karena biasanya infeksi dengan
kuman lain.
5) Penyakit kusta (Morbus Hansen)
Penyebab penyakit ini adalah bakteri yang berbentuk hasil yang menular secara
kontak langsung dengan penderita dalam waktu yang sama. Gejala-gejala
yang tampak adalah :
 Bercak-bercak putih yang tidak disertai rasa sakit bila ditusuk atau dicubit,
juga tidak gatal.
2. Jenis-Jenis Penyakit Tidak Menular
Istilah penyakit tidak menular dipakai dengan maksud membedakan kelompok penyakit-
penyakit lainnya yang tidak termasuk dalam penyakit menular. Jenis-jenisnya, misalnya :
a. Penyakit Jantung
Penyebab penyakit jantung berkaitan dengan keadaan dan perilaku masyarakat maju,
misalnya tingginya stress, salah makan dan gaya hidup modern, seperti rokok dan
minuman alcohol yang berlebihan
a. Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan
berlanjut ke suatu organ target, seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung corener
(untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan (untuk otot jantung).
c. Stroke
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan
menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang
terganggu. Kejadian serangan penyakit ini bervariasi antar tempat, waktu dan
keadaan penduduk.

d) Diabetes Militus
DM atau diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang
disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
ataupun resistensi insulin.
e. Kanker
Kanker bukanlah suatu penyakit, tetapi beberapa penyakit dengan pathogenesis,
gambaran klinik dan penyebab yang berbeda. Kanker ditandai dengan
terjadinya pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel-sel kanker tumbuh dengan
tanpa kontrol dan tanpa tujuan yang jelas. Pertumbuhan ini akan mendesak
dan merusak pertumbuhan sel-sel normal.
TINDAKAN PREVENTIF DAN CARA PENGOBATAN TERHADAP PENYAKIT
MENULAR DAN TIDAK MENULAR
1. Penyakit Menular : Pencegahan/Tindakan Preventif
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian. Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan oenyakitbsecara
umum, yaitu :
a. Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
Sasaran pencegahan tingkat pertama dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan,
serta faktor pejamu.
1) Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk menguarangi
penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan usaha,
antara lain :
 Desinfeksi, Pasteurisasi, serta Sterilisasi
Ketiga diatas yaitu bertujuan untuk menghilangkan mikro organism penyebab penyakit
 Penyemprotan/insektisida dan Karantina/Isolasi
Dalam rangka menurunka dan menghilangkan sumber penularan maupun memutuskan
rantai penularan.
 Pengobatan Penderita
 Pemusnahan Sumber yang ada (biasanya pada binatang yang menderita)
 Menghindari/mengurangi perilaku yang dapat meningkatkan risiko perorangan dan
masyarakat
2) Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik, seperti :
 Peningkatan air bersih
 Sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman lainnya
 Perbaikan dan peningkatan lingkungan biologis, seperti pemberantasan serangga dan
binatang pengerat
 Peningkatan lingkungan sosial, seperti kepadatan rumah tangga, hubungan antar
individu, dan kegiatan sosial masyarakat
3) Meningkatkan daya tahan pejamu yang meliputi :
 Perbaikan status gizi, status kesehatan umum, dan kualitas hidup penduduk
 Pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus lainnya
 Peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan, serta usaha menghindari
pengaruh faktor keturunan
 Peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olahraga
kesehatan.
b. Pencegahan Tingkat Kedua
Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau

dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas).

Adapun tujuan usaha pencegahan tingkat kedua ini yang meliputi diagnosis dini dan

pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atau untuk

mencegah

timbulnya wabah, serta untuk segera mencegah proses penyakit lebih lanjut serta

mencegah terjadinya akibat samping atau komunikasi.


1) Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui :
 Peningkatan usaha surveillans penyakit tertentu
 Pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon pegawai,
ABRI, mahasiswa, dan lain sebagainya)
 Penyaringan (Screening) untuk penyakit tertentu secara umum dalam
masyarakat, serta perawatan dan pengobatan yang efektif
2) Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai
berada pada proses prepatogenesis dan phatogenesis penyakit tertentu
a. Pencegahan Tingkat Ketiga
● Sasaran pencegahan tingkat ketiga adalah penderita penyakit tertentu dengan
tujuan :
1) Mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen
2) Mencegah bertambah parahnya suatu penyakit
3) Mencegah kematian akibat penyakit tersebut.
● Berbagai usaha dalam mencegah proses penyakit lebiih lanjut seperti pada :
1) Penderita Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
2) Penderita Tuberculosis paru yang berat
3) Penderita penyakit Measles agar jangan terjadi komplikasi, dan lain sebagainya.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat
samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah usaha
pengembalian fungsi fisik, psikologis, dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi :
Rehabilitasi fisik/medis
Rehabilitasi mental/psikologis
Rehabilitasi sosial
Penanggulangan penyakit menular yang dimaksud dengan penanggulangan penyakit
menular (kontrol) adalah upaya untuk menekan peristiwa penyakit menular dalam
masyarakat serendah mungkin sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi
masyarakat tersebut.
Seperti halnya pada upaya pencegahan penyakit, maka upaya
penanggulangan penyakit menular dapat pula dikelompokkan pada tiga
kelompok sesuai dengan sasaran utamanya yang meliputi :
Sasaran langsung melawan sumber penularan atau reservoir
Sasaran yang ditujukan pada acara penularan penyakit
Sasaran yang ditujukan terhadap pejamu
d. Sasaran Langsung pada Sumber Penularan Pejamu
Keberadaan suatu seumber penularan (reservoir) dalam masyarakat merupakan faktor
yang sangat penting dalam rantai penularan. Dengan demikian, keberadaan sumber
penularan tersebut memegang peranan yang cukup penting serta menentukan cara
penanggulangan yang paling tepat dan tingkat keberhasilannya cukup tinggi.
1) Sumber penularan adalah Binatang
Bila sumber penularan terdapat pada binatang peliharaan (domestic) maka upaya
mengatasi penularan dengan sasaran sumber penularan lebih mudah dilakukan
dengan memusnahkan binatang yang terinfeksi serta melindungi binatang lainnya
dari penyakit tersebut (imunisasi dan pemeriksaan berkala)
2) Sumber penularan adalah manusia
Bila sumber penularan adalah manusia, maka cara pendekatannya sangat berbeda
mengingat bahwa dalam keadaan ini tidak mungkin dilakukan pemusnahan
sumber. Sasaran penanggulangan penyakit pada sumber penularan dapat dilakukan
dengan isolasi dan karantina, pengobatan dalam berbagai bentuk umpamanya
menghilangkan unsure penyebab (mikro organisme) atau menghilangkan fokus
infeksi yang ada pada sumber (bedah saluran empedu atau cholecystectomy) pada
carrier typhoid menahun.

3) Sasaran ditujukan pada cara penularan


Sebagaimana diketahui bahwa cara penularan penyakit meliputi kontak langsung,
4) Sasaran ditujukan pada pejamu potensial
Sebagaimana diterangkan sebelumnya bahwa faktor yang berpengaruh pada pejamu
potensial terutama tingkat kekebalan (imunitas) serta tingkat kerentanan/kepekaan
yang dipengaruhi oleh status gizi, keadaan umum, serta faktor genetika.

a) Peningkatan kekebalan khusus (imunitas)


Berbagai penyakit dewasa ini dapat dicegah melalaui usaha imunisasi, yakni
peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian vaksinasi. Pemberian
imunisasi aktif untuk perlindungan terhadap penyakit, seperti :
 Difteria, Pertusis, dan Tetanus (DPT) merupakan pemberian imunisasi dasar kepada
anak-anak sebagai bagian terpenting dalam program kegiatan kesehatan masyarakat.
 Di samping itu juga termasuk imunisasi dasar yang diprogramkan pemerintah secra
umum di Indonesia adalah BCG (Bacillus Calmette Guerine) untuk mencegah
penyakit tuberculosis, vaksinasi campak (measles) serta vaksinasi poliomyelitis.

Selain pemberian imunisasi aktif tersebut di atas, juga dikenal dengan adanya usaha
perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu dengan pemberian antibody
pelindung yang berasal dari pejamu lain dalam bentuk serum antibodi yang
memberikan perlindungan sementara dan disebut imunisasi pasif
Imunisasi pasif ini juga cukup berperan seperti pada :
Pemberian tetanus toksoid pada ibu hamil untuk kemudian dapat
memindahkan antibody ibu kepada bayi melalui placenta.
Pemberian antisera pada mereka yang dicurigai ketularan penyakit gila anjing
(rabies)
Pemberian serum globulin imun untuk pencegahan hepatitis
Pemberian antitoksin untuk luka berat (sudah jarang digunakan)

Pemberian imunisasi dasar sebagai bagian dari program pembangunan


kesehatan ternyata cukup berhasil dalam usaha meningkatkan derajat
kesehatan serta menurunkan angka kematian bayi dan balita.
b) Peningatan kekebalan umum (resistensi)
Berbagai usaha lainnya dalam meningkatkan daya tahan pejamu terhadap penyakit infeksi
telah diprogramkan secara luas seperti :
 Perbaikan gizi dan keluarga
 Peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju Sehat (KMS)
 Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
 Pelayanan kesehatan terpadu melalui Posyandu
Keseluruhan program ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara umum
dalam usaha menagkal berbagai ancaman penyakit infeksi.
2. Penyakit Tidak Menular
Upaya pencegahan : prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan tetap
juga berlaku pada Penyakit Tidak Menular (PTM). Dikenal juga keempat tingkat
pencegahan seperti berikut ini :
a. Pencegahan Primordial
Pada prinsipnya pencegahan primordial adalah pertama mempertahankan gaya hidup
yang sudah ada dan benar dalam masyarakat. Kedua melakukan ,modifikasi,
penyesuaian terhadap risiko yang ada atau berlangsung dalam masyarakat
b. Pencegahan Tingkat Pertama, yang meliputi :
 Promosi kesehatan masyarakat, misalnya yaitu kampanya kesadaran masyarakat,
promosi kesehatan, dan pendidikan kesehatan masyarakat.
 Pencegahan khusus, misalnya adalah pencegahan keterpaparan dan pemberian
kemopreventif.

c. Pencegahan Tingkat Kedua, meliputi :


 Pertama, diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening
 Kedua, pengobatan misalnya kemoterapi atau tindakan bedah
d. Pencegahan Tingkat Ketiga, meliputi rehabilitasi, misalnya perawatan rumah jompo,
perawatan rumah orang sakit. Contoh upaya pencegahan, misalnya untuk pencegahan
primer stroke dilakukan intrvensi terhadap :
 Gaya Hidup, dengan melakukan reduksi stress, makan rendah garam, lemak dan
kalori, exercise, no smoking, dan vitamin
 Lingkungan dengan menyadari stress kerja
 Biologi dengan memberikan perhatian terhadap faktor risiko biologis (jenis kelamin
dan riwayat keluarga
 Pelayanan kesehatan, dengan memberikan helath education dan pemeriksaan tensi
MODUL 8 PENDIDIKAN
KESEHATAN
KB.3
KEBUTUHAN
GIZI
A. KEBUTUHAN GIZI
Kebutuhan gizi sangat diperlukan oleh tubuh manusia demi berlangsungnya
proses tubuh,gizi yang didapat tentu dihasilkan dari makanan sehari-hari yang
dipilih dengan baik, akan memberikan semua zat gizi yang diperlukan tubuh .
Bila di kelmpokkan ada 3 fungsi zat gizi dalam tubuh yaitu :
1. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protrein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Dalam fungsi ini
ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein, air, mineral dan vitamin di perlukan untuk mengatur proses tubuh.
Dalam fungsi ini empat zat gizi tersebut dinamakan zat pengatur.
4. Makanan yang Mengandung Gizi
"Empat sehat lima sempurna" adalah istilah yang umum. Makanan yang
bergizi adalah makanan yang mengandung hidrat, arang, lemak, protein, juga
air.
a. Hidrat arang
Sebagian besar dari kalori yang terdapat di dalam tubuh manusia bersal dari
hidrat arang atau karbohidrat, yang biasa disebut zat tepung.
b. Lemak
Lemak mempunyai peran penting dalam tubuh manusia sebab lemak adalah
sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori.
Beberapa fungsi lain dari lemak :
- melarutkan vitamin A,D,E dan K sehingga diserap diding usus halus.
- melindungi alat-alat tubuh yang halus.
- memperbaiki rasa pada makanan.
c. Protein
Lebih kurang 13 persen dari kalori yang dibutuhkan tubuh berasal dari
protein. Contoh fungsi protein :
- membentuk sel jaringan tubuh
- mengantu sel tubuh yang rusak
- memberi tenaga
d. Air

Air merupakan bagian terbesar dari sel-sel tubuh. Tubuh manusia terdiri dari 56%
air. Kegunaan air dalam tubuh manusia yaitu :

- membangun sel tubuh

- membentuk cairan tubuh

- mengangkut zat makanan dan sisa makanan

- mengatur suhu tubuh

- melarutkan zat-zat dalam tubuh


B. MENJELASKAN PENGERTIAN KALORI
DAN AKG

1. Pengertian Kalori
Kalori adalah satuan untuk energi, tepatnya tubuh
membutuhkan energi dalam satuan kalori.
Perbedaan kalori dari makanan di tentukan
dari nilai gizi yang ada didalamnya. Zat gizi
yang mengandung kalori paling tinggi adalah
lemak, diikuti dengan karbohidrat dan protein.
2. Angka Kecukupan Gizi

Angka kecukupan gizi adalah banyaknya zat-zat minimal yang di butuhkan


seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat. Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk.

b. Menginterpresentasikan data konsumsi makanan perorangan atau kelompok.

c. Perencanaan pemberian makanan di institusi sepersti RS, sekolah,dll.

d. Menetapkan standar bantuan pangan.

e. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional

f. Merencanakan program penyuluhan gizi.

g. Mengembangkan produk pangan baru di industri.

h. Menerapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan.


