Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURJIRANA AZIS


NIM : 1947142010
KELAS : C 19 A

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KAMPUS V UNM PAREPARE
2019
1. Cobalah anda kaji teori mengenai “ruang spiritual” (spiritual space) pada diri manusia
dan kemungkinan terjadinya “konversi” agama! Kajilah peristiwa pencarian Tuhan
oleh Nabi Ibrahim a.s. atau peristiwa konversi yang dialami oleh Umar bin Khattab!

► Jawaban

Ruang spiritual ada di kesadaran di atasnya pikiran dan perasaan. Jika kita
masih ada diwilayah pikiran dan perasaan itu belum masuk ruang spiritual, inilah
yang membedakan dimana letak spiritualnya, maka islam tidak akan bisa menuliskan
dimana letak wilayah spiritual tersebut.
Hal yang penting atau dapat membantu / memandu kita dalam menemukan
ruang spiritual diri adalah dengan mengakses alam bawa sadar sebagai media interval.
Selanjutnya adalah memunculkan sekaligus mengaktifkan tombol spiritual yang
terletak di dasar kehidupan. Mengakses alam bawah sadar dapat dilakukan melalui
media akses doa, berzikir, mediasi rileksasi. Ruang spiritual yaitu ruang pertemuan
Tuhan.
● Penyebab konversi agama perspektif keahlian.
a) Petunjuk ilahi. Dalam konteks ini, pengaruh supernaturalberperan secara dominan
dalam proses terjadinya konversi agama pada diri seorang atau kelompok.
● Penyebab konveksi agama, internal dan ekstrenal.
a) Unsur internal dari dalam diri ( endogenos origin) yaitu proses perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang atau kelompok. Konversi yang terjadi dalam
membentuk suatau kesadaran untuk mengadakan suatu informasi di sebabkan oleh
krisis yang terjadi dan keputusan yang diambil seseorang berdasarkan
pertimbangan pribadi.
b) Unsur eksternal yang berasal dari luar (exogenous origin) yaitu proses perubahan
yang berasal dari luar diri atau kelompok sehingga mampu menguasai kesadaran
orang atau kelompok yang bersangkutan

● Peristiwa pencarian Tuhan oleh Nabi Ibrahim a.s


Nabi Ibrahim a.s mulia menggunakan akal sehatnya untuk mencari Tuhannya
yang menciptakan jagat raya dan seisinya menjadi ada, awalnya Nabi Ibrahim a.s
menganggap bintang yang menerangi malam itulah Tuhannya, namun Nabi Ibrahim
a.s menolaknya setelah bintang itu hilang. Cahayanya saat muncul bulan lebih terang
(dalam Q.S al-an’am 176) ketika malam menjadi gelap dia ( Nabi Ibrahim) berkata
itulah Tuhanku, tetapi bulan itu tenggelam dia (Nabi Ibrahim) berkata “saya tidak
sukakepa yang tenggelam”. Lagi-lagi Nabi Ibrahim a.s harus kecewa karena ternyata
bulan juga tidak langsung nampak, hilang ketika fajarmulai menyingsing pagi hari.
Pagi hari ketika sangsurya memancarkan sinarnya yang membuat bumi terang
benderang maka Nabi Ibrahim a.s mengira telah menemukan apa yang dicarinya.
Namun ternyata matahari juga mengecewakan karena bisa hilang di waktu malam hari
Nabi Ibrahim a.s terus mencari siapakah sebenarnya Tuhannya, sampai akhirnya Nabi
Ibrahim a.s diperlihatkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT.
2. Coba anda petakan lebih jauh kemungkinan adanya kelompok-kelompok mahasiswa
lain dan corak pemahaman serta pengamalan mereka! Bagaimana sikap anda terhadap
perbagai perbedaan corak pemahaman dan pengamalan di antara mereka?

► Jawaban

a) Kelompok-kelompok mahasiswa serta corak pemahaman dibedakan menjadi dua


yaitu mahasiswa santri dan mahasiswa muslim biasa. Biasanya kelompok mahasiwa
santri biasanya bukanlah masyarakat yang tinggal di pesantren, melainkan masyarakat
muslim taat menjalankan ajaran islam. Sedangkan kelompok mahasiswa masyarakat
muslim biasa adalah masyarakat muslim yang kurang taat menjalan ajaran islam
b) Menurut pandangan dan sikap saya terhadap berbagai perbedaan corak pemahaman
dan pengalam mereka adalah tergantung dari kesadaran masing-masing dan
keyakinan di dalam diri bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT mempunyai
kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa tentu kita sudah bisa
membedakan mana yang baik untuk di lakukan dan yang mana buruk

3. Mengapa Al-Qur’an menetapkan qishash, mengharamkam khamr, mengharumkan


segala jenis makanan dan minum yang merusak akal (seperti narkoba dan sejenisnya),
mengharamkan zina, mengharamkan riba, pencurian, dan penipuan? Tunjukkan
alasan akademik anda mengenai hal di atas, tunjukkan kontekstualisasi larangan dan
pengharaman tersebut dikaitkan dengan kehidupan masyarakat dan bangsa kita!

►Jawaban

Al-Qur’an adalah perkataan Allah SWT, jadi hukum apapun yang ada di
dalam Al-Qur’an merupakan ketetapan dari Allah SWT. Bukankah jika kita
mempertanyakan mengapa hukum itu ada di dalam Al-Qur’an kita sama saja tidak
percaya dengan Allah SWT. Karena sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an bahwa
Allah membenci orang yang melakukan perbuatan khamr, zina, riba, dan pencuri.
Pada zaman rasulullah bagi orang yang melakukan perbuatan tersebut akan
mendapatkan hukumanya sendiri ada yang di cambuk, ada yang tangannya di potong
dll.

4. Setelah mengkaji uraian-uraian di atas, anda tentunya mampu membangun argumen


mengenai perlunya pendidikan Agama Islam diajarkan di perguruan tinggi. Argument
apa yang dapat anda tawarkan? Amati konteks lingkungan tempat anda sedang
menempuh pendidikan saat ini, kemudian usulkan pendekatan studi Islam yang
menurut anda sesuai dengan situasi dan kondisi!

► Jawaban

a) Ada yang perpendapat bahwa perguruan tinggi tidak berada dengan proyek “menara
gedung” maksudnya perguruan tinggi hanya berorientasi kepada kemegahan dirinya
dan merupakan peran nyata dalam meyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat,
bangsa dan negara. Perguruan tinggi seperti itu diibaratkan bagai kampus diatas awan,
berada di awan-awan dan tidak bersentuhan dengan problem kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan.
b) Menurut saya pendekatan studi Islam yang sesuai dengan kondisi sekarang adalah
dengan cara memasuki organisasi-organisasi Islam yang sesuai dengan ajaran Islam
dan melakukan diskusi atau musyawarah apabila ada suatu permasalahan supaya kita
bisa belajar menjadi yang berdidik.

5. Buat rangkuman bab 1 mengapa dan bagaimana Pendidikan Agama Islam diajarkan di
Perguruan Tinggi?

► Jawaban

Agama sebagai pranata sosial berperan sangat penting dalam mempengaruhi


perilaku para penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Peranan penting agama dan
nilai-nilai agama ini antara lain terlihat dalam mata kuliah Pendidikan Agama. Mata
kuliah ini merupakan pendamping yang penting bagi mahasiswa agar bertumbuh dan
kokoh dalam moral dan karakter agamawinya sehingga ia dapat berkembang menjadi
cendekiawan yang tinggi moralnya dan benar serta baik perilakunya.
Perilaku kehidupan beragama di Indonesia masih kuat dibayang-bayangi
tradisiformalisme dan keberagamaan belum mempunyai kekuatan untuk mengoreksi
distorsi moral dalam kehidupan sosial. Musuh agama tidak hanya maksiat, tetapi juga
korupsi dan kekerasan. Dari hari ke hari kita semakin biasa mendengar dan melihat
pembakaran, pengrusakan, pengeroyokan, pembunuhan, dan teror bom. Sementara
itu, masyarakat semakin apatis terhadap pemberantasan korupsi yang masih berputar-
putar pada isu.
Sebagai bangsa yang dikenal religius, seharusnya keberagamaan mempunyai
kontribusi untuk mengurangi kejahatan sosial di sekitar kita. Nyatanya, belum ada
tanda-tanda demikian. Sebuah pekerjaan rumah yang besar. Pertanyaan yang
menggelitik, ”Apakah ada yang salah dengan pendidikan agama disekolah sehingga
lahir generasi seperti ini?” Sebuah pertanyaan kecil yang patut direnungkan.

Anda mungkin juga menyukai