Abstrak
Konsep diri yang rendah akan mengganggu potensi perkembangan peserta didik. Konsep diri yang
rendah diperkirakan berasal dari kurangnya layanan konseling bagi peserta didik . Program layanan
bimbingan konseling individu dengan pola yang lama perlu dirubah menggunakan model konseling
individu melalui cyber conseling. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui layanan konseling individu
melalui cyber conseling, pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber conseling dan mengetahui
pengaruh konseling individu melalui cyber conseling terhadap pembentukan konsep diri. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif non ekspreimen dengan analisis
korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai r xy = 0,988. Hasil tersebut
kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden N = 30 taraf signifikan 5% ternyata
nilai r xy lebih besar dari r tabel yaitu 0,988 > 0,361. Konseling Individu Melalui Cyber Counseling
Terhadap Pembentukan Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten
Brebes” dinyatakan diterima.
Kata Kunci : Cyber Conseling, Konseling individu dan Konsep diri.
Abstract
Low self-concept would interfere with the potential development of learners. Low self-concept can be
expected to come from the lack of services for learners. individual counseling services program with the
old patterns need to be changed using the model of individual counseling through cyber Counseling. The
purpose of this study is to determine the service life of individuals through cyber counseling Counseling,
Establishment of the concept of self-pesrta students through cyber Counseling and determine the effect of
individual counseling through cyber Conseling towards the formation of self-concept. This type of research
is descriptive correlational with non Experimental quantitative approach with product moment correlation
analysis. Based on the analysis above, the value of r xy = 0.988. The results are then consulted with r table
with the number of respondents N = 30 significant level of 5% turned out to be the value of r xy is bigger
than r table is 0.988> 0.361. Individual counseling Counseling Against Cyber Formation Through Self
Concept Students in Class XI SMAN 1 Ketanggungan Brebes "are accepted.
Keywords: Cyber Counseling, individual counseling and self-concept.
87
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091
impian bagi setiap peserta didik. Terkadang peserta didik pemahaman dapat diperoleh peserta didik dalam
merasa tidak mampu dalam mengikuti pelajaran memahami berbagai masalah yang dialami secara
matematika sedangkan peserta didik lain merasa tidak mendalam dan menyeluruh secara postif dan dinamis. b.
akan dapat memperoleh nilai baik dalam pelajaran bahasa Fungsi pengentasan memberikan arahan kepada peserta
inggris. Dari hasil pengamatan sebetulnya peserta didik didik untuk mengembangkan persepsi, sikap dan kegiatan
tidak membicarakan pada dirinya sendiri melainkan apa untuk mengentaskan masalah pesrta didik tersebut dengan
yang diucapkan menunjukan peserta didik menilai dirinya berdasarkan pemahaman-pemahaman yang didapat peseta
yang tidak mempunyai kemapuan yang cukup. Supaya didik. c. Fungsi pengembangan/pemeliharaan adalah
perasaan peserta didik yang negatif terhadap kemampuan bagian dari dasar pemahaman dan pengentasan masalah
kualitas diri tidak berlarut-larut dan dapat berakibat buruk peserta didik. d. Fungsi pencegahan masalah-masalah
maka perlu diberikan penanganan yang tepat dan sesuai yang mungkin akan timbul serta akan menambah masalah
berdasarkan gejala-gejala tersebut. Sedangkan proses baru bagi peserta didik. e. Sedangkan fungsi advokasi
bimbingan dan konseling di sekolah terbentur adanya cara yang dapat digunakan untuk menangani peserta didik
keterbatasan waktu dalam pemberian layanan langsung yang mendapatkan pelanggaran hak.
oleh karna itu perlu adanya konseling individu melalui Cyber Counseling Menurut Surya (2006:97)
Cyber Counseling yang merupakan salah satu alternatif mengemukakan bahwa perkembangan teknologi yang
metode yang dianggap tepat. pesat memudahkan guru atau konselor dapat berinteraksi
Pengertian Konseling Individu menurut Prayitno dengan peserta didik tanpa tersentuh oleh fisik memalui
(1995) adalah cara konselor atau guru dalam memberikan bantuan media internet secara virtual yang disebut Cyber
pertolongan memaluli wawancara kepada peserta didik conseling.
yang nantinya dihapkan dapat mengatasi masalah yang Gambaran peserta didik tentang dirinya yang
ada dalam diri peserta didik. terbentuk dari sejumlah pengalaman-pengalaman yang
Tujuan Layanan Konseling Individu Menurut Gibson, didapatkan dari interaksi dengan masyarakat atau
Mitchell & Basile (2006:142) menyebutkan tujuan lingkungan termasuk dalam gambaran konsep diri.
konseling perorangan sebagai berikut: a. Tujuan Konsep diri merupakan pengalaman yang didapatkan
perkembangan yaitu membantu peserta didik dalam secara terus menerus dan bukan merupakan sifat bawan.
proses pertumbuhan dan perkembangan dan Kosep diri dapat kita tanamkan sejak dini sebagai dasar
memperhitungkan hal-hal yang mungkin terjadi dalam yang akan mempengarui tingkah laku di kemudian hari.
proses tersebut antara lain perkembangan kehidupan Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki
pribadi, sosial, emosional, fisik, kognitif dan lain lain. b. seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui
Tujuan pencegahan adalah guru atau konselor pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi
memberikan bantuan kepada peserta didik mengantisipasi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor
hal-hal yang tidak diinginkan. c. Tujuan peningkatan bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang
adalah guru atau konselor membantu peserta didik dalam terus menerus terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri
mengembangkan kemampuan dan keterampilanya. d. individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak
Tujuan perbaikan adalah guru atau konselor membantu dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di
pesrta didik menghilangkan perkembangan- kemudian hari.
perkembangan yang tidak diinginkan. e. Tujuan Setiap individu memiliki perasaan dan tanggapan
penyelidikan adalah menguji kelayakan tujuan guna terhadap dirinya didalam setiap pergaulan manusia, entah
memeriksa pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan itu disadari secara jelas ataupun tidak disadari. The self
mencoba aktivitas baru dan berbeda dan sebagainya. f. atau konsep diri adalah anggapan seseorang
Tujuan penguatan adalah membantu guru atau konselor mempersepsikan dan merasakan tentang dirinya sendiri.
membantu peserta didik untuk menyadarkan apa peserta Sedangkan konsep diri meliputi, sikap, perasaan
didik telah lakukan, dipikirkan dan dirasakan sudah baik. penghayatan dan anggapan baik yang disadari maupun
g) Tujuan kognitif adalah memperoleh kemampuan dasar tidak yang ada dalam seseorang terhadap dirinya sendri.
pembelajaran dan keterampilan kognitif. h. Tujuan (Hamzah, 2008:129).
fisiologis adalah memperoleh pemahaman dasar serta Unsur-unsur konsep diri menurut Fitts dalam Agustiani
kebiasaan selalu hidup sehat. i. Tujuan psikologis yakni (2009:139) mengemukakan bahwa konsep diri terbagi
memberikan bantuan dalam mengembangkan menjadi dua dimensi yang pertamma adalah Dimensi
keterampilan sosial, belajar dalam mengontrol emosi, Internal (internal frame of reference) adalah penilaian
mengembangkan konsep diri positif dan lain-lain. yang didasarai oleh dunianya sendiri pada dirinya. Yang
Menurut Prayitno (2006:4) mengemukakan tujuan kedua dimensi eksternal adalah individu menilai dirinya
khusus konseling ke dalam 5 hal yakni : a. Fungsi sendiri melalui aktifitas sosial yang dilakukan. Dimensi
88
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091
ini merupakan dimensi yang luas yang berkaitan dengan Kabupaten Brebes. Angket terdiri dari 40 item pernyataan,
agama, organisasi dan sekolah dan lain-lain. namun 20 item konseling individu melalui cyber counseling dan
menurut Fitts dimensi ini dalah dimensi yang bersifat 20 item pernyataan tentang pembentukan konsep diri
umum bagi setiap orang. peserta didik. Untuk menuji angket sebelum digunakan
Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dalam penelitian maka angket perlu terlebih dahulu diuji
penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: cobakan pada sekolah yang berbeda yaitu di SMA N 1
a) Untuk mengetahui pelaksanaan konseling individu Bulakamba Kabupaten Brebes kelas XI untuk mendapat
melalui cyber counseling di kelas XI SMA Negeri I hasil validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil uji coba
Ketanggungan Kabupaten Brebes.b) Untuk mengetahui dari 40 item tersebut memperoleh hasil valid semua dan
pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber koofisien reliabilitas dari variabel X adalah 0,908 dan
counseling di kelas XI SMA Negeri I Ketanggungan variabel Y adalah 0,873, sehingga dari hasil tersebut bisa
Kabupaten Brebes. c) Untuk mengetahui pengaruh dikatan reliabel. Penelitian ini menggunakn Teknik
konseling individu melalui cyber counseling terhadap analisis data korelasi product moment serta analisis
pembentukan konsep diri peserta didik di kelas XI SMA deskriptif korelasi. Sedangkan uji hipotesis menggunkan
Negeri I Ketanggungan Kabupaten Brebes. rumus angka kasar (korelasi product moment).
89
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091
tinggi berjumlah 4 peserta didik dengan pencapaian Melalui Cyber Counseling Terhadap Pembentukan
persentase (14%). Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1
Tabel.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konseling Ketanggungan Kabupaten Brebes” dinyatakan diterima.
Individu Melaui Cyber Counseling Dengan demikian telah terbukti dan benar-benar
menunjukkan “Terdapat Pengaruh antara Konseling
Individu Melalui Cyber Counseling Terhadap
Pembentukan Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA
Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes”.
PENUTUP
Simpulan
Konseling individu melalui cyber counseling,
ditemukan data sebagai berikut 30 peserta didik
menunjukkan angka ketercapaian dengan kriteria sangat
Berdasarkan data hasil penelitian tentang Konsep Diri tinggi sehingga layanan konseling individu melalui cyber
Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan counseling terhadap pembentukan konsep diri peserta
Kabupaten Brebes termasuk dalam kategori sangat rendah didik pada dasarnya tergolong tinggi, peserta didik lebih
berjumlah 1 peserta didik dengan persentase (3%), percaya diri dengan adanya cyber counselig dan bisa
kategori rendah berjumlah 6 peserta didik dengan menyikapi permasalahan yang dihadapinya dengan baik.
persentase (20%), kategori cukup sejumlah 9 peserta didik Pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber
persentase (30%), kategori tinggi berjumlah 11 peserta counseling telah terlaksana dengan baik. Ditemukan data
didik persentase (37%), dan kategori sangat tinggi sebagai berikut 30 peserta didik menunjukkan angka
berjumlah 3 peserta didik dengan persentase (10%). ketercapaian kriteria sangat tinggi sehingga pembentukan
Tabel.1 Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi konsep diri peserta didik melalui cyber counseling di
Variabel Konsep Diri Peserta didik sekolah pada dasarnya tergolong tinggi.
Hasil korelasi kedua variabel dengan rumus korelasi
product momen, didapatkan nilai r xy sebesar 0,988
dengan jumlah peserta didik N = 30 yang menggunakan
taraf signifikan 5% ternyata nilai r xy lebih besar dari r
tabel yaitu 0,988 > 0,361. Jadi simpulannya adalah
Terdapat Pengaruh Konseling Individu Melalui Cyber
Counseling Terhadap Pembentukan Konsep Diri Peserta
didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan
Kabupaten Brebes”.
Saran
Berdasarkan hasil analisis data diatas, diperoleh nilai r
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa
xy = 0,988. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan
pengaruh konseling individumelalui cyber counseling
dengan r tabel dengan jumlah responden N = 30 taraf
dalam kriteria tinggi, disarankan agar konselor tetap
signifikan 5% ternyata nilai r xy lebih besar dari r tabel
mendukung dan mempertahankan layanan konseling
yaitu 0,988 > 0,361.
individu melalui cyber counseling.
Pembahasan Penelitian
Pembentukan konsep diri peserta didik dalam kriteria
Berdasarkan hasil diatas, diperoleh nilai r xy = 0,988.
tinggi diharapkan agar peserta didik mempertahankan
Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
konsep diri yang telah dicapai dengan baik dan tidak
dengan jumlah responden N = 30 taraf signifikan 5%
segan-segan meminta bantuan kepada guru bimbingan dan
ternyata nilai r xy lebih besar dari r tabel yaitu 0,988 >
konseling yaitu melalui media internet atau facebook
0,361. Dengan analisa data tersebut, ini berarti Hipotesis
apabila memiliki permasalahan agar lebih leluasa dalam
nihil Ho yang berbunyi “Konseling Individu Melalui
mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya.
Cyber Counseling Terhadap Pembentukan Konsep Diri
Pengaruh konseling individu melalui cyber counseling
Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan
terhadap pembentukan konsep diri peserta didik
Kabupaten Brebes dinyatakan ditolak dan sebaliknya
tergolong tinggi, disarankan agar pihak sekolah selalu
Hipotesis Kerja Ha yang berbunyi “Konseling Individu
mendukung kegiatan konseling individu melalui cyber
90
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091
counseling terutama dalam hal sarana dan prasarana yang B, Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan
memadai serta pengalokasian waktu guna pelaksanaan Pengukurannya, Jakarta : Bumi
konseling individu melalui cyber counseling agar dapat Gibson,R L; Mitchell, Marianne H. 2011. Bimbingan dan
berjalan dengan lancar. Konseling (Edisi Indonesia-Edisi ke Tujuh).
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA Prayitno, Errman Amti. 2006. Dasar-dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta :Rineka Cipta.
Aksara, Agustiani, Hendriati. 2009. Psikologi Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling
Perkembangan. Bandung : Refika Aditama. Kelompok Dasar Dan Profil.Jakarta : Ghalia
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Indonesia.
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Surya, Mohamad. 2009. Kongres ABKIN XI.
91