Anda di halaman 1dari 2

Media sosial dapat memberikan berbagai informasi mengenai aktifitas yang

sedang dilakukan dan memudahkan komunikasi dengan orang lain yang sulit dijangkau.
Namun dengan adanya kebebasan dalam penggunaan media sosial, tidak sedikit kerugian
dalam hal-hal negatif dalam yang muncul dari adanya perkembangan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi ini menjadi pendorong munculnya perilaku
cyberbullying dikalangan remaja. Cyberbullying merupakan tindak kekerasan yang
dilakukan dalam dunia maya, ternyata lebih menyakitkan dibandingkan dengan kekerasan
secara fisik.
Hipotetik
Disekolah berbagai layanan konseling telah dilaksanakan termasuk teknik dan
pendekatan yang dilakukan oleh guru BK/konselor. Namun, pendekatan dan tekniknya
belum sepenuhnya mengubah perilaku cyberbullying siswa, salah satunya disebabkan
layanan yang dilakukan belum termasuk menyentuh kognitif siswa. Sehingga sulit untuk
mengubah perilaku. Pendekatan konseling yang ditawarkan dalam penelitian ini berbasis
pada perubahan kognitif siswa, melalui perubahan kognitif diharapkan terjadinya
perubahan emosional yang akan terlihat pada perubahan perilaku.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan mengembangkan media layanan
bimbingan dan konseling yang kreatif, inovatif dan efektif bagi peserta didik.
Bimbingan dan konseling sebagai salah satu upaya yang dapat digunakan untuk
menerapkan layanan bimbingan dan konseling yang dapat merespon pikiran, perasaan,
perhatian serta kemauan peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Dalam hal tersebut, peneliti berusaha untuk mengembangkan media dalam bentuk e-
modul. Pengembangan e- modul ini menjadi salah satu media inovatif yang dapat
mengikuti perkembangan teknologi dan mudah untuk diakses dimana saja. E-modul
cognitive behavior modification dengan teknik restrukturisasi dapat membantu remaja
untuk mencegah perilaku cyberbullying pada siswa.
Cognitive Behavior Modification merupakan teknik menggabungkan terapi kognitif
dan bentuk modifikasi perilaku, individu yang akan bertindak, sebelumnya didahului oleh
proses berfikir. Perubahan perilaku terjadi melalui urutan proses mediasi yang melibatkan
interaksi ucapan batin, struktur kognitif, dan perilaku serta peneliti memilih Cognitive
Behavior Modification karna telah banyak digunakan untuk mengintervensi gangguan
emosi. Secara umum intervensi ini melibatkan proses kognitif dan perilaku dalam rangka
pengubahan perilaku dan kognitif. Keberhasilan pendekatan cognitive behavior
modification yang dilakukan oleh Donald Meichenbaum, didasarkan pada tingkat
kepedulian dan kreativitasnya dalam mengimplementasikan intervensi CBT (Cognitive
Behavior Theraphy).
Dapat disimpulkan bahwa nilai kebaruan/novelty dari penilaian ini terletak
pada E-modul Teknik cognitive behavior modification dengan teknik restrukturisasi unuk
mencegah perilaku cyberbullying pada siswa. E- Modul ini membantu konselor dan guru
BK terkait informasi mencegah perilaku cyberbullying, sehingga berbagai materi yang
dibaca dan dipelajari akan diolah dan digunakan untuk membantu mengentaskan masalah
klien. Berharap produk yang dikembangkan pada penelitian ini dapat digunakan dalam
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling sebagai upaya mencegah perilaku
cyberbullying menggunakan pendekatan cognitive behavior modification dengan teknik
restrukturisasi .

Anda mungkin juga menyukai