Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA
“POLITIK”

DI SUSUN OLEH:
1. KURNIAWAN TRI PUTRA
2. ROGI
3. DIMAS YUDHA PRATAMA
4. ARIEF RAMADHANI
5. AGUNG FAHROZI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih.Adapun
judul makalah kami yaitu “POLITIK” dan kami berharap semoga dengan adanya makalah ini
dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang kita miliki
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Islam sebagai agama Allah merupakan suatu system kehidupan yang meliputi semua
aspek kehidupan salah satu aspek yang diatur pula dalam islam adalah politik. Dalam
perspektif islam, politik dapat di posisikan sebagai instrument dakwah. Karena itu,
kekuasaan yang di berikan oleh rakyat pada hakikatnya adalah suatu amanah. Maka
kekuasaan atau jabatan apapun yang dipangku oleh seseorang muslim haruslah
dinisbahkan dengan pertanggung jawaban. Di sinilah dituntut bahwa berpolitik perlu
memperhatikan akhlak, etika, aspirasi rakyat,dan tuntutan nilai-nilai islam.
Politik adalah salah satu aspek yang diatur dalam islam. Hal ini sudah dicontohkan
oleh Nabi Muhammad SAW merupakan suatu kekuatan Sosial-Politik dalam
sebuah negara Madinah. Hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW
di Madinah dalam rangka pembentukan sebuah negara adalah membuat piagam
madinah pada tahun pertama Hijriah. Pakar ilmu Politik Islam beranggapan bahwa
piagam Madinah adalah konstitusi atau undang-undang dasar bagi negara islam yang
pertama dan yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Di Indonesia politik islam bisa dilihat dari semangat tokoh islam mendirikan Partai
politik sejak permulaan abad Ke-20. Sejarah bangsa ini mencatat,serikat
dagang islam yang didirikan samanhud,yang tadinya merupakan perkumpulan
bercorak niaga,tak lama kemudian berubah menjadi gerakan politik islam dibawah
ancaman kebitakan belanda ysng menetapkan pemisahan antara negara dan agama.
Munculnya partai-partai islam di Indonesia,setelah selama bertahun-tahun sejak
rezim orde lama dibawah Soekarno partai islam seperti Majelis Syuro Muslimin
Indonesia ( Masyumi) dibubarkan,demikian pula Partai Muslimin Indonesia(Parmusi),
Partai Nahalitul Ulama(NU),Partai Serikat Islam maka politisi muslimin kehilangan
ruang artikulasi politik secara nyata dan tegas. Situasi semacam ini terus berlangsung
sampai dengan rezim orde baru berkuasa,yang hanya memperbolehkan adanya tiga
partai politik di Indonesia, yakni Partai Persatuan Pembangunan(PPP)gabungan dari
banyak partai islam dan mazhab keislaman,partai Golongan Karya(Golkar) dan
Partai Demokrasi Indonesia(PDI). Tahun 1984-1985 terbitkan UU politik yang melarang
partai atau ormas keagamaan berasaskan diluar pancasila. Siapa yang berani melawan
maka sudah dapat dipastikan hukuman yakni dibubarkan
 Berbicara mengenai hubungan antara politik dengan agama merupakan hal yang
dapat menimbulkan kesalah pahaman serta perdebatan. Hal ini dikarenakan
politik dan agama bagaikan api dan air. Keduanya bertentangan, namun saling
melengkapi.
 Agama sangat melekat dalam kehidupan rakyat dalam masyarakat industri
maupun non industry. Disamping itu Negara juga mengakui eksitensi partai”
politik dan organisasi
 Organisai masa yang berbasis agama, sehingga kehadirannya tidak mungkin tidak
terasa dibidang politik
 Sedangkan istilah politik adalah seperangkat nilai-nilai serta pilihan-pilihan yang
diambil dari masyarakat untuk membenarkan fungsi tatanan masyarakat yang
berlaku. Dalam kehidupan berbangsa dan Negara,dibidang politik sangat
diperlukan. Namun,semua ilmu politik tidak dapat dipisahkan dengan ilmu agama
yang telah ada. Hal ini dapat diartikan bahwa ilmu politik merupakan bentuk
nyata dari penggunaan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan
bernegara. Sebagi contoh, dalam ilmu politik terdapat pemimpin berdasarkan
demokrasi, konsep ini dapat dari ilmu agama yang tidak menginginkan adanya
perpecahan dan perselisihan para pejabat yang akan menyengsarakan rakyat. Dan
masih banyak lagi merupakan konsep dari agama yang di adaptasi serta dijadikan
politik dalam berbangsa dan bernegara.
 Agama dan politik merupakan dua lembaga masyarakat yang menghasilkan nilai-
nilai tertentu. Nilai agama yang diyakini bersumber dari yang maha kuasa
dijadikan sebagai acuan kegiatan manusia ( dunia maupun akhirat ) yang tidak
dapat kita ingkari karena akan mendapatkan dosa sebagai balesannya. Sedangkan
nilai-nilai dalam politik sebagai kerangka acuan untuk mengfungsikan tatanan
masyarakat
 Hubungan agama dan politik selalu rumit. Ajaran agama menekankan keimanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, ritual beribadatan, dan moralitas. Adapun politik
menekankan aturan-aturan yang mengarah pada perebutan dan pembagian
kekuasaan dalam kehidupan bernegara. Jadi, kalau isu agama masih muncul
diindonesia, itu wajar-wajar saja. Pertama,penduduk mayoritas Indonesia adalah
muslim. Kedua, dalam sejarah islam, hubungan yang sangat serius. Karena masih
kuatnya pengaruh simbol-simbol keagamaan terhadap politik, maka didunia
islam, termasuk Indonesia, peranan para ulama sangat signifikan dalam setiap
pemilu maupun tindakan politik.
B . RUMUS MASALAH

1.) KOSNTRIBUSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERPOLITIK?


2.) PERANAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN?
DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Kata Pengantar .......................................................................................................................
1.2 Latar Belakang........................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................................................
Bab II Pembahasan
2.1 Konstribusi agama dalam kehidupan berpolitik......................................................................
2.2 Peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan..................................................
Mewujudkan masyarakat damai merupakan cita-cita yang sangat mulia untuk
di praktekan kedalam kehidupan masyarakat. Indonesia memiliki berbagai macam
ras,suku,agama,etnik,dan lain-lain. Indonesia sendiri saat ini mengakui 6 agama
yakni islam,kristen protestan,kristen khatolik,himdu,budha,dan khonghucu. Setiap
kepercayaan memiliki perbedaan satu sama lain,dari sinilah yang seringkali memunculkan
konflik perbedaan pendapat kepercayaan yang satu dengan kepercayaan lainnya dalam
kehidupan bermasyarakat. Umat islam merupakan agama mayoritas bangsa Indonesia.
Sebagai agama mayoritas,umat islam di tuntut untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bernegara.
Secara normatif islam berpedoman pada kitab Al-Quran yang banyak memberi
tuntutan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa. Ada beberapa prinsip yang diajarkan dalam Al-Quran seperti persatuan
dan persaudaraan,prinsip persamaan,prinsip kebebasan,prinsup tolong menolong,prinsip
perdamaian,dan prinsip musyawarah. Dalam agama islam sebagai umat beragama hendaknya
kita sebagai warga negara memenuhi kewajiban sesuai peraturan-peraturan negara.
Jika umat berbagai agama memiliki komitmen bersama pada cita-cita bangsa. Maka
kita sebagai umat beragama harus dapat berjuang bersama dalam menegakkan keadilan
dan menciptakan kesejahteraan umum sebagai perwujudan cinta kasih dan pengabdian
kepada sesama warga negara kesatuan republik Indonesia,hal itu merupakan penjabaran iman.
Cinta kasih, dan pengabdian kepada tuhan,sekalipun melalui agama yang berbeda-beda.
Selain itu peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dapat dilakukan
Dengan cara:
1.) Memantapkan fungsi,peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral,spiritual
dan etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan
segala peraturan perundang-undangan tidak bertentangan dengan moral agama.
2.) Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan
agama sehingga lebih terpadu dan integrasi sehingga sistem pendidikan nasional
dengan di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
3.) Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga
tercipta suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat
kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan
beragama secara deskriptif yang tidak dogmatis untuk tingkat perguruan tinggi.
4.) Meningkatkan kenudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,termasuk
penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah bagi dan pengelolaan zakat dengan
membentuk kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
dalam penyelenggaraan
5.) Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagaamaan dalam ikut mengatasi
dampak perubahan yang terjadi dalam sebuah aspek kehidupan untuk memperkokoh
jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat,
bebangsa,dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai