Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2 PENGANTAR ILMU POLITIK.

ISIP4212

Nama : Janter Prasiwi

NIM : 041219594

Jurusan : S1/ Ilmu Administrasi Bisnis.

Review Jurnal

Judul : MEMBANGUN KARAKTER BUDAYA POLITIK DALAM


BERDEMOKRASI

Jurnal : ADDIN

Volume & Halaman : Vol. 9, No. 2

Tahun : Agustus 2015

Penulis : Khoirul Saleh dan Achmat Munif

Reviewer : Janter Prasiwi (041219594)

Tanggal : 6 November 2020

Latar belakang : Sejarah bangsa Indonesia yang selalu mencatat bahwa pegantian Presiden
RI pertama dari Ir. Soekarno hingga presiden yang ketujuh, yaitu Jokowi, selalu terdapat
kejadian tidak semestinya oleh elite “pemimpin negara” dan hal ini akan menjadi cermin bagi
rakyat Indonesia bagaimana membangun karakter budaya politik.

Tujuan : Penelitian dalam jurnal bertujuan untuk membangun karakter budaya politik
melalui mekanisme pemilihan umum sesuai dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, dan
jurdil, serta adanya persaingan yang sehat antar pasangan calon presiden dan wakil presiden
sehingga kegiatan “politik” bukanlah panggung bermain bagi para elite-penguasa, tetapi
sebagai sarana pemenuhan kebutuhan dasar warga negara dalam menciptakan kemaslahatan
bersama (publik good).

Teori : Teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah teori “Teori Budaya Politik: Budaya
Politik di Indonesia” karya Taliziduhu Ndraha.

Konsep : Jurnal ini menggunakan konsep dasar tentang pengertian budaya dan politik untuk
membangun karakter budaya politik yang yang diinginkan. Konsep tersebut mencakup
banyak aspek dalam fenomena politik, tradisi politik dan cerita kepahlawanan rakyat,
semangat institusi publik, politik kewargaan, tujuan yang diartikulasikan sebuah ideologi
politik, aturan main politik formal ataupun non-formal, stereotip, gaya, moda, dan langgam
pertukaran politik, dan sebagainya.

Penelitian sebelumnya : Penelitian yang dilakukan oleh Agus Dwiyanto, dkk., dalam Budi
Winarno, mengenai kinerja birokrasi di beberapa daerah, bahwa birokrasi publik masih
mempersepsikan dirinya sebagai penguasa daripada sebagai abdi yang bersedia melayani
masyarakat dengan baik. Ignas Kleden, terdapat lima preposisi tentang perubahan politik dan
budaya politik yang berlangsung sejak Reformasi 1998, dalam Budi Winarno, Sistem Politik
Indonesia Era Reformasi.

Kelebihan : Jurnal tersebut memaparkan dengan jelas konsep dan tipe-tipe dalam budaya
politik. Latar belakang yang ditulis dengan jelas membuat kita mengetahui tentang alasan
mengapa jurnal ini ditulis. Adanya pendekatan budaya politik yang ditulis hingga
memaparkan kajian perkembangan sistem politik di negara Indonesia yang penuh dengan
dinamika, mulai era Demokrasi Parlementer, era Demokrasi Terpimpin, era Demokrasi
Pancasila, dan era Reformasi serta menyertakan referensi dan daftar pustaka.

Kekurangan : Metode yang digunkan untuk penulisan jurnal belum di jelasakan secara rinci.
Tidak adanya pendapat dari para responden untuk menilai karakter budaya politik dalam
berdemokrasi saat ini.

Hasil : Dengan menggunakan teori, konsep, serta penelitian yang dilakukan sebelumnya
membuat jurnal ini harus dibaca dan dipahami. Budaya politik yang digunakan sebagai
sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat sehingga perlu dibangun
karakter budaya politik dalam masyarakat. Masyarakat menjadi paham tentang karakter
budaya politik dalam berdemokrasi karena paparan dari jurnal ini yang sangat lengkap.
Saran : Penjelasan mengenai metode penulisan harus lebih dijelaskan secara rinci serta
adanya pendapat responden dalam penulisan jurnal ini akan membuat jurnal tersebut lebih
baik lagi.

Review Jurnal

Judul : MEMBANGUN GERAKAN BUDAYA POLITIK DALAM


SISTEM POLITIK INDONESIA

Jurnal : Governance
Volume & Halaman : Vol. 1, No. 1

Tahun : November 2010

Penulis : Aos Kuswandi

Reviewer : Janter Prasiwi (041219594)

Tanggal : 7 November 2020

Latar belakang : Fenomena yang terjadi dalam sistem politik Indonesia masih
mengindikasikan bahwa budaya politik Indonesia belum memiliki identitas yang jelas dan
ajeg. Untuk itu perlu upaya konstruktif, fokus dan terprogram dalam pembangunan budaya
politik Indonesia. Upaya membangun gerakan budaya politik Indonesia adalah tanggung
jawab segenap elemen bangsa. Ini bertujuan agar pola-pola tindakan politik warga negara
dapat terarah dan terprogram menuju pada proses pencapaian kesejahtaraan masyarakat.

Tujuan : Melalui penulisan jurnal ini diharapkan dapat membangun keteladanan yang
merupakan wujud dari gerakan budaya politik Indonesia. Upaya membangun gerakan budaya
politik Indonesia tersebut harus ada tanggung jawab bersama antara pemerintah, partai politik
dan masyarakat yang dilakukan secara konstruktif.

Teori : Benedict R.O’G Anderson, tentang kebudayaan Indonesia cenderung membagi


secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa. Almond dan Verba (1963)
tentang objek politik dalam pembahasan mengenai budaya politik. Affan Gaffar (2005)
tentang teori politik. Nurcholish Madjid (1999) tentang sistem politik di Indonesia.

Konsep : Penulisan dalam jurnal ini menggabungkan tiga konsep dasar yaitu konsep tentang
perilaku politik, konsep budaya politik dan juga konsep demokrasi.

Penelitian sebelumnya : Penelitian yang dilakukan oleh Affan Gaffar (2005) tentang teori
politik yang mengemukakan bahwa budaya politik masyarakat Indonesia terbagi menjadi tiga
yaitu : hierarkhi tegar, patronage (patron-client), dan neo patrimonialistik. Nurcholish
Madjid (1999) yang menyatakan bahwa sistem politik yang sebaiknya diterapkan di
Indonesia adalah sistem politik yang tidak hanya baik untuk kelompok, tetapi yang sekiranya
juga akan membawa kebaikan untuk semua anggota masyarakat Indonesia.

Kelebihan : Jurnal ini telah memaparkan dengan jelas tentang bagaimana membangun
gerakan budaya politik di Indonesia melalui tiga konsep dasar. Adanya saran yang
berkelanjutan yang diberikan oleh penilis agar gerakan budaya politik terus berkembang.
Penulisan latar belakang yang jelas dan rinci menjadikan pembaca paham mengapa jurnal ini
dibuat dan adanya penulisan daftar pustaka.

Kekurangan : Abstrak masih menggunakan bahasa Indonesia. Tidak ada pencantuman buku
atau teori-teori yang diambil di dalam penulisan jurnal (yang biasanya terletak di halaman
bawah jurnal).

Hasil : Dengan membaca dan memahami jurnal tersebut membuat pembaca paham tentang
aspek apa saja yang perlu dibenahi dan diharapkan mampu memperbaiki kualitas budaya
politik Indonesia seperti melalui pendidikan politik warga negara baik secara formal maupun
non formal.

Saran : Tambahan penulisan abstrak dengan bahasa Inggris akan membuat jurnal ini menjadi
lebih sesuai dengan pedoman pembuatan jurnal serta dengan mencantumkan referensi di
bawah halaman jurnal akan membuat pembaca mudah mengetahui dari mana teori dalam
jurnal tersebut diambil.

Review Jurnal

Judul : DEMOKRASI DAN BUDAYA POLITIK INDONESIA

Jurnal :-

Volume & Halaman : -

Tahun :-

Penulis : Adi Suryadi Culla

Reviewer : Janter Prasiwi (041219594)

Tanggal : 8 November 2020

Latar belakang : Untuk melihat tingkat kehidupan demokratis suatu negara, tergantung pada
budaya politiknya. Budaya politik merupakan variabel determinan atau berpengaruh terhadap
sistem politik. Di Indonesia pasca Orde Baru, perubahan politik yang terjadi cenderung lebih
bersifat legalistik ketimbang substantif. Sistem politik yang berhasil dibangun baru sampai
pada bentuk demokrasi semu (pseudo demokrasi), pada dasaranta tataran perbubahan
isntitusional yang sudah berlangsung tersebut belum ditunjang pula oleh terjadinya perubahan
pada tataran budaya politik.
Tujuan : Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui konteks budaya politik dan
demokratisasi di Indonesia dengan berbagai aspek yang ada.

Teori : Henry B. Mayo, An Introduction to Democratic Theory (New York: Oxford


University, 1965). William Ebenstein, Today Ism (Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall,
1967). Gwendolen M. Carter dan John H. Herz, “Peranan Pemerintah dalam Masyrakat
Masa kini”, dalam Miriam Budiardjo (ed.), Masalah kenegaraan, ibid, Hal 86-87. Gabriel A.
Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik: Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima
Negara.

Konsep : Konsep yang digunakan dalam penulisan ini diantaranya adalah konsep tentang
demokrasi di Indonesia dan konsep tentang budaya politik di Indonesia.

Penelitian sebelumnya : Studi tentang budaya politik yang mengungkapkan adanya


perbedaan ciri secara primordial mengenai setiap daerah dan etnik tertentu di Indonesia,
kiranya telah banyak dilakukan oleh para ahli.

Kelebihan : Banyaknya teori-teori dan pendapat para ahli yang membuat jurnal ini menjadi
lengkap dengan teori-teori dan pendapat para ahli. Jurnal ini berhasil untuk memberikan
gambaran kepada pembaca tentang betapa dalamnya hubungan antara demokrasi dan budaya
politik. Adanya referensi dan penulisan daftar pustaka. Adanya gambaran masalah budaya
politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia berdasarkan perspektif lokal.

Kekurangan : Penulisan abstrak belum ada yang bahasa Inggris. Ada beberapa kalimat yang
typo dan tidak sesuai EYD. Tidak adanya volume, halaman dan tahun penulisan. Tidak ada
kesimpulan dari jurnal tersebut.

Hasil : Dengan hasil dari penulisan yang menggambarkan tentang budaya politik yang
berkembang dalam masyarakat Indonesia berdasarkan perspektif lokal dapat dijadikan
sebagai suatu identifiksi dan upaya sistematis yang dapat dilakukan oleh pemerintah bersama
masyarakat untuk memabangun sistem demokrasi yang sesuai dengan konteks politik
Indonesia dengan mengacu pada kriteria-krietria demokrasi yang bersifat universal yang telah
dipaparkan sebelumnya.

Saran : Tambahan penulisan abstrak dengan bahasa Inggris, penambahan penulisan volume
dan halaman serta tahun penulisan akan membuat jurnal ini menjadi lebih sesuai dengan
pedoman pembuatan jurnal. Meneliti lagi tulisannya apakah ada yang typo atau tidak dan
sudah sesuai dengan EYD serta adanya tambahan kesimpulan diakhir jurnal.

Anda mungkin juga menyukai