Anda di halaman 1dari 8

UAS INTERVENSI SOSIAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Intervensi Sosial yang diampu oleh:

Intan Purnama Dewi, M.Pd

Disusun oleh:

Annisa Frieda Lutfiah Shafhah 1104619021

Kirana Citra Rengganis Sukma 1104619063

Nur Aulia Rahma 1104619018

Shoffiyah Aflah Al Khonsa 1104619060

Wilda Syifa’na Rosye 1104619024

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
PENDAHULUAN

A. Hasil Identifikasi
Kelompok melakukan intervensi pada individu (level mikro) yaitu seorang
mahasiswa jurusan Hukum semester 6. Kami melakukan identifikasi melalui wawancara
terbuka kepada sasaran mengenai apa masalah yang sering dihadapi sebagai mahasiswa
tingkat akhir. Dari wawancara yang dilakukan, kami menarik kesimpulan bahwa kendala
dan masalah yang dihadapi oleh sasaran kami adalah kurangnya minat membaca sebagai
penguatan intelektual dan menambah wawasan.
Sebagai mahasiswa sudah jelas akan mempraktekkan Tri Darma Perguruan
Tinggi dalam kehidupan, oleh sebab itu  mahasiswa haruslah memperbaiki kualitas
akademisnya, katika mahasiswa tidak memperbaiki bidang akademisnya sangat sukar
untuk mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi tersebut. Satu hal yang perlu diperbaiki
oleh mahasiswa yaitu budayakan membaca.
Penting untuk meningkatkan minat baca terutama bagi pembelajaran daring.
Maka dari itu, kelompok kami merumuskan untuk mengangkat permasalahan kurangnya
minat membaca dengan memberi arahan terkait meningkatkan minat membaca melalui
literasi digital. 

A. Latar Belakang Masalah


Di era revolusi keempat yang dikenal dengan revolusi digital, semua informasi
dapat diperoleh dengan real-time dan cepat dimana saja dan kapan saja. Adanya mesin
pencari membantu seseorang mencari bahan rujukan yang diinginkannya secara cepat
dengan pembiayaan rendah. Hal ini karena bahan ajar dan aktvitas interaksi telah
terdigitalisasi oleh kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi informasi menjadi
bagian dari munculnya era revolusi digital di Indonesia. Perkembangannya yang sangat
pesat mampu memberikan pengaruh besar dan mendominasi seluruh sektor kehidupan
masyarakat, termasuk di dunia pendidikan. Tuntutan akademik pada tiap jenjang
pendidikan di Indonesia berbeda beda (Akbar & Dina, 2017)
Kemajuan teknologi informasi dan internet saat ini mengakibatkan sumber daya
informasi digital sangat melimpah (Kurnianingsih, Rosini, & Ismayati, 2017: 62). Di sisi
lain, perkembangan teknologi informasi diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang
memberikan efek positif dan negatif kepada masyarakat. Pembelajaran literasi digital
tidak bisa dielakkan lagi (Anggraini, 2016). Tuntutan inilah yang kemudian melahirkan
sebuah pemikiran tentang pentingnya literasi digital, termasuk juga dalam dunia
pendidikan. 
Tuntutan tersebut juga penting bagi mahasiswa. Media informasi dan komunikasi
sudah mudah dijangkau sehingga penting bagi mahasiswa untuk melek teknologi. Pada
dunia perkuliahan zaman sekarang, mau tidak mau harus diakui bahwa literasi digital
menjadi penyeimbaang kemajuan teknologi yang sangat pesat ini. Karena mahir dalam
akademik saja tidak cukup , maka dari itu harus diimbangi dengaan literas digital yang
sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan zaman. Literasi digital juga menjadi
penunjang bagi mahasiswa dalam mencari referensi pembelajaran pada situs online. 
Literasi digital juga membuat mahasiswa memiliki skill untuk berfikir kritis
dalam menghadapi masalah, berkomunikasi dengan orang lain, team work, budaya
membaca, dan belajar menciptakan karya mereka sendiri. Hal ini kemudian akan
diterapkan pada kehidupan sehari-hari mereka, mulai dari lingkungan pendidikan sampai
lingkungan masyarakat luas untuk membentuk sumber daya yang lebih baik lagi dimasa
mendatang.
Maka dari itu, dari permasalahan yang muncul pada sasaran kami, dapat
disimpulkan bahwa sasaran kami memerlukan intervensi dalam meningkatkan motivasi
dan kemampuannya dalam bidang akademik demi menunjang kebutuhan belajar di
perkuliahan. Kelompok menyarankan untuk membuat intervensi sosial dengan
mengangkat isu literasi digital dan bagaimana sasaran tersebut dapat meningkatkan
kemampuannya melalui literasi digital.
PEMBAHASAN

A. Level yang Digunakan


Pada hasil intervensi sosial yang kelompok kami lakukan, kami melakukan level
mikro pada saat pelaksanaannya. Intervensi mikro yang dilakukan pekerja sosial adalah
bentuk layanan pendampingan untuk mengatasi di tingkat individu klien secara langsung.
Intervensi mikro yang dimaksud adalah bagaimana tindakan pekerja sosial dalam
keterlibatannya membantu dan mendampingi individu yang memiliki masalah demi
mengembalikan fungsi sosialnya. Intervensi pada level mikro ini memusatkan
perhatiannya pada pelayanan langsung kepada perorangan (umumnya masalah individu
dan keluarga) berdasarkan pelayanan kasus demi kasus. Masalah sosial yang biasanya
ditangani berkenaan dengan masalah psiologis (stress, depresi), hambatan dengan relasi,
penyesuaian diri, kurang percaya diri, dan keterasingan. Metode utama yang umumnya
diterapkan dalam levek mikro ini adalah terapi perseorangan (casework) yang di
dalamnya melibatkan berbagai terapi psiososial seperti terapi berpusat pada klien (client-
centered therapy), terapi perilaku (behavior therapy), dan terapi keluarga (family
therapy). Praktik pada level mikro umumnya dilaksanakan di badan intervensi klinis. 
A. Pendekatan yang Digunakan
Pendekatan yang kelompok kami gunakan dalam melaksanakan intervensi adalah
Pendekatan Jurnalistik dan Pendekatan interdisipliner. Pendekatan jurnalistik
dimaksudkan sebagai usaha penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan masalah
sosial melalui tulisan-tulisan di media cetak. Pendekatan ini berusaha menyadarkan akan
bahaya dari masalah sosial yang sedang dan akan terjadi. Pendekatan interdisipliner.Pada
pendekatan ini, masalah sosial didekati, dianalisa dan dikaji dari berbagai disiplin ilmu
sosial secara serentak dalam waktu yang sama. Masalah sosial yang kompléks
diungkapkan dari berbagai disiplin akademis seperti Sosiologi, Ekonomi, Antropologi,
Politik, Geografi, Psikologi, Sejarah dst, bahkan mungkin dari disiplin akademis diluar
ilmu sosial.
A. Sasaran
Sasaran intervensi sosial kelompok kami adalah orang dewasa umur dari rentang
18 tahun - 40 tahun. Berikut identitas diri sasaran intervensi yaitu :
Nama : Izmia Putri Utama
Pendidikan : Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana
Umur : 20 tahun
Alamat : Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur 
PENUTUP

A. Kesimpulan
Literasi digital sangat diperlukan dalam penggunaan teknologi. Dalam belajar dan
akademis literasi digital juga merupakan salah satu komponen penting. Literasi digital
diperlukan untuk bisa menggunakan teknologi dengan bijak dan menciptakan interaksi
dan komunikasi yang positif. Saat ini  literasi  digital  memiliki  peran penting pada era
yang selalu menggunakan mesin. Literasi digital dapat memperkaya wawasan digital
masyarakat, terutama mahasiswa karena dapat mendorong mahasiswa untuk mencari
informasi melalui internet yang saat ini siapa pun dapat menggunakannya, selain itu
informasi internet juga dapat digunakan kapan pun dan dimana pun saja yang berarti ada
kebebasan untuk menggunakannya.
Kelompok kami melakukan intervensi kepada mahasiswa Universitas
Krisnadwipayana Fakultas Hukum. Dari hasil identifikasi yang dilakukan, mahasiswa
bernama Izmia Putri Utama membutuhkan intervensi dalam meningkatkan minat literasi.
Pada Rabu, 11 Mei 2022 kami melakukan intervensi melalui Video Conference Zoom
Cloud Meeting. Dengan melakukan intervensi meningkatkan literasi digital. Intervensi
dimulai dengan melakukan identifikasi masalah, lalu memberikan intervensi melalui PPT
dan tanya jawab, dan diakhir kegiatan adanya feedback dari sasaran. Setelah
dilakukannya intervensi, klien atau sasaran intervensi memberikan feedback dan
menyadari kebermanfaatan dari intervensi yang dilakukan.
Lampiran

 Link video pelaksanaan


https://drive.google.com/drive/folders/1QIevMM4Mq-pGfS-yMjkfAvYOhYv6JNCn?
usp=sharing 
 Materi
https://drive.google.com/file/d/1VeFjQvTJJns2btiefkn2d2qLYfZ3jo5t/view?usp=sharing 
 Hasil Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai