Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

PENGANTAR ILMU POLITIK

AULIA DOFANI RAMADANA


042345763
Tugas.2

Jenis Tugas: Reviu Jurnal

Petunjuk pengerjaan Tugas 2:

Baca 3 jurnal yang telah diupload pada sesi 4 tentang Budaya Politik, yaitu:
MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM BERDEMOKRASI, oleh Khoirul
Saleh dan Achmat Munif
MEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA,
oleh Aos Kuswandi
DEMOKRASI DAN BUDAYA POLITIK INDONESIA, oleh Adi Suryadi Culla
2. Lakukan reviu terhadap 3 artikel tersebut.

3. Tulis ulasan (argumentasi) Anda terhadap artikel-artikel tersebut.

4. Aspek yang harus diulas dalam melakukan reviu artikel adalah sbb:

Apa latar belakang penulisan artikel


Tujuan penulisan artikel?
Spesifikasi yang di bahas?
Teori
Konsep
Penelitian sebelumnya
Kelebihan dan kekurangan dari bahasan artikel tersebut?
Kesimpulan (hasil dan saran)
5. Untuk melengkapi bahasan. Anda dapat melakukan penelusuran sumber referensi online yang
telah tersedia di Perpustakaan digital UT e-Resources. Baca Panduan Penggunaan E-Journal
untuk akses database Proquest, pencarian Wiley, EBSCO Database, Pencarian Gale EJournal.

Format penulisan

Jenis huruf Times New Roman


Spasi 1,5, Font 12, A4
Tulisan argumentasi tidak lebih dari 5 halaman
Jangan lakukan edit copy-paste/plagiat/mencontek. Bila diketahui akan mendapat nilai 0.
Tugas diunggah dengan format doc atau docx dengan contoh file
sitinurbaya<>NIM<>T2<>ISIP4212 atau sitinurbaya 1234567 T2 ISIP4
MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM BERDEMOKRASI

Kejadian pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia merupakan amanah dari rakyat melalui
mekanisme pemilihan umum. Meski sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pegantian
Presiden RI pertama dari Ir. Soekarno hingga presiden yang ketujuh, yaitu Jokowi, selalu
terdapat kejadian tidak semestinya oleh elite “pemimpin negara” dan hal ini akan menjadi cermin
bagi rakyat Indonesia bagaimana membangun karakter budaya politik. Budaya politik adalah
aspek politik dari sistem nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh
suasana zaman saat itu dan tingkat pendidikan dari masyarakat itu sendiri. Partisipasi politik
masyarakat sangat membantu berkembangnya budaya politik dalam suatu negara. Partisipasi
politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan
keputusan sampai dengan penilaian keputusan. Demokrasi merupakan media untuk mewujudkan
masyarakat adil dan makmur. Kalau demokrasi ditegakkan, dengan tingginya partisipasi rakyat
dalam politik, ekonomi, sosial, dan budaya, maka masyarakat adil dan makmur bisa terwujud.
Yang tidak kalah penting adalah membagun karakter budaya politik, sehingga kegiatan politik
bukanlah panggung bermain bagi para elite penguasa, tetapi sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan dasar warga negara dalam menciptakan kemaslahatan bersama.

MEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA


Artikel ini membahas tentang membangun budaya politik Indonesia. Fenomena yang terjadi
mengindikasikan bahwa budaya politik Indonesia belum memiliki identitas yang jelas dan ajeg.
Budaya politik masyarakat idealnya mampu berkontribusi melalui tindakan-tindakan konstruktif
dalam sistem politik. Untuk itu perlu upaya konstruktif, fokus dan terprogram dalam
pembangunan budaya politik Indonesia yang dilakukan melalui program pendidikan formal
maupun non formal. Membangun keteladanan merupakan wujud dari gerakan budaya politik
Indonesia. Upaya membangun gerakan budaya politik Indonesia merupakan tanggung jawab
pemerintah, partai politik dan masyarakat yang dilakukan secara konstruktif. Kata Kunci:
Budaya Politik, Demokrasi, Sistem Politik Indonesia Pendahuluan Perilaku politik atau tindakan-
tindakan politik yang dilakukan oleh warga negara adalah suatu kegiatan baik perorangan
maupun kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi kebijakan politik (Pemerintah). Istilah
perilaku politik dalam perkembangan selanjutnya sangat terkait dengan konsep budaya politik.
Kedua konsep ini tidak bisa terpisahkan antara satu dengan lainnya. Namun sejatinya kedua
konsep ini berbeda jika dipahami secara lebih luas. Perilaku politik lebih mengarah pada
tindakan-tindakan yang disebabkan cara pandang individu atas sistem politik yang dilaksanakan
dalam aktivitas berpolitik dia. Sedangkan budaya politik lebih berkonotasi pada pelembagaan
dari perilaku politik warga negara yang telah menyatu dalam aktivitas sosial dan politik. Pada
tataran praksis, budaya politik warga negara akan nampak dalam proses pengambilan keputusan
yang menyangkut kepentingan
DEMOKRASI DAN BUDAYA POLITIK INDONESIA

Demokratis tidaknya suatu negara dapat dilihat dari budaya politiknya. Sebab, budaya politik
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap sistem politik di negara tersebut. Budaya
politik itu sendiri berkembang di dalam kehidupan masyarakat dan dipengaruhi oleh
kompleksitas nilai yang dalam masyarakat tersebut. Jika budaya politiknya mendukung
berkembangnya demokrasi, atau yang disebut civic culture, maka niscayanya sistem politiknya
juga demokratis. Dalam kasus Indonesia, pasca Orde Baru, perubahan politik yang terjadi
cenderung lebih bersifat legalistik ketimbang substantif. Sistem politik yang berhasil dibangun
baru sampai pada betntuk demokrasi semu (pseudo demokrasi); pada dasaranta tataran
perbubahan isntitusional yang sudah berlangsung tersebut belum ditunjang pula oleh terjadinya
perubahan pada tataran budaya politik.

Anda mungkin juga menyukai