Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091

KONSELING INDIVIDU MELALUI CYBER COUNSELING TERHADAP PEMBENTUKAN


KONSEP DIRI PESERTA DIDIK
Sukoco KW
Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Pancasakti Tegal, drssukocokw@gmail.co.id
M.Arif Budiman S
Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Pancasakti Tegal, arifups88@gmail.com

Abstrak
Konsep diri yang rendah akan mengganggu potensi perkembangan peserta didik. Konsep diri yang
rendah diperkirakan berasal dari kurangnya layanan konseling bagi peserta didik . Program layanan
bimbingan konseling individu dengan pola yang lama perlu dirubah menggunakan model konseling
individu melalui cyber conseling. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui layanan konseling individu
melalui cyber conseling, pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber conseling dan mengetahui
pengaruh konseling individu melalui cyber conseling terhadap pembentukan konsep diri. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif non ekspreimen dengan analisis
korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai r xy = 0,988. Hasil tersebut
kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden N = 30 taraf signifikan 5% ternyata
nilai r xy lebih besar dari r tabel yaitu 0,988 > 0,361. Konseling Individu Melalui Cyber Counseling
Terhadap Pembentukan Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten
Brebes” dinyatakan diterima.
Kata Kunci : Cyber Conseling, Konseling individu dan Konsep diri.

Abstract
Low self-concept would interfere with the potential development of learners. Low self-concept can be
expected to come from the lack of services for learners. individual counseling services program with the
old patterns need to be changed using the model of individual counseling through cyber Counseling. The
purpose of this study is to determine the service life of individuals through cyber counseling Counseling,
Establishment of the concept of self-pesrta students through cyber Counseling and determine the effect of
individual counseling through cyber Conseling towards the formation of self-concept. This type of research
is descriptive correlational with non Experimental quantitative approach with product moment correlation
analysis. Based on the analysis above, the value of r xy = 0.988. The results are then consulted with r table
with the number of respondents N = 30 significant level of 5% turned out to be the value of r xy is bigger
than r table is 0.988> 0.361. Individual counseling Counseling Against Cyber Formation Through Self
Concept Students in Class XI SMAN 1 Ketanggungan Brebes "are accepted.
Keywords: Cyber Counseling, individual counseling and self-concept.

PENDAHULUAN foto, video, bertukar informasi, dan melengkapi data diri


Perkembangan Teknologi dan Informasi di era supaya orang lain dapat melihat profil kita. Informasi
Millennial terutama dalam bidang komunikasi yang dibagikan memudahkan dan membantu orang
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia menemukan di dalam daftar pencarian. Dengan begitu kita
bimbingan dan konseling. Komunikasi sangat diperlukan bisa dapat bergabung dalam suatu organisasi sekolah,
guna membantu layanan bimbingan konseling melalui bisnis, game dan lain lain.
berbagai media seperti telepon, komputer, internet, email, Kemudahan dalam pengguanaan facebook juga dapat
websites dan sebagainya. Dengan bantuan media sangat memudahkan kinerja guru bimbingan dan konseling
memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam dalam memberikan layanan untuk mengembangan
memberikan layanan untuk mengembangan potensi kepribadian dan potensinya (bakat minat dan
peserta didilk. Namun penggunaan situs jejaring sosial kemampuanya). kepribadian adalah sikap yang dapat
layaknya Twitter, Instagram, MySpace, facebook juga diukur oleh sesorang berdasarkan cara beraksi dan
dapat memberikan dampak buruk terhadap perkembangan berinteraksi. Terbentuknya kepribadian dan kemampuan
potensi peserta didik. yang dimiliki peserta didik merupakan gambaran mutu
Facebook termasuk media sosial dimana dalam bimbingan dan konseling. Konsep diri menurut banyak
penggunaanya user dapat bergabung dalam komunitas ahli psikologi dan pendidikan merupakan salah satu faktor
seperti pekerjaan, sekolah , organisasi dan bisnis untuk non intelektual penting dan dapat memberikan dampak
melukan koneksi dan berinterkai memalui dunia maya positif dari prestasi belajar.
dengan banyak orang. Dalam penggunannya kita juga Proses pendidikan di SMA, berprestasi secara
dapat menambahkan teman-teman, mengunggah status, akademik dan non akademik merupakan harapan dan

87
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091

impian bagi setiap peserta didik. Terkadang peserta didik pemahaman dapat diperoleh peserta didik dalam
merasa tidak mampu dalam mengikuti pelajaran memahami berbagai masalah yang dialami secara
matematika sedangkan peserta didik lain merasa tidak mendalam dan menyeluruh secara postif dan dinamis. b.
akan dapat memperoleh nilai baik dalam pelajaran bahasa Fungsi pengentasan memberikan arahan kepada peserta
inggris. Dari hasil pengamatan sebetulnya peserta didik didik untuk mengembangkan persepsi, sikap dan kegiatan
tidak membicarakan pada dirinya sendiri melainkan apa untuk mengentaskan masalah pesrta didik tersebut dengan
yang diucapkan menunjukan peserta didik menilai dirinya berdasarkan pemahaman-pemahaman yang didapat peseta
yang tidak mempunyai kemapuan yang cukup. Supaya didik. c. Fungsi pengembangan/pemeliharaan adalah
perasaan peserta didik yang negatif terhadap kemampuan bagian dari dasar pemahaman dan pengentasan masalah
kualitas diri tidak berlarut-larut dan dapat berakibat buruk peserta didik. d. Fungsi pencegahan masalah-masalah
maka perlu diberikan penanganan yang tepat dan sesuai yang mungkin akan timbul serta akan menambah masalah
berdasarkan gejala-gejala tersebut. Sedangkan proses baru bagi peserta didik. e. Sedangkan fungsi advokasi
bimbingan dan konseling di sekolah terbentur adanya cara yang dapat digunakan untuk menangani peserta didik
keterbatasan waktu dalam pemberian layanan langsung yang mendapatkan pelanggaran hak.
oleh karna itu perlu adanya konseling individu melalui Cyber Counseling Menurut Surya (2006:97)
Cyber Counseling yang merupakan salah satu alternatif mengemukakan bahwa perkembangan teknologi yang
metode yang dianggap tepat. pesat memudahkan guru atau konselor dapat berinteraksi
Pengertian Konseling Individu menurut Prayitno dengan peserta didik tanpa tersentuh oleh fisik memalui
(1995) adalah cara konselor atau guru dalam memberikan bantuan media internet secara virtual yang disebut Cyber
pertolongan memaluli wawancara kepada peserta didik conseling.
yang nantinya dihapkan dapat mengatasi masalah yang Gambaran peserta didik tentang dirinya yang
ada dalam diri peserta didik. terbentuk dari sejumlah pengalaman-pengalaman yang
Tujuan Layanan Konseling Individu Menurut Gibson, didapatkan dari interaksi dengan masyarakat atau
Mitchell & Basile (2006:142) menyebutkan tujuan lingkungan termasuk dalam gambaran konsep diri.
konseling perorangan sebagai berikut: a. Tujuan Konsep diri merupakan pengalaman yang didapatkan
perkembangan yaitu membantu peserta didik dalam secara terus menerus dan bukan merupakan sifat bawan.
proses pertumbuhan dan perkembangan dan Kosep diri dapat kita tanamkan sejak dini sebagai dasar
memperhitungkan hal-hal yang mungkin terjadi dalam yang akan mempengarui tingkah laku di kemudian hari.
proses tersebut antara lain perkembangan kehidupan Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki
pribadi, sosial, emosional, fisik, kognitif dan lain lain. b. seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui
Tujuan pencegahan adalah guru atau konselor pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi
memberikan bantuan kepada peserta didik mengantisipasi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor
hal-hal yang tidak diinginkan. c. Tujuan peningkatan bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang
adalah guru atau konselor membantu peserta didik dalam terus menerus terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri
mengembangkan kemampuan dan keterampilanya. d. individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak
Tujuan perbaikan adalah guru atau konselor membantu dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di
pesrta didik menghilangkan perkembangan- kemudian hari.
perkembangan yang tidak diinginkan. e. Tujuan Setiap individu memiliki perasaan dan tanggapan
penyelidikan adalah menguji kelayakan tujuan guna terhadap dirinya didalam setiap pergaulan manusia, entah
memeriksa pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan itu disadari secara jelas ataupun tidak disadari. The self
mencoba aktivitas baru dan berbeda dan sebagainya. f. atau konsep diri adalah anggapan seseorang
Tujuan penguatan adalah membantu guru atau konselor mempersepsikan dan merasakan tentang dirinya sendiri.
membantu peserta didik untuk menyadarkan apa peserta Sedangkan konsep diri meliputi, sikap, perasaan
didik telah lakukan, dipikirkan dan dirasakan sudah baik. penghayatan dan anggapan baik yang disadari maupun
g) Tujuan kognitif adalah memperoleh kemampuan dasar tidak yang ada dalam seseorang terhadap dirinya sendri.
pembelajaran dan keterampilan kognitif. h. Tujuan (Hamzah, 2008:129).
fisiologis adalah memperoleh pemahaman dasar serta Unsur-unsur konsep diri menurut Fitts dalam Agustiani
kebiasaan selalu hidup sehat. i. Tujuan psikologis yakni (2009:139) mengemukakan bahwa konsep diri terbagi
memberikan bantuan dalam mengembangkan menjadi dua dimensi yang pertamma adalah Dimensi
keterampilan sosial, belajar dalam mengontrol emosi, Internal (internal frame of reference) adalah penilaian
mengembangkan konsep diri positif dan lain-lain. yang didasarai oleh dunianya sendiri pada dirinya. Yang
Menurut Prayitno (2006:4) mengemukakan tujuan kedua dimensi eksternal adalah individu menilai dirinya
khusus konseling ke dalam 5 hal yakni : a. Fungsi sendiri melalui aktifitas sosial yang dilakukan. Dimensi

88
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091

ini merupakan dimensi yang luas yang berkaitan dengan Kabupaten Brebes. Angket terdiri dari 40 item pernyataan,
agama, organisasi dan sekolah dan lain-lain. namun 20 item konseling individu melalui cyber counseling dan
menurut Fitts dimensi ini dalah dimensi yang bersifat 20 item pernyataan tentang pembentukan konsep diri
umum bagi setiap orang. peserta didik. Untuk menuji angket sebelum digunakan
Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dalam penelitian maka angket perlu terlebih dahulu diuji
penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: cobakan pada sekolah yang berbeda yaitu di SMA N 1
a) Untuk mengetahui pelaksanaan konseling individu Bulakamba Kabupaten Brebes kelas XI untuk mendapat
melalui cyber counseling di kelas XI SMA Negeri I hasil validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil uji coba
Ketanggungan Kabupaten Brebes.b) Untuk mengetahui dari 40 item tersebut memperoleh hasil valid semua dan
pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber koofisien reliabilitas dari variabel X adalah 0,908 dan
counseling di kelas XI SMA Negeri I Ketanggungan variabel Y adalah 0,873, sehingga dari hasil tersebut bisa
Kabupaten Brebes. c) Untuk mengetahui pengaruh dikatan reliabel. Penelitian ini menggunakn Teknik
konseling individu melalui cyber counseling terhadap analisis data korelasi product moment serta analisis
pembentukan konsep diri peserta didik di kelas XI SMA deskriptif korelasi. Sedangkan uji hipotesis menggunkan
Negeri I Ketanggungan Kabupaten Brebes. rumus angka kasar (korelasi product moment).

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif Hasil Penelitian
korelasional, menggunakan pendekatan kuantitatif, Hasil uji validitas Konseling Individu melalui Cyber
dengan rancangan penelitian yang bersifat non Counseling menggunakan aplikasi MS Excel 2007
eksperimen dan dengan analisis korelasi product moment. menyatakan bahwa pada soal no. 1 menghasilkan nilai r
Saaya penelitian ini dapat berjalan dengan lanjar, maka hitung sebesar 0,364 sedangkan r tabel untuk N = 30
perlu ada langkah langkah yang persiapkan dalam sebesar 0,361 karena r hitung > r tabel atau 0,364 > 0,361,
penelitian ini yaitu a) identifikasi masalah, merumuskan maka dinyatakan bahwa item no. 1 adalah valid.
masalah dan menemukan tujuan b) menentukan konsep Demikian juga perhitungan selanjutnya sampai butir 20.
dan hipotesa serta menggali kepustakaan c) menetapkan Dengan demikian instrumen ini sudah layak digunakan
sampel d) membuat angket kuesioner e) melakukan untuk alat pengumpulan data.
pekerjaan lapangan f) mengolah data, g) analisis dan Sedangkan hasil uji validitas Instrumen Konsep diri
laporan penelitian. Sesuai dengan penelitian survey peserta didik pada soal item no. 1 menghasilkan nilai r
dengan pendekatan kuantitatif secara korelasional. hitung sebesar 0,418 sedangkan r tabel untuk N = 30
(Arikunto, 2006:119). sebesar 0,361 karena r hitung > r tabel atau 0,418 > 0,361
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik maka dinyatakan bahwa item no. 1 adalah valid, demikian
kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan, Kabupaten juga perhitungan selanjutnya sampai butir ke 20.
Brebes, yang memiliki konsep diri rendah berjumlah 30 Uji reliabilitas Instrumen Konseling individu melalui
peserta didik, mereka mendapatkan pendidikan di SMA cyber counseling dianggap reliable atau memiliki tingkat
Negeri 1 Ketanggungan dari guru yang sama dan terakhir reliable tinggi, karena terletak antara 0,91-1,00, sehingga
mereka adalah dikategorikan memiliki rasa percaya diri angket tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul
yang rendah dan mereka memiliki tingkat kemampuan data. Dari hasil try out angket Konsep Diri Peserta didik
yang rendah pula tercermin mereka jarang mengikuti memiliki hasil reliabilitas sebesar 0,873, sehingga
pelajaran secara sempurna. dinyatakan r11 > rtabel atau 0,873 > 0,361 maka pada
Peneliti akan melakukan penelitian populasi yaitu angket variabel Y yaitu Konsep Diri Peserta didik
mengambil semua subyek yang akan diteliti karena dianggap reliabel atau memiliki tingkat reliabel tinggi,
jumlahnya kurang dari 100. Jadi populasi pada penelitian karena terletak 0,71-0,90, dengan demikian angket ini
ini sebanyak 30 peserta didik yang memiliki konsep diri sudah layak digunakan untuk alat pengumpulan data.
rendah kelas XI SMA N 1 Ketanggungan Kabupaten Hasil penelitian tentang Konseling Individu Mealui
Brebes. Cyber Counseling di Kelas XI SMA Negeri
Ada 3 metode pengumpulan data yang digunakan 1Ketanggungan Kabupaten Brebes termasuk dalam
dalam penelitian antara lain yaitu metode angket sebagai kategori sangat rendah berjumlah 1 peserta didik
metode utama dan metode wawancara serta dokumentasi persentase (3%), kategori rendah berjumlah 5 peserta
sebagai metode pelengkap. Ketiga metode di atas didik persentase (16%), kategori cukup sebanyak 8
digunakan untuk mencari pengaruh konseling individu peserta didik persentase (27%), kategori tinggi berjumlah
melalui cyber counseling terhadap pembentukan konsep 12 peserta didik persentase (40%), dan kategori sangat
diri peserta didik di kelas XI SMA N 1 Ketanggungan

89
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091

tinggi berjumlah 4 peserta didik dengan pencapaian Melalui Cyber Counseling Terhadap Pembentukan
persentase (14%). Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1
Tabel.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konseling Ketanggungan Kabupaten Brebes” dinyatakan diterima.
Individu Melaui Cyber Counseling Dengan demikian telah terbukti dan benar-benar
menunjukkan “Terdapat Pengaruh antara Konseling
Individu Melalui Cyber Counseling Terhadap
Pembentukan Konsep Diri Peserta didik di Kelas XI SMA
Negeri 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes”.

PENUTUP

Simpulan
Konseling individu melalui cyber counseling,
ditemukan data sebagai berikut 30 peserta didik
menunjukkan angka ketercapaian dengan kriteria sangat
Berdasarkan data hasil penelitian tentang Konsep Diri tinggi sehingga layanan konseling individu melalui cyber
Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan counseling terhadap pembentukan konsep diri peserta
Kabupaten Brebes termasuk dalam kategori sangat rendah didik pada dasarnya tergolong tinggi, peserta didik lebih
berjumlah 1 peserta didik dengan persentase (3%), percaya diri dengan adanya cyber counselig dan bisa
kategori rendah berjumlah 6 peserta didik dengan menyikapi permasalahan yang dihadapinya dengan baik.
persentase (20%), kategori cukup sejumlah 9 peserta didik Pembentukan konsep diri peserta didik melalui cyber
persentase (30%), kategori tinggi berjumlah 11 peserta counseling telah terlaksana dengan baik. Ditemukan data
didik persentase (37%), dan kategori sangat tinggi sebagai berikut 30 peserta didik menunjukkan angka
berjumlah 3 peserta didik dengan persentase (10%). ketercapaian kriteria sangat tinggi sehingga pembentukan
Tabel.1 Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi konsep diri peserta didik melalui cyber counseling di
Variabel Konsep Diri Peserta didik sekolah pada dasarnya tergolong tinggi.
Hasil korelasi kedua variabel dengan rumus korelasi
product momen, didapatkan nilai r xy sebesar 0,988
dengan jumlah peserta didik N = 30 yang menggunakan
taraf signifikan 5% ternyata nilai r xy lebih besar dari r
tabel yaitu 0,988 > 0,361. Jadi simpulannya adalah
Terdapat Pengaruh Konseling Individu Melalui Cyber
Counseling Terhadap Pembentukan Konsep Diri Peserta
didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan
Kabupaten Brebes”.

Saran
Berdasarkan hasil analisis data diatas, diperoleh nilai r
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa
xy = 0,988. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan
pengaruh konseling individumelalui cyber counseling
dengan r tabel dengan jumlah responden N = 30 taraf
dalam kriteria tinggi, disarankan agar konselor tetap
signifikan 5% ternyata nilai r xy lebih besar dari r tabel
mendukung dan mempertahankan layanan konseling
yaitu 0,988 > 0,361.
individu melalui cyber counseling.
Pembahasan Penelitian
Pembentukan konsep diri peserta didik dalam kriteria
Berdasarkan hasil diatas, diperoleh nilai r xy = 0,988.
tinggi diharapkan agar peserta didik mempertahankan
Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
konsep diri yang telah dicapai dengan baik dan tidak
dengan jumlah responden N = 30 taraf signifikan 5%
segan-segan meminta bantuan kepada guru bimbingan dan
ternyata nilai r xy lebih besar dari r tabel yaitu 0,988 >
konseling yaitu melalui media internet atau facebook
0,361. Dengan analisa data tersebut, ini berarti Hipotesis
apabila memiliki permasalahan agar lebih leluasa dalam
nihil Ho yang berbunyi “Konseling Individu Melalui
mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya.
Cyber Counseling Terhadap Pembentukan Konsep Diri
Pengaruh konseling individu melalui cyber counseling
Peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Ketanggungan
terhadap pembentukan konsep diri peserta didik
Kabupaten Brebes dinyatakan ditolak dan sebaliknya
tergolong tinggi, disarankan agar pihak sekolah selalu
Hipotesis Kerja Ha yang berbunyi “Konseling Individu
mendukung kegiatan konseling individu melalui cyber

90
Prosiding Seminar Nasional BK 2018 Halaman: 087-091

counseling terutama dalam hal sarana dan prasarana yang B, Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan
memadai serta pengalokasian waktu guna pelaksanaan Pengukurannya, Jakarta : Bumi
konseling individu melalui cyber counseling agar dapat Gibson,R L; Mitchell, Marianne H. 2011. Bimbingan dan
berjalan dengan lancar. Konseling (Edisi Indonesia-Edisi ke Tujuh).
Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA Prayitno, Errman Amti. 2006. Dasar-dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta :Rineka Cipta.
Aksara, Agustiani, Hendriati. 2009. Psikologi Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling
Perkembangan. Bandung : Refika Aditama. Kelompok Dasar Dan Profil.Jakarta : Ghalia
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Indonesia.
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Surya, Mohamad. 2009. Kongres ABKIN XI.

91

Anda mungkin juga menyukai