Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KELOMPOK (4)

KEGIATAN KONSELING ( Format Layanan, POAC-Plus, Tempat Guru Berkinerja)

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Wawasan Profesional BK

Dosen Pembimbing Mata Kuliah:

Prof. Dr. Prayitno, M.Sc., Ed.


Prof. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons

Di Susun Oleh:

Fuad Mimhamimdala 22151012

Humaira Mustika 22151014

Nurul Aprilia Fitra 22151028

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022

i
KATA PENGANTAR
Selalunya kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada umat manusia sehingga dapat merasakan
pengalaman dan pembelajaran dalam kehidupan. Shalawat beriring salam senantiasa tercurahkan
untuk Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliah
menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita rasakan pada saat ini
sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah dengan judul pembahasan “KEGIATAN
KONSELING ( Format Layanan, POAC-Plus, Tempat Guru Berkinerja)”

Pemakalah Kelompok Empat (4) tentunya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Prayitno, M.Sc., Ed. dan Prof. Yarmis Syukur, M.Pd., Kons dosen pengampu mata
kuliah Wawasan Profesional BK
2. Penulis buku sumber sebagai acuan dan bahan referensi teori untuk menyempurnakan
makalah kelompok kami.
3. Anggota kelompok yang ada dalam berdiskusi dengan pemahaman-pemahaman berkenaan
dengan teori yang dibahas.

Tentunya besar harapan kami untuk dapat diberikan kritikan serta saran yang bersifat
membangun terhadap kekurangan-kekurangan. Atas perhatian kami mengucapkan terima kasih
serta semoga makalah ini memberikan manfaat terhadap wawasan dan pengatahuan kita
bersama.

Padang, 9 November 2022

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Format Layanan........................................................................................................2
B. POAC- Plus..............................................................................................................4
C. Tempat Konselor Berkinerja.....................................................................................7

BAB III PENUTUP...................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konseling merupakan salah satu layanan yang membimbing klien dalam
menghadapi masalah yang dihadapinya. Melalui metoe ini diharapkan nya konselor
membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi klien secara langsung pemberian
bantuan ini bersifar face to face yang dilaksanakan dengan wawancara dan penekatan-
pendekatan yang mungkin membantu penyembuan klien. Dalam pembahasn ini
pemakalah menyampaikan tentang layannan konseling yang akan membantu konselor
mengindektifikasi masalah yang bersifat pribadi.
Dalam hal ini pemakalah menjelaskan tentang Layanan format klasikal layanan
yang berfungsi pencegahan, pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan dengan upaya
yang secara spesifik diarahkan pada proses yang proaktif tanpa mengenal pembedaan
gender, ras, agama mulai dari tingkat tk sampai tingkat kelas dua belas sekolah
mengengah atas, disajikan melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik. Serta
menjalskan apa itu POAC-Plus dan bagaimana Proses konseling yang dilakukan oleh
konselor menggunakan pola pengelolaan POAC-Plus. Lalu menjelaskan pula bagaimana
Praktik pelayanan konseling terhadap sasaran pelayanan merupakan puncak dari
keberadaan bidang konseling pada setting tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu format konseling?
2. Apa itu POAC-Plus?
3. Apa itu Tempat Konselor Berkinerja?
C. Tujuan Makalah
1. Bagaimana format konseling?
2. Bagaimana POAC-Plus?
3. Bagaimana Tempat Konselor Berkinerja?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Format Layanan

a. Klasikal

Layanan format klasikal merupakan layanan yang berfungsi pencegahan,


pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan dengan upaya yang secara spesifik
diarahkan pada proses yang proaktif tanpa mengenal pembedaan gender, ras, agama
mulai dari tingkat tk sampai tingkat kelas dua belas sekolah mengengah atas, disajikan
melalui kegiatan kelas untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam bidang pribadi,
sosial, belajar, dan karir peserta didik. Kegiatan layanan format klasikal bertujuan untuk
memberi bantuan kepada seluruh peserta didik atau klien melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur agar klien memiliki kesadaran tentang diri dan lingkungannya dan
mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak penyesuaian diri dengan lingkungan mampu
memenuhi kebutuhan dan menangani masalahnya dan mampu mengembangkan diri
secara tumbuh dan produktif. Layanan format klasikal memilih nilai efisiensi dalam
kaitan antara jumlah peserta didik atau klien yang dilayani dengan guru BK atau konselor
serta layanannya yang bersifat pencegahan, pemeliharaan dan pengembangan.

Layanan klasikal disajikan oleh guru Bk atau konselor dengan menggunakan


berbagai teknik layanan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik manfaat layanan
klasikal adalah antara lain sebagai wadah media :

a. Terjadinya hubungan emosional dan kondusif antara guru bk atau konselor dengan
peserta didik / klien
b. Terjadinya komunikasi langsung antara guru bk atau konselor dengan peserta didik /
klien yang memberikan kesempatan bagi peserta didik / klien dapat menyampaikan
permasalahan kelas / pribadi di kelas
c. Terjadinya tatap muka, dialog dan observasi guru bk atau konselor terhadap terhadap
kondisi peserta didik dalam suasana belajar di kelas

2
Format layanan klasikal terbagi dalam tiga bagian yaitu permulaan, pencegahan
dan akhir atau pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap permulaan peserta didik
melakukan review terhadap tujuan mencatat perkembangan dan dikaitkan dengan
kebiasaaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pada tahap pertengahan peserta
didik belajar keterampilan dan strategi baru yang bermanfaat dalam kehidupannya. Pada
tahap akhir layanan format klasikal konselor harus mampu mengajak peserta didik untuk
melakukan refleksi berbagai pengetahuan dalam membuat desain atas tujuan yang
diinginkan.

b. Kelompok

Layanan format kelompok merupakan format kegiatan BK yang melayani


sejumlah siswa melalui suasana kelompok. Tujuan dari format kelompok yaitu
membantu individu mencapai perkembangan yang optimal, berperan mendorong
munculnya motivasi kepada klien, klien dapat mengatasi masalahnya lebih cepat,
menciptakan dinamika sosial yang berkembang intensif, mengembangkan
keterampilan komunikasi.

Tahap – tahap format kelompok yaitu tahap pembentukan, peralihan kegiatan dan
pengakhiran, strategi format kelompok yaitu : komunikasi multiarah secara efektid
dinamis dan terbuka, pemberian rangsangan untuk menimbulkan intensif, dorongan
minimal untuk memantapkan respon dan aktivitas anggota kelompok penjelasan,
pengalaman dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis, pelatihan
untuk membentuk pola dan tingkah laku.

c. Individu
Layanan format individu merupakan format kegiatan BK yang melayani siswa
secara perorangan. Format ini memungkinkan peserta didik / klien mendapatkan
layanan langsung tatap muka (secara perorangan atau individu) untuk mengentaskan
permasalahan yang dihadapinya. Teknik – teknik atau strategi dalam format individu
ini adalah : empati, refleksi, eksplorasi, menghampiri, memberi informasi,
menyimpulkan. Format kegiatan bimbingan yang melayani klien secara perorangan
dalam format ini seorang konselor hanya menuntaskan pelayanan masalah yang

3
dihadapi oleh seorang konselor tersebut, karena dengan format layanan individual
inilah seorang konselor bisa memberikan masukan – masukan seperti memberikan
masukan motivasi supaya klien bisa mandiri. Format layanan individual ini akan
diaplikasikan kedalam layanan perorangan yang mana seorang konselor dengan klien
itu menyelesaikan masalahnya klien harus dengan cara tatap muka.
d. Format lapangan
Yaitu kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan kliennya
melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan. Contoh dari format lapangan seperti
teknik orientasi dimana orientasi adalah proses pengenalan lingkungan yang baru dan
dalam teknik orientasi ini bisa menggunakan format lapangan melalui kegiatan diluar
kelas atau dilapangan dalam rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi
layanan. Tujuan dari format lapangan ini adalah agar klien atau peserta didik dapat
mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan.
e. Jarak jauh
Format jarak jauh merupakan format kegiatan BK yang melayani kepentingan
siswa melalui media dan atau saluran jarak jauh seperti surat dan sarana elektronik.
Tujuan dari format jarak jauh adalah untuk memudahkan konselor dalam pengentasan
masalah yang dialami peserta didik atau klien juka terjadi jarak jauh maka dapat
digunakan media seperti surat dan elektronik misalnya handphone.
f. Kolaboratif / Pendekatan Khusus
Format kolaboratif merupakan format kegiatan BK yang melayani kepentingan
siswa melalui pendekatan kepada pihak – pihak yang dapat memberikan kemudahan,
misalnya : pelayanan seorang konselor dalam membantu penyelesaian masalah yang
dihadapi oleh seorang klien dapat dengan mudah diselesaikan oleh konselor tersebut.

B. POAC-Plus

Proses konseling yang dilakukan oleh konselor menggunakan pola pengelolaan


POAC-Plus, yaitu:

P : Planning = Perencanaan

O : Organizing = Pengorganisasian/pengaturan

4
A : Actuating = Pelaksanaan

C : Controling = Pengawasan/penilaina

Plus : Tindak Lanjut = Laporan lengkap

Kegiatan setiap layanan dalam konseling menempuh alur pengelolaan POAC-Plus


tersebut. Perencanaa layanan dikemukakan dalam SATLAN (satuan layanan) dan
pelaksanaan layanan secara menyeluruh, termasuk penilaian. Tindak lanjut dan laporan
dikemas dalam bentuk LAPELPROG (laporan pelaksanaan program).

a. Unsur Pengelolaan
Unsur pokok pengelolaan yang telah dikemukakan oleh ahli-ahli management, yaitu
sebagai berikuti:

1. Planning
Planning merupakan perencanaan dari keseluruhan dan/ sebagian dari kegiatan
pelayanan, meliputi layanan dan/ kegiatan pendukung konseling. Rencana ini, dapat
merupakan rencana persiapan layanan (RPL) tertulis melalui jenis layanan konseling
tertentu, atau dalam bentuk perencanaan lainnya.

2. Organizing
Berdasarkan perencanaan diatas berbagai hal yang menyangkut pelaksanaan
rencana itu diorganisasikan secara cermat dan rapi. Dengan pengorganisasian itu
semua prasarana dan sarana yang diperlukan telah disiapkan, siap pakai dan siap
jalan.
3. Actuating
Actuating adalah kegiatan pelaksanaan, setelah layanan konseling direncanakan
kemudian diorganisasikan secara cermat dan rapi barulah masuk ketahap
pelaksanaan, dimana pada kegiatan pelaksanaan ini diselenggarakan sebagaimana
tercatantum dalam perencanaan.
4. Controlling
Controlling adalah penilaian yang dilaksanakan terhadap proses pelaksanaan
kegiatan pelayanan dan terlebih lagi terhadap hasil-haislnya. Dalam penilaian ini

5
termasuk aspek penilaian dalam arti sempit, yaitu penilaian hasil layanan, disamping
itu aspek-aspek pengembangan dan pembinaan juga terkadung didalam penilaian
dalam arti luas. Lebih jauh, arahan tindak lanjut pun termasuk didalam kegiatan
pengelolaan.

Dengan arahan adanya unsur tindak lanjut yang lebih ditekankan, maka
keseluruhan unsur pokok pengelolaan dapat dikembangkan menjadi POAC-Plus, POAC-
plus tindak lanjut

b. Pengelolaan dalam Suatu Lembaga


Dalam lembaga seperti sekolah/madrasah, pengelolaan pelayanan konseling tetap
merupakan penerapan POAC (POAC-Plus). Plus maksudnya adalah tindak lanjut yang dapat
meliputi upaya pengembangan dan pembinaan, serta penguatan pelaksanaan
layanan/kegiatan pendukung untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.

Masing-masing komponen di sekolah/madrasah menyelenggarakan POAC sesuai


dengan tugas pokok masing-masing. Guru ber-POAC fokus pada tugas PMP/PMP-T melalui
pendekatan pengajaran, sedangkan konselor ber-POAC fokus pada tugas KES/KES-T
melalui pendekatan layanan konseling, wali kelas ber-POAC tugas administras kelas, TU
ber-POAC untuk tugas ketata-usahaan, dan pimpinan sekolah/madrasah ber-POAC untuk
mengarahkan dan mengendalikan terlaksananya tugas pokok masing-masing komponen,
yang semuanya itu demi suksesnya seluruh komponen pendidikan (peserta didik dan
pendidik), menjalani proses dan tujuan pendidikan mereka. POAC dilaksanakan oleh masing-
masing pihak itu adalah POAC-Plus

Selanjutnya, pengelolaan pelayanan konseling oleh konselor yang bekerja di satuan


lembaga seperti sekolah/madrasah itu mencakaup juga perencanaan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam rentang satu tahun ajaran misalnya, konselor di sekolah wajib membuat
perencanaan menyeluruh untuk satu tahun penuh, yaitu berupa rencana tahunan. Selanjutnya,
rencana tahunan itu dijabarkan menjadi rencana semesteran, bulanan, mingguan dan harian.
Untuk rencana harian itulah praktik POAC-Plus dilaksanakan pada setiap jenis
layanan/kegiatan pendukung konseling.

6
C. TEMPAT KONSELOR BERKINERJA
a. Tempat Konselor Berkinerja
Praktik pelayanan konseling terhadap sasaran pelayanan merupakan puncak dari
keberadaan bidang konseling pada setting tertentu. Mutu pelayanan konseling diukur dari
penampilan praktik pelayanan oleh konselor terhadap sasaran pelayanan. Pada setting satuan
pendidikan misalnya, mutu kinerja konselor di sekolah/ madrasah dihitung dari
penampilannya dalam praktik pelayanan konseling terhadap siswa yang menjadi tanggung
jawabnya.

1. Settin tempat konselor bekerja dapat berupa satuan pendidikan formal/nonformal,


keluarga, instansi negeri/swasta, dunia usaha/industri, organisasi.
pemuda/kemasyarakatan, praktek pribadi (privat).
2. Setting pelayanan
Adapun setting pelayanan adalah sebagai berikut
a. Setting individual. Dalam setting ini konselor bekerja secara langsung terhadap
individu sasaran layanan secara individual atau pribadi. Dalam setting individual
konselor dapat melakukan konseling dengan siapapun, kapan pun dan dimana pun.
b. Setting keluarga. Konselor dapat bekerja dalam lingkungan keluarga, dalam posisi
(a) melaksanakan pelayanan tertentu berkenaan dengan fokus/materi layanan terbatas,
dan (b) sebagai konselor keluarga yang diserahi tugas/tanggung jawab menjaga dan
memperkembangkan kondisi KES/KES-T anggota keluarga atau bahkan menyeluruh
kondisi keluarga yang dimaksud. Konselor keluarga itu posisinya setara dengan
dokter keluarga.
c. Setting satuan pendidikan. Konselor dapat bekerja pada lembaga pendidikan, jalur
pendidikan formal, yaitu sekolah/madrasah dan perguruan tinggi, serta jalur
pendidikan nonformal. Suasana itu secara langsung maupun tidak langsung mewarnai
penyelenggaraan pelayanan konseling terhadap peserta didik di amsing-masing satuan
pendidikan tempat konselor bekerja.
d. Setting lembaga kerja. Konselor dapat bekerja pada kantor-kantor dinas
pemerintahan, kantor perusahaan swasta dan lembaga bisnis seperti pabrik,
perusahaan, dan bahkan pada unit-unit perdagangan tertentu, seperti pasar, pasar
swalayan, dan lain-lain. Pelayanan konseling terhadap para pekerja dan pihak-pihak

7
yang terkait dalam kelembagaan itu disesuaikan dengan karakteristik dunia kerja
yang dimaksud dengan berbagai kontekstualnya.
e. Setting kelembagaan sosial-kemasyarakatan. Kelembagaan seperti RT, RW,
organisasi pemuda, olahraga, sosial dan politik, serta organisasi kemasyarakatan
lainnya dapat menjadi bahan bagi konselor untuk mempraktikkan pelayanan
konseling.
f. Setting praktik privat. Dalam setting ini konselor bekerja secara mandiri menegakkan
kemandirian pelayanan konseling sebagai profesi. Praktik privat yang dimaksudkan
itu tidak terikat oleh suasan dan aturan kelembagaan tertentu, kecuali suasan
dan/aturan kelembagaan yang dibawa atau melakat pada diri subjrk yang dilayani.
Pada praktik privat inilah konselor menampilkan diri sebagai pemegang mandate
profesi yang sepenuhnya bertanggung jawab secara mandiri.

Adanya berbagai setting kehidupan di mana konselor dapat bekerja adalah suatu
kenyataan. Dalam kondisi tertentu konselor dapat bekerja hanya pada setting saja, tetapi
dalam kondisi lain dapat juga bekerja lebih dari satu setting tergantung kesanggupan
konselor. Pada setting mana pun konselor bekerja pada bidang-bidang pelayanan tersebut
akan dimunculkan, satu bidang atau lebih. Kegiatan pada praktik privat dapat menjadi
kegiatan tambahan bagi konselor yang bekerja pada satu kelembagaan tertentu, misalnya pada
satuan lembaga pendidikan dan/ lembaga kerja/kedinasan/swasta/ kemasyarakatan tertentu.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulakn bahwa layanan format klasikal bertujuan
untuk memberi bantuan kepada seluruh peserta didik atau klien melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur agar klien memiliki kesadaran tentang diri dan lingkungannya dan
mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak penyesuaian diri dengan lingkungan mampu memenuhi
kebutuhan dan menangani masalahnya dan mampu mengembangkan diri secara tumbuh dan
produktif. Layanan format memilki banyak medote seperti kelompok, individu. Dalam
lembaga seperti sekolah/madrasah, pengelolaan pelayanan konseling tetap merupakan
penerapan POAC (POAC-Plus). Plus maksudnya adalah tindak lanjut yang dapat meliputi
upaya pengembangan dan pembinaan, serta penguatan pelaksanaan layanan/kegiatan
pendukung untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. Dan Mutu pelayanan konseling diukur
dari penampilan praktik pelayanan oleh konselor terhadap sasaran pelayanan.

B. Saran

Semoga setelah kita mempejari materi mengenai merdeka belajar dan paradigma
penddikan kita dapat mengetahui apa maksud dari merdeka belajar dan paradigma belajar
serta apa saja lima paradigma upaya pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, 2014, Pembelajaran Melalui Pelayanan Di Satuan BK PendidikaN


(Pengembangan Manusia Seutuhnya) edisi 1 dan 2, Padsng, Unibersiras Ngeri Padang.

Prayitno, 2017, Konseling Profesional Yang Berhasil, Padang, PT Raja Grafindo Perseda
Depok.

Anda mungkin juga menyukai