4. Penetapan Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
AKG adalah jumlah zat-zat gizi yang hendaknya dikonsumsi setiap hari
untuk jangka waktu tertentu. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari
kebutuhan, mungkin dapat di penuhi dengan megkonsumsi suatu zat yang
di dalam tubuh kemudian diubah menjadi zat gizi esensial.
5. Cara Memenuhi AKG
Untuk memenuhi AKG dianjurkan agar menu sehari-hari terdiri atas bahan
pangan bervariasi yang diperoleh dari berbagai golongan bahan pangan.
C. MASALAH GIZI KURANG
1. Kurang Energi Protein
Kurang energi protein di sebabkan oleh kekurangan makanan sumber
energi secara umum dan kekurangan sumber protein. Pada anak-anak
kurang protein dapat memghambat pertumbuhan, rentan terhadap penyakit
terutama infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan.
2. Anemia Zat Besi
Penyebabnya adalah kurangnya daya beli masyarakat pada makanan
sumber zat besi. Anemia menyebabkan penurunan fisik atau produktivitas
kerja, penurunan kemapuan berpikir dan antibodi. Penangulangannya
dilakukan melalui tablet atau sirup besi pada penderita.
3. Ganguan Akibat Kekurangan Yodium
Kekurangan yodium terutama terjadi di daerah pegunungan dimana tanah
kurang yodium. Ganguan akibat kurang yodium adalah pembesaran kelenjar
gondok (tiroid). Penangulangan masalah ganguan akibat kekurangan yodium
secara khusus dilakukan melalui pemberian minyak beryodium kepada
wanita subur dan semua anak sekolah dasar di daerah endemik.
4. Penangulangan Masalah Gizi Lebih
Masalah gizi lebih disebabkan oleh kebanyakan energi dibandingkan
keluarnya energi.
Ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk menentukan kebutuhan gizi
anak balita :
1. Menentukan Desirable Body Weigt (DBW) atau berat badan ideal.
Penentuan betat badan ideal untuk anak balita (1-5 tahun) secara sedehana
dapat mengunakan rumus BBI = (usia dalam tahun x 2) + 8
2. Menentukan estimasi kebutuhan energi dan Zat Gizi total per hari.
a. Kebutuhan energi/kalori pada anak balita dapat dilakukan dengan rumus
1) kebutuhan energi = 1000 + (100 x usia dalam tahun)
2) kebutuhan energi usia 1-3 tahun = 100 kalori/kg BBI
3) kebutuhan energi usia 4-5 tahun = 90 kalori/kg BBI
Kebutuhan protein adalah sebesar 10% dari kebutuhan energi sehari, dapat dihitung
:
(10% x Total Energi Harian) : 4 = x gram.
c. Kebutuhan lemak, yaitu sebesar 20% dari total energi harian, yaitu :
(20% x Total Energi Harian) : 9 = x gram.
d. Kebutuhan, karbohidrat adalah sisa dari total energi harian dikurangi presentase
protein dan lemak.
Contoh :
Bila kita berusia 3 tahun, maka BBI-nya adalah : (3 thn × 2) + 8 = 12 kg
1. Kebutuhan Kalori :
100 kal/kg BBI, yaitu 100 × 13 kg = 1300 kal/hari.

2. Kebutuhan Zat Gizi :


Protein 10% dari total kalori = ( 10% × 1300 kal) : 4 = 40 gram
Lemak 20% dari total kalori = (20% × 1300 kal) : 9 = 35 gram
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentase protein + lemak =
(70% × 1200 kal) : 4 = 290 gram
3. Kebutuhan Makanan Sehari Diet 1300 kalori 35 gram Protein :
a) nasi 3P = 300 gram (2 1/2 gelas)
b) protein hewani 3P = 150 gram ( 3 1/2 potong sedang)
c) protein nabati 2,5P = 90 gram tempe/ 30 gram kacang hijau
d) sayuran 1,5P = 150 gram (1 1/2 gelas sayuran masak)
e) buah 3P = +/- 350 gram
f) minyak 2,5P = 12,5 gram (3 sendok teh)
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